Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1)
PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN PENJAMINAN KREDIT OLEH
PT.ASKRINDO
(Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)
PENULISAN HUKUM
Oleh:
TIRA KHAIRUNNISA 201010110311115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
(2)
PENULISAN HUKUM
PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DENGAN PENJAMINAN KREDIT OLEH
PT.ASKRINDO
(Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)
Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum
Oleh :
TIRA KHAIRUNNISA 201010110311115
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM
(3)
(4)
(5)
(6)
iv
UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTO
Ungkapan Pribadi :
Teruntuk Beliau yang sangat aku sayangi Aku cintai,
Yang selalu sabar mendidik dan memberikan bekal melalui nasehat Di setiap sujudnya tetap mendoakanku, yang telah melahirkanku
Beliau Ibuku tercinta
Beliau yang sangat keras mendidik aku Agar aku menjadi yang terbaik,
Beliau selalu memberikan semuanya, baik dukungan moril, Materiil maupun kasih sayang,
Beliau yang selalu mengkhawatirkan aku,
Beliau yang ingin aku menjadi penerusnya sebagai Sarjana Hukum Beliau Ayahku
Adikku satu-satunya yang aku sayangi Penghibur di keluarga kecilku
Yang tetap memberiku semangat lewat ocehan lucunya adikku
“ Qonitiya Nuriyah” Motto :
Or ang hebat t idak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan
kenyamanan.
(7)
v ABSTRAK
Nama : Tira Khairunnisa NIM : 201010110311115
Judul : Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1) Pembeimbing : Komariah, SH, M.Si, M.Hum,.
Herwastuti, SH., M.Si.,
Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai fungsi utama menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Usaha pokok bank adalah sektor perkreditan dan pendapatan bank yang terbesar berasal dari sektor perkreditan. BRI Unit Sumbawa Kota 1 merupakan Bank Umum yang menjalankan prodek Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah kredit atau pembiayaan kepada UMKM dalam pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Di dalam penyaluran KUR kepada masyarakat, pada kenyataannya terjadi kredit macet yang merupakan resiko yang terkandung dalam setiap pemberian kredit. Dari situlah faktor yang mendorong penulis untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Dengan Penjaminan Kredit Oleh PT.Askrindo (Studi di BRI Unit Sumbawa Kota 1). Dengan rumusan masalah: pertama, bagaimana penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di BRI Unit Sumbawa Kota 1? Kedua, bagaimana tanggung jawab Penjamin apabila kredit macet?. Sumber data primer diperoleh dari lapangan dengan melakukan wawancara dengan responden yaitu Nasabah KUR kredit macet dan KA Unit BRI serta staff BRI Unit Sumbawa Kota 1 dan sumber data sekunder diperoleh dari peraturan perundang-undangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Yuridis Sosiologis. Melalui metode penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian Kredit Macet dalam penyaluran KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 yaitu dengan melakukan upaya penagihan, perpanjangan jangka waktu pembayaran, dan mengajukan klaim di PT.Askrindo. Tanggung jawab Penanggung terhadap Tertanggung apabila terjadi kredit macet, Penanggung bertanggungjawab melaksanakan pembayaran klaim 70% dari KUR yang diberikan oleh Bank Pelaksana kepada UMKM 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Di dalam penyaluran KUR bank mengedepankan penyelesaian secara kekeluargaan yang cepat dan dapat memuaskan pihak kreditur maupun piak debitur. Selaian itu Bank juga harus lebih meningkatkan pembinaan dan monitoring terhadap kredit debitur dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
(8)
vi ABSTRACT Name : Tira Khairunnisa
NIM : 201010110311115
Title : Solving bad Credits in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) (Study in BRI of Sumbawa City I Unit)
Advisors : Komariah, SH, M.Si, M.Hum,. Herwastuti, SH., M.Si.,
Bank is a financial institution with main function to collect fund and distribute it to the society. Bank’s primary business is credit sector and the largest bank income is received from credit sector. BRI Sumbawa City I Unit is a general bank, which run “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program [KUR]). KUR is a credit or financing supported by collateral facility for productive business. In KUR distribution to society, in fact, there’s a bad credit which is a risk contained in each credit given. There is factors encourage the researcher to do research titled “Solving bad Credits in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) (Study in BRI of Sumbawa City I Unit)”. The main statement of problem are: How to solve bad credit in “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) in BRI of Sumbawa City I Unit? How is the responsibility of warrantor when there’s bad credit? Primary data is collected from field by doing interview with respondents, they are customers of bad credit “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program) and Head of BRI Unit and staf of BRI of Sumbawa City I Unit and secondary data are collected from regulations. Approach used is juridical sociologist. Via research method, there’s conclusion that bad credit solution in KUR distribution in BRI of Sumbawa City I Unit is done via billing, payment extension and claim at PT. Askrindo. The responsibility of warrantor to insured person when there’s bad credit, the warrantor has responsibility to pay the 70% claim of KUR given by applying bank to Small and Middle Business Unit, 30% is borne by applied bank. In KUR distribution, Bank emphasized on fast family solution which should be able to satisfied creditor or debtor. Besides, bank should also more emphasizing on development and monitoring to debtor credit by emphasizing careful principle.
Keywords: bad credit, “Kredit Usaha Rakyat” (People Business Credit Program), Third Party Collateral
(9)
vii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang . segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah mencurahkan rahmat kepada hambanya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Penulis telah menyelesaikan skripsi ini sebagai akhir dari perjalanan panjang di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Skripsi ini disusun dengan judul “Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran Kredit Usaha Rakyat” yang merupakan syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
Dengan selesainya skripsi ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada:
1. Bapak dan ibu serta saudaraku yang telah memberikan dorongan moril, materiil dan spiritual demi terselsaikannya skripsi ini.
2. Bapak Drs. Muhadjir Effendy, M, Ap; selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr.Sulardi, SH, MSi; selaku Dekan Fakultas Hukum
4. Ibu Hj. Komariah, SH., MSi,. M.Hum. selaku Pembimbing 1 dan Ibu Herwastoeti, SH,. Msi; selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan saran dan bimbingan kepada penulis secara tulus.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staff dan Karyawan fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah malang, yang telah memberikan
(10)
viii
pengetahuannya selama Penulis kuliah dan memberikan pelayanan yang baik.
6. Pimpinan BRI Cabang Sumbawa Besar Bapak Edy Muthalib, SE. dan Bapak Jufriyanto ; selaku Kepala Unit BRI Sumbawa Kota 1 serta seluruh Staff BRI Unit Sumbawa Kota 1, yang telah memberikan pengarahan dan jawaban sehingga membantu Penulis menyelesaikan skripsi.
7. Pensiunan BRI cabang Sumbawa Bapak H. Muhammad Sirajuddin. M. yang telah memberikan pengarahan dengan tulus.
8. Diah Anggraini Pitaoka, yang telah menemani Penulis dan memberikan semangat disaat mengalami kejenuhan dalam menyelesaiakan skripsi.
Semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi Penulis Khususnya dan pembaca pda umumnya. Amiin Ya Rabbal Almiin. Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Maka saran dan kritik selalu penulis harapkan demi kesempurnaan hasil karya ini dan semoga bermanfaat
Malang, 9 Januari 2015 Penulis
(11)
ix DAFTAR ISI
Lembaran cover/sampul dalam ... i
Lembaran Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan ... iii
Ungkapan pribadi/Moto ... iv
Abstrak ... v
Abstract ... vi
Kata Pengantar ... vii
Daftar Lampiran ... vii
Daftar Tabel ... ix
Daftar isi ... x
BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penulisan ... 6
D.Manfaat Penulisan ... 6
E.Metode Penulisan ... 8
F.Sistematika Penulisan ... 14
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bank ... 16
1. Pengertian Bank ... 16
2. Asas, Fungsi dan Tujuan Bank ... 17
3. Jenis Bank ... 18
4. Prinsip Operasional Perbankan ... 19
B. Tinjauan Tentang Kredit ... 19
1. Tinjauan Umum Tentang kredit ... 19
a.) Pengertian Kredit ... 19
b.) Jenis-jenis Kredit ... 22
c.) Prinsip Pemberian Kredit ... 24
(12)
x
2. Tinjauan tentang Kredit Macet ... 35
a.) Pengertian Kredit Macet ... 36
b.) Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Kredit Macet ... 37
c.) Penyelesaian Kredit Macet ... 37
C. Tinjauan Umum Tentang KUR ... 39
1. Pengertian KUR ... 39
2. Landasan KUR ... 43
3. Penggolongan KUR ... 43
4. Hak dan Kewajiban Kreditur dan Debitur dalam KUR ... 44
D. Tinjauan Tentang Perusahaan Penjamin ... 45
1. Tinjauan tentang Penjaminan ... 45
2. Perusahaan Penjamin PT.Askrindo ... 47
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tentang BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 51
1. Gambaran BRI Unit Sumbawa Kota 1... 51
2. Visi dan Misi BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 52
3. Struktur Organisasi BRI Unit Sumbawa Kota 1... 53
B. Pelaksanaan Pemberian KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 57
1. Gambaran KUR di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 57
2. Tahap Permohonan Kredit ... 62
3. Tahap Analisis Kredit ... 66
4. Tahap Pemberian Putusan Kredit ... 72
5. Tahap Pencairan Kredit ... 73
C. Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha di BRI Unit Sumbawa Kota 1 ... 77
1. Gambaran Kredit Macet dalam Kredit Usaha rakyat di BRI Unit Sumbawa Kota 1... 77
2. Alasan Debitur mengalami Kredit Macet ... 82
3. Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha di BRI Unit Sumbawa Kota 1... 83
(13)
xi
1. Deskripsi PT.Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) ... 89 2. Perjanjian Antara Bank dan PT.Askrindo ... 91 3. Tanggung Jawab PT.Askrindo Terhadap Debitur
Yang mengalami Kredit Macet ... 95 BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan ... ... 100 B. Saran ...
... 102 DAFTAR PUSTAKA
(14)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Lampiran 2. Surat Observasi
Lampiran 3. Jawaban Surat Observasi Lampiran 4. Kartu Kendali
(15)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jangka Waktu Angsuran KUR BRI Unit Sumbawa Kota 1 Tabel 2. Jumlah Nasabah KUR BRI Unit Sumbawa Kota 1
Tabel 3. Nasabah KUR yang mengalami Kredit macet di BRI Unit Sumbawa Kota 1
Tabel 4. Kriteria Nasabah Macet
Tabel 5. Alasan Responden Mengalami Kredit Macet
Tabel 6. Penyelesaian Kredit macet BRI Unit Sumbawa Kota 1
DAFTAR BAGAN
(16)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Muhammad. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung. PT.Citra Aditya bakti.
Badriyah Harun. 2010. Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah. Jakarta. PT.Suka Buku
Bakti Rahcmat Firdaus. 2003. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung. Alfabet.
Bambang Waluyo. 2007. Penelitian Hukum dan Praktik. Jakarta. Sinar Grafiti Burhanuddin Abdullah. 2006. Jalan menuju Stabilitas Pembangunan Ekonomi
Berkelanjutan. Jakarta. Pustaka LP3ES Indonesia.
Daeng Naja. 2005. Hukum Kredit dan bank Garansi. Bandung. PT.Citra Aditya Bakti.
Dalam Malayu S.P Hasibuan. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta. PT.Bumi Aksara.
Gunarto Suhardi. 2003. Usaha Perbankan Dalam Perspektif Hukum. Yogyakarta. Kanisius.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.
Nurul Wardani. 2010. Pelaksanaan Pemberian KUR pada BRI Cabang Mataram. Skripsi. Mataram.
Salim.H. 2007. Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUH Perdata. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada.
Siswanto Sutojo. 2007. Analisis Kredit Bank Umum. Jakarta. PT.Damar Mulia Pustaka.
Sutan Remy Sjahdeini. 2002. Hukum Kepailitan. Jakarta. Grafiti.
Tri Widiyono. 2006. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia. Bogor. Ghalia Indonesia.
(17)
Internet:
Bri. co. id. syarat dan Prosedur KUR. Diakses tanggal 5 Mei 2014 Gerryytri.blogspot.com/2013/06/teknik-pengambilan-sample-dalam.html
NN. Kredit Usaha Rakyat Tanpa Jaminan. http//Kredit.usaha.rakyat.co.cc. diakses tanggal 2 September 2014.
Perundang-undangan:
Undang-Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Keputusan deputi bidang Koordinasi Ekonomi makro dan Keuangan, Kementrian
Koordinator Bidang Peekonomian Nomor:
KEP-01/D.I.M.EKON./01/2010 tentang Standar Operasisoanal dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 22/PMK.05/2010 tentang Fasilitas Penjamin Kredit Uaha Rakyat.
(18)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi di suatu Negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Paska krisis ekonomi dan moneter di Indonesia memberikan gambaran nyata betapa peran strategi sektor perbankan sangat penting. Ketika sektor perbankan terpuruk, perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi, sektor perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal.
Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau badan usaha. Berdasar Pasal 1 Angka11 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu sumber uang yang diperlukan dalam membiayai kegiatan usaha yang dapat dititik beratkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi setiap manusia. Fasilitas yang diberikan oleh bank merupakan asset terbesar
(19)
2
bagi bank. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan mengancam kelangsungan hidup bank.1.
Selama ini penyaluran kredit perbankan ke masyarakat belum tersalurkan secaraoptimal dan merata. Berbagai masalah timbul dalam kredit, salah satunya mengenai sulitnya prosedur peminjaman kredit yang menjadikan masyarakat kurang antusias mengambil kredit di bank dan memilih untuk mencari pinjaman lewat alternatif lembaga lain. Pemerintah mulai mencanangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR)pada tahun 2007 sebagai respon atas Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 agar penyaluran kredit dapat merata. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan bagi kelompok-kelompok UMKM di Indonesia.
Usaha mikro, kecil dan menengahjuga memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi karena penyerapan tenaga kerjanya yang relative tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil. Lebih dari 95 % unit usaha di Indonesia tergolong ke dalam UMKM.2UMKM merupakan salah satu barometer bagi perekonomian nasional. Pada waktu krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1997-1998, pengusaha besar banyak yang colaps, tetapi pada waktu itu UMKM masih bisa bertahan hidup. UMKM yang telah lama menjalankan usahanya memiliki prospek yang luar biasa, tetapi adanya
1
Nurul Wardhani. 2010. Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Mataram. Skripsi, Mataram
2
Burhanuddin Abdullah. 2006. Jalan Menuju Stabilitasmencapai Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan.Penerbit Pustaka LP3ES Indonesia.Jakarta. Hal. 68.
(20)
3
masalah kurang dana menjadikan UMKM ini kurang dapat berkembang karena setiap orang yang berbisnis pasti membutuhkan modal baik untuk mendirikan usaha awalnya atau mengembangkan usahanya.
Selama ini kredit perbankan yang mengalir untuk sektor UMKM dirasa masih kurang karena sulitnya akses yang salah satunya adalah ketatnya persyaratan dalam kredit termasuk masalah jaminan. Dahulu analisis kredit masih mengutamakan jaminan dan karakter untuk menjamin adanya risiko kredit sehingga orang-orang lebih memilih mencari alternatif sumber dana lainnya selain di bank yang persyaratannya lebih mudah. Namun sekarang, persyaratan untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat ini tidak begitu sulit karena kredit ini bertujuan untuk mempermudah sektor UMKM mendapatkan pinjaman modal agar usahanya dapat berkembang.Kebijakan tentang penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 135/ PMK.05/2008 tentang fasilitas penjaminan kredit usaha rakyat yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:22/PMK.05/2010.
Kredit Usaha Rakyat adalah pembiayaan untuk Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja yang didukung oleh fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Terdapat 3 jenis penggunaan kredit UMKM, yaitu kredit yang digunakan untuk konsumsi, kredit yang digunakan untuk investasi, dan kredit yang digunakan untuk modal kerja.
Melalui KUR ini pihak peminjam tidak perlu memberikan agunan kepada bank karena kredit ini merupakan pinjaman tanpa agunan dan sudah
(21)
4
dijamin oleh pemerintah. Pemerintah menjamin kredit, apabila terjadi kredit macet maka sudah dijamin oleh perusahaan asuransi BUMN, yaitu PT. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan Perum Sarana Pembinaan Usaha (SPU) yang menanggung kredit macet hingga 70% dan 30% tanggungan Bank pelaksana. Bukan berarti jika program KUR ini sudah ditanggung pemerintah,program ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan harapan yang dikehendaki. Tentunya beragam risiko mulai bermunculan, salah satunya adalah risiko mengenai kelancaran pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh debitur yang mengakibatkan semakin naiknya NPL bank apabila terjadi banyak kredit macet. Jika terjadi keterlambatan pengembalian cicilan kredit dari debitur ini dikarenakan belum optimalnya UMKM mewujudkan peran dan kemampuannya karena masih banyaknya hambatan dan kendala baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Tahap awal program, Kredit Usaha Rakyat ini disediakan hanya terbatas oleh bank yang ditunjuk oleh pemerintah saja, yaitu: Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Tabungan Negara dan Bank Bukopin. Penyaluran pola penjaminan difokuskan pada lima sektor usaha, yaitu pertanian, perikanan, kelautan,, koperasi, kehutanan, serta perindustrian dan perdagangan. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu ekonomi usaha rakyat kecildengan cara memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya.
Bank Rakyat Indonesia adalah salah satu bank terbesar milik pemerintah, yang didirikan sejak tahun 1895. Likuiditas BRI terpelihara
(22)
5
dengan baik, sehingga bank tersebut dinyatakan sebagai bank yang sehat karena mampu memenuhi permintaan atau penarikan para deposannya dengan segera. Di usianya yang ke- 117 ini BRI semakin mengepakkan sayapnya untuk selalu memperbanyak jenis produk yang ditawarkan agar mampu bersaing dengan bank-bank lainnya. Jaringan kantor yang luas sampai ke pelosok-pelosok unit kecamatan membuat BRI sangat dekat dengan masyarakat menengah ke bawah.
Pada tahun 2013 BRI menambah 687 Teras, sehingga sampai dengan akhir tahun 2014 jumlah Teras BRI mencapai 1.304. Selain itu BRI juga menambah kantor BRI unit sebanyak 200, sehingga total jumlah BRI unit mencapai 4.894 buah. Ada 2 jenis produk pinjaman untuk kredit mikro BRI, yaitu Kupedes dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro BRI rentang plafon pinjamannya sampai dengan maksimal Rp 20.000.000,00. Jumlah peminjam KUR Mikro BRI setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
BRI melalui program KUR Mikro bermaksud membantu memudahkan akses UMKM yang sudah feasible dari sudut pandang bisnis tetapi belum
bankable karena tidak memiliki agunan yang cukup, pembukuan yang masih tradisional sederhana, kurang memiliki pengetahuan dalam masalah peminjaman modal usaha lewat kredit perbankan. Penyaluran KUR BRI dimulai pada bulan November 2007, namun realisasinya baru dilaksanakan pada bulan Maret 2008. Karena target dan sasaran KUR ini adalah kelompok usaha-usaha kecil dan mikro, maka kredit ini disalurkan melalui BRI unit.
(23)
6
Kredit usaha rakyatmuncul sebagai salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah Indonesia untuk turut membangun menyejahterakan rakyat untuk meningkatkan kemandirian.Banyak debitur tidak memenuhi kewajiban membayar angsuran sampai lunas sehingga menimbulkan kredit macet. Ketidakmampuan debitur mengembalikan kredit tersebut dalam bahasa hukum disebut wanprestasi. Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang akan ditulis dalam sebuah skripsi dengan judul: “ Penyelesaian Kredit Macet Dalam Penyaluran kredit Usaha Rakyat (Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1?
2. Bagaimana tanggung jawab Penjamin apabila debitur mengalami kredit macet?
C. TujuanPenelitian
1. Untuk mengetahui penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat di Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa Kota 1.
2. Untuk mengetahui tanggung jawab penjamin apabila debitur mengalami kredit macet.
(24)
7
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian hukum ini antara lain : 1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengembangan ilmu hokum khususnya hokum perbankanmengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha rakyat.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis terhadap permasalahan yang diangakat mengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha rakyat .dan juga untuk menyelesaikanTugas Akhir untuk mendapat gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1) dalam bidang hokum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.
b. Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian ini bagi masyarakat Sumbawa yang menjadi nasabah KUR yaitu agar dapat mengetahui dan menambah pengetahuan mengenai penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha rakyat.
c. Bagi Instansi Terkait
Bagi Bank Rakyat Indonesia yang menjalankan Kredit Usaha Rakyat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
(25)
8
secara hukum sehingga dalam hal pelaksanaannya tidak ada penyimpangan dan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
E. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis yakni melihat hukum yang didasarkan pada ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan dikaitkan dengan teori hukum serta dengan melihat realita yang ada di masyarakat.3 Dengan pendekatan ini pendekatan masalah dilakukan dengan cara menggali keterangan dari berbagai pihak terkait sebagai kajian dalam proses pembahasan dengan bembandingkan teori dan kenyataan dan berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku, serta dikaitkan dengan teori-teori hukum dan dengan melihat realita yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.
2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian yang dilakukan di Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa, Unit Sumbawa Kota 1, Jl. Wahidin No.33 sumbawa Besar. Alasannya dilakukan penelitian disana karena peneliti melihat adanya kebiasaan debitur yang melakukan Kredit Usaha Rakyat di bank Rakat Indonesia mengalami kendala dan terjadi kredit macet hingga 13%, dan peneliti juga asli dari kota Sumbawa sehingga memudahkan peneliti untuk mencari informasi atau data.
3
(26)
9
3. Sumber Data
Pengumpulan data dalam penelitian dimaksud supaya peneliti dapat memperoleh data yang relevan dan akurat. Adapun teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Data Primer
Jenis data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian.4 Pengumpulan data dilakukan yaitu dengan teknik wawancara dengan pihak-pihak,observasi, informasi serta pendapat dari sumber informasi utama yaitu pegawai Bank Rakyat Indonesia Unit Sumbawa kota 1 dan pihak-pihak terkait. Sumber data dari BRI berupa data nasabah bermasalah atau kredit macet dalam KUR yang di dalam data tersebut dapat diketahui faktor-faktor penyebab banyaknya kredit macet pada KUR di Bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian kepustakaan dan perundang-undangan, buku-buku literature maupun hasil penelitian terdahulu sebagai acuan tambahan bagi penulis.5Sumber Perundang-undangan yang terkait antara lain :
a) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
b) Keputusan deputi bidang Koordinasi Ekonomi makro dan Keuangan, Kementrian Koordinator Bidang Peekonomian Nomor:
4
Pedoman penulisan hukum, 2012. fakultas hukum UMM, hal 18
5
(27)
10
KEP-01/D.I.M.EKON./01/2010 tentang Standar Operasisoanal dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 22/PMK.05/2010 tentang Fasilitas Penjamin Kredit Uaha Rakyat.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung pada pihak-pihak terkaitdan memahami permasalahan yang berkaitan dengan objek penelitian.Wawancara juga bisa disebut metode bertatap muka dengan responden untuk menanyakan fakta-fakta yang ada, pendapat maupun persepsi dari responden. Hasil Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan wawancara dengan pihak yang berkompeten.Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial sebagai bahan kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan tanyajawab secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematik jelas dan terarah sesuai dengan isu hukum yang diangkat dalam penelitian.
Populasi responden tersebut diantaranya adalah :
1. Nasabah yang melaksanakan Kredit Usaha Rakyat di BRI Cabang Sumbawa yang mengalami kredit macet sebesar 13%, dengan memilih 8 renponden dengan caraSnowball sampling.Snowball sampling merupakan salah satu metode dalam pengambilan sample
(28)
11
dari suatu populasi. Penentuan sample yang mula-mula jumlah kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sample, dipilih satu atau dua orang sample, tetapi karena dengan dua orang sample belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sample sebelumnya.
Penulis mendapatkan responden kredit macet terhadap Kredit Usaha Rakyat melalui cara snowball sampling yaitu :
Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan penelitian yaitu:
1) Usaha apa yang sedang Bapak/Ibu jalani saat ini?
2) Sejak kapan menjalankan usaha dengan menggunakan KUR? 3) Menurut saudara, apa saja yang menjadi kendala dalam
pelunasan KUR?
Suhairi
M .Sadam
Sudrajat
A.Lat if
M im m a
Hanafi
(29)
12
4) Apakah saudara mengetahui resiko apa yang akan dialami apabila kredit macet?
5) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat penyelesaian kredit usaha rakyat di BRI cabang Sumbawa? 2. Kepala Unit bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa, dan para
pegawai BRI yang dipilih (purposive sampling) yang berhubungan langsung dengan judul dan permasalahan yang diangkat penulis, dari tujuh pegawai BRI Cabang Sumbawa Unit 1 yang menangani masalah KUR, diambil tiga pegawai yang paling sering menangani masalah kredit macet KUR.
Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan penelitian yaitu:
1) Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi nasabah untuk menjalankan KUR?
2) Sektor usaha apa yang banyak mengajukan KUR? 3) Apakah KUR menggunakan jaminan?
4) Apa faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet?
5) Bagaimana penyelesaian kredit macet dalam penyaluran kredit macet?
6) Fator-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat penyelesaian kredit macet dalam Kredit Usaha Rakyat di BRI Cabang Sumbawa?
(30)
13
b. Observasi
Teknik observasi adalah memperoleh informasi dengan cara menyaksikan proses penyelesaian kredit macet terhadap Kredit Usaha Rakyat di lokasi penelitian.
c. Studi Dokumen
Yaitu berupa pengumpulan data-data yang dimilki oleh pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian yaitu:
1) Data nasabah yang mengalami kredit macet 2) Prosedur dan persyaratan Kredit Usaha Rakyat d. Studi Kepustakaan
Usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan maslah yang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh seperti dari buku-buku tau literature.
5. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah tahap yang sangat penting dan menentukan dalam setiap penelitian. Seluruh data yang terkumpul diolah sedemikian rupa sehingga tercapai suatu kesimpulan. Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif. Deskriptif kualitatif adalah mendeskripsikan dan menganalisa apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan perilaku nyata.6 Analisa data kualitatif ini dapat dilakukan dengan pengumpulan data-data yang telah diperoleh, kemudian dihubungkan dengan literature-literature yang ada hubungannya dengan masalah yang
6
(31)
14
diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara menganalisa, yang pada akhirnya akan dicapai kesimpulan untuk menentukan hasilnya.
F. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penelitian ini disusun secara sistematis dan secara berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah, adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut maka dirumuskan permasalahan. Selanjutnya disajikan tujuan dan manfaat penelitian sebagai harapan yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Pada bagian kajian pustaka yang merupakan landasan dari penulisan skripsi. Kemudian diuraikan beberapa konsep definisi yang berkaitan dengan judul penelitian. Selanjutnya diuraikan tentang metode penelitian yang merupakan salah satu syarat dalam setiap penelitian. Intinya mengemukakan tentang tipe penelitian dan pendekatan masalah, sumber bahan hukum, langkah penelitian, dan bab ini di akhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mengandung tiga unsur yankni uaraian dan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam berhubungan dengan penelitian, dasar hukum, berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan kerangka mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permasalahan yang diteliti yakni teori tentang bank, perjanjian kredit, kredit usaha rakyat dan teori tentang kredit macet.
(32)
15
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini adalah bab yang di dalamnya merupakan hasil-hasil penelitian dan analisa penulis berkenaan permasalahan yang dimaksud yaitu bagaimna pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat dan bagaimana penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha rakyat.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir dalam penelitian yang berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah uraian peneliti mengenai hal-hal yang dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan serta analisa yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Sedangkan saran berupa rekomendasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan hasil kesimpulan yang telah diuraikan
(1)
KEP-01/D.I.M.EKON./01/2010 tentang Standar Operasisoanal dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 22/PMK.05/2010 tentang Fasilitas Penjamin Kredit Uaha Rakyat.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah:
a. Wawancara
Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung pada pihak-pihak terkaitdan memahami permasalahan yang berkaitan dengan objek penelitian.Wawancara juga bisa disebut metode bertatap muka dengan responden untuk menanyakan fakta-fakta yang ada, pendapat maupun persepsi dari responden. Hasil Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan wawancara dengan pihak yang berkompeten.Wawancara langsung dalam pengumpulan fakta sosial sebagai bahan kajian ilmu hukum empiris, dilakukan dengan tanyajawab secara langsung dimana semua pertanyaan disusun secara sistematik jelas dan terarah sesuai dengan isu hukum yang diangkat dalam penelitian.
Populasi responden tersebut diantaranya adalah :
1. Nasabah yang melaksanakan Kredit Usaha Rakyat di BRI Cabang Sumbawa yang mengalami kredit macet sebesar 13%, dengan memilih 8 renponden dengan caraSnowball sampling.Snowball sampling merupakan salah satu metode dalam pengambilan sample
(2)
dari suatu populasi. Penentuan sample yang mula-mula jumlah kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sample, dipilih satu atau dua orang sample, tetapi karena dengan dua orang sample belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sample sebelumnya.
Penulis mendapatkan responden kredit macet terhadap Kredit Usaha Rakyat melalui cara snowball sampling yaitu :
Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan penelitian yaitu:
1) Usaha apa yang sedang Bapak/Ibu jalani saat ini?
2) Sejak kapan menjalankan usaha dengan menggunakan KUR? 3) Menurut saudara, apa saja yang menjadi kendala dalam
pelunasan KUR?
Suhairi
M .Sadam
Sudrajat
A.Lat if
M im m a
Hanafi
(3)
4) Apakah saudara mengetahui resiko apa yang akan dialami apabila kredit macet?
5) Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat penyelesaian kredit usaha rakyat di BRI cabang Sumbawa? 2. Kepala Unit bank Rakyat Indonesia Cabang Sumbawa, dan para
pegawai BRI yang dipilih (purposive sampling) yang berhubungan langsung dengan judul dan permasalahan yang diangkat penulis, dari tujuh pegawai BRI Cabang Sumbawa Unit 1 yang menangani masalah KUR, diambil tiga pegawai yang paling sering menangani masalah kredit macet KUR.
Penulis menanyakan beberapa pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan penelitian yaitu:
1) Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi nasabah untuk menjalankan KUR?
2) Sektor usaha apa yang banyak mengajukan KUR? 3) Apakah KUR menggunakan jaminan?
4) Apa faktor-faktor yang menyebabkan kredit macet?
5) Bagaimana penyelesaian kredit macet dalam penyaluran kredit macet?
6) Fator-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat penyelesaian kredit macet dalam Kredit Usaha Rakyat di BRI Cabang Sumbawa?
(4)
b. Observasi
Teknik observasi adalah memperoleh informasi dengan cara menyaksikan proses penyelesaian kredit macet terhadap Kredit Usaha Rakyat di lokasi penelitian.
c. Studi Dokumen
Yaitu berupa pengumpulan data-data yang dimilki oleh pihak yang berkaitan langsung dengan penelitian yaitu:
1) Data nasabah yang mengalami kredit macet 2) Prosedur dan persyaratan Kredit Usaha Rakyat d. Studi Kepustakaan
Usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan maslah yang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh seperti dari buku-buku tau literature.
5. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah tahap yang sangat penting dan menentukan dalam setiap penelitian. Seluruh data yang terkumpul diolah sedemikian rupa sehingga tercapai suatu kesimpulan. Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif. Deskriptif kualitatif adalah mendeskripsikan dan menganalisa apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan perilaku nyata.6 Analisa data kualitatif ini dapat dilakukan dengan pengumpulan data-data yang telah diperoleh, kemudian dihubungkan dengan literature-literature yang ada hubungannya dengan masalah yang
6
(5)
diteliti. Kemudian dicari pemecahannya dengan cara menganalisa, yang pada akhirnya akan dicapai kesimpulan untuk menentukan hasilnya.
F. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penelitian ini disusun secara sistematis dan secara berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah, adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, kemudian berdasarkan masalah tersebut maka dirumuskan permasalahan. Selanjutnya disajikan tujuan dan manfaat penelitian sebagai harapan yang ingin dicapai melalui penelitian ini. Pada bagian kajian pustaka yang merupakan landasan dari penulisan skripsi. Kemudian diuraikan beberapa konsep definisi yang berkaitan dengan judul penelitian. Selanjutnya diuraikan tentang metode penelitian yang merupakan salah satu syarat dalam setiap penelitian. Intinya mengemukakan tentang tipe penelitian dan pendekatan masalah, sumber bahan hukum, langkah penelitian, dan bab ini di akhiri dengan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini mengandung tiga unsur yankni uaraian dan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam berhubungan dengan penelitian, dasar hukum, berkaitan dengan permasalahan yang diteliti dan kerangka mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan permasalahan yang diteliti yakni teori tentang bank, perjanjian kredit, kredit usaha rakyat dan teori tentang kredit macet.
(6)
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini adalah bab yang di dalamnya merupakan hasil-hasil penelitian dan analisa penulis berkenaan permasalahan yang dimaksud yaitu bagaimna pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat dan bagaimana penyelesaian kredit macet dalam kredit usaha rakyat.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir dalam penelitian yang berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah uraian peneliti mengenai hal-hal yang dapat disimpulkan berdasarkan pembahasan serta analisa yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Sedangkan saran berupa rekomendasi kepada pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan hasil kesimpulan yang telah diuraikan