60
b. Dinas Pariwisata
B. Kompetitor
Kondisi pesaing merupakan hal yang perlu diketahui sebelum melakukan kegiatan berpromosi. Dengan mengetahui kondisi pesaing, walaupun tidak terperinci
maka dapat direncana apa dan bagaimana bentuk promosi yang akan dilakukan agar Kep. Kantor Par.InvestasiPromosi
Tata Usaha
Kasi ODTW Kasi SaranaPrasarana
Kasi UPJK
PJO Sangiran
PJO Bayan
PJO G.
Kemukus PJO
Kolam Renang
Kartika PJO
Kedung Ombo
Menara Pandang
Museum Sangiran
61
dapat mencapai hasil yang maksimal. Disini kompetitor atau pesaing yang dimaksud bukan dianggap benar-benar sebagai pesaing tetapi sebagai pembanding saja, karena
Museum Sangiran dalam usahanya dibidang pariwisata menurut pengelola Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen tidak mempunyai kompetitor secara langsung maupun
tidak langsung, karena disini Museum Sangiran tidak mencari keuntungan dalam berusaha. Berikut adalah contoh kompetitor atau pembanding Museum Sangiran :
V. MUSEUM NEGERI PROPINSI JAWA TENGAH “RONGGOWARSITO”
Alamat : Jalan Abdurachman Saleh, Kali Banteng Kotamadya
Semarang, Jawa Tengah. Salah satu museum yang dapat memenuhui kebutuhan masyarakat adalah
Museum Negeri Jawa Tengah “Ronggowarsito”. Nama museum yang demikian diberikan berdasarkan KEPMEN Pendidikan dan Kebudayaan nomor 02231990
tertanggal 4 April 1990. Peresmian museum ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Dr, Fuad Hassan pada tanggal 5 Juli 1989. Untuk melengkapi
identitasnya, diruang pendopo museum ditempatkan patung Ronggowarsito, karya Suhartono, seorang seniman dan pegawai dari Direktorat Kesenian Jakarta.
Museum Ronggowarsito ini dibagi dalam empat gedung masing-masing gedung A terdiri dari dua lantai, gedung B dua lantai, gedung C dua lantai, gedung D
dua lantai.
62
1. Gedung A
a. Lantai I, berupa Ruang Sejarah Alam yang berisikan : Lukisan Gunungan Blumbangan.
Alam Semesta. Koleksi Kosmologika , berisi lukisan galaksi, gerakan matahari, atmosfir
bumi, keluarga matahari, orbit 9 planet dan 2 komet, diorama bumi dan bulan, diskripsi gerhana matahari dan bulan selama abad XX dan koleksi
meteorit. Koleksi Geologika dan Grafika,berupa fosil binatang dan tumbuh-tumbuhan
yang hidup pada masa-masa Kambrium, zaman Kenozokium, Mesozokium dan Paleozokium.
Koleksi Ekologika, meliputi diorama hewan langka, lukisan ekosistem alam,lukisan jaring-jaring makanan dan simbiosis dalam ekosistem,
lukisan piramida ekologi, foto-foto obyek wisata Jateng. b. Lantai 2, berisi:
1 Ruang Palaeontologika, menampilkan peta cagar budaya Sangiran, formasi tanah Sangiran yang terdiri dari Notopuro, Kabuh, Pucangan
dan Kalibeng. Dan beberapa foto dataran berbukit-bukit kubah Sangiran.
63
2 Ruang Palaeo Botanika, menampilkan koleksi fosil kayu dari Sangiran berumur 2-3 juta tahun yang lalu, proses pemfosilan kayu, lukisan
keadaan hutan purba. 3 Ruang Paleozoologika, menampilkan fosil fragmentasi binatang air,
fosil kerang, gigi ikan hiu, tulang punggung kura-kura, tulag rahang bawah buaya, fosil tulang sirip sengat yang semuanya berasal dari
Sangiran, lukisan rekrontuksi reptilia purba, lukisan rekrontuksi evolusi gajah, fosil gading stegodon yang berasal dari Kudus, fosil tengkorak
stegodon, aneka fragmentasi fosil binatang mamalia dari Sangiran, lukisan rekrontuksi kehidupan mamalia, lukisan alat-alat pertahanan
hidup binatang. 4 Ruang Palaeoantropologika, menampilkan lukisan rekrontuksi jenis
manusia purba, lukisan penampang tengkorak Pithecantropus Erectus dan Homo Sapiens, fosil pithecantropus Erectus VII dan VIII, fosil
Homo Sapiens modern, lukisan kehidupan berburu, lukisan rekrontuksi kehidupan awal mengenai api, lukisan fisiografi Pulau Jawa.
2. Gedung B
a. Lantai 1, berisi :
64
1 Ruang Peradapan Klasik HinduBudha, berisi perlengkapan upacara keagamaan, peralatan sehari-hari, alat perkonomian cetakan mata
uang berasal dari Purworejo, prasasti, miniatur peninggalan bangunan suci candi Borobudur, Prambanan, Kalasan, arca dan lingga Trimurti
arca wisnu, Wasudara, Siwa Mahadewa, Siwa Mahaguru, Manten, Durga Mahesasuramardini, lingga Yoni, Ganesha, Kala, Pranjna
Paramita. 2 Ruang Peradapan Islam, menampilkan empat buah fragmen seni jenis
terrakota, sebuah kaligrafi tiruan karya R.M. Sosrokartono dalam bentuk stilirasi surah Al Fatihah dalam bentuk natural seekor harimau
dan burung merak,relief dari makam dan masjid Mantingan Jepara, maket masjid Demak dan masjid Menara Kudus, kemuncak masjid
Mayong, Jepara berbentuk kemuncak tumpang 3 tingkat, Al Quran tulisan tangan asal Kodya Surakarta, cerobong sumur, foto-foto
peninggalan peradapan Islam dari berbagai daerah di Jawa Tengah. 3 Ruang Budaya Eropa dan Kraton, berisi hasil kebudayaan masyarakat
Eropa lampu gantung produk Belanda, bejana air tawar dari Inggris, botol minuman produk Jerman,peralatan militer dan foto-foto, hasil
budaya Kraton alat angkut tradisional, tombak bergerigi, foto-foto Puro Mangkunegaran dan Kraton Kasunanan Surakarta, lukisan
perjuangan Pangeran Diponegoro, foto dan peta lokasi perjuangan Pangeran Diponegoro.
65
b. Lantai 2, berupa Ruang Sejarah Budaya 1 Ruang Peradapan Batu, menampilkan diorama tiruan situs Megalitik
Selodiri, Kragan, Rembang, diorama Menhir situs Grantung, Purbalingga,
diorama punden
berundak situs
Cilongok, Banyumas, arca perwujudan nenek moyang Banyumas, Grobogan,
Kabupaten Semarang. 2 Ruang Peradapan Logam, menampilkan bidang pukul Nekara dari
Ngablak, Jatirejo, Gunung Pati, Semarang, tubuh Nekara dari Gowok, Ngabaan,Boja, Kendal, arca katak dari kabupaten Brebes.
3. Gedung C
a. Lantai 1, berupa Ruang Sejarah Perjuangan Bangsa. Koleksi yang ditampilkan Perjuangan Fisik, Perjuangan Diplomatis, Koleksi
Diorama, Koleksi Perjuangan Orde Baru. b. Lantai 2, berisi benda-benda Etnografi yang koleksi dari luar yaitu : keramik
dari Eropa, Cina dan Nusantara antara lain : 1 Benda-benda koleksi dari daerah pesisir.
2 Benda-benda koleksi dari daerah pedalaman. 3 Benda-benda koleksi teknologi tradisional.
4 Benda-benda koleksi kerajinan batik. 5 Benda-benda koleksi alat transportasi.
6 Benda-benda koleksi rumah tangga tradisional dan perlengkapannya.
66
7 Benda-benda koleksi tanah liat dan keramik. 8 Benda-benda koleksi pakaian adat.
4. Gedung D
a. Lantai 1, berupa Ruang Era Pembangunan yaitu ruang yang menampilkan
potret dinamika pembangunan di Jawa Tengah antara lain Pembangunan Phisik dan Non Phisik.
b. Lantai 2, berupa Ruang Kesenian, berisi :
1 Wayang, pada ruang ini dikoleksi berbagai macam wayang. Seni Musik, ruang ini juga terdapat berbagai alat musik yang disusun
secara rapi. Seni Pertunjukan, pada ruang ini juga terdapat Heraldika menyimpan
koleksi lambang daerah dan koleksi Nusantara dari berbagai daerh di Indonesia.
C. Analisa SWOT
Analisa Jenis
Pembanding Museum
Sangiran Museum
Ronggowarsito Strenght
Lokasi § lokasi berada didekat
tempat penemuan fosil
§ letak strategis berada ditengah kota
67
Koleksi
Fasilitas § kelangkaan dan
keunikan secara antropologis diakui
lima besar didunia § fosil yang ditemukan
banyak jumlahnya dan bermacam-
macam § tersedia guest house
untuk tamu penting § tersedia mobil
keliling untuk wisatawan
§ koleksi sangat lengkap dan
bermacam-macam jenis kriteria
§ menampilkan dari berbagai daerah
dijawa tengah
§ ruang pamer sangat memadai dan
jumlahnya banyak
§ transportasi umum mendukung
Weakness Fasilitas
Lokasi § sarana dan prasarana
kurang representatif § souvenir shop belum
menarik
§ lokasi kurang strategis
§ tidak tersedia kendaraan tur
§ souvenir shop kurang menarik dan kurang
lengkap
68
Oppurtunity Pengembangan
§ Adanya dukungan dana baik dari
Lembaga Donor Internasional, APBN,
APBD I, APBD II. § Adanya ASITA
sebagai organisasi penjual obyek wisata
§ Sudah adanya embrio kerajinan tangan.
§ Dukungan dana dari APBN, APBD I,
APBD II § Perkembangan Kota
yang semakin pesat § Media Promosi yang
semakin berkembang
Threat Koleksi
Pengembangan § Kemauan orang
untuk menguasai membeli fosil secara
ilegal § Krisis ekonomi yang
berkepanjangan § Lemahnya
keperdulian masyarakat terhadap
keberadaan Situs § Kurangnya koleksi
baru yang ditampilkan
§ Krisis Ekonomi § Kurangnya
kepedulian terhadap arti penting museum
§ Minimnya sponsor
69
Event
SDM Sangiran
§ Kurangnya event atau hiburan yang
ditampilkan § Kurangnya tenaga
ahli dibidang museum
§ Hiburan di perkotaan yang lebih menrik
dibanding museum § Kurangnya tenaga
terlatih dalam perawatan museum
Analisa Jenis
Pembanding Museum
Sangiran Museum
Ronggowarsito W.
D. Positioning
Posisioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja kedalam alam pikiran mereka yang
dianggap sebagai sasaran atau konsumennya Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan., 157:1995, dengan demikian maka positioning berkaitan dengan
masalah persaingan. Jadi persoalaanya adalah bagaimana produsen memposisikan produknya atau mereknya di antara para pesaing
Strategi posisioning yang dilakukan oleh Museum Sangiran adalah costumer image Positioning adalah penonjolan karakter image dari museum. Museum
70
Sangiran diposisikan sebagai suatu tempat pendidikan pengetahuan, dalam hal ini untuk memperoleh informasi mengenai sejarah tentang kehidupan purbakala.
Diharapkan dengan demikian jika masyarakat umum membutuhkan informasi tentang sejarah kehidupan pada masa prasejarah mereka akan langsung teringat dan
mengunjungi Museum Sangiran, disamping itu Museum Sangiran merupakan salah satu museum yang keunikan dan kelangkaan secara antropologis diakui lima besar
dunia world heritage diharapkan menjadi kebanggaan masyarakat kita sehingga mau mengunjungi.
E. USP Unique Selling Prepositiont