16 pengembalian yang ditanggung oleh setiap masyarakat yang meminjam kepada
rentenir adalah lebih dari 55 per bulan. Strategi tidak memunculkan persentase bunga di depan nasabah menjadikan
bunga yang dibebankan oleh rentenir terlihat kecil, apalagi ketika nasabah yang menjadi objek rentenir tersebut merupakan masyarakat yang berasal dari pedesaan
yang tidak terlalu paham mengenai besaran bunga yang dibebankan. Sistem bunga dengan cara ketiga ini biasa digunakan oleh rentenir perorangan yang berasal dari
luar Kecamatan Dayeuhluhur atau disebut dengan Si Abang dan KoSiPa. Besaran bunga setiap pinjaman dapat dilihat di lampiran.
d. Pembayaran Pinjaman
Dalam melakukan pembayaran pinjaman, rentenir secara langsung mendatangi rumah nasabah yang melakukan pinjaman. Rentenir perorangan yang
berasal dari Kecamatan Dayeuhluhur biasa melakukan penagihan cicilan sendiri tanpa menggunakan petugas-petugas khusus. Rentenir perorangan yang berasal
dari luar Kecamatan Dayeuhluhur juga melakukan penagihan sendiri, tanpa menggunakan petugas-petugas khusus. Petugas-petugas khusus hanya digunakan
oleh KoSiPa ketika melakukan penagihan cicilan pembayaran pinjaman.
Dari kedua jenis rentenir ini, yang paling banyak digunakan oleh warga Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap adalah
rentenir yang mengatasnamakan lembaga atau sering disebut dengan KoSiPa dan rentenir yang sering disebut dengan istilah Si Abang. KoSiPa dan Si Abang juga
banyak di pilih karena tidak adanya sanksi materi jika terjadi keterlambatan. Rentenir perorangan yang berasal dari dalam Kecamatan Dayeuhluhur jarang
dipilih oleh warga karena bunganya yang dirasakan terlalu berlipat jika dibandingkan dengan KoSiPa. Dari segi pencairan dana rentenir perorangan dan
rentenir lembaga memiliki kesamaan yaitu mampu memberikan dana cash dengan segera. Proses pencairan dana dapat diselesaikan dalam waktu 1-3 hari.
4. Skema Pinjaman Rente
Ada dua skema pinjaman yang terjadi pada praktik rente di Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap yaitu rentenir secara langsung
menawarkan jasa pinjaman kepada calon nasabahnya selanjutnya skema ini disebut dengan proses aktif. Skema kedua rentenir tidak secara langsung
menawarkan jasa pinjaman kepada calon nasabahnya, tapi calon nasabahnya yang secara langsung mengajukan pinjaman kepada rentenir skema ini selanjutnya
disebut dengan proses pasif.
Proses aktif rentenir dimulai dari aktivitas rentenir yang datang ke warung- warung kecil untuk menawarkan jasa pinjaman. Pada tahap awal kunjungan
kepada calon nasabahnya, rentenir biasanya melakukan transaksi jual beli terlebih dahulu dengan calon nasabahnya. Cara tersebut dilakukan untuk membangun
kedekatan kepada calon nasabahnya. Tahap awal hanya dilakukan percakapan kecil terkait perkembangan usaha nasabahnya.
Pada tahap selanjutnya rentenir mulai masuk menawarkan jasa pinjaman modal kepada calon nasabahnya. Jasa pinjaman awal yang biasa ditawarkan oleh
rentenir biasanya hanya berkisar Rp 100 000 sampai Rp 200 000. Rentenir biasanya menawarkan pinjaman pertama tersebut dengan istilah percobaan.
Tawaran pinjaman ini tidak selalu diterima baik oleh calon nasabahnya. Jawaban nasabah yang muncul ketika pertama kali ditawari oleh rentenir biasanya menolak.
Ketika calon nasabahny rentenir akan datang dil
pinjaman. Intensitas berkun
nasabahnya, menjadikan pada awalnya ragu dan
yang datang setiap hari melakukan pinjaman kep
Pada pinjaman memberikan syarat pinja
awal yang dilakukan menambah modal usaha
diberikan oleh rentenir dengan lancar. Pada taha
kepada rentenir biasa di cicilan dibayar lunas ini
ini biasanya berjalan tan memberikan pinjaman ta
Tawaran untuk m diterima oleh setiap nasa
ada juga yang menerim dianggap ringan dan sy
untuk mencoba melaku pinjaman kedua dan sete
alasan menambah modal juga keperluan konsum
rentenir.
Proses aktif domin Proses aktif diterimanya
masyarakat Desa Panuli Siklus ini selanjutnya di
tersebut digambarkan da
Gam hnya belum menerima tawaran untuk menerima
dilain waktu dengan tujuan yang sama yaitu me kunjung yang dilakukan oleh rentenir kepa
kan kepercayaan muncul dari calon nasabah. Nas n takut untuk melakukan pinjaman, namun karen
hari akhirnya beberapa nasabah pun berani untuk kepada rentenir.
n awal yang dilakukan nasabah, rentenir njaman berupa fotokopi KTP kepada nasabahnya.
n oleh nasabah biasanya digunakan untuk usahanya. Karena kemudahan sistem pembaya
nir maka proses pembayaran cicilan pun sering ahap cicilan akhir setiap nasabah yang melakukan
ditawari kembali pinjaman baru. Pinjaman baru ini biasa disebut dengan istilah “Ngabaru”. Prose
tanpa pembebanan syarat apapun. Rentenir secara tanpa ada syarat berupa fotokopi KTP.
memperpanjang pinjaman dengan Ngabaru tida asabah, ada yang langsung menolak tawaran tersebu
rima tawaran untuk ngabaru tersebut. Pembaya syarat yang semakin mudah menjadikan nasab
akukan pinjaman kembali kepada rentenir. Pa eterusnya tidak semua nasabah melakukan pinjam
odal lagi, terkadang keperluan uang cash yang mend umtif menjadi latar belakang peminjaman uang
inan terjadi pada model rentenir KoSiPa dan juga nya sistem rente ini menjadi sebuah siklus yang te
nulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupate dijadikan model proses aktif skema pinjaman rent
dalam sebuah diagram alur sebagai berikut:
Gambar 3 Proses Aktif Pinjaman Rentenir 17
a pinjaman, menawarkan
kepada calon asabah yang
rena tawaran untuk mencoba
ir biasanya hnya. Pinjaman
uk keperluan ayaran yang
ring berjalan an pinjaman
aru sebelum oses ngabaru
ara langsung tidak selalu
sebut namun ayaran yang
sabah berani Pada tahap
aman dengan endesak dan
uang kepada uga Si Abang.
terus ada di bupaten Cilacap.
rente. Model
18 Berbeda halnya dengan
rentenir perorangan yang bera rentenir tidak secara langsung
tapi calon nasabahnya yang rentenir. Proses pasif ini biasa
Kecamatan Dayeuhluhur dan bertransaksi bertahan-tahun di
Proses pasif diterimany Kecamatan Dayeuhluhur Kabupa
memerlukan uang cash segera biasanya akan mencari inform
pinjaman kepada rentenir.
Setelah terjadi komunik Ketika pinjaman dilakukan k
tahap akhir cicilan nasabah a pinjaman. Tambahan pinjama
yang diberikan oleh rentenir bi Ada nasabah yang menerima
menolak tawaran tersebut.
Nasabah yang tidak men telah menjadi aset pasif rente
jika nasabah tersebut memerluk besar rentenir tersebut yang a
keuangannya.
Proses pasif diterimany sebuah siklus yang tidak terput
proses pasif skema pinjaman digambarkan dalam sebuah di
Gamba ngan proses aktif, proses pasif ini biasa terjadi p
berasal dari Kecamatan Dayeuhluhur. Pada proses ung menawarkan pinjaman kepada calon nasabahny
ng secara langsung mengajukan pinjaman kep asa terjadi pada rentenir perorangan yang berasal
dan juga pada KoSiPa dan Si Abang yang t un di Desa Panulisan Timur.
anya rentenir di masyarakat Desa Panulisan Ti abupaten Cilacap biasa terjadi pada masyarakat y
era. Masyarakat yang memerlukan uang cash se ormasi kepada tetangga lain yang pernah melakuka
unikasi dengan rentenir, maka pinjaman pun dilakuka kepada KoSiPa atau kepada Si Abang, maka p
akan ditawari kembali untuk melakukan tamba man ini disebut dengan istilah “Ngabaru”. Tawa
r biasanya tidak secara langsung diterima oleh nasa ma tawaran untuk ngabaru, ada juga nasabah y
enerima tawaran untuk ngabaru secara tidak langs ntenir. Aset pasif yang dimaksud adalah suatu ke
erlukan lagi pinjaman mendesak, maka kemungki ng akan diminta bantuan untuk memenuhi kebutuha
anya sistem rente di masyarakat terjadi membe erputus. Siklus tersebut selanjutnya dijadikan m
an rente. Proses pasif skema pinjaman rente diagram alur sebagai berikut:
bar 4 Proses Pasif Pinjaman Rentenir di pada
oses ini bahnya,
kepada sal dari
telah Timur
t yang segera
akukan kukan.
ka pada bahan
awaran asabah.
h yang ngsung
u ketika ngkinan
utuhan bentuk
model nte ini
19
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemilihan Sistem Rente