Kebijakan Akuntansi GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

16 laporan, pelayanan dan penyiapan fasilitas umum perkantoran serta pengadaan barang dan jasa yang bersifat umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dipimpin oleh seorang Asisten Manajer Personalia dan Umum. Dalam rangka menjalankan fungsinya Dinas Personalia dan Umum memiliki tugas membuat rencana kerja, menyelenggarakan dan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengembangan personalia, administrasi personalia, ketatausahaan kantor, hukum, hubungan ,masyarakat, sistem informasi manajemen SIM sebagai alat bantu untuk percepatan dan ketepatan pengambilan keputusan manajemen, termasuk perangkat keras dan perangkat lunaknya, kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan laporan, pengadaan barang dan jasa serta pelayanan dan penyiapan fasilitas umum perkantoran. 4. Officer In Charge OIC Officer In Charge OIC merupakan staf fungsional yang memiliki fungsi penanggulangan masalah pelayanan operasional kebandarudaraan selama berlangsungnya kegiatan operasi bandar udara, yang menjalankan tugasnya secara bergiliran. Dalam menjalankan fungsinya, Officer In Charge OIC bertanggung jawab kepada General Manager.

C. Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi adalah pemilihan prinsip dan metode-metode akuntansi tertentu yang akan dianut sesuai dengan karakteristik perusahaan serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pemakai laporan keuangan yang 17 meliputi pula aspek organisasi akuntansi, ayat jurnal, buku besar, buku besar pembantu, serta sistem dan prosedur dan sebagainya. Laporan keuangannya disusun berdasarkan data akuntansi tahun bersangkutan dengan dasar Standar Akuntansi keuangan dan peraturan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku bagi BUMN di badan pengelolaan BUMN. Laporan keuangan Kantor Cabang PT. Persero Angkasa Pura I baik cabang maupun kantor pusat disusun secara bulanan, triwulan, tahunan. Untuk laporan keuangan tahunan ditujukan kepada Badan Pengelolaan BUMN, Departemen Keuangan, Dewan Komisaris dan sebagainya. Hanya laporan keuangan yang diaudit yang boleh dipublikasikan. 1. Laporan Keuangan Kantor pusat dan kantor cabang melakukan pembukuan secara terpisah Desentralisasi dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama, sedangkan hubungan timbal baliknya dilakukan melalui akuntansi perantara. Pada akhir tahun buku disusun laporan keuangan gabungan kantar pusat dan seluruh cabang dengan mengeliminasi akuntansi perantara dengan rekonsiliasi. Sedangkan laporan keuangan konsolidasi merupakan laporan keungan gabungan antara induk perusahaan dengan anak perusahaa, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50 berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lain. 18 b. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijaksanaan finansial dan operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian. c. Mampu menunjukkan dan memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan. d. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. 2. Pendapatan Pendapatan adalah peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban suatu badan usaha, yang timbul dari penyerahan barang dagangan jasa atau aktifitas usaha lainnya di dalam suatu periode. Pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya acrual basis dengan melakukan adjusment penyesuaian pada akhir periode. Akuntansi-akuntansi yang berasal dari pendapatan usaha aeronotika dan nonaeronotika pada Kantor Cabang PT. Persero Angkasa Pura I terdiri dari. a. Pendapatan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara PJP4U. Pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara baik penerbangan domestik maupun internasional. b. Pendapatan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara PJP2U. Pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa penumpang pesawat udara yang berangkat bepergian dari bandar udara 19 dan tidak tercatat sebagai awak pesawat udara yang bersangkutan, baik untuk penerbangan Domestik maupun Internasional. c. Pendapatan Pelayanan Jasa Penerbangan. Pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa penerbangan Domestik, penerbangan Internasional yang melintas dan mendarat di bandara dan penerbangan lintas over fliying penerbangan melintas wilayah udara Indonesia tanpa melakukan pendaratan di PT. Persero Angkasa Pura I.. d. Pendapatan Pelayanan Jasa Pemakaian Garbarate Avio Bridge. Baik untuk penerbangan Domestik maupun Internasional. e. Pendapatan Pelayanan Jasa Ground Handling. Pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan jasa pesawat di darat yang datang dan berangkat baik untuk penerbangan Domestik maupun Internasional. f. Pendapatn Pelayanan Extended Fee. Pendapatan usaha perusahaan yang berasal dari pelayanan penerbangan di luar jam operasi bandara. g. Pendapatan Sewa Ruang Tanah. h. Pendapatan Konsesi. i. Pendapatan Parkir Kendaraan Peron dan Pas Pelabuhan. j. Pendapatan Pemakaian Telepon. k. Pendapetan Counter. 20 Berasal dari pemakaian counter, conveyer dan timbangan, baik untuk penerbangan Domestik maupun Internasional. l. Pendapatan Pemakaian Ruang Tunggu. m. Pendapatan Pemasangan Reklame. n. Pendapatan Lain-lain. 3. Kegiatan Usaha Kantor Cabang PT. Persero Angkasa Pura I mempunyai tugas melakukan pemberian jasa pelayanan operasi lalu lintas udara dan jasa bandar udara, pemeliharaan fasilitas bandar udara serta tugas-tugas lain sesuai dengan pedoman dan kebijaksanaan yang digariskan direksi. Oleh sebab itu untuk menyelenggarakan tugas tersebut perusahaan mempunyai fungsi. a. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan operasi dan pemeliharaan fasilitas tehnik. b. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan administrasi dan komersiil.

D. Latar Belakang Masalah