SUB-MODUL E Perbandingan Terbalik antara Gradien Suhu terhadap Luas

19 e. Beda suhu antara 2 permukaan sisi panas sisi dingin, T int face cold face hot int T - T T   f. Konduktivitas termal material Aluminium   face cold face hot int int int T - T . A x . Q k   masukkan perhitungan ke Tabel Perhitungan pada lampiran Tabel 1D. g. Plot grafik distribusi suhu grafik T – x sepanjang dinding komposit. Gambar 14. Distribusi Suhu pada Material Konduktif Aluminium D.7 Problem 1. Mengapa gradien suhu pada material aluminium cenderung lebih landai daripada untuk material brass pada bagian panas dingin ? Apa artinya ? 2. Bagaimana pengaruh fluks kalor terhadap gradien suhu ? 3. Berapa nilai konduktivitas termal k untuk material aluminium ? 4. Dari ke-4 modul pengujian yang sudah dilakukan, material mana yang konduktivitas termalnya paling besar paling kecil ?

E. SUB-MODUL E Perbandingan Terbalik antara Gradien Suhu terhadap Luas

Penampang E.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian Sub-Modul A ini adalah : 20 1. Untuk mendemonstrasikan bahwa gradien suhu Tx berbanding terbalik dengan luas penampang perpindahan kalor A. E.2 Skema Peralatan Uji Gambar 15. Susunan Pengujian Pengaruh Variasi Luas Permukaan Perpindahan Kalor Modul 1E E.3 Dasar Teori Laju perpindahan kalor konduksi linear dapat dituliskan sbb: x T . A . k Q    atau A . k x . Q T    Sehingga: hot hot hot hot A . k x . Q T    int int int int A . k x . Q T    cold cold cold cold A . k x . Q T    21 Gambar 16. Simbol Parameter Distribusi Suhu pada Pengujian Variasi Luas Permukaan Perpindahan Kalor E.4 Prosedur Pengujian Prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Prosedur pengujian seperti pada Sub-Modul A, B,C D di atas, hanya di bagian tengah disisipkan spesimen tambahan berupa Brass Kuningan, berdiameter kecil. 2. Set voltase heater ke posisi 9V, 12V, dan 17V dengan mengatur-atur heater control. E.5 Pengamatan Data Data-data yang diambil pada pengujian sub-modul 1A ini dapat dilihat pada lampiran Tabel 1E. E.6 Perhitungan Analisis Berdasarkan data pengamatan, hitung parameter sebagai berikut: a. Aliran kalor ke heater I . V Q  b. Luas penampang perpindahan kalor sisi panas 4 D . A 2 hot hot   c. Luas penampang perpindahan kalor bagian tengah 4 D . A 2 red red   d. Beda suhu bagian panas 3 1 hot T - T T   22 e. Gradien suhu bagian panas hot hot hot x T Grad    f. Suhu permukaan sisi panas T hot face   2 T - T - T T 3 2 3 face hot  d. Suhu permukaan sisi dingin T cold face   2 T - T T T 7 6 6 face cold   e. Beda suhu antara 2 permukaan sisi panas sisi dingin, T red face cold face hot red T - T T   f. Gradien suhu bagian tengah red red red x T Grad    g. Rasio gradien suhu hot red Grad Grad Suhu Gradien Rasio  h. Rasio luas penampang perpindahan kalor hot red A A Penampang Luas Rasio  masukkan perhitungan ke Tabel Perhitungan pada lampiran Tabel 1E. g. Plot grafik distribusi suhu grafik T – x sepanjang dinding komposit. Gambar 17. Distribusi Suhu pada Pengujian Pengaruh Variasi Luas Permukaan Perpindahan Kalor 23 E.7 Problem 1. Bagaimana pengaruh perbedaan luas permukaan perpindahan kalor pada distribusi suhu ? Apa arti gradien suhu yang berbeda tersebut ? 2. Bagaimana pengaruh fluks kalor terhadap distribusi suhu ?

F. SUB-MODUL F Pengaruh Tahanan Kontak terhadap Konduksi Kalor