HUBUNGAN BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN BEBAN PAJAK KINI TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)
HUBUNGAN BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN BEBAN
PAJAK KINI
TERHADAP MANAJEMEN LABA
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh :
Amelia Fabiola
201210170311383
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
(3)
(4)
(5)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat ijin dan Rindhonya semata, saya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“HUBUNGAN BEBAN PAJAK TANGGUHAN DAN BEBAN PAJAK KINI TERHADAP MANAJEMEN LABA”.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat untuk mecapai derajat Sarjana Strata-1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang. Selama studi dan dalam proses penyusunan tugas akhir ini, penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat, dan mendoakan saya tanpa mengenal rasa lelah..
2. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi, dan jajaran pimpinan di Jurusan Akuntansi yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar proses penyusunan tugas akhir ini.
3. Bapak Drs. A. Waluya Jati, MM. dan Ibu Dra. Endang Dwi W.,M.Si.,Ak.,CA masing-masing sebagai Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II. Terima kasih atas arahan, bimbingan, dan nasehatnya selama proses penyusunan tugas akhir ini di sela-sela kesibukan beliau.
4. Bapak Drs. Adi Prasetyo, M.Si., Ak selaku dosen wali kelas Akuntansi G angkatan 2012.
5. Para anggota part time Pojok Bursa Efek UMM yang telah membantu saya dalam memperoleh data laporan keuangan.
6. Sahabat saya Endel’s yang telah memberikan semangat setiap hari, Vania Aisyah, Anisha Yona, Pipit Dwi, Hyedey Rossita, Adita Rahmatika,
(6)
Dhaulinnga, Elisa, Hanidha yang telah menemani saya selama proses penyelesaian tugas akhir ini.
7. Teman hidup saya mulai semester awal sampai sekarang Hasbi Zamzam, yang tidak pernah lelah dan mengeluh untuk memberikan semangat serta motivasi untuk saya.
8. Teman-teman Akuntansi G angkatan 2012, kita berjuang bersama dan semoga mendapatkan hasil terbaik.
9. Rekan-rekan dan semua pihak yang mungkin tidak dapat saya sebutkan satu per satu dalam lembaran ini.
Kepada mereka semua, hanya ucapan terima kasih dan do’a tulus yang dapat saya persembahkan, semoga segala yang telah mereka berikan kepada saya tercatat dengan tinta emas dalam lembaran catatan roqib sebagai sebuah ibadah yang tiada ternilai.Amiin.
Akhirnya, dengan segala keterbatasan dan kekurangan, saya persembahkan karya tulis ini kepada siapapun yang membutuhkannya. Kritik konstruktif dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya-karya saya selanjutnya.Terimakasih.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Malang, 2 Maret 2016
(7)
(8)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
I. PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 4
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
II.TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Review Penelitian Terdahulu ... 6
B. Tinjauan Pustaka ... 7
1. Akuntansi Pajak Penghasilan ... 7
2. Prinsip Akuntansi Pajak Penghasilan ... 8
3. Beban Pajak Tangguhan ... 9
4. Beban Pajak Kini ... 11
5. Manajemen Laba ... 12
6. Hubungan Manajemen Laba dengan DTE dan CTE ... 15
C. Rerangka Pemikiran ... 16
D. Pengembangan Hipotesis ... 17
III. METODE PENELITIAN ... 19
A.Jenis Penelitian ... 19
B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 19
C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 20
D.Jenis dan Sumber Data ... 23
E. Teknik Perolehan Data ... 23
F. Teknik Analisis Data ... 23
1. Analisis Statistika Deskriptif ... 24
2. Uji Asumsi Klasik ... 25
3. Analisis Regresi Linear Berganda ... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27
A. Karakteristik Objek Penelitian ... 27
(9)
C. Analisis Data ... 31
D. Pembahasan Penelitian ... 44
V.KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Keterbatasan Masalah ... 47
C. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
(10)
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
1. Tabel 1 Hasil Sampel Penelitian 28
2. Tabel 2 Daftar Perusahaan yang masuk dalam sampel 29 3. Tabel 3 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian 31
4. Tabel 4 Hasil Uji Asumsi Normalitas 33
5. Tabel 5 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas 35
6. Tabel 6 Hasil Uji Rank Spearman 37
7. Tabel 7 Hasil Pengujian Asumsi Non-Autokorelasi 38 8. Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 39
(11)
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Gambar 1 Grafik Normal Probability Plot 34
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Data Output SPSS 51
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S., dan Trisnawati. 2010. Akuntansi perpajakan. 2 revisi ed. Jakarta: Salemba Empat.
Budiasih, I. 2011. "Faktor Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba". Akuntansi, Vol. 1, No. 1, hlm: 10-22.
Deviana, B. 2012. "Kemampuan Beban Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Kini Dalam Deteksi Manajemen Laba Pada Saat Seasoned Equity Offerings". Accounting, Vol. 3, No. 1, hlm: 1-38.
Dhaliwal, D. S., C. A. Gleason, dan L. F. Mills. 2003. "Last Chance Earnings Management: Using the Tax Expense to Meet Analysts’ Forecasts". Contemporary Accounting Research, Vol. 21, No. 2, hlm: 2-32. Erwati, M., W. Tiswiyanti, dan Yuliusman. 2013. "Kemampuan Beban Pajak
Tangguhan, Aset Pajak Tangguhan, dan Akrual Dalam Memprediksi Indikasi Praktik Manajemen Laba ". Manajemen Keuangan, Vol. 2, No. 3, hlm: 252-373.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. "Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia". Jayanto, P. Y., dan Kiswanto. 2013. "Deferred Tax Expense And Accruals Dalam
Memprediksi Earning Management". Akuntansi, Vol. 2, No. 1, hlm: 1-32. Juliati, dan H. Tjaraka. 2014. "Kemampuan Deferred Tax Expense Dan Current
Tax Expense Dalam Mendeteksi Earnings Management Di Saat Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan Tahun 2008 – 2010". Akuntansi, Vol. 42, No. 1, hlm: 1-17.
Nayiroh, S. 2012. "Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Praktik Manajemen Laba". Accounting, Vol. 1, No. 1, hlm: 1-12.
Phillips, J., M. Pincus, dan S. O. Rego. 2003. "Earning Management : New Evidence Based on Deferred Tax Expense". Accounting, Vol. 78 No. 2, hlm: 491-521.
Rahmawati, D. 2010. "Kemampuan Dekomposisi Pajak Tangguhan Untuk Memprediksi Arus Kas". Akuntansi Kontemporer, Vol. 2, No. 2, hlm: 117-138.
(14)
Suandi, E. 2011. Perencanaan Pajak. 5 ed. Jakarta: Salemba Empat. Sulistiawan, D., Y. Januarsi, dan L. Alvia. 2011. Creative Accounting
Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.
Suranggane, Z. 2007. "Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual Sebagai Prediktor Manajemen Laba". Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 4, No. 1, hlm: 77-94.
Ulfah, Y. 2008. "Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak Terhadap Praktik Manajemen Laba". Akuntansi, Vol. 1, No. 1, hlm: 1-8. Ulum, I. 2011. Klinik Skripsi. Yogyakarta: Aditya Media.
Waluyo. 2010. Akuntansi Pajak. 3 ed. Jakarta: Salemba Empat.
Widiariani, N. M. A., dan I. M. Sukartha. 2015. "Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan Dan Beban Pajak Kini Dalam Mendeteksi Income Maximization". Akuntansi, Vol. 10, No. 3, hlm: 738-752. Zain, M. 2003. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
(15)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Informasi yang ada pada laporan keuangan seharusnya memberikan
bagaimana kinerja ekonomi suatu perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan
yang sebenarnya. Adanya beban pajak tangguhan dan beban pajak kini adalah
masalah yang timbul pada perusahaan saat ini. Dengan Praktik manajemen laba
ini, perusahaan dapat memanipulasi laporan keuangan yang akan diberikan
kepada pihak pajak. Oleh karena itu, riset juga sudah menyatakan bahwa saat ini
perusahaan yang ada di Indonesia sudah tidak resah lagi dalam memperoleh laba
maksimum dengan pajak yang minimum.
Pada saat ini Pajak Tangguhan deferred tax sudah tidak asing lagi bagi
perusahaan-perusahaan terutama di Indonesia ini. Hal ini dapat kita lihat dari para
Wajib Pajak Badan yang sudah mulai memikirkan apa yang akan dilakukan oleh
masing-masing perusahaan dalam menghadapi perlakuan yang sudah ditentukan
oleh pemerintah. Oleh karena itu, banyak para manajer yang memanfaatkan
peluang untuk angka laba merekayasa dengan mempengaruhi hasil akhir dari
berbagai keputusan antara lain adanya motivasi bonus, dianggap kinerjanya lebih
baik atau meminimalkan beban pajak penghasilan yang harus dibayar oleh
perusahaan.
Beban pajak tangguhan adalah pajak penghasilan yang terpulihkan pada
periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan
(16)
2
berdampak terhadap berkurangnya laba atau rugi bersih sebagai akibat adanya
kemungkinan pengakuan beban pajak tangguhan.
Beban pajak kini merupakan beban pajak yang mencerminkan perbedaan
permanen dan perbedaan temporer antara laba akuntansi dan laba fiskal, beban
pajak kini merupakan perkalian dari tarif pajak yang berlaku pada suatu tahun
pajak dikalikan dengan penghasilan kena pajak pada tahun tersebut sehingga
beban pajak kini akan mencerminkan laba fiskal yang sesungguhnya.
Manajemen laba adalah penggunaan pertimbangan manajemen dalam
pemilihan kebijakan akuntansi perusahaan untuk pelaporan keuangan dalam
batasan prinsip akuntansi yang berlaku umum, untuk memaksimalkan
kepentingan pribadinya maupun nilai perusahaan.
Dalam PSAK No. 46 (IAI, 2009) dinyatakan bahwa nilai pencatatan aktiva
pajak tangguhan harus ditinjau kembali (pada tanggal neraca). Perusahaan harus
menurunkan nilai tersebut apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk
mengkompensasi, sebagian maupun semua aktiva pajak tangguhan. Penurunan
tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal
memadai. Dengan adanya kewajiban untuk selalu melakukan peninjuan kembali
pada tanggal neraca, maka setiap tahun manajemen harus membuat suatu
penilaian untuk menentukan saldo aktiva pajak tangguhan dan cadangan aktiva
pajak tangguhan, sedangkan penilaian manajemen untuk menentukan saldo
(17)
3
Deviana (2012) melakukan penelitian dengan menggunakan beban pajak
tangguhan untuk menilai manajemen laba. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa
beban pajak tangguhan sama manfaatnya dengan tiga ukuran akrual tersebut
dalam mengukur manajemen laba untuk menghindari pelaporan penurunan laba,
namun dalam menilai manajemen laba penulis menyatakan bahwa beban pajak
tangguhan lebih bermanfaat dibandingkan dengan akrual. Penelitian yang
dilakukan oleh penulis memperoleh hasil beban pajak tangguhan memiliki
pengaruh positif terhadap manajemen laba.
Phillips et al. (2003) menggunakan beban pajak tangguhan dalam
mengukur keleluasaan manajer, beban pajak tangguhan lebih baik dari akrual
sebab peraturan akuntansi lebih banyak keleluasaan bagi manajer dibandingkan
dengan peraturan pajak. Kesalahan pengukuran model akrual dapat dikurangi
dengan memfokuskan pada beban pajak tangguhan dibandingan dengan membagi
total Accrual perusahaan menjadi komponen Discretionary dan Non
Discretionary.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui hubungan antara beban
pajak tangguhan dan beban pajak kini terhadap manajemen laba. Selain itu dengan
adanya akun beban pajak tangguhan dan beban pajak kini perusahaan dapat
menemukan alternatif untuk pembayaran pajak yang kecil. Dengan adanya praktik
manajemen laba pada saat ini merupakan hal yang sangat bisa diandalkan oleh
(18)
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah beban pajak tangguhan memiliki hubungan terhadap manajemen laba ?
2. Apakah beban pajak kini memiliki hubungan terhadap manajemen laba ?
C. Tujuan dan Manfaat - Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah muncul, adapun tujuan penelitian
sebagai berikut :
1. Menguji hubungan beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba di dalam
perusahaan
2. Menguji hubungan beban pajak kini terhadap manajemen laba di dalam
perusahaan
- Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dilihat dari semua aspek yang ada didalamnya antara lain :
1. Manajemen
Agar manajemen lebih memperhatikan faktor-faktor implementasi dalam PSAK
No 46 yang mana mengandung trade-off antara relevance dan obyektivitas dalam
melakukan pengakuan terhadap pajak tangguhan.
2. Para Peneliti
Bagi para peneliti khususnya dalam bidang akuntansi perpajakan, penelitian ini
dapat memberikan bukti empiris dalam mendapatkan hasil yang baik atau metode
untuk mengevaluasi penilaian pajak tangguhan dan pajak kini terhadap
(19)
5
3. Kantor Pajak
Bagi pihak pajak penelitian ini dapat bermanfaat untuk pertimbangan bahwa
beban pajak tangguhan dan beban pajak kini dapat bermanfaat untuk menilai
(1)
50
Suandi, E. 2011. Perencanaan Pajak. 5 ed. Jakarta: Salemba Empat. Sulistiawan, D., Y. Januarsi, dan L. Alvia. 2011. Creative Accounting
Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Suranggane, Z. 2007. "Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual Sebagai Prediktor Manajemen Laba". Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 4, No. 1, hlm: 77-94.
Ulfah, Y. 2008. "Pengaruh Beban Pajak Tangguhan dan Perencanaan Pajak Terhadap Praktik Manajemen Laba". Akuntansi, Vol. 1, No. 1, hlm: 1-8. Ulum, I. 2011. Klinik Skripsi. Yogyakarta: Aditya Media.
Waluyo. 2010. Akuntansi Pajak. 3 ed. Jakarta: Salemba Empat.
Widiariani, N. M. A., dan I. M. Sukartha. 2015. "Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan Dan Beban Pajak Kini Dalam Mendeteksi Income Maximization". Akuntansi, Vol. 10, No. 3, hlm: 738-752. Zain, M. 2003. Manajemen Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat.
(2)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Informasi yang ada pada laporan keuangan seharusnya memberikan bagaimana kinerja ekonomi suatu perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Adanya beban pajak tangguhan dan beban pajak kini adalah masalah yang timbul pada perusahaan saat ini. Dengan Praktik manajemen laba ini, perusahaan dapat memanipulasi laporan keuangan yang akan diberikan kepada pihak pajak. Oleh karena itu, riset juga sudah menyatakan bahwa saat ini perusahaan yang ada di Indonesia sudah tidak resah lagi dalam memperoleh laba maksimum dengan pajak yang minimum.
Pada saat ini Pajak Tangguhan deferred tax sudah tidak asing lagi bagi perusahaan-perusahaan terutama di Indonesia ini. Hal ini dapat kita lihat dari para Wajib Pajak Badan yang sudah mulai memikirkan apa yang akan dilakukan oleh masing-masing perusahaan dalam menghadapi perlakuan yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, banyak para manajer yang memanfaatkan peluang untuk angka laba merekayasa dengan mempengaruhi hasil akhir dari berbagai keputusan antara lain adanya motivasi bonus, dianggap kinerjanya lebih baik atau meminimalkan beban pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan.
Beban pajak tangguhan adalah pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dari sisa kerugian yang dapat dikompensasikan. Pengakuan pajak tangguhan
(3)
2
berdampak terhadap berkurangnya laba atau rugi bersih sebagai akibat adanya kemungkinan pengakuan beban pajak tangguhan.
Beban pajak kini merupakan beban pajak yang mencerminkan perbedaan permanen dan perbedaan temporer antara laba akuntansi dan laba fiskal, beban pajak kini merupakan perkalian dari tarif pajak yang berlaku pada suatu tahun pajak dikalikan dengan penghasilan kena pajak pada tahun tersebut sehingga beban pajak kini akan mencerminkan laba fiskal yang sesungguhnya.
Manajemen laba adalah penggunaan pertimbangan manajemen dalam pemilihan kebijakan akuntansi perusahaan untuk pelaporan keuangan dalam batasan prinsip akuntansi yang berlaku umum, untuk memaksimalkan kepentingan pribadinya maupun nilai perusahaan.
Dalam PSAK No. 46 (IAI, 2009) dinyatakan bahwa nilai pencatatan aktiva pajak tangguhan harus ditinjau kembali (pada tanggal neraca). Perusahaan harus menurunkan nilai tersebut apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi, sebagian maupun semua aktiva pajak tangguhan. Penurunan tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai. Dengan adanya kewajiban untuk selalu melakukan peninjuan kembali pada tanggal neraca, maka setiap tahun manajemen harus membuat suatu penilaian untuk menentukan saldo aktiva pajak tangguhan dan cadangan aktiva pajak tangguhan, sedangkan penilaian manajemen untuk menentukan saldo cadangan aktiva pajak tahunan tersebut bersifat subjektif
(4)
Deviana (2012) melakukan penelitian dengan menggunakan beban pajak tangguhan untuk menilai manajemen laba. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa beban pajak tangguhan sama manfaatnya dengan tiga ukuran akrual tersebut dalam mengukur manajemen laba untuk menghindari pelaporan penurunan laba, namun dalam menilai manajemen laba penulis menyatakan bahwa beban pajak tangguhan lebih bermanfaat dibandingkan dengan akrual. Penelitian yang dilakukan oleh penulis memperoleh hasil beban pajak tangguhan memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba.
Phillips et al. (2003) menggunakan beban pajak tangguhan dalam mengukur keleluasaan manajer, beban pajak tangguhan lebih baik dari akrual sebab peraturan akuntansi lebih banyak keleluasaan bagi manajer dibandingkan dengan peraturan pajak. Kesalahan pengukuran model akrual dapat dikurangi dengan memfokuskan pada beban pajak tangguhan dibandingan dengan membagi total Accrual perusahaan menjadi komponen Discretionary dan Non Discretionary.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui hubungan antara beban pajak tangguhan dan beban pajak kini terhadap manajemen laba. Selain itu dengan adanya akun beban pajak tangguhan dan beban pajak kini perusahaan dapat menemukan alternatif untuk pembayaran pajak yang kecil. Dengan adanya praktik manajemen laba pada saat ini merupakan hal yang sangat bisa diandalkan oleh perusahaan.
(5)
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah beban pajak tangguhan memiliki hubungan terhadap manajemen laba ?
2. Apakah beban pajak kini memiliki hubungan terhadap manajemen laba ?
C. Tujuan dan Manfaat - Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah muncul, adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Menguji hubungan beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba di dalam perusahaan
2. Menguji hubungan beban pajak kini terhadap manajemen laba di dalam perusahaan
- Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dilihat dari semua aspek yang ada didalamnya antara lain : 1. Manajemen
Agar manajemen lebih memperhatikan faktor-faktor implementasi dalam PSAK No 46 yang mana mengandung trade-off antara relevance dan obyektivitas dalam melakukan pengakuan terhadap pajak tangguhan.
2. Para Peneliti
Bagi para peneliti khususnya dalam bidang akuntansi perpajakan, penelitian ini dapat memberikan bukti empiris dalam mendapatkan hasil yang baik atau metode untuk mengevaluasi penilaian pajak tangguhan dan pajak kini terhadap manajemen laba.
(6)
3. Kantor Pajak
Bagi pihak pajak penelitian ini dapat bermanfaat untuk pertimbangan bahwa beban pajak tangguhan dan beban pajak kini dapat bermanfaat untuk menilai manajemen laba.