Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Berganda

adalah dengan mempunyai nilai tolerance diatas 0,1 dan mempunyai nilai VIF di bawah 10 Ghozali,2009:95 :

3.5.3 Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih variabel prediktor variabel bebas terhadap satu variabel kriterium variabel terikat atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas X atau lebih dengan sebuah variabel terikat Y Usman dan Akbar, 2006:241 Rumus Usman dan Akbar,2006:242 : e x b x b x b a Y      3 3 2 2 1 1

3.5.4 Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat, maka digunakan beberapa pengujian yaitu uji – t dan uji – F.

1. Uji – t

Untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan secara parsial dengan  = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa.

2. Uji - F

Untuk menguji apakah variabel bebas Kepemimpinan, Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan secara bersama-sama, dengan  = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesa.

3.5.5 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model Kepemimpinan, Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dalam menerangkan variasi variabel dependentidak bebas Kinerja Karyawan. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol 0 dan satu 1. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crosssection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi Ghozali,2009:87. Hasil dan Pembahasan Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung yang didapat dari hasil korelasi jawaban responden, kemudian dibandingkan dengan nila r tabel product moment. Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel r hitung r tabel Keterangan KepemimpinanX 1 Item 1 0,475 0,201 Valid Item 2 0,646 0,201 Valid Item 3 0,750 0,201 Valid Item 4 0,663 0,201 Valid Disiplin Kerja X 2 Item 1 0,657 0,201 Valid Item 2 0,642 0,201 Valid Item 3 0,684 0,201 Valid Item 4 0,566 0,201 Valid Item 5 0,671 0,201 Valid Motivasi Kerja X 3 Item 1 0,697 0,201 Valid Item 2 0,783 0,201 Valid Item 3 0,751 0,201 Valid Item 4 0,772 0,201 Valid Item 5 0,778 0,201 Valid Item 6 0,713 0,201 Valid Item 7 0,716 0,201 Valid Item 8 0,652 0,201 Valid Item 9 0,737 0,201 Valid Item 10 0,615 0,201 Valid Item 11 0,752 0,201 Valid Item 12 0,726 0,201 Valid Item 13 0,684 0,201 Valid Kinerja Y Item 1 0,787 0,201 Valid Item 2 0,698 0,201 Valid Item 3 0,613 0,201 Valid Item 4 0,732 0,201 Valid Item 5 0,831 0,201 Valid Item 6 0,566 0,201 Valid Item 7 0,737 0,201 Valid Item 8 0,618 0,201 Valid Sumber : Pengolahan Data Primer, 2015 Nilai r hitung setiap item pertanyaan lebih besar dibandingkan nilai r tabel, sehingga dapat disimpulkan kuesioner yang digunakan variabel motivasi, pelatihan, lingkungan kerja dan kinerja karyawan dinyatakan valid untuk digunakan sebagai alat ukur variabel.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk melihat kehandalan kuesioner yang merupakan indikator atau konstruk dari variabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Standar Reliabilitas Keterangan Kepemimpinan X 1 0,812 0,60 Reliabel Disiplin Keraja X 2 0,839 0,60 Reliabel Motivasi X 3 0,942 0,60 Reliabel Kinerja Karyawan Y 0,905 0,60 Reliabel Sumber : Pengolahan Data Primer, 2015 Nilai Cronbach’s Alpha variabel motivasi, pelatihan, lingkungan kerja dan kinerja karyawan lebih besar 0,60, sehingga dapat disimpulkan kuesioner yang digunakan oleh setiap variabel dinyatakan reliabel atau handal sebagai alat ukur variabel.

4.2.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan terhadap penelitian yang teknik analisisnya menggunakan regresi berganda. Uji asumsi klasik menggunakan normalitas, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel dalam penelitian ini telah terdistribusi secara normal. Model yang baik adalah yang memiliki ditribusi data yang normal atau mendekati normal Ghozali, 2009. Analisis grafik dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.2 Grafik Normalitas Berdasarkan gambar 4.2. terlihat bahwa titik-titik pada grafik sejajar atau mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini terdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan bahwa diantara variabel independen ada atau tidaknya korelasi yang kuat atau terjadi masalah multikolinearitas. Untuk melihat terjadi atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai tolerance dan VIF, yaitu apabila nilai tolerance di atas 0,1 dan VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil nilai tolerance dan VIF masing- masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini. Table 4.16 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Kepemimpinan .190 5.263 Disiplin .245 4.083 Motivasi .177 5.635 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : data primer yang diolah, 2015 Nilai VIF untuk masing-masing variabel independen dalam persamaan memiliki nilai kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 maka semua variabel dalam model tidak terkena masalah multikolinearitas, sehingga tidak ada hubungan antar variabel bebas. 3.Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya problem heteroskedastisitas adalah dengan dengan menggunakan uji glejser, yaitu apabila nilai sig. 0,05 maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji glejser dapat dilihat di tabel berikut ini. Table 4.17 Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.394 .730 3.280 .001 Kepemimpinan .002 .113 .005 .019 .985 Disiplin .089 .083 .223 1.075 .285 Motivasi -.047 .037 -.309 -1.265 .209 a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Pengolahan data primer, 2015 Hasil uji glejser memperlihatkan nilai sig. kepemimpinan sebesar 0,985 disiplin kerja sebesar 0,285 dan motivasi sebesar 0,209. Masing – masing variabel mendapatkan nilai sig. 0,05 sehingga model regresi tidak terjadi heteroskdastisitas.

4.2.4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat Indriantoro, 2002:211. Bentuk persamaan regresi linier berganda yaitu : Y = ß + ß 1 X 1 + ß 2 X 2 + ß 3 X 3 + e Hasil regresi berganda dapat dilihat pada table 4.16 di bawah ini : Tabel 4.18 Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.210 1.217 .994 .323 Kepemimpinan .742 .188 .387 3.951 .000 Disiplin .438 .138 .274 3.179 .002 Motivasi .181 .062 .296 2.919 .004 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Bila hasil perhitungan dari printout komputer dengan bantuan program SPSS dimasukkan ke dalam persamaan di atas diperoleh nilai sebesar: Y = 1,210 + 0,742 X 1 + 0,438 X 2 + 0,181 X 3 Berdasarkan hasil regresi berganda dapat diperoleh persamaan regresi dilihat pada koefisien standar. a. Nilai konstanta 1,210 menyatakan jika pada saat variabel kepemimpinan, disiplin kerja dan motivasi dalam keadaan nol maka variasi perubahan variabel kinerja sebesar 1,210. b. Kepemimpinan memiliki koefisien regresi 0,742 apabila variabel kepemimpinan meningkat maka kinerja karyawan juga akan meningkat. c. Disiplin kerja memiliki koefisien regresi 0,438 apabila variabel disiplin kerja meningkat maka kinerja karyawan juga akan meningkat. d. Motivasi kerja memiliki koefisien regresi 0,181 apabila variabel motivasi kerja meningkat maka kinerja juga akan meningkat.

4.2.5. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA, PELATIHAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV RAJAWALI PERKASA FURNITURE PATI.

0 4 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, MOTIVASI KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, MOTIVASI KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN BAHAN BANGUNAN BJ HOME DI YOGYAKARTA.

0 2 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KERJA DISIPLIN KERJAMOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kerja Disiplin Kerja Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Rs. Dr. Moewardi Jebres Surakarta).

0 3 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Muamalat Kota Surakarta.

0 2 11

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN SPIRITUALITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Spiritualitas terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Goro Assalam Hypermarket di

0 2 17

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA DAN SPIRITUALITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Disiplin Kerja dan Spiritualitas terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Goro Assalam Hypermarket di

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pt. Asthon Graphindo Indonesia).

0 4 15

PENGARUH DISIPLIN, LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA KERJA, MOTIVASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PENGARUH DISIPLIN, LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA KERJA, MOTIVASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. KARAVAN DI SURAKARTA.

1 1 12

"Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Unggul Plastik Cabang Bandung ".

0 1 22

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SPBU HADIPOLO KUDUS

0 0 11