ANALISIS MARJIN DISTRIBUSI UNTUK MENGETAHUITINGKAT EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI(Studi Kasus Pada PT. Pupuk Kaltim Wilayah Pemasaran KabupatenProbilinggo Jawa Timur)

ANALISIS MARJIN DISTRIBUSI UNTUK MENGETAHUITINGKAT
EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI(Studi Kasus Pada PT. Pupuk Kaltim
Wilayah Pemasaran KabupatenProbilinggo Jawa Timur)
Oleh: RAY VIRGINA HAMDYKA ( 04610308 )
Management
Dibuat: 2010-06-22 , dengan 6 file(s).

Keywords: ANALISIS MARJIN DISTRIBUSI, EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan saluran distribusi
yang digunakan PT. Pupuk kaltim Wilayah Pemasaran Kabupaten Probolinggo Jawa
Timur serta untuk mengetahui tingkat efisiensi saluran distribusi Pupuk di Wilayah
pemasaran Kabupaten Probolinggo Jawa timur
Data-data yang digunakan adalah data primer meliputi data biaya saluran
distribusi, data jumlah distributor dan data kebijakan distribusi perusahaan, edangkan
data sekunder berupa lokasi perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, bidang usaha
perusahaan, struktur organisasi, sistem distribusi dan kebijakan distribusi. Data-data
tersebut dianalisis menggunakan analisis efisiensi margin tata niaga.
Hasil penelitian menunjukkan Didalam memasarkan produknya, perusahaan
Pupuk Kaltim menggunakan saluran tidak langsung dengan melalui Distribusi Lini III
dan 6 Distributor dan 267 kios dan Dari hasil analisis efisiensi biaya distribusi pada

periode sampai dengan Juli tahun 2009 dapat disimpulkan bahwa penggunaan saluran
distribusi tidak langsung lebih efisien.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan Agar
sistem distribusi pupuk yang diciptakan dapat berkelanjutan, maka unfairness yang
terjadi hendaknya dihilangkan sehinga masing-masing pelaku berperan sesuai
statusnya. Hal ini dapat diatur dalam bentuk petunjuk teknis yang merupakan
penjabaran dari kepmen yang telah dikeluarkan dan dengan meningkatnya marjin
keutungan produsen dalam negeri, dorongan untuk melakukan ekspor akan
berkurang. Faktor lain yang dapat menghindari ekspor baik oleh produsen maupun
distributor adalah menaikkan harga pupuk Urea di dalam negeri. Namun hal ini, akan
memberatkan petani. Untuk mengkompensasi beban petani tersebut, kebijakan
menaikkan harga pupuk Urea mendekati harga ekspor (Foxs) diikuti dengan
kebijakan penurunan harga pupuk SP-36. Sebagai suatu Holding Company antar
produsen pupuk dapat memberlakukan subsidi silang. Selain bermanfaat untuk
menjaga kestabilan ketersediaan pupuk, kebijakan tersebut diharapkan dapat
mendorong petani untuk menggunakan pupuk berimbang.

ABSTRACT
This study aims to determine the implementation of distribution channels
used PT. Fertilizer Marketing Region kaltim Probolinggo Java

East as well as to determine the level of efficiency of fertilizer distribution channels in the
Territory
marketing Probolinggo East Java
The data used are primary data include cost data channel
distribution, data on the number of distributors and enterprise data distribution policy, edangkan
secondary data in the form of company location, the history of the company, business
corporate, organizational structure, distribution system and distribution policy. These data
were analyzed using analysis of margin trade system efficiency.
The results showed In marketing their products, companies
Kaltim Fertilizer use an indirect channel through the Distribution Line III
and 6 Distributors and 267 kiosks and From the analysis on the distribution of cost efficiency
period up to July of 2009 it can be concluded that the use of channel
indirect distribution more efficient.
Based on the above conclusions, the suggestions can be given order
fertilizer distribution system that was created to be sustainable, then the unfairness that
occurs should be eliminated so that each actor plays in accordance
status. This can be arranged in the form of technical guidelines which are
elaboration of a ministerial decree that was issued, and with increased margins
keutungan domestic producers, the drive to do the export will
reduced. Another factor that can avoid both by producers and exports

distributor is to raise the price of urea fertilizer in the country. But this, will
burdensome farmers. To compensate for the burden of farmers, policy
raise prices closer to export price of urea fertilizer (Foxs) followed by
markdown policy SP-36 fertilizer. As an inter-Holding Company
fertilizer producers to impose cross-subsidies. Useful addition to
safeguarding the stability of the availability of fertilizer, the policy is expected to
encourage farmers to use a balanced fertilizer.