PENGARUH FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PASURUAN

(1)

PENGARUH FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP

KOMITMEN ORGANISASIONAL PEGAWAI DINAS

PERHUBUNGAN KABUPATEN PASURUAN

SKRIPSI

Oleh :

AGA HERLAMBANG CAHYA

201010160311178

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama : Aga Herlambang Cahya

NIM : 201010160311178

Program Studi : S1 / Manajamen Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa: 1. Skripsi dengan judul

Pengaruh Faktor Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia SKRIPSI ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada penulis kemudahan dalam proses penulisan skripsi ini, serta penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak bahwa pada akhirnya penulis berhasil menuntaskan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Faktor Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan”. Dengan tuntasnya penelitian ini, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Program Studi Jurusan Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dra. Siti Nurhasanah, M.Si selaku Pembimbing I yang dengan ikhlas memberikan motivasi dan membimbing penelitian ini dengan tekun dan terus menerus.

5. Dra. Aniek Rumijati, M.M selaku pembimbing II yang yang memberikan motivasi dan membimbing yang tidak pernah bosan.

6. Bapak / Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan pengetahuan selama masa perkuliahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(4)

7. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan baik secara moral maupun materi serta doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman yang semuanya tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kekompakkan selama 3,5 tahun di Kampus Putih Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis sangat menyadari bahwa kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, maka penulisan skripsi ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mohon kritik dan saran dari para pembimbing dan penguji untuk menuju kesempurnaan manusia. Demikian penulisan skripsi ini semoga dapat bermanfaat bagi khasanah ilmu pengetahuan dan diri penulis sendiri.

Malang, 28 Agustus 2015 Penulis,


(5)

v

DAFTAR ISI

Abstraksi ... i

Abstraction... ii

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Tinjauan Teori ... 11

2.2.1 Motivasi Kerja ... 11

2.2.2 Komitmen Organisasional ... 16

2.3 Hubungan Faktor Motivasi Kerja dengan Komitmen Organisasional ... 21

2.4 Kerangka Pikir ... 23

2.5 Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 26

3.2 Jenis Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 27

3.3.1 Populasi ... 27

3.3.2 Sampel ... 27

3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 27

3.5 Jenis dan Sumber Data ... 30

3.5.1 Data Primer ... 30


(6)

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.7 Teknik Pengukuran Variabel... 32

3.8 Uji Instrumen ... 33

3.8.1 Uji Validitas ... 33

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 33

3.9 Teknik Analisis Data ... 33

3.9.1 Rentang Skala ... 33

3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda... 34

3.9.3 Uji Hipotesis ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 37

4.2 Hasil Penelitian ... 49

4.2.1 Karakteristik Responden Penelitian ... 49

4.2.2 Uji Instrumen ... 52

4.2.3 Deskripsi Variabel Kebutuhan akan Keberadaan ... 54

4.2.4 Deskripsi Variabel Kebutuhan akan Relasi ... 56

4.2.5 Deskripsi Variabel Kebutuhan akan Pertumbuhan .... 59

4.2.6 Deskripsi Variabel Komitmen Organisasional ... 61

4.3 Regresi Linear Berganda ... 64

4.4 Pembahasan ... 70

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 76


(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Hubungan Faktor Motivasi Kerja dengan Komitmen

Organisasional ... 23

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kab. Pasuruan .. 40

Gambar 4.2 Kurva uji F ... 66

Gambar 4.3 Hasil Uji t Variabel Kebutuhanakan keberadaan ... 67

Gambar 4.4 Hasil Uji t Variabel Kebutuhanakan relasi ... 68


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Data Absensi Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 10

Tabel 3.1 Pemeringkatan Skala Likert ... 32

Tabel 3.2 Penilaian Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasional ... 34

Tabel 4.1 Data Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Kab. Pasuruan ... 48

Tabel 4.2 Data Kualifikasi Pendidikan Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan ... 48

Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kab. Pasuruan . 49 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 50

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 51

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ... 52

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas ... 53

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kebutuhan akan Keberadaan 54 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Kebutuhan akan Relasi ... 57

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Kebutuhan akan Pertumbuhan 59 Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Komitmen Organisasional .... 61

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Regresi ... 65

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Uji Parsial ... 67


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Lampiran 2. Karakteristik Responden

Lampiran 3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Lampiran 4. Hasil Jawaban Kuesioner Penelitian Lampiran 5. Analisis Regresi Linier Berganda Lampiran 6. Tabel Nilai Kritis R Pearson Lampiran 7. Titik Persentase Distribusi t Lampiran 8. Tabel Distribusi F


(10)

DAFTAR PUSTAKA

Allen, N.J., & Meyer, J.P. (1991). A Three-Component Conceptualization of Organizational Commitment. Human Resource Management Review, 1(1): 61-89

Anoraga, P. (2009). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arnolds, C.A., & Boshoff, C. (2002). Compensation, esteem valence and job

performance: An empirical assessment of Alderfer’s ERG theory.

International Journal of Human Resource Management, 13(4): 697-719. Benowitz, E.A. (2001). Principles of Management. New York: Hungry Minds Burton, J.P., Lee, T.W., & Holtom, B.C. (2002). The Influence of Motivation to

Attend, Ability to Attend, and Organizational Commitment on Different Types of Absence Behaviors, Journal of Managerial Issues, 181-197 Devi, E.K. (2009). Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap

Kinerja dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Intervening (Studi pada Karyawan Outsourcing PT. Semeru Karya Buana Semarang). Tesis tidak diterbitkan. Semarang: Pascasarjana UNDIP.

Fletcher, C. & Williams, R. (1996). Performance management, job satisfaction and organizational commitment. British Journal of Management, 7(2): 169-179

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: BP UNDIP.

Griffin, R.W. (2004). Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara


(11)

Musparni. (2011). Pengaruh Supervisi Pimpinan, Iklim Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Kerja Karyawan Pangeran’s Beach Hotel Padang. Tesis tidak diterbitkan. Padang: UNP

Oei, I. (2010). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Pegawai dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rivai, V. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Graffindo Persada

Robbins, P.S., & Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat

Salancik, G., & Simon. (2005). Commitment and the control of organizational behavior and belief. Chicago: St. Clair Press.

Schemerhorn, J.R. (2002). Organizational Behavior, 7thEdition. Phoenix: John Wiley & Sons

Singarimbun, M. & Effendi, S. (2008). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES Sudarwan, D. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta:

Rineka Cipta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Tania, A., & Sutanto, E.M. (2013). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional Karyawan PT. Dai Knife di Surabaya.

AGORA, 1(3): 1702-1710.

Widayat. (2004). Metode Penelitian Pemasaran Aplikasi Sofware SPSS. Malang: UMM Press

Wijono, S. (2010). Psikologi industri & organisasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kerja merupakan hal yang paling mendasar / esensial dalam kehidupan manusia. Kerja merupakan sesuatu yang di butuhkan oleh manusia. Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang di lakukannya akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan daripada keadaan sebelumnya (Anoraga, 2009).

Berkembangnya demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta adanya komitmen nasional untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), mendorong pemerintah untuk memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah. Pemerintah memberikan kewenangan melalui pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Desentralisasi dan otonomi daerah dibutuhkan untuk menumbuhkan prakarsa daerah sekaligus memfasilitasi aspirasi daerah sesuai dengan keanekaragaman kondisi masing-masing daerah. Konsekuensi dari pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah


(13)

2

manusia dalam suatu organisasi merupakan suatu instrumen dalam mencapai suatu tujuan dan akan menentukan apakah suatu organisasi akan dapat mencapai tujuannya, atau dengan kata lain efektifitas suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung lebih kepada sumber daya manusianya.

Komitmen telah dikenal pasti sebagai faktor penting dalam menentukan keseluruhan sebuah organisasi. Sejak beberapa dekade yang lalu kajian mengenai komitmen telah meningkat dan menjadi subjek kajian yang popular dikalangan penyelidik. Salah satu aspek dalam lingkungan tempat kerja adalah aspek perlakuan pekerjaan yang mempunyai kaitan dengan motivasi pegawai dalam melaksanakan tugasnya sejauh mana tahap komitmen mereka terhadap organisasi. Kajian telah menunjukkan bahwa pegawai yang mempunyai komitmen yang tinggi akan berusaha lebih daripada mereka yang mempunyai komitmen yang rendah (Larson, 2005).

Komitmen organisasional ialah nilai organisasi seperti untuk diri sendiri atau pegawai itu sendiri (Salancik dan Simon, 2005). Pegawai bersedia untuk menambahkan usaha dan pengorbanan demi untuk kebaikan organisasi. Masalah organisasi juga merupakan masalah yang perlu difikirkan oleh pekerja, oleh karena itu pegawai akan merasakan hubungan yang rapat antara dirinya dan organisasi. Pegawai akan menunjukkan kesetiaan terhadap organisasinya, merasa terancam apabila organisasi atau institusinya itu meneriman kecaman, dilanda permasalahan dan sebagainya. Pegawai berminat untuk merapatkan hubungan dengan orang-orang bertanggung jawab dalam organisasi, menjaga hubungan baik dalam pekerjaan, ingin dan minat untuk kekal setia dalam organisasinya walaupun ditawarkan dengan berbagai alternatif yang menarik.


(14)

3

Ketika komitmen seorang pegawai telah tinggi maka efektifitas sumber daya organisasi secara umum akan lebih terjamin. Ini karena komitmen organisasional merupakan bagian kunci dalam manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu penegakan kaidah prosedural menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan dan kejujuran dalam organisasi sehingga pada akhirnya memberikan efek positif terhadap komitmen organisasional secara menyeluruh. Indikasi yang paling jelas dapat dilihat dari rendahnya komitmen organisasional secara praktis adalah tingginya jumlah pegawai yang mangkir dan mengundurkan diri atau keluar dari organisasi. Secara teori, komitmen dikategorikan ke dalam indikator komitmen afektif, kontinue dan normatif.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Motivasi kerja dapat memberikan sumbangan potensial terhadap prestasi kerja, produktivitas kerja, dan komitmen organisasi. Motivasi akan mempengaruhi sikap dan perilaku individu dalam bekerja. Setiap manusia tentu mempunyai dasar alasan, mengapa seseorang bersedia melakukan jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu, mengapa orang yang satu bekerja lebih giat, sedangkan orang yang satunya lagi bekerja biasa saja,


(15)

4

mempertimbangkan alternatif-alternatif pemenuhan kebutuhan ini, seperti bekerja lebih keras agar gajinya dinaikkan atau mencari pekerjaan baru. Agar perilaku seorang pekerja sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi (Griffin, 2004).

Fenomena pegawai di Indonesia salah satunya di Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan banyak yang terindikasi mempunyai kebiasaan-kebiasaan sering tidak tepat waktu, serta memiliki motivasi yang rendah dalam bekerja. Selain itu fenomena yang tergambar adalah masih terlihat hubungan yang kaku antara bawahan dan atasan yang kurang komunikatif sehingga keluhan dan masalah pegawai dilapangan tidak tersampaikan secara sempurna kepada atasan. Dampaknya adalah permasalahan tersebut terpendam di bawah dan atasan terkesan menekan bawahan dengan target-target dan tugas-tugas sehingga pegawai tidak nyaman dalam bekerja dan tidak termotivasi untuk bekerja. Ironisnya, anggapan tersebut justru melekat pada sebagian pegawai negeri yang notabene merupakan contoh bagi pegawai atau karyawan lain karena merupakan orang-orang pilihan yang di seleksi secara ketat oleh negara untuk menjalankan tugas-tugas sesuai dengan instansinya. Kesesuaian pegawai dengan pekerjaannya merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Pekerjaan yang tidak menantang dan cenderung monoton serta tidak adanya penghargaan terhadap kinerja apabila melebihi standar kerja, menyebabkan pegawai tidak terdorong untuk mencurahkan segala upaya yang dimilikinya pada pekerjaan.


(16)

5

Motivasi kerja yang dihadapi pada pegawai Dinas Perhubungan akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan dalam kegiatan instansi setiap hari. Dalam hal ini tingkat absensi, dan kehadiran tidak tepat waktu pegawai di lingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan selama 3 bulan terakhir ditahun 2014 bisa dilihat pada tabel 1.1. Adapun standar absensi maksimal yang diberlakukan perusahaan selama satu bulan secara keseluruhan sebesar 4,6% atau maksimal 3 orang dari 65 orang karyawan.

Tabel 1.1

Data Absensi Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan

Tingkat Pendidikan

Pegawai

Jumlah Pegawai Rata-Rata Tingkat Absensi Rata-Rata Kehadiran Tidak Tepat Waktu Mei Jun Jul Mei (%) Jun (%) Jul (%) Mei (%) Jun (%) Jul (%)

S2 8 8 8 - - - -

S1 32 32 32 - 2 (3,1) 1 (1,5) 1 (1,5) 4 (6,2) 2 (3,1) Diploma 15 15 15 1 (1,5) - 1 (1,5) 3 (4,6) 1 (1,5) 3 (4,6) SLTA 10 10 10 1 (1,5) 1 (1,5) 2 (3,1) 1 (1,5) 3 (4,6) 3 (4,6) JUMLAH 65 65 65 2 (3) 3 (4,6) 4 (6,1) 5 (7,6) 8 (12,3) 8 (12,3) Sumber: Kepegawaian Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan (2014)

Berdasarkan tabel 1.1 ketidakhadiran para pegawai dapat diketahui motivasi kerja yang terjadi, dimana para pegawai banyak melakukan kemangkiran dalam bekerja. Hal tersebut ditunjukkan dengan absensi pegawai yang pada setiap bulannya selalu ada pegawai yang tidak masuk. Kondisi tersebut dapat mengindikasikan bahwa para pegawai dalam bekerja di instansi pemerintahan


(17)

6

seperti ini merupakan hal yang wajar tetapi pihak instansi tentunya harus mampu untuk mengelola motivasi pegawai yang nantinya akan berdampak pada komitmen organisasional pegawai.

Kesesuaian pegawai dengan pekerjaannya merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Pekerjaan yang monoton dan rutin menimbulkan kejenuhan pada pegawai. Kejenuhan ini akan berakibat pada semakin besarnya kemungkinan pegawai untuk mengundurkan diri. Walaupun komitmen yang diberikan kepada organisasi baik, namun hal itu di akibatkan oleh ikatan kerja pegawai. Kenaikan pangkat yang tidak berdasarkan pada kinerja diindikasikan menimbulkan perasaan tidak puas pada diri pegawai Dinas Perhubungan karena ketidaksesuaian pengorbanan yang diberikan pegawai dengan balas jasa yang diberikan organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten

Pasuruan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan keberadaan

(existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) berpengaruh dan signifikan terhadap komitmen organisasional pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan?


(18)

7

2. Diantara faktor motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan keberadaan

(existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) manakah yang paling kuat berpengaruh terhadap komitmen organisasional pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih eksplisit dan terfokus dari permasalahan yang ada, maka pada penelitian ini dibatasi pada obyek yang diteliti yaitu pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan. Selain itu pada penelitian ini pengukuran faktor motivasi kerja dengan tiga dimensi kebutuhan, yaitu kebutuhan akan keberadaan (existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) di dasarkan pada teori Alderfer dalam Arnolds dan Boshoff (2002), dan komitmen organisasional didasarkan pada teori Allen dan Meyer (1991).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka peneliti menetapkan tujuan dari penelitian ini yaitu:


(19)

8

2. Untuk menguji dan menganalisis faktor motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan keberadaan (existence needs), kebutuhan akan relasi

(relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) yang paling kuat berpengaruh terhadap komitmen organisasional pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam mengkaji penerapan manajemen sumber daya manusia, terutama memberikan gambaran yang berkaitan dengan motivasi kerja serta pengaruhnya terhadap komitmen organisasional pegawai di Dinas Perhubungan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan acuan dalam penelitian di masa yang akan datang terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia, ataupun motivasi kerja dan komitmen organisasional.


(1)

Ketika komitmen seorang pegawai telah tinggi maka efektifitas sumber daya organisasi secara umum akan lebih terjamin. Ini karena komitmen organisasional merupakan bagian kunci dalam manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu penegakan kaidah prosedural menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan dan kejujuran dalam organisasi sehingga pada akhirnya memberikan efek positif terhadap komitmen organisasional secara menyeluruh. Indikasi yang paling jelas dapat dilihat dari rendahnya komitmen organisasional secara praktis adalah tingginya jumlah pegawai yang mangkir dan mengundurkan diri atau keluar dari organisasi. Secara teori, komitmen dikategorikan ke dalam indikator komitmen afektif, kontinue dan normatif.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Motivasi kerja dapat memberikan sumbangan potensial terhadap prestasi kerja, produktivitas kerja, dan komitmen organisasi. Motivasi akan mempengaruhi sikap dan perilaku individu dalam bekerja. Setiap manusia tentu mempunyai dasar alasan, mengapa seseorang bersedia melakukan jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu, mengapa orang yang satu bekerja lebih giat, sedangkan orang yang satunya lagi bekerja biasa saja, tentulah semuanya ada dasar alasan yang mendorong atau yang menyebabkan seseorang bersedia bekerja seperti itu atau dengan kata lain pasti ada motivasinya. Proses motivasi dimulai dengan belum terpenuhinya kebutuhan. Sebagai contoh, saat seorang pekerja merasa dirinya digaji terlalu rendah, dia merasakan kebutuhan akan gaji yang lebih besar. Sebagai reaksinya, seorang pekerja


(2)

mempertimbangkan alternatif-alternatif pemenuhan kebutuhan ini, seperti bekerja lebih keras agar gajinya dinaikkan atau mencari pekerjaan baru. Agar perilaku seorang pekerja sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi (Griffin, 2004).

Fenomena pegawai di Indonesia salah satunya di Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan banyak yang terindikasi mempunyai kebiasaan-kebiasaan sering tidak tepat waktu, serta memiliki motivasi yang rendah dalam bekerja. Selain itu fenomena yang tergambar adalah masih terlihat hubungan yang kaku antara bawahan dan atasan yang kurang komunikatif sehingga keluhan dan masalah pegawai dilapangan tidak tersampaikan secara sempurna kepada atasan. Dampaknya adalah permasalahan tersebut terpendam di bawah dan atasan terkesan menekan bawahan dengan target-target dan tugas-tugas sehingga pegawai tidak nyaman dalam bekerja dan tidak termotivasi untuk bekerja. Ironisnya, anggapan tersebut justru melekat pada sebagian pegawai negeri yang notabene merupakan contoh bagi pegawai atau karyawan lain karena merupakan orang-orang pilihan yang di seleksi secara ketat oleh negara untuk menjalankan tugas-tugas sesuai dengan instansinya. Kesesuaian pegawai dengan pekerjaannya merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Pekerjaan yang tidak menantang dan cenderung monoton serta tidak adanya penghargaan terhadap kinerja apabila melebihi standar kerja, menyebabkan pegawai tidak terdorong untuk mencurahkan segala upaya yang dimilikinya pada pekerjaan.


(3)

Motivasi kerja yang dihadapi pada pegawai Dinas Perhubungan akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan dalam kegiatan instansi setiap hari. Dalam hal ini tingkat absensi, dan kehadiran tidak tepat waktu pegawai di lingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan selama 3 bulan terakhir ditahun 2014 bisa dilihat pada tabel 1.1. Adapun standar absensi maksimal yang diberlakukan perusahaan selama satu bulan secara keseluruhan sebesar 4,6% atau maksimal 3 orang dari 65 orang karyawan.

Tabel 1.1

Data Absensi Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan

Tingkat Pendidikan

Pegawai

Jumlah Pegawai Rata-Rata Tingkat Absensi Rata-Rata Kehadiran Tidak Tepat Waktu Mei Jun Jul Mei (%) Jun (%) Jul (%) Mei (%) Jun (%) Jul (%)

S2 8 8 8 - - - -

S1 32 32 32 - 2 (3,1) 1 (1,5) 1 (1,5) 4 (6,2) 2 (3,1) Diploma 15 15 15 1 (1,5) - 1 (1,5) 3 (4,6) 1 (1,5) 3 (4,6) SLTA 10 10 10 1 (1,5) 1 (1,5) 2 (3,1) 1 (1,5) 3 (4,6) 3 (4,6) JUMLAH 65 65 65 2 (3) 3 (4,6) 4 (6,1) 5 (7,6) 8 (12,3) 8 (12,3) Sumber: Kepegawaian Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan (2014)

Berdasarkan tabel 1.1 ketidakhadiran para pegawai dapat diketahui motivasi kerja yang terjadi, dimana para pegawai banyak melakukan kemangkiran dalam bekerja. Hal tersebut ditunjukkan dengan absensi pegawai yang pada setiap bulannya selalu ada pegawai yang tidak masuk. Kondisi tersebut dapat mengindikasikan bahwa para pegawai dalam bekerja di instansi pemerintahan mengalami hal-hal yang menurunkan komitmen organisasional para pegawai.

Didalam pandangan instansi seharusnya seorang pegawai mempunyai rasa kesabaran dan ketekunan dalam bekerja, karena didalam melakukan aktivitas kerja pegawai akan dihadapkan pada tugas-tugas yang cukup besar dan memerlukan tanggung jawab yang penuh. Hal inilah yang terkadang menurunkan motivasi kerja pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan. Permasalahan


(4)

seperti ini merupakan hal yang wajar tetapi pihak instansi tentunya harus mampu untuk mengelola motivasi pegawai yang nantinya akan berdampak pada komitmen organisasional pegawai.

Kesesuaian pegawai dengan pekerjaannya merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Pekerjaan yang monoton dan rutin menimbulkan kejenuhan pada pegawai. Kejenuhan ini akan berakibat pada semakin besarnya kemungkinan pegawai untuk mengundurkan diri. Walaupun komitmen yang diberikan kepada organisasi baik, namun hal itu di akibatkan oleh ikatan kerja pegawai. Kenaikan pangkat yang tidak berdasarkan pada kinerja diindikasikan menimbulkan perasaan tidak puas pada diri pegawai Dinas Perhubungan karena ketidaksesuaian pengorbanan yang diberikan pegawai dengan balas jasa yang diberikan organisasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasional Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah faktor motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan keberadaan (existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) berpengaruh dan signifikan terhadap komitmen organisasional pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan?


(5)

2. Diantara faktor motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan keberadaan (existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) manakah yang paling kuat berpengaruh terhadap komitmen organisasional pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian lebih eksplisit dan terfokus dari permasalahan yang ada, maka pada penelitian ini dibatasi pada obyek yang diteliti yaitu pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan. Selain itu pada penelitian ini pengukuran faktor motivasi kerja dengan tiga dimensi kebutuhan, yaitu kebutuhan akan keberadaan (existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) di dasarkan pada teori Alderfer dalam Arnolds dan Boshoff (2002), dan komitmen organisasional didasarkan pada teori Allen dan Meyer (1991).

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka peneliti menetapkan tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh faktor motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan keberadaan (existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) terhadap komitmen organisasional pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan.


(6)

2. Untuk menguji dan menganalisis faktor motivasi kerja yang terdiri dari kebutuhan akan keberadaan (existence needs), kebutuhan akan relasi (relatedness needs), dan kebutuhan akan pertumbuhan (growth needs) yang paling kuat berpengaruh terhadap komitmen organisasional pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang di dapat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam mengkaji penerapan manajemen sumber daya manusia, terutama memberikan gambaran yang berkaitan dengan motivasi kerja serta pengaruhnya terhadap komitmen organisasional pegawai di Dinas Perhubungan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan acuan dalam penelitian di masa yang akan datang terutama yang berkaitan dengan sumber daya manusia, ataupun motivasi kerja dan komitmen organisasional.


Dokumen yang terkait

Analisis kinerja auditor dari perspektif gender pada kantor akuntan publik di Jakarta (studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta)

3 32 147

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SEMARANG.

0 2 14

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Surakart

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Surakarta.

0 1 8

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS Pengaruh Komitmen Organisasional, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Surakart

0 1 12

PENGARUH WORK FAMILY CONFLICT TERHADAP STRES KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PEGAWAI KONTRAK DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI,.

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA

0 3 9

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KATINGAN

0 2 24

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK KALSEL

0 1 11

PENGARUH BUDAYA ORGANISASIONAL, KOMITMEN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA RSUD KELET JEPARA

0 3 13