PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN(Studi kasus : Musrenbang Terkait Pengelolaan Dana Hibah di Kelurahan Mojolangu kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa orde baru dengan sistem pemerintahan yang sentralistik dimana dengan membatasi atau meminimalisir partisipasi masyarakat dalam kegiatan pemerintahan termasuk kegiatan pengambilan keputusan dalam proses pembangunan, akan menghasilkan permasalahan baru. Pola perencanaan yang bersifat Top-down di nilai tidak mampu untuk mengakomodasi kepentingan masyarkat. Hal ini jelas terlihat dapat menghambat dalam proses pembangunan, dimana tidak ada kesesuaian antara keputusan kebijakan dari pihak atas dengan kebutuhan masyarakat dilingkungan. “Berkaitan dengan proses pembangunan, yang dapat menjadi patokan dalam pengambilan keputusan politik, misalnya ideology dan konstitusi, undang-undang, tersedia anggaran dan sumber daya manusia, efektivitas dan efisiensi, etika dan moral yang hidup dalam masyarakat dan agama”1.

Undang-undang No 32 Tahun 2004 memberikan angin segar kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan, hal ini untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah sehingga hasil yang dicapai

1

Surbakti Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Hal : 190


(2)

sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah itu sendiri. Dalam pembangunan yang makin kompleks masyarakat perlu diberikan rangsangan untuk ikut memikirkan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi dan turut merumuskan jalan keluar dari masalah tersebut. Peran serta masyarakat yang aktif akan lebih menumbuhkan kebersamaan sehingga dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bagi sebagian kalangan, sebenarnya keterlibatan rakyat dalam proses pembangunan, bukan sekedar pada tataran formulasi bagi keputusan-keputusan yang di keluarkan pemerintah, atau berupa kebijakan public, tetapi terlibat juga dalam implementasinya.

Sebelum adanya implementasi atas kebijakan, terlebih dahulu akan adanya konsep perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan suatu tahapan dalam proses pembangunan selanjutnya. Oleh karena itu dalam menyusun perencanaan pembangunan hendaknya diperhatikan berbagai factor yang kemungkinan memiliki pengaruh bagi berhasil atau tidaknya pelaksanaan pembangunan. Partisipasi masyarakat merupakan salah satu aspek penting demokrasi, karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan masyarakat. “Kegiatan masyarakat yang menyangkut dalam proses pembangunan daerahnya, pada dasarnya dibagi dua yakni mempengaruhi isi kebijakan umum dan ikut serta menentukan pembuat dan pelaksanaan keputusan, dengan kata lain partisipasi merupakan perilaku akan tetapi perilaku tidak selalu berupa partisipasi.”2

2

Surbakti Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesi. Hal : 141


(3)

Pertanyaan yang kemudian muncul, mengapa seseorang berpartisipasi atau kurang berpartisipasi dalam proses pembangunan?.

Untuk memastikan agar daerah-daerah tidak kembali ke kebiasaan-kebiasaan lama, “maka dikeluarkan UU RI No. 25 Tahun 2004 tentang system perencanaan Pembangunan Nasional dan Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No. 0259/M.PPN/I/2005 – No.050/166/SJ Tanggal 20 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan 2005 serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 050/2020/SJ tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM Daerah. Dimana penyusunan dokumen rencana pembangunan tersebut dilakukan melalui proses koordinasi antarinstansi pemerintah dan proses partisipasi seluruh pelaku pembangunan dalam suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang).”3

Semua acuan baru tersebut dapat dijadikan acuan bagi aktivitas Pemerintah Daerah serta masyarakat setempat dalam membuat perencanaan pembangunan yang pertisipatif di daerah masing-masing.

Melihat fenomena ini, pemerintah daerah telah melakukan berbagai macam upaya untuk menjembatani antara masyarakat desa / kelurahan dengan pemerintah daerah.

“Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah dengan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (MusrenbangKel). Pelaksanaan Musrenbang didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-187/Kep/Bangda/2007 tentang pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).”4

Berdasarkan peraturan tersebut, Musrenbang merupakan forum antara pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah.

3

Kerangka Acuan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pusat 2005 Rencana Kerja Pemerintah Pusat 2005

4

Keputusan MenDaGri Nomor 050-187/Kep/Bangda/2007 tentang pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan (Musrenbang).


(4)

Pelaksanaan Musrenbang yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan menjadi sangat penting dan diperlukan untuk menyeimbangkan dan menyebarluaskan informasi tentang isu strategis bersama, ketersediaan sumber daya, serta alternative tindakan kolektif yang harus dibangun melalui kerja sama pembangunan. Kegiatan ini memiliki basis legal untuk dilaksanakan secara nasional sehingga memiliki nilai yang sangat strategis karena jika berjalan dengan baik akan sangat signifikan meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan memperbaiki mata rantai proses perencanaan pembangunan nasional. Salah wujud dari perilaku masyarakat terhadap penyelenggaraan musrembang antara lain ditunjukkan melalui partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaannya, pelaksanaan, serta evaluasi dalam hasil keputusan bersama yang telah dilaksanakan dalam musrembang.

“Musyawarah dalam musrembang sebenarnya merupakan wadah representative di desa / kelurahan yang mampu menyalurkan aspirasi masyarakat ke aras yang lebih tinggi merupakan suatu keharusan untuk segera dikembangkan. Penggantian kembali LMD /LKMD dengan suatu kelembagaan semacam rembug desa atau parpatan agung atau BPD atau di LPMK nampaknya merupakan salah satu alternative yang dapat ditempuh. Keberadaan lembaga semacam rembug desa yang mempunyai kewenangan untuk mengontrol jalannya pemerintah desa, merupakan jaminan adanya partisipasi masyarakat desa terhadap program pembangunan desa yang ada di desa mereka.”5

5

Wahyudi Isa. 2006. Metodologi Perencanaan Partisipasif (Best Practise untuk Pelaksanaan Musrembang). Malang: Malang Corruption Watch (MCW) hal : 25


(5)

Musrembangkel adalah forum tahunan tertinggi dalam penyusunan dan penetapan daftar perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian serta pemanfaatan untuk jangka panjang yang dilaksanakan di tiap kelurahan diharapkan mampu mengatasi keluhan serta masukan dari masyarakat dan digunakan sebagai bukti transparansi adanya tahap awal dari perencanaan pembangunan. Keberhasilan pembangunan di tingkat kelurahan dapat terwujud apabila pembangunan dilaksanakan berdasarkan pencapaian kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap objek pembangunan yang telah disesuaikan dengan perencanaannya.

“Sesuai dengan surat edaran bersama oleh Kepala Bapenas dan Mendagri tentang tata cara penyelenggaraan Musyawarah Rencana Pembangunan di tingkat desa, didalamnya disebutkan adapun peserta musyawarah rencana pembangunan adalah seluruh komponen masyarakat yang berada didesa seperti ketua RT/RW, Kepala Dusun, Kepala dan Perangkat desa, BPD, Lembaga Pemberdayaan masyarakat, Pengusaha dan Kelompok masyarakat marginal (tani, nelayan dll). Dengan tujuan :

1. Menampung dan menetapkan prioritas kebutuhan masyarakat yang diperoleh dari musyawarah, perencanaan pada tingkat dibawahnya 2. Menetapkan Prioritas kegiatan yang akan dibiayai melalui alokasi dana

desa yang berasal dari APBD kabupaten atau kota maupun sumber pendapatan lainnya.


(6)

3. Menetapkan prioritas kegiatan yang akan diajukan untuk dibahas pada musyawarah rencana pembangunan Kecamatan.”6

Dari uraian tersebut, adapun salah satu kebijakan pemerintah daerah yang akan di bahas dalam penulisan skripsi peneliti adalah mengenai Partisipasi Masyarakat Dalam musrembangkel ( studi : musrembang terkait pengelolaan Dana Hibah ). Dimana keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi di forum musrembangkel ini sangat berpengaruh pada proses selanjutnya, karena rasa tanggungjawab atas keputusan yang sudah disepakati bersama. Dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Forum musrembang juga bertujuan untuk menentukan sejauh mana prioritas yang akan dipilih dan dilaksanakan demi kepentingan bersama, serta dapat sebagai tolak ukur tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung konsep perencanaan pembangunan. Kesesuaian antara peraturan yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan musrembang, tingkat patisipasi masyarakat maupun hasil dari keputusan musyawarah bersama dapat mempengaruhi pelaksanaan pembangunan ke arah selanjutnya. Apakah sudah sesuai dengan peraturan, membutuhkan waktu untuk menentukan tahapan-tahapan, atau hanya sekedar tampilan saja agar forum ini benar adanya untuk dilaksanakan bersama.

Untuk itu upaya yang dilakukan oleh LPMK diKelurahan Mojolangu adalah mengintensifkan komunikasi antara pihak pengurus RT dan RW sebagai penjaringan aspirasi masyarakat dengan birokrasi Kelurahan sebagai pelaksana

6

Surat Edaran Bersama oleh Kepala BAPENAS dan MENDAGRI tentang Tata Cara Penyelenggaran Musrembang di tingkat Desa No 0259/M/PPN/2006.050/166/SJ.


(7)

pemerintah. Dengan komunikasi yang intens dapat mengurangi dan meminimalisir perbedaan serta menemukan program yang cocok bagi masyarakat melalui (Musrembangkel) Musyawarah Rencana Pembangunan Tingkat Kelurahan. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan keberhasilan pembangunan di daerah / kelurahan, pemerintah daerah setempat harus mampu memberikan dorongan maupun menyiapkan wadah, memberi motifasi sehingga masyarakat ikut serta menyalurkan aspiranya dalam menunjang proses perencanaan pembangunan yang di bahas dalam forum musyawarah bersama yang hasilnya disepakati bersama oleh pihak-pihak terkait serta sesuai dengan aturan dan dana yang disediakan oleh pemerintah daerah kota malang.

Dari uraian dan penjelasan diatas, fenomena dan pendapat tersebut mungkin benar terjadi di Kota Malang khususnya di kelurahan mojolangu. Maka kiranya pelu dilakukan penelitian untuk menemukan fakta di Kelurahan Mojolangu berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam musrembangkel. Atas dasar pemikiran tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Musrembangkel (Studi Kasus: Musrembangkel Terkait pengelolaan Dana Hibah) di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang kemudian muncul adalah :


(8)

1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam musrembang terkait pengelolaan dana hibah di kelurahan mojolangu kecamatan lowokwaru kota Malang?

2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat jalannya partisipasi masyarakat dalam musrenbang terkait pengelolaan dana hibah di Kelurahan Mojolangu Kecamatan lowokwaru Kota malang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah di kelurahan moiolangu kecamatan lowokwaru kota Malang.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan akan adanya manfaat yang positif. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini, diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai tambahan wawasan bagi jurusan Ilmu Pemerintahan untuk mempelajari tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Musrembangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah.

b. Sebagai informasi serta sumbangan pemikiran untuk memperkaya ilmu pengetahuan berkaitan dengan Partisipasi Masyarakat Dalam musrembangkel Terkait Pengelolaan dana Hibah.


(9)

c. Disamping itu hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang membutuhkan dalam melakukan penelitian yang sama

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan kajian maupun masukan bagi pihak-pihak terkait (masyarakat pada umumnya dan pada khususnya di kelurahan mojolangu, pihak kelurahan, pihak kecamatan, maupun LPMK) untuk lebih peduli terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan di wilayah masing-masing dan di kelurahan mojolangu kecamatan lowokwaru kota malang pada khususnya. E. Definisi Konseptual

Untuk menghindari kesalahpahaman dari suatu penelitian, maka beberapa konsep yang digunakan harus diberikan batasan atau definisi tertentu. Konsep adalah unsure penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena social maupun fenomena alami. Berdasarkan penelitian yang mengangkat tentang “Partisipasi Masyarakat Dalam Musrembangkel ( studi kasus : Musrembangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Koa Malang)”, maka definisi konsep yang perlu dijabarkan adalah :

1. Partisipasi Masyarakat

Sebelum membahas tentang partisipasi masyarakat lebih jauh, perlu di ketahui apa yang dimaksud dengan partisipasi. Partisipasi merupakan salah satu


(10)

aspek penting demokrasi. Karena keputusan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga masyarakat, maka warga masyarakat berhak ikut serta menentukan isi keputusan tersebut. Maka dari itu, individu akan menentukan sikap maupun perilakunya didalam menentukan maupun melaksanakan hasil keputusan dari kebijakan tersebut. “Menurut Ramlan Surbakti yang dimaksud partisipasi politik adalah keikutsertaan warga Negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.”.7 Sedangkan menurut Isa Wahyudi, partisipasi merupakan sumber kekayaan ide dan inspirasi untuk memecahkan masalah, yang dalam praktek pembangunannya, bentuk partisipasi yang paling dasar adalah berbagi informasi dimana umumnya para praktisi pembangunan memberitahukan kepada masyarakat local mengenai rancana suatu proyek pembangunan tertentu.8

Sedangkan pembahasan mengenai mayarakat yang mana merupakan tatanan ideal masyarakat partisipatif, mempunyai beberapa konsep diantaranya menurut Riswandha Imawan dimana masyarakat madani merupakan konsep tentang keberadaan satu masyarakat yang dalam batas-batas tertentu mampu memajukan dirinya sendiri melalui penciptaan aktivitas mandiri, dalam satu gerak yang tidak memungkinkan Negara melakukan intervensi. Dalam hal ini masyarakat yang ikut berpartisipasi di dalam pembangunan maupun pembuat

7

Surbakti Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesi. Hal : 140

8

Wahyudi Isa. 2006. Metodologi Perencanaan Partisipasif (Best Practise untuk Pelaksanaan Musrembang). Malang: Malang Corruption Watch (MCW) hal : 25


(11)

kebijakan tahap awal atas pembangunan tidak harus selalu dapat di campuri oleh pemerintah.

Dari pengertian dan pembahasan diatas mengenai partisipasi masyarakat dapat ditarik kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat merupakan keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan maupun proses pelaksanaan pembangunan yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah maupun hidupnya yang berdampak pada lingkungan.

2. Musrembangkel

Dalam perencanaan pembangunan daerah yang di mulai dari perencanaan awal atau dari bawah terutama di desa yang biasa dimaksud dengan Musrembangkel, diharapkan mampu sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi serta tempat untuk ikutserta / partisipasi masyarakat dalam penentuan kebijakan untuk pembangunan di daerahnya masing- masing. Musrembang yang

merupakan kepanjangan dari musyawarah perencanaan pembangunan, di kelompokkan menjadi beberapa jenis. Salah satunya yang terkait dengan pembahasan dalam penelitian ini adalah Musrembangkel.

“Musrembang desa / kelurahan adalah forum musyawarah tahunan stakeholders desa / kelurahan (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa/ kelurahannya dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya. Musrembangkel dilaksanakan dengan memperhatikan rencana pembangunan jangka menengah kelurahan atau desa, kinerja implementasi rencana tahun berjalan serta masukan dari nara sumber dan peserta yang menggambarkan permasalahan nyata yang sedang di hadapi.”9

9

Nurcholis Hanif. 2009. Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia


(12)

3. Dana Hibah

“Hibah adalah Penerimaan Daerah yang berasal dari pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.”10

Hibah kepada kepada pemerintah daerah bersifat bantuan untuk menunjang program pembangunan sesuai dengan prioritas dan kebijakan Pemerintah serta merupakan urusan daerah. Hibah yang bersumber dari dalam negeri (Pemerintah, pemerintah daerah lain, badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, dan kelompok masyarakat/perorangan) dituangkan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara pemerintah daerah dan pemberi hibah.

Penerimaan hibah oleh pemerintah daerah dikelola dan dilaksanakan secara transparan dan akuntabel sesuai peraturan perundangan. Pemerintah daerah menjaga agar penggunaan dana hibah sesuai dengan maksud, tujuan dan ketentuan yang dipersyaratkan untuk menghindari pengeluaran yang sangat banyak.

10

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:qUOKbEmZisAJ:www.djpk.depkeu.go.id/docume nt.php/document/article/108/74/+pengertian+dana+hibah&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid


(13)

F. Ruang Lingkup

Dalam Menangani masalah yang berhubungan dengan proses partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah, perlu adanya pembatasan serta penganalisisan masalah. “Membatasi masalah itu dengan menentukan luasnya ruang lingkup masalah, sehingga menjadi jelas batas-batasnya. Hal ini perlu bagi penemuan langkah-langkah penelitian dan arahnya yang jelas.”11 Dan diharapkan dapat membantu peneliti dalam melakukan pemecahan masalah yang sudah ditentukan batasan-batasan permasalahan yang nantinya akan diteliti sehingga jelas kemana arah permasalahannya.

Oleh karena itu berdasarkan judul penelitian, maka ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini terkait :

1. Partisipasi masyarakat dalam musrenbangkel terkait pengelolaan dana hibah

a. Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan output dari musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah. b. Bentuk dan tujuan partisipasi masyarakat dalam

musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah.

c. Evaluasi hasil pelaksanaan musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah

11

Kartono, dr Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Penerbit Mandar Maju Hal : 19


(14)

2. Factor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah.

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk melukiskan atau memberi gambaran mengenai suatu fenomena atau pokok permasalahan yang timbul di lapangan tanpa mempersoalkan jalinan atau hubungan antar variable. Sehingga jika dilihat dari tujuan pengembangan teori, maka jenis penelitian ini arahnya lebih condong pada penelitian deskriptif.

“Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Dimana meliputi, penelitian yang memperkirakan proporsi orang yang mempunyai pendapat, sikap, atau bertingkah laku tertentu.”12

2. Subyek Penelitian

“Khusus dalam penelitian ini yang bersifat kualitatif, untuk menemukan subyek penelitian / informan yang akan dijadikan sebagai sumber data, peneliti menggunakan metode purposive sampling yaitu peneliti memilih informan yang

12

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. remaja Rosdakarya Hal : 35


(15)

dianggap mengetahui dan memahami permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data yang tepat.”13 Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan di Kelurahan Mojolangu Kecamatan lowokwaru Kota Malang, memiliki subyek penelitian yang akan di ambil adalah :

a. Salah satu staf Dinas PU yang terkait

b. Lurah Mojolangu Kecamatan Lowokwaru Kota Malang c. Ketua LPMK Kelurahan Mojolangu masing-masing satu orang d. Ketua Tim Teknis kelurahan Mojolangu

e. Salah satu RT / RW di Kelurahan Mojolangu

f. Masyarakat kelurahan Mojolangu yang mengikuti musrembangkel 3. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian yang dilakukan, :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber utama dilapangan, yang dalam penelitian ini berupa wawancara dengan informan-informan yang telah di pilih berdasarkan judul penelitian dan subyek yang dipakai.

13

Hasan, M. Tholchah, dkk. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Lembaga Penelitian UNISMA hal : 142


(16)

b. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari arsip-arsip atau dokumen seperti arsip-arsip laporan, buku, internet, Koran dan lain-lain yang berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam musrembangkel di kelurahan Mojolangu.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipergunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data sebaik-baiknya dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kerangka metode penelitian. Sehingga, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang di pergunakan adalah :

a. Observasi

“Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan..”14 Jadi dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melakukan pengamatan tentang partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah.

14


(17)

b. Wawancara

“Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara ( pengumpul data ) kepada responden dan jawaban-jawaban responden di catat atau di rekam dengan alat perekam”15 Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara secara face to face dengan pihak-pihak yang dapat memberikan data maupun penjelasan dengan tujuan agar data yang diperoleh valid dan obyektif karena diperoleh dari sumbernya langsung.

c. Dokumentasi

“Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subyek peneliitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumentasi resmi.”16 Dengan adanya kegiatan penganbilan data melalui dokumentasi,diharapkan peneliti dapat memperoleh data yang nantinya akan diolah dalam penelitiannya, baik itu berupa tabel maupun daftar.

5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang dilakukan peneliti menggunakan analisa kualitatif, teknik analisa yang digunakan peneliti berguna sebagai alat untuk menafsirkan dan mengimplementasikan data yang didapat dari wawancara dengan responden dan tujuan mendeskripsikan bagaimana pertisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah di Kelurahan Mojolangu

15

Ibid hal : 68 16


(18)

Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, adapun tahapan dalam menganalisis data ini adalah :

a. Reduksi Data

“Reduksi data adalah bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat focus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung.”17

b. Display data

“Display data adalah rakitan organisasi informal yang memungkinkan kesimpulan dapat dilakukan yang meliputi gambar atau skema, jaringan kerja keberkaitan dengan kegiatan ke dalam tabel. Dengan demikian maksud peneliti melakukan display data bertujuan untuk menyajikan data yang berkaitan ke dalam tabel sesuai dengan data yang diperoleh.”18

c. Pengambilan Keputusan

“Akhir dari seluruh kegiatan analisa data kualitatif terletak pada pemahaman atau penuturan tentang apa yang berhasil kita mengerti berkenaan dengan suatu masalah yang diteliti. “ 19

17

Ibid hal : 72 18

Ibid hal : 72 19


(19)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN

(Studi kasus : Musrenbang Terkait Pengelolaan Dana Hibah di Kelurahan Mojolangu kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh: Dwi Krismayanti

07230073

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG


(20)

(21)

(22)

LEMBAR PERNYATAAN

Nama : Dwi Krismayanti

Tempat, Tanggal Lahir : Sampit, 12 Desember 1988

NIM : 07230073

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya Ilmiah/ Skripsi Saya yang berjudul: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN (Studi kasus : Musrenbang Terkait Pengelolaan Dana Hibah)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 23 Agustus 2011

Yang Menyatakan,


(23)

MOTTO

Keringat adalah Hasil...Jerih Payahmu terbayar dengan Semangat yang Kau Ambil, Terbang Tinggi menuju Aw an Dimana kau bisa

Lupakan Semua Law an

Setiap langkah, Setiap Jiw a, Ditiap Langkah M ulai Bercerita W akilkan Semua M impi-M impi Yang Tenggelam Siap M enantang

Bumi Dan... kau Adalah pemenang

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk :

Ayahanda dan Ibunda t ercinta, RASIM dan SuKARNA yang t ak pernah lELAH memberikan m ot ofasi, dan Doa unt ukku selam a menyelesaikan skripsi ini. Terim a kasih at as kepercayaan yang diberikan selama berada jauh dari pant auan kalian, w akt u dan kasih sayang sert a perhat iannya selam a ini.

Terim a kasih kepada kakakku t ersayang emi k purw ant i dan kepada nenekku sarpu’ah yang cant ik at as semua perhat ian, dukungan dan kasih sayangnya.

Terim a kasih kepada t em en-t em enku (ria, devy, sasy, risky, vivi alfiana) yang sudah m em berikan dukungan dan semangat selam a aku bingung dan t erjat uh.

Terim a kasih keluarga besar yang t idak m ungkin saya sebut kan satu-persat u yang sem uanya itu senantiasa m endidik, dan mem berikan penget ahuan sejat i t ent ang m akna hidup dan kehidupan.

Dan untuk orang yang special Terima kasih karena kam u sudah membantu, m em berikan dukungan, perhat ian, w akt u, penget ahuan, dan mau menemani ku baik suka m aupun duka.


(24)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Dwi krismayanti

NIM : 07230073

Fakultas : FISIP

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Program Studi : Strata. 1 (S-1)

Judul Skripsi : Partisipasi Masyarakat Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan kelurahan (Studi kasus : Musrenbang Terkait Pengelolaan Dana Hibah di Kelurahan Mojolangu kecamatan Lowokwaru kota malang)

Pembimbing : 1. Drs. Jainuri, M.Si 2. Dra. Juli Astutik, M.Si

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 11 Maret 2011 Revisi Bab I /Proposal

Tanggal 02 Maret 2011 ACC Bab I

Tanggal 07 Maret 2011 Seminar

Tanggal 16 Maret 2011 Revisi Bab II/III

Tanggal 12 April 2011 ACC Bab II/III

Tanggal 19 Juni 2011 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 02 Juli 2011 Revisi Bab IV/V

Tanggal 06 Juli 2011 ACC Bab IV dan V

Malang, Agustus 2011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(25)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, ungkap syukur tiada batas atas keharibaan Allah SWT. dengan limpahan rahmat, maghfirah dan karunianya yang tak terhitung hingga pada kesempatan kali ini saya mampu merampungkan karya ilmiah ini dengan judul PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN (Studi kasus : Musrenbang Terkait Pengelolaan Dana Hibah di Kelurahan Mojolangu kecamatan Lowokwaru Kota Malang). Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kehadirat Nabi Muhamad SAW yang telah tercatat sebagai sang revolusioner dan juga sebagai suri tauladan bagi segenap alam dalam menapaki kehidupan yang mulia ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan Gelar Sarjana (S-1) Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Karya ilmiah yang berbentuk skripsi ini merupakan tugas akhir dari sebuah proses pembelajaran yang dilakukan pada tingkatan perguruan tinggi dan sudah barang tentu dalam sebuah proses tersebut—dari awal hingga akhir—ini ada banyak pihak yang membantu baik materiil maupun moril, langsung maupun tidak langsung, maka kami ucapkan manyak terima kasih yang sedalam-dalamnya terutama kepada :

1. Dr. Muhadjir Efendy, M.AP. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Wahyudi, M.Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Tri Sulistiyaningsih, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Drs. jainuri, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Wali yang senantiasa memberikan pengarahan intelektual dan bimbingan akademik dalam proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir.


(26)

5. Dra. Juli Astutik, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang benar-benar sabar dan baik hati telah menyertai selama proses pengerjaan skripsi ini. 6. Seluruh jajaran Dosen Pengampu mata kuliah dan Staf TU Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Teman-teman dekat dan partime : Ria, Devy, Sasy, Rizky, Rara, Ach Apriyanto romadhon, Achmad Marzuki, M. Salman Al Faruq,Mas Pur, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama pengerjaan skripsi ini. 8. Anak IP (2007), terima kasih atas kebersamaan dan perjuangan kita selama

kuliah.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuannya.

Malang, 24 Agustus 2011


(27)

ABSTRAKSI

Dwi krismayanti.2011. Universitas Muhammadiyah Malang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan. Partisipasi masyarakat Dalam Musrenbangkel (Studi kasus : Musrenbang Terkait Pengelolaan Dana Hibah) Pembimbing I: Drs. Jainuri, M.Si; Pembimbing II: Juli Astutik, M.Si

Partisipasi masyarakat yang ada di kelurahan Mojolangu dapat dikatakan cukup baik, dimana dapat dilihat dari lancarnya pembangunan yang di danai dari program dana hibah. Dari proses awal partisipasi, masyarakat merasa antusias, jadi masyarakat yang sebelumnya sudah mendapatkan surat pemberitahuan dari pihak kelurahan yang menyatakan untuk melakukan perencanaan awal yaitu pramusrenbang, yang dilakukan antar masyarakat dengan pihak RT setempat. Hasil dari pada pramusrenbang akan dibawa ke tingkat RW yang mana dari rembug tersebut ditingkat RW akan memilih beberapa warga untuk mewakili program yang akan diajukan nanti ke tingkat musrenbangkel. Ditingkat sinilah, masyarakat akan menjelaskan semua program yang diajukan, dan dari forum musrenbangkel ini juga ditemukan beberapa prioritas-prioritas yang menjadi pilihan prioritas utama untuk dilaksanakan pembangunannya sesuai dengan dana yang dianggarkan. Fokus penelitian ini ditekankan pada: (1) Partisipasi masyarakat dalam musrenbangkel terkait pengelolaan dana hibah diantaranya : a. Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan output dari musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah. b. Bentuk dan tujuan partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah. c. Evaluasi hasil pelaksanaan musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah. (2) Factor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah. Sedangkan yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam musrembang terkait pengelolaan dana hibah di kelurahan mojolangu kecamatan lowokwaru kota Malang?. (2) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat jalannya partisipasi masyarakat dalam musrenbang terkait pengelolaan dana hibah di Kelurahan Mojolangu Kecamatan lowokwaru Kota malang?

Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi dimana, sikap dan tindakan masyarakat dapat mendukung terciptanya pelaksanaan pembangunan yang sudah ditentukan oleh undang-undang dengan dana yang sudah dianggarkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara mendalam serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data yang diperoleh sebagai berikut :(1). Partisipasi masyarakat dalam musrenbangkel terkait pengelolaan dana hibah : a. Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan output dari musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah. Dimana masyarakat ikut serta


(28)

dalam perencanaan yang dibahas diforum masyarakat sendiri, yang kemudian dibawa dan dibahas dengan lurah untuk diajukan ke forum musrenbang di kelurahan Mojolangu. b. Bentuk dan tujuan partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah, dimaksudkan masyarakat mampu menyalurkan berbagai macam cara untuk ikut berpartisipasi seperti menyalurkan tenaga, ide maupun uang atau harta benda. c. Evaluasi hasil pelaksanaan musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah. Dimana hasil evaluasi yang sudah disepakati bersama menjadi tanggungjawab bersama, dan disesuaikan dengan anggaran yang sudah ditetapkan. (2) Factor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam musrembangkel terkait pengelolaan dana hibah, bahwa dalam pelaksanaan partisipasi masyarakat terdapat beberapa kendala dan factor yang mendukung seperti kurangnya keaktifan masyarakat dalam menanggapi perihal pembangunan dan adanya dorongan dari pihak pemerintah kelurahan dan masyarakat sendiri untuk menciptakan pembangunan yang baik untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana diwilayahnya

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa partisipasi dari masyarakat yang sudah dilaksanakan dalam mengikuti pelaksanaan musrenbangkel di Kelurahan Mojolangu cukup baik, hal ini terlihat dari beberapa prioritas-prioritas yang mereka bawa untuk diajukan demi menciptakan lingkungan baik dan sehat, tentu saja dengan persetujuan dari berbagai pihak dan sudah disesuaikan dengan anggaran yang sudah dilaksanakan.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(29)

ABSTRAKSI

Dwi krismayanti.2011. Universitas Muhammadiyah Malang. Faculty of Social and Political Sciences, Department of Government. Community participation in Musrenbangkel (Case study: Management Related Musrenbang Grants) Supervisor I: Drs. Jainuri, M. Si; Supervisor II: July Astuti

Community participation in village Mojolangu can be quite good, which can be seen from the smooth development was funded from the grant program. From the beginning of the process of participation, people are excited, so people who already get a notice from the village who claimed to do the initial planning of pramusrenbang, conducted between communities and local RT. The results of the pramusrenbang RW will be brought to a level where the level of some residents will choose to represent the program to be submitted later to the level musrenbangkel. Level here, people will explain all the programs proposed, and from this musrenbangkel forum also found several priorities that the choice of priority for development carried out in accordance with budgeted funds. The focus of this study focused on: (1) Public participation in the management of grants related musrenbangkel include: a. Community participation in planning, implementing, and managing the output of related musrembangkel grants. b. Shape and purpose of community participation in the management of grants related musrembangkel. c. Evaluation results of the implementation of the management of grants related musrembangkel. (2) Factor enabling and inhibiting participation in the management of grants related musrembangkel. While the formulation of the problem in this study were: (1) How does participation in the management of grants related musrembang in mojolangu administrative district of Malang city Lowokwaru?. (2) What factors support and hinder the course of people's participation in the management of grants related musrenbang in the Village District Mojolangu Lowokwaru poor City?.

Theory approach used in this study is the theory of participation in which, attitudes and actions the community can support the creation of development prescribed by law with the funds already budgeted. The research was conducted using a qualitative approach. Techniques of data collection is done through: observation and in-depth interviews and documentation. After examination keabsahanya, data were analyzed by data reduction, data presentation and drawing conclusions. From the analysis of data obtained as follows: (1). Community participation in the management of grants related musrenbangkel: a. Community participation in planning, implementing, and managing the output of related musrembangkel grants. Where people participate in the planning are discussed diforum community itself, which was then taken and dealt with to be submitted to the headman in the village Mojolangu musrenbang forum. b. Shape and purpose of community participation in the management of grants related musrembangkel, meant people could distribute a variety of ways to participate such as channel


(30)

power, ideas or money or possessions. c. Evaluation results of the implementation of the management of grants related musrembangkel. Where the evaluation results that have been agreed to be joint responsibility, and adjusted to a predefined budget. (2) Factor enabling and inhibiting participation in the management of grants related musrembangkel, that in the implementation of community participation, there are several obstacles and supporting factors such as lack of community activity in response to the subject of development and the encouragement of the government's own villages and communities to create development good to meet the needs of facilities and infrastructure area.

The conclusion of this study is that the participation of communities that have been implemented in following the implementation of the Urban Village musrenbangkel Mojolangu good enough, it is seen from some of the priorities that they take to put forward for the sake of creating a good environment and healthy, of course with the approval of various parties and already adjusted to the budget that has been emplemented.

Approve,

Supervisor I Supervisor I


(31)

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar

Gambar 1 : Peta Kelurahan Mojolangu : 56

Gambar 2 : Struktur Organisasi Kelurahan Mojolangu : 53

Tabel

Tabel 1 : Kondisi Tanah Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru : 48 Tabel 2 : Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Mojolangu : 50 Tabel 3 : Sarana Dan Prasarana Penduduk Kelurahan Mojolangu : 50 Tabel 4 : Sarana Pendidikan Kelurahan Mojolangu : 51 Tabel 5 : Jumlah Penduduk Menurut Pendidikannnya : 52


(32)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstraksi ... vii

Daftar Gambar dan tabel ... viii

Daftar Isi ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Konsep ... 9

F. Ruang Lingkup ... 13

G. Metode Penelitian ... 14

1. Jenis Penelitian ... 14

2. Subjek Penelitian ... 14

3. Sumber Data ... 15

4. Teknik pengunpulan Data ... 16

5. Teknik Analisa Data. ... 17

BAB II KAJIAN TEORI A. Partisipasi Masyarakat... 19

B. Musrembang ... 28

1. Pengertian Musrembang ... 28

2. Jenis-Jenis Musrenbang ... 32

3. Tata cara Penyusunan rencana Pembangunan... 36


(33)

1. Pengertian Pembangunan Ekonomi ... 37

2. Pengembangan Ekonomi Lokal ... 38

3. Indikator tentang Ekonomi Lokal... 41

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran umum kelurahan Mojolangu ... 47

1. Potensi Wilayah ... 47

2. Keadaan Daerah ... 49

3. Keadaan masyarakat... 51

4. kondisi kelurahan ... 52

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Partisipasi Masyarakat Dalam Musrembang Terkait Pengelolaan Dana Hibah ... 57

1. Partisipasi Dalam Proses Perencanaan, Pelaksanaan dan Output dari Musrembangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah... 57

2. Bentuk dan Tujuan Partisipasi masyarakat Dalam Musrenbangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah ... 63

3. Evaluasi hasil pelaksanaan Musrembangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah ... 70

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Partisipasi masyarakat Dalam Musrembangkel terkait Pengelolaan Dana hibah ... 73

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Supriyadi Bratakusumah, Riyadi. 2004. Perencanaan Pembangunan Daerah (Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hasan, M. Tholchah, dkk. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Lembaga Penelitian UNISMA

Kartono, dr Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Penerbit Mandar Maju

Munir Badrul. 2002. Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Mataram: BAPPEDA Provinsi NTB

Nurcholis Hanif. 2009. Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Saca Firmansyah, 2009 . Partisipasi Masyarakat . Journalist Theme By Lucian E Marin

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. remaja Rosdakarya

Surbakti Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Wahyudi Isa. 2006. Metodologi Perencanaan Partisipasif (Best Practise untuk Pelaksanaan Musrembang). Malang: Malang Corruption Watch (MCW) Undang- undang

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 050-187/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

Surat Edaran Bersama oleh Kepala BAPENAS dan MENDAGRI tentang Tata Cara Penyelenggaran Musrembang di tingkat Desa No 0259/M/PPN/2006.050/166/SJ.


(35)

Kerangka Acuan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pusat 2005 Rencana Kerja Pemerintah Pusat 2005

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2005 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Internet

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:qUOKbEmZisAJ:www.djpk.depke u.go.id/docume

nt.php/document/article/108/74/+pengertian+dana+hibah&hl=id& gl=id&pid=bl&srcid

http://www.placids.averroes.or.id/analisis-kebijakan/partisipasi-masyarakat-dalampembangunan-infrastruktur-daerah.html

http://www.yipd.or.id/publikasi/indekx.php?act-ndetail&sub-article&p_id=45(Rudiyanto, A. dan Setiawan, A. 2007. Relevansi

Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam Memperkuat Perencanaan Partisipatif. diakses pada tanggal 22 Oktober 2009)


(1)

xi

power, ideas or money or possessions. c. Evaluation results of the implementation of the management of grants related musrembangkel. Where the evaluation results that have been agreed to be joint responsibility, and adjusted to a predefined budget. (2) Factor enabling and inhibiting participation in the management of grants related musrembangkel, that in the implementation of community participation, there are several obstacles and supporting factors such as lack of community activity in response to the subject of development and the encouragement of the government's own villages and communities to create development good to meet the needs of facilities and infrastructure area.

The conclusion of this study is that the participation of communities that have been implemented in following the implementation of the Urban Village musrenbangkel Mojolangu good enough, it is seen from some of the priorities that they take to put forward for the sake of creating a good environment and healthy, of course with the approval of various parties and already adjusted to the budget that has been emplemented.

Approve,

Supervisor I Supervisor I


(2)

xii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar

Gambar 1 : Peta Kelurahan Mojolangu : 56

Gambar 2 : Struktur Organisasi Kelurahan Mojolangu : 53

Tabel

Tabel 1 : Kondisi Tanah Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru : 48 Tabel 2 : Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Mojolangu : 50 Tabel 3 : Sarana Dan Prasarana Penduduk Kelurahan Mojolangu : 50

Tabel 4 : Sarana Pendidikan Kelurahan Mojolangu : 51


(3)

xiii DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Kata Pengantar ... vi

Abstraksi ... vii

Daftar Gambar dan tabel ... viii

Daftar Isi ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Konsep ... 9

F. Ruang Lingkup ... 13

G. Metode Penelitian ... 14

1. Jenis Penelitian ... 14

2. Subjek Penelitian ... 14

3. Sumber Data ... 15

4. Teknik pengunpulan Data ... 16

5. Teknik Analisa Data. ... 17

BAB II KAJIAN TEORI A. Partisipasi Masyarakat... 19

B. Musrembang ... 28

1. Pengertian Musrembang ... 28

2. Jenis-Jenis Musrenbang ... 32

3. Tata cara Penyusunan rencana Pembangunan... 36


(4)

xiv

1. Pengertian Pembangunan Ekonomi ... 37

2. Pengembangan Ekonomi Lokal ... 38

3. Indikator tentang Ekonomi Lokal... 41

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran umum kelurahan Mojolangu ... 47

1. Potensi Wilayah ... 47

2. Keadaan Daerah ... 49

3. Keadaan masyarakat... 51

4. kondisi kelurahan ... 52

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Partisipasi Masyarakat Dalam Musrembang Terkait Pengelolaan Dana Hibah ... 57

1. Partisipasi Dalam Proses Perencanaan, Pelaksanaan dan Output dari Musrembangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah... 57

2. Bentuk dan Tujuan Partisipasi masyarakat Dalam Musrenbangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah ... 63

3. Evaluasi hasil pelaksanaan Musrembangkel Terkait Pengelolaan Dana Hibah ... 70

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Partisipasi masyarakat Dalam Musrembangkel terkait Pengelolaan Dana hibah ... 73

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81 DAFTAR PUSTAKA


(5)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Supriyadi Bratakusumah, Riyadi. 2004. Perencanaan Pembangunan Daerah (Strategi Menggali Potensi Dalam Mewujudkan Otonomi Daerah). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hasan, M. Tholchah, dkk. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Lembaga Penelitian UNISMA

Kartono, dr Kartini. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Penerbit Mandar Maju

Munir Badrul. 2002. Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Mataram: BAPPEDA Provinsi NTB

Nurcholis Hanif. 2009. Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Saca Firmansyah, 2009 . Partisipasi Masyarakat . Journalist Theme By Lucian E Marin

Soehartono, Irawan. 2008. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. remaja Rosdakarya

Surbakti Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Wahyudi Isa. 2006. Metodologi Perencanaan Partisipasif (Best Practise untuk Pelaksanaan Musrembang). Malang: Malang Corruption Watch (MCW) Undang- undang

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 050-187/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

Surat Edaran Bersama oleh Kepala BAPENAS dan MENDAGRI tentang Tata Cara Penyelenggaran Musrembang di tingkat Desa No 0259/M/PPN/2006.050/166/SJ.


(6)

xvi

Kerangka Acuan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pusat 2005 Rencana Kerja Pemerintah Pusat 2005

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2005 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Internet

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:qUOKbEmZisAJ:www.djpk.depke u.go.id/docume

nt.php/document/article/108/74/+pengertian+dana+hibah&hl=id& gl=id&pid=bl&srcid

http://www.placids.averroes.or.id/analisis-kebijakan/partisipasi-masyarakat-dalampembangunan-infrastruktur-daerah.html

http://www.yipd.or.id/publikasi/indekx.php?act-ndetail&sub-article&p_id=45(Rudiyanto, A. dan Setiawan, A. 2007. Relevansi Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam Memperkuat Perencanaan Partisipatif. diakses pada tanggal 22 Oktober 2009)


Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH KOTA MALANG (Studi Penelitian Di Kelurahan Rampal Celaket-Kota Malang)

0 11 23

KINERJA LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DALAM PENGGUNAAN DANA HIBAH ( Studi Penelitian Penggunaan Dana Hibah Di Kelurahan Gadang Kecamatan Sukun Kota Malang )

0 27 29

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH 2010-2011 KOTA MALANG(Studi di Kelurahan Lowokwaru- Kota Malang)

0 6 32

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PENGELOLAAN DANA HIBAH (Studi Penelitian Program Hibah kepada Masyarakat melalui LPMK di Kelurahan Mojolangu Kota Malang)

0 11 28

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN (Studi pada Kelurahan Pandanwangi Kota Malang)

0 7 2

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF Studi Deskriptif Kualitatif Partisipasi Perempuan Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan Laweyan Kota Surakarta Tahun 2009

0 3 111

Proses Partisipasi Difabel dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Kelurahan Serengan Kota Surakarta Tahun 2016.

0 0 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN SILAE KECAMATAN ULUJADI KOTA PALU | Haryadi | Katalogis 6563 21791 1 PB

0 0 13

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KELURAHAN JEBRES

0 0 8

PARTISIPASI MASYARAKAT PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KELURAHAN MALLILINGI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG (Studi Komunikasi Pembangunan)

0 0 98