Logam Berat Kajian Teoritis

sebagai penyusunnya. Interaksi antara Hg 2+ dengan adsorben biomassa daun eceng gondok terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara muatan negatif adsorben yang bertindak sebagai situs aktif dengan muatan positif dari ion-ion logam. Mekanisme pembentukan ikatan antara ion Hg 2+ dengan situs aktif dalam biomassa daun eceng gondok terjadi pada gugus –COOH dari asam amino yang bertindak sebagai situs aktif untuk pembentukan ikatan dengan ion logam yang akhirnya membentuk ikatan stabil.

2.1.5 Logam Berat

Logam berat merupakan polutan perairan yang berbahaya, diantaranya adalah Pb, Cu, Hg dan Cd. Berbagai kasus pencemaran oleh Pb, Cd, Hg dan Cu telah banyak dilaporkan, karena ion logam berat tersebut dapat menyebabkan keracunan pada manusia . kerusakan hebat pada ginjal, hati, otak dan syaraf pusat serta menghambat sintesis Hb. Terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Pertama, logam berat esensial, dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya, sedangkan jenis kedua adalah logam berat non esensial atau beracun, dimana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolism tubuh terputus. Lebih jauh lagi logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya yaitu melalui kulit, pernafasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan tetap tinggal didalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses akresi. Hal serupa juga terjadi apabila lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi tercemar logam berat maka proses pembersihannya akan sulit sekali dilakukan. Kontaminasi logam berat ini dapat berasal dari factor alam seperti kegiatan gunung berapi dan kebakaran peleburan, kegiatan pertanian, proses industri, peternakan dan kehutanan, serta limbah buangan termasuk sampah rumah tangga Anonim, 2008: 8-9. Menurut Palar bahwa Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek-efek khusus pada makhluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi bahan racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup 2008: 23-24. Di antara beberapa jenis logam yang telah ditemukan ternyata hanya beberapa logam yang sangat berbahaya dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan keracunan fatal. Darmono, 2010: 130. Menurut Gossel dan Bricker dalam Darmono, 2010: 130 menjelaskan bahwa ada 5 logam yang berbahaya pada manusia yaitu: arsen As, kadmium Cd, timbal Pb, merkuri Hg, dan besi Fe. Selain itu, ada tiga logam yang kurang beracun, yaitu tembaga Cu, selenium Se, dan seng Zn.

2.1.6 Pencemaran Logam Berat