1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program kreativitas mahasiswa ini adalah 1.4.1
Memproduksikan patin Pangasius hypopthalmus dengan pertumbuhan yang maksimal.
1.4.2 Publikasi ilmiah mengenai kegiatan yang dilaksanakan
1.5 KEGUNAAN PROGRAM
1. Menemui dosis yang tepat untuk perendaman
rElGH pada larva ikan patin
2. Kegiatan ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat
Dapat mengurangi biaya produksi dan mengoptimalkan keuntungan dalam budidaya ikan ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Patin
Pangasius hypothalamus
Ikan Patin adalah ikan strain Thailand yang diadopsi di Indonesia sehingga dapat menghasilkan patin asal Indonesia seperti Patin Jambla. Ikan patin ini
merupaka ikan air tawar yang memiliki rasa yang cukup lezat dengan tekstur daging yang kompak dan lembut sehingga ikan ini dikelaskan sebagai ikan yang memiliki
nilai ekonomis tinggi.Ikan patin memiliki beberapa sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan seperti ukuran per individu yang besar dan fekunditas yang cukup
tinggi. Budidaya ikan patin merupakan kegiatan yang memiliki prospek yang bagus, karena memiliki harga jual yang tinggi.Hal inilah yang menyebabkan ikan patin
mendapat perhatian
dan diminati
oleh para
pengusaha untuk
membudidayakannya.Ikan ini cukup responsif terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam bulan ikan patin bisa mencapai
panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae, ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“ tubuhnya. Pada perairan yang tidak
mengalir dengan kandungan oksigen rendahpun sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini.
3
Klasifikasi ikan patin menurut Saanin 1984 adalah sebagai berikut : Kelas
: Pisces Ordo
: Ostariophysi Sub-ordo
: Siluroidae Famili
: Pangasidae Genus
: Pangasius Spesies
: Pangasius hypothalmus.
Gambar 1. Ikan Patin Pangasius hypopthalmus. Ikan patin memiliki bentuk tubuh memanjang berwarna putih seperti perak
dengan punggung berwarna kebiru-biruan.Kepala patin relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak disebelah bawah.Pada sudut mulutnya terdapat dua
pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai indera peraba.Ikan patin bersifat nokturnal yang artinya melakukan aktivitas pada malam hari.Ikan ini tidak memiliki
sisik.Ciri-ciri yang dimiliki lainnya adalah pada sirip punggung terdapat sebuah jari- jari keras yang berubah menjadi patil dan terdapat 6-7 buah jari-jari lunak.Sirip ekor
membentuk cagak dan simetris.Sirip dubur panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perut memiliki 6 jari-jari lunak.Sirip dada memiliki 12-13 jari-jari
lunak dan sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil.
2.2 Mina Growth