Skema Pinjaman Rente Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pemilihan Pinjaman dengan Sistem Rente di Desa Studi Kasus: Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap (Periode Tahun 2013-2014)

16 pengembalian yang ditanggung oleh setiap masyarakat yang meminjam kepada rentenir adalah lebih dari 55 per bulan. Strategi tidak memunculkan persentase bunga di depan nasabah menjadikan bunga yang dibebankan oleh rentenir terlihat kecil, apalagi ketika nasabah yang menjadi objek rentenir tersebut merupakan masyarakat yang berasal dari pedesaan yang tidak terlalu paham mengenai besaran bunga yang dibebankan. Sistem bunga dengan cara ketiga ini biasa digunakan oleh rentenir perorangan yang berasal dari luar Kecamatan Dayeuhluhur atau disebut dengan Si Abang dan KoSiPa. Besaran bunga setiap pinjaman dapat dilihat di lampiran. d. Pembayaran Pinjaman Dalam melakukan pembayaran pinjaman, rentenir secara langsung mendatangi rumah nasabah yang melakukan pinjaman. Rentenir perorangan yang berasal dari Kecamatan Dayeuhluhur biasa melakukan penagihan cicilan sendiri tanpa menggunakan petugas-petugas khusus. Rentenir perorangan yang berasal dari luar Kecamatan Dayeuhluhur juga melakukan penagihan sendiri, tanpa menggunakan petugas-petugas khusus. Petugas-petugas khusus hanya digunakan oleh KoSiPa ketika melakukan penagihan cicilan pembayaran pinjaman. Dari kedua jenis rentenir ini, yang paling banyak digunakan oleh warga Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap adalah rentenir yang mengatasnamakan lembaga atau sering disebut dengan KoSiPa dan rentenir yang sering disebut dengan istilah Si Abang. KoSiPa dan Si Abang juga banyak di pilih karena tidak adanya sanksi materi jika terjadi keterlambatan. Rentenir perorangan yang berasal dari dalam Kecamatan Dayeuhluhur jarang dipilih oleh warga karena bunganya yang dirasakan terlalu berlipat jika dibandingkan dengan KoSiPa. Dari segi pencairan dana rentenir perorangan dan rentenir lembaga memiliki kesamaan yaitu mampu memberikan dana cash dengan segera. Proses pencairan dana dapat diselesaikan dalam waktu 1-3 hari.

4. Skema Pinjaman Rente

Ada dua skema pinjaman yang terjadi pada praktik rente di Desa Panulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap yaitu rentenir secara langsung menawarkan jasa pinjaman kepada calon nasabahnya selanjutnya skema ini disebut dengan proses aktif. Skema kedua rentenir tidak secara langsung menawarkan jasa pinjaman kepada calon nasabahnya, tapi calon nasabahnya yang secara langsung mengajukan pinjaman kepada rentenir skema ini selanjutnya disebut dengan proses pasif. Proses aktif rentenir dimulai dari aktivitas rentenir yang datang ke warung- warung kecil untuk menawarkan jasa pinjaman. Pada tahap awal kunjungan kepada calon nasabahnya, rentenir biasanya melakukan transaksi jual beli terlebih dahulu dengan calon nasabahnya. Cara tersebut dilakukan untuk membangun kedekatan kepada calon nasabahnya. Tahap awal hanya dilakukan percakapan kecil terkait perkembangan usaha nasabahnya. Pada tahap selanjutnya rentenir mulai masuk menawarkan jasa pinjaman modal kepada calon nasabahnya. Jasa pinjaman awal yang biasa ditawarkan oleh rentenir biasanya hanya berkisar Rp 100 000 sampai Rp 200 000. Rentenir biasanya menawarkan pinjaman pertama tersebut dengan istilah percobaan. Tawaran pinjaman ini tidak selalu diterima baik oleh calon nasabahnya. Jawaban nasabah yang muncul ketika pertama kali ditawari oleh rentenir biasanya menolak. Ketika calon nasabahny rentenir akan datang dil pinjaman. Intensitas berkun nasabahnya, menjadikan pada awalnya ragu dan yang datang setiap hari melakukan pinjaman kep Pada pinjaman memberikan syarat pinja awal yang dilakukan menambah modal usaha diberikan oleh rentenir dengan lancar. Pada taha kepada rentenir biasa di cicilan dibayar lunas ini ini biasanya berjalan tan memberikan pinjaman ta Tawaran untuk m diterima oleh setiap nasa ada juga yang menerim dianggap ringan dan sy untuk mencoba melaku pinjaman kedua dan sete alasan menambah modal juga keperluan konsum rentenir. Proses aktif domin Proses aktif diterimanya masyarakat Desa Panuli Siklus ini selanjutnya di tersebut digambarkan da Gam hnya belum menerima tawaran untuk menerima dilain waktu dengan tujuan yang sama yaitu me kunjung yang dilakukan oleh rentenir kepa kan kepercayaan muncul dari calon nasabah. Nas n takut untuk melakukan pinjaman, namun karen hari akhirnya beberapa nasabah pun berani untuk kepada rentenir. n awal yang dilakukan nasabah, rentenir njaman berupa fotokopi KTP kepada nasabahnya. n oleh nasabah biasanya digunakan untuk usahanya. Karena kemudahan sistem pembaya nir maka proses pembayaran cicilan pun sering ahap cicilan akhir setiap nasabah yang melakukan ditawari kembali pinjaman baru. Pinjaman baru ini biasa disebut dengan istilah “Ngabaru”. Prose tanpa pembebanan syarat apapun. Rentenir secara tanpa ada syarat berupa fotokopi KTP. memperpanjang pinjaman dengan Ngabaru tida asabah, ada yang langsung menolak tawaran tersebu rima tawaran untuk ngabaru tersebut. Pembaya syarat yang semakin mudah menjadikan nasab akukan pinjaman kembali kepada rentenir. Pa eterusnya tidak semua nasabah melakukan pinjam odal lagi, terkadang keperluan uang cash yang mend umtif menjadi latar belakang peminjaman uang inan terjadi pada model rentenir KoSiPa dan juga nya sistem rente ini menjadi sebuah siklus yang te nulisan Timur Kecamatan Dayeuhluhur Kabupate dijadikan model proses aktif skema pinjaman rent dalam sebuah diagram alur sebagai berikut: Gambar 3 Proses Aktif Pinjaman Rentenir 17 a pinjaman, menawarkan kepada calon asabah yang rena tawaran untuk mencoba ir biasanya hnya. Pinjaman uk keperluan ayaran yang ring berjalan an pinjaman aru sebelum oses ngabaru ara langsung tidak selalu sebut namun ayaran yang sabah berani Pada tahap aman dengan endesak dan uang kepada uga Si Abang. terus ada di bupaten Cilacap. rente. Model 18 Berbeda halnya dengan rentenir perorangan yang bera rentenir tidak secara langsung tapi calon nasabahnya yang rentenir. Proses pasif ini biasa Kecamatan Dayeuhluhur dan bertransaksi bertahan-tahun di Proses pasif diterimany Kecamatan Dayeuhluhur Kabupa memerlukan uang cash segera biasanya akan mencari inform pinjaman kepada rentenir. Setelah terjadi komunik Ketika pinjaman dilakukan k tahap akhir cicilan nasabah a pinjaman. Tambahan pinjama yang diberikan oleh rentenir bi Ada nasabah yang menerima menolak tawaran tersebut. Nasabah yang tidak men telah menjadi aset pasif rente jika nasabah tersebut memerluk besar rentenir tersebut yang a keuangannya. Proses pasif diterimany sebuah siklus yang tidak terput proses pasif skema pinjaman digambarkan dalam sebuah di Gamba ngan proses aktif, proses pasif ini biasa terjadi p berasal dari Kecamatan Dayeuhluhur. Pada proses ung menawarkan pinjaman kepada calon nasabahny ng secara langsung mengajukan pinjaman kep asa terjadi pada rentenir perorangan yang berasal dan juga pada KoSiPa dan Si Abang yang t un di Desa Panulisan Timur. anya rentenir di masyarakat Desa Panulisan Ti abupaten Cilacap biasa terjadi pada masyarakat y era. Masyarakat yang memerlukan uang cash se ormasi kepada tetangga lain yang pernah melakuka unikasi dengan rentenir, maka pinjaman pun dilakuka kepada KoSiPa atau kepada Si Abang, maka p akan ditawari kembali untuk melakukan tamba man ini disebut dengan istilah “Ngabaru”. Tawa r biasanya tidak secara langsung diterima oleh nasa ma tawaran untuk ngabaru, ada juga nasabah y enerima tawaran untuk ngabaru secara tidak langs ntenir. Aset pasif yang dimaksud adalah suatu ke erlukan lagi pinjaman mendesak, maka kemungki ng akan diminta bantuan untuk memenuhi kebutuha anya sistem rente di masyarakat terjadi membe erputus. Siklus tersebut selanjutnya dijadikan m an rente. Proses pasif skema pinjaman rente diagram alur sebagai berikut: bar 4 Proses Pasif Pinjaman Rentenir di pada oses ini bahnya, kepada sal dari telah Timur t yang segera akukan kukan. ka pada bahan awaran asabah. h yang ngsung u ketika ngkinan utuhan bentuk model nte ini 19

5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemilihan Sistem Rente