EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN PENYALURAN DANA DESA SEHUBUNGAN DENGAN TINGKAT AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus di Kelurahan Lowokwaru,Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)

EVALUASI TERHADAP KEBIJAKAN PENYALURAN DANA DESA
SEHUBUNGAN DENGAN TINGKAT AKUNTABILITAS DAN
TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN
(Studi Kasus di Kelurahan Lowokwaru,Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang)

Skripsi
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:
FAHRI ALKATIRI
NIM : 201110170311091

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i

ii


iii

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT pencipta alam semesta
yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya, dengan dibekali sebuah
akal untuk menjalankan amanah-Nya sebagai khalifah dimuka bumi. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Evaluasi Terhadap Kebijakan Penyaluran Dana Desa Sehubungan
Dengan Tingkat Akuntabilitas Dan Transparansi Pelaporan Keuangan,
(studi kasus di Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Kota
Malang)”. skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana dalam program studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada penerang hati umat,
Nabi Besar Muhammad SAW, sang kekasih yang selalu menebarkan senyum,
berkat perjuangan dan pengorbanan beliaulah kita dapat hidup dengan cahaya

ilahi. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan,
inspirasi, dan motivasi dari berbagai pihak, yaitu:
1. Bapak Drs. Dhaniel Syam, M.M.,Ak.,CA Selaku Dosen pembimbing satu dan
Bapak Drs. A. Waluyo Jati., M.M. Selaku Dosen Pembimbing dua yang telah
membimbing dan selalu dengan sabar memberikan pengarahan didalam proses
penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang

i

3. Dra. Siti Zubaidah, MM.,Ak. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan
dosen wali saya.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan staf Tata Usaha
FEB-UMM.
5. Teman-teman Aliansi Muslim Maluku yang tergabung dalam (ALMULK)
6. Keluarga besar yang ada di Ambon (Maluku), Abi dan Umi, Kakak - Kakak
ku, Abang Ku yang di Jakarta, Om, Paman, serta Ponakan-ponakanku yang
selalu memberi dukungan baik materi dan nonmateri.
7. Sahabat hatiku Herawati Rahakbaw, yang kurang lebih 3 tahun ini bersama

saya, yang selalu memberikan dukungan, serta nasehat selama proses
penyusunan skripsi ini dan selama saya tinggal di Kota Malang.
8. Seluruh kawan-kawan kelas Akuntansi B yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu, terima kasih atas kebersamaan nya.
9. Teman- teman KKN 49 (Firman, Burhan, Asep,) serta lainnya yang tidak bisa
saya sebutkan satu-persatu, terima kasih atas kebersamaan kalian di Desa
dusun Plaosan.
Disadari bahwa penelitian masih memiliki kekurangan dan keterbatasan,
oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Malang, 1 Mei 2015
Penulis

Fahri Alkatiri

ii

iii


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
ORISINALITAS SKRIPSI............................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
ABSTRAKSI................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Batasan Masalah................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA
A. Revieu Penelitian Terdahulu ................................................................ 7
B. Kajian Pustaka (Literatur Review) ....................................................... 8
1. Konsep Akuntabilitas ...................................................................... 8
2. Pengertian Transparansi .................................................................. 14
3. Pengertian Pengendalian Internal .................................................... 18
4. Akuntabilitas Publik ........................................................................ 19

5. Sistem Pngendalian Menejemen Sektor Publik ............................... 21
6. Kerangka Pikir ................................................................................. 22

iv

BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .................................................................................. 24
B. Jenis Penelitian ..................................................................................... 24
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 24
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 24
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 25
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 28
1. Letak Geografis .............................................................................. 28
2. Kondisi Penduduk ........................................................................... 28
3. Kondisi Sosial Masyaraka ............................................................... 36
4. Kondisi SDM ................................................................................... 37
5. Dasar Hukum Program Hibah Untuk Masyarakat Kelurahan
Melalui LPMK ................................................................................. 39
B. Penyajian Data: Mekanisme Perencanaan, Penyaluran, Penggunaan,

dan Pelaporan Dana Hibah. .................................................................. 39
C. Analisis Data ........................................................................................ 43
1. Asas Akuntabilitas dalam Pertanggungjawaban Dana
Hibah. ........................................................................................... 44
2.

Asas Transparansi dalam Pertanggungjawaban Dana Hibah ........ 45

D. Pembahasan ......................................................................................... 46
1. Implementasi asas akuntabilitas dalam pertanggungjawaban
dana hibah ...................................................................................... 46

v

2.

Implementasi asas transparansi dalam pertanggungjawaban
dana hibah ...................................................................................... 48

3.


Kebijakan penyaluran dana hibah melalui perspaktif
pengendalian internal sector public................................................ 50

BAB V : Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan .......................................................................................... 52
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 53
C. Saran ..................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kelurahan Lowokwaru ...... 29
Tabel 4.2 Mata Pencaharian Penduduk .......................................................... 30
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Usia ..................................................... 31
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ............................. 32
Tabel 4.5 Sarana Prasarana Sosial Kelurahan Lowokwaru ............................ 34
Tabel 4.6 Sarana Pendidikan Kelurahan Lowokwaru ................................... 35

Tabel 4.7 Keadaan Perangkat Kelurahan Lowokwaru ................................... 38

vii

DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo,2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi Offset: Yogyakarta.
Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Arif Bahtiar, Muchlis, Dan iskandar. 2002. Akuntansi Pemerintah. Penerbit
Salemba Empat: Jakarta.
Arsyad, Lincolin. 2005. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah.
BPFE: Yogyakarta.
Rasul, Syahrudin, 2003. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan
Anggaran dalam Perspektif UU NO. 17/2003 Tentang Keuangan Negara.
Jakarta: PNRI. Jakarta
Subroto Agus. 2009. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (studi kasus
pengelolaan alokasi dana desa di desa-desa dalam wilayah kecamatan
Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Tahun 2008). Tesis. Program studi
megister sains akuntansi, program pasca sarjana Universitas Diponegoro
Semarang.

Wisakti Daru. 2008. Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa di Wilayah
Kecamatan Geyer Kabupaten Grobokan. Tesis. Program studi megister
Ilmu Administrasi Publik, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Semarang.
Dra.Loina Lalolo Krina P., Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas,
Transparansi & Partisipasi, Sekretariat Good Public Governance Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta – 2003
Majalah Akuntansi. 2014. Indonesia Incorporated. Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Halaman 26.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara
Undang-Undang Republik Indonesia
Perbendaharaan Negara

Nomor

1

Tahun


2004

Tentang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa

viii

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana
Desa yang bersumber dari APBN.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.

ix


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sistem pemerintahan yang ada saat ini, desa/kelurahan
mempunyai peran
dalam proses

yang strategis dalam membantu pemerintah daerah

penyelenggaraan pemerintahan, termasuk pembangunan.

Semua itu dilakukan sebagai langkah nyata pemerintah daerah dalam
mendukung pelaksanaan otonomi daerah di wilayahnya.
Implementasi otonomi bagi desa akan menjadi kekuatan bagi
pemerintah desa untuk mengurus, mengatur dan menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri, sekaligus bertambah pula beban tanggung jawab dan
kewajiban desa, namun demikian penyelenggaraan pemerintahan tersebut
tetap harus dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban yang dimaksud
diantaranya adalah pertanggungjawaban dalam pengelolaan anggaran desa.
Untuk saat ini kendala umum yang dirasakan oleh sebagian besar desa
terkait

keterbatasan dalam keuangan desa. Seringkali Anggaran

Pendapatan dan

Belanja Desa (APBDes) tidak berimbang, antara

penerimaan dengan pengeluaran. Kenyataan yang demikian disebabkan
oleh empat faktor utama. Pertama: desa memiliki APBDes yang kecil dan
sumber pendapatannya sangat tergantung pada bantuan yang sangat kecil
pula. Kedua: kesejahteraan masyarakat desa rendah. Ketiga: rendahnya
dana operasional desa untuk menjalankan pelayanan. Keempat: bahwa
banyak program pembangunan masuk ke desa, tetapi hanya dikelola oleh
dinas (Hudayana dan FPPD, 2005).
1

2

Dalam PP No 60 Tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber
dari anggaran pendapatan dan belanja negara, pada pasal 1 ayat 2
mengatakan bahwa “Dana desa adalah dana yang bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara yang di peruntukan bagi desa yang
ditransfer melalui anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota dan
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan
pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pengucuran dana desa akan dilakukan sebanyak 2 tahap setiap
tahunnya. Tahap pertama akan di akan di transfer 50% pada semester
pertama, tahap ke dua akan di transfer 50% pada semester kedua. Dana
desa yang di kucurkan setiap tahun lansung di transfer dari Rekening Kas
Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umun Daerah (RKUD) yang di
pegang pemkab/pemkot kemudian di transfer lagi Lembaga Pemberdaya
Masyarakat Kelurahan (LPMK) berdasarkan pada program kerja yang
telah disusun serta dengan anggarannya.
Maliki Heru Santosa, Inspektur Jendral Kemndagri mengatakan
alokasi dana desa antara Rp 250.000.000 juta sampai Rp 500.000.000 juta
untuk masing-masing desa di Indonesia dengan total desa di Indonesia
adalah 72.994 desa yang tersebar di sekitar 500 kabupaten. Data Asosiasi
Kabupaten Tertinggal tahun 2013 menyebutkan ada sekitar 32 ribu desa di
seluruh Indonesia masuk kategori daerah tertinggal yang di huni oleh
sekitar 57,7 juta penduduk yang tersebar di 183 kabupaten.

3

Sistem pengelolaan dana desa yang
desa

termasuk

didalamnya

dikelola oleh pemerintah

mekanisme

penghimpunan

dan

pertanggungjawaban merujuk pada Undang-undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa pendanaan
pembangunan yang dilakukan oleh

pemerintah daerah termasuk

didalamnya pemerintah desa menganut prinsip money follows function
yang berarti bahwa pendanaan mengikuti fungsi

pemerintahan yang

menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing

tingkat

pemerintahan. Dengan kondisi tersebut maka transfer dana menjadi
penting untuk menjaga/menjamin tercapainya standar pelayanan publik
minimum (Simanjuntak, 2002).
Pembangunan di desa merupakan model pembangunan partisipatif
yaitu suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa bersama-sama secara
musyawarah, mufakat, dan gotongroyong yang merupakan cara hidup
masyarakat yang telah lama berakar budaya wilayah Indonesia.
Sebagaimana disebutkan dalam pasal 5 Permendagri No 66 tahun 2007,
karakteristik pembangunan partisipatif diantaranya direncanakan dengan
pemberdayaan dan partisipatif. Pemberdayaan, yaitu upaya untuk
mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sedangkan partisipatif, yaitu
keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses
pembangunan.

4

Pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa merupakan bagian
penting yang tidak dipisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam
APBDes. Seluruh kegiatan yang didanai oleh Alokasi Dana Desa
direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan
melibatkan seluruh unsur masyarakat desa.
Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
administratif, teknis dan hukum. Lebih lanjut Alokasi Dana Desa
dijelaskan dalam PP No. 72/2005, yang menyatakan bahwa salah satu
sumber keuangan Desa adalah “bagian dari dana perimbangan keuangan
pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk desa sekurangkurangnya 10% (sepuluh per seratus), setelah dikurangi belanja pegawai,
yang pembagiannya untuk setiap Desa secara proposional yang merupakan
alokasi dana desa”.
Pada saat ini sebagian besar aparatur desa belum paham tentang
akuntansi sehingga perlu pemahaman dasar tentang akuntansi agar dana
yang di tranfer pemerintah pusat ke desa dapat di pertanggungjawabkan
dengan baik dan benar sehingga dana tersebut sesuai dengan tujuan
pemerintah. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berupa karya ilmiah dengan judul “Evaluasi Terhadap
Kebijakan Penyaluran Dana Desa Sehubungan Dengan Tingkat
Akuntabilitas dan Transparansi Pelaporan Keuangan“

5

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan sebelumnya, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
evaluasi terhadap kebijakan penyaluran dana desa sehubungan
dengan tingkat akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana
hibah ?

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan penelitian pada
alokasi dana desa sehubungan dengan tingkat akuntabilitas dan
transparansi serta kebijakan penyaluran dana desa yang akan dilaksanakan
pada tahun 2011,2012, dan 2013. Tingkat akuntabilitas finansial di sini
berkaitan dengan sejauh mana kepala desa beserta perangkatnya
bertanggunga jawab atas pengelolaan dana desa tersebut serta alur
pertanggungjawaban dana desa tersebut. Sedangkan transparansi finansial
di sini berkaitan dengan pempublikasian hasil dari penggunaan dana desa,
sehingga masyarakat pun mengetahui dan ikut mengawasi pengelolaan
dana desa tersebut.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kebijakan
penyaluran dana desa dan mengetahui sejauh mana tingkat akuntabilitas
dan transparansi penggunaan dana hibah yang dikelola oleh Kelurahan
Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

6

E. Manfaat Penelitian
 Bagi Pemerintah Kota Malang dengan penelitian ini, peneliti berharap
agar penelitian ini dapat menjadi sumbangsi pemikiran dalam
merumuskan sebuah kebijakan baru.
 Bagi Pemerintah Kelurahan Lowokwaru tetap konsisten dalam
mempertahankan tata kelolanya agar lebih meningkatkan pelayanan
masyarakat
 Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pembalajaran yang sangat
berarti untuk kedepannya lebih baik dalam melakukan penelitian.