Pengertian Kajian Teori 1. Anak Tuna Grahita

commit to user 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Anak Tuna Grahita

a. Pengertian

Tuna Grahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam kepustakaan bahasa asing digunakan istilah-istilah mental retardasion, mentally retarded, mental deficiency, mental devective dan lain-lain. Namun istilah-istilah tersebut kadang digunakan secara tidak persis sama. Kadang dikatakan pada tingkat berat dari ketunamentalan, atau untuk tingkat ringan dari keterbelakang mental. Terlepas dari berbagai perbedaan penekanan dan istilah mana yang tepat, tuna grahita umumnya diartikan sebagai bentuk kelainan intelegensi, yaitu suatu kondisi kecerdasan di bawah rata-rata normal. Untuk lebih jelasnya, penulis kemukakan beberapa pendapat sebagai berikut: Tjutju Sutjihati Somantri 1993 : 159 mengemukakan bahwa : Tuna Grahita atau terbelakang mental merupakan kondisi dimana perkembangan kecerdasannya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal. Sedangkan menurut Munzayanah 2000 : 13 pengertian anak tuna grahita atau anak retardasi mental adalah : Anak yang mengalami gangguan dalam perkembangan daya pikir serta seluruh kepribadiannya, sehingga mereka tidak mampu hidup dengan kekuatan sendiri di dalam masyarakat meskipun dengan cara hidup yang sederhana Dengan kata lain dikatakan bahwa mereka : 1 Tidak mampu bermasyarakat. Artinya tidak mampu menyesuaikan diri di dalam masyarakat sekelilingnya, dan tidak mempunyai kecakapan untuk mengatasi persoalannya sendiri. 2 Kemampuan mentalnya dibawah normal. commit to user 8 3 Kecerdasannya sejak lahir. 4 Terbelakang untuk menjadi masak. 5 Mental deficiency merupakan hasil keadaan yang asli, baik karena keturunan maupun penyakit. 6 Pada dasarnya tidak dapat diobati. Berdasarkan dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa, anak tuna grahita anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan kecerdasan atau daya pikir serta seluruh kepribadiannya, sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang obtimal, tidak mampu hidup di dalam masyarakat dengan kekuatan sendiri meskipun dengan cara hidup yang sederhana dan untuk pendidikan dan pengajarannya diperlukan program khusus.

b. Klasifikasi Tuna Grahita

Dokumen yang terkait

BIMBINGAN INDIVIDU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PERKALIAN BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 6 107

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI LATIHAN SENSOMOTORIK PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR I SLB BINA TARUNA MANISRENGGO KLATEN TAHUN 2008 2009

2 7 75

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 7 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB – C YPAALB PRAMBANAN KLATEN

1 9 77

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGAJARAN REMEDIAL BAGI SISWA TUNA GRAHITA KELAS V SEMESTER II DI SLB C PBM MOJOSONGO KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 78

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH PADA SISWA TUNA GRAHITA KELAS III SLB C YPALB KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 2 9

PENDAHULUAN PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN GAMBAR DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA TUNA GRAHITA RINGAN (PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Tuna Grahita Ringan Kelas III Semester Gasal SDLB - C Negeri Surakarta Tahun Ajaran 2010

0 1 7

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DRILL DITINJAU DARI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DRILL DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 14

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tuna Grahita Kelas V SLB Negeri 1 Palu Pada Pembelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar

0 0 9