Kerangka Berfikir Hipotesis Tindakan
commit to user 26
Bagi para pendidik, masalah penilaian pendidikan merupakan hasil dari proses belajar mengajar.
Menurut Moedjiono 1995: 2, cara paling umum dilakukan para pendidik untuk menilai seberapa jauh hasil proses belajar mengajarnya telah
mencapai tujuan, adalah dengan melakukan tes kepada peserta didiknya, suatu jenis tes kecakapan yang menggambarkanmengukur apa yang dapat
dilakukan oleh seseorang tentang sesuatu yang telah dipelajarinya disebut tes hasil belajar.
Moedjiono 1995: 30, tes hasil belajar dapat dibagi menjadi: ”pretest, posttest dan entering behavior test.”
1 Pretest biasanya dilakukan sebelum dimulainya suatu proses belajar mengajar, yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana para siswa telah
menguasai bahan yang akan diberikan. 2 Posttest biasanya dilakukan setelah suatu proses belajar mengajar itu
selesai, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan pada suatu periode waktu
tertentu. Bila posttest ini bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang telah dilakukan, maka disebut test formatif. Sedangkan bila
tujuan utamanya untuk menentukan kedudukanlulus atau naik-tidaknya seseorang, maka disebut tes sumatif.
3 Entering Behavior Test ialah suatu yang berisi materi pelajaran atau kemampuan-kemampuan yang seharusnya sudah dikuasai siswa sebelum
mereka menempuh suatu proses belajar-mengajar tertentu. Dengan kata lain, entering behavior test ini dimaksud untuk mengetahui kemampuan-
kemampuan siswa yang bisa dijadikan prasyarat untuk mengikuti suatu proses belajar-mengajar tertentu.
Dalam peneitian ini menggunakan tes perbandingan antara kondidi awal sebelum menggunakan metode drill, dibandingkan dengan nilai tindakan siklus I
dan tindakan siklus II, setelah menggunakan metode drill.