IDENTIFIKASI STRESSOR DAN STRATEGI COPING PADA GURU SLB YANG MENGAJAR ANAK ADHD

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak-anak adalah masa-masa bermain, proses mereka belajar tentang sesuatu
yang baru melalui sebuah permainan. Dalam permainan, seorang anak akan dapat
berpikir mengenai apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan suatu konflik. Akan
tetapi yang menjadi masalah adalah ketika anak memiliki karakter atau kepribadian yang
berbeda dari anak-anak pada umumnya, anak tersebut dapat dikatakan telah memiliki
gangguan jika telah memenuhi kriteria dari gangguan itu sendiri.
Gangguan dimasa kanak-kanak yang lebih tinggi sering kali dikelompokkan
dalam dua kelompok yang lebih luas, yang disebut gangguan eksternalisasi dan
internalisasi. Gangguan eksternalisasi ditandai dengan perilaku yang lebih diarahkan ke
luar diri seperti agresivitas, ketidakpatuhan, overaktivitas, impulsivitas dan termasuk
berbagai kategori dalam DSM-IV-TR, yaitu gangguan pemusatan perhatian atau ADHD,
gangguan tingkah laku, dan gangguan sikap menentang. Sedangkan gangguan
internalisasi ditandai dengan pengalaman dan tingkah laku yang lebih terfokus kedalam
diri seperti depresi, menarik diri dari pergaulan sosial, kecemasan dan termasuk gangguan
anxietas dan mood dimasa kanak-kanak. Anak-anak dan remaja dapat menunjukkan
simtom-simtom dari kedua kelompok tersebut.
Salah satu gangguan eksternalisasi adalah gangguan pemusatan perhatian atau
hiperaktivitas (ADHD). Istilah ini sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang, terutama

bagi orang tua dan guru. Seorang anak yang selalu bergerak, mengetuk-ngetukkan jari,
menggoyang-goyangkan kaki, mendorong tubuh anak lain tanpa alasan yang jelas,
berbicara tanpa henti, dan bergerak gelisah sering kali disebut dengan hiperaktif. Anakanak tersebut juga sulit berkonsentrasi pada tugas yang sedang dikerjakannya dalam
waktu tertentu (Davison, Gerald C, 2010).
Seorang anak dengan gangguan ADHD membutuhkan proses pembelajaran
dimana anak tersebut membutuhkan seorang guru yang mampu mendidik serta mengajari
bagaimana seorang anak tersebut mendapatkan pendidikan secara khusus. Dunia dan
masyarakat telah mengalami banyak perubahan sejak tahun 1968. Hal ini belum
dipertimbangkan dalam kurikulum 1968 yang sudah dikembangkan untuk sekolahsekolah umum, sedangkan bagi SLB memang belum disusun kurikulum tersendiri.
Menyadari hal itu, pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1

pada bulan mei 1974, menyadari pentingnya meninjau dan memperbarui kurikulum yang
sudah berjalan selama enam tahun (Dep P dan K, 1975). Kebijaksanaan ini telah
melahirkan serangkain kegiatan untuk meneliti dan mengembangkan kurikulum baru
yang lebih sesuai, dilakukan bersama oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan dan Kebudayaan dengan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Hasil dari serangkaian kegiatan ini adalah Kurikulum SD, SMP, dan SMA yang
diresmikan pada tahun 1975 untuk mulai berlaku pada tahun ajaran 1976, sedangkan
untuk SLB baru diresmikan pada tahun 1977 yang menjadi kurikulum nasional pertama

kali di Indonesia.
Guru SLB adalah tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik,
kompetensi dan sertifikasi pendidik bagi peserta didik yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual, sosial dan potensi kecerdasan dan bakat istimewa pada
satuan pendidikan khusus, satuan pendidikan umum dan satuan pendidikan kejuruan
(Permendiknas No.32 Tahun 2008).
Dalam menjalankan perannya ini guru memikul tanggung jawab yang sangat
besar, ia dituntut untuk mampu mampu memilih, menentukan, dan mengembangkan
model dan bentuk-bentuk evaluasi kemajuan belajar yang cocok atau sesuai bagi siswa
ADHD. Sehingga informasi dan data hasil evaluasi menggambarkan kemampuan siswa
ADHD yang mendekati sesungguhnya.
Guru SLB dituntut untuk mempunyai kesabaran yang tinggi, kesehatan fisik
dan mental yang baik dalam bekerja untuk melakukan tugas fungsional (mengajar satu
persatu siswanya dengan penuh kesabaran), melakukan tugas administrasi seperti
membuat rapor, dan tugas struktural dalam organisasi sekolah. Selain itu guru SLB juga
dituntut untuk menjadi pribadi yang telaten sebab mengajar siswa di SLB memiliki
tingkat kesulitan yang berbeda dengan guru sekolah untuk anak normal.
Ketika guru SLB tidak memiliki kesabaran dan ketelatenan dalam melakukan
pengajaran maka guru tersebut akan rentan mengalami stres karena kegiatan pada guru
SLB saat melakukan pengajaran pada penderita gangguan mental berhubungan dengan

gangguan kognitif, fungsional dan perilaku yang dialami oleh penderita. Aneshensel
(1995) menjelaskan objective stressor seperti kerusakan kognitif, ketergantungan dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, dan masalah perilaku. Sedangkan subjective stressor
seperti reaksi seseorang pada objective stressor yang ada (dalam Robertson, Zarit,
Duncan, Rovinne, & Femia, 2007).

2

Adapun penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu dengan penelitian
deskriptif yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan angket, skala
psikologis stres kerja dan pedoman observasi. Data tersebut diolah dengan menggunakan
program komputer untuk mengetahui gambaran stres kerja terkait dengan penanganan
siswa SLB termasuk anak ADHD, karakteristik individu, karakteristik pekerjaan, dan
lingkungan kerja sosial pada guru SLB Widya Bakti Semarang. Penelitian ini
menggunakan 54 orang sebagai responden dengan hasil guru yang mengalami stres
sedang berjumlah 33 (61,1 %), guru yang mengalami stres ringan berjumlah 14 (25,9 %),
dan guru yang mengalami stres berat berjumlah 7 (13 %).
Stres yang dialami guru akan mempengaruhi kesehatan mereka sendri yaitu
berdampak pada sistem imun yang rendah, hormon stres yang tinggi, dan tingkat angka
kematian yang tinggi (sarafino, 2006). Guru berusaha mengimbangi dengan potensi yang

dia miliki dengan tuntutan untuk memberikan pendidikan. Penerimaan potensi yang
dimiliki guru dapat membuat dirinya menjadi lebih aktif dan melihat situasi yang ada
dengan pandangan positif (dalam Dacey dan Travers, 2002).
Pada saat stres orang akan mencari dan menggunakan berbagai cara untuk
mengurangi dan menghilangkan rasa stresnya atau biasa disebut dengan coping stress
(sarafino, 2006). Folkman dan Lazarus

(dalam Rice, 1992) mendefinisikan coping

sebagai usaha individu dalam menghadapi dan bertingkah laku untuk menguasai,
mengurangi atau memaklumu permintaan atas dirinya. Menurut Lazarus dkk (1994)
coping mempunyai dua macam fungsi yaitu emotion focused coping dan problem focused
coping. Metode dan strategi coping juga harus sesuai dengan stres yang dialami agar
coping tersebut menjadi efektif. Jika coping yang dilakukan berhasil maka keadaan stres
dan stressor dapat ditekan.
Untuk mencegah dan meminimalisir stres yang timbul maka seorang guru SLB
perlu belajar dan berlatih untuk meningkatkan coping seperti mengontrol, mengurangi
atau belajar mentoleransi suatu ancaman yang bisa menyebabkan stres, belajar menerima
tanggungjawab untuk menyelesaikan atau mengontrol masalah yang menimbulkan stress,
merubah situasi dari masalah yang bersangkutan dan diharapkan efek stresnya juga akan

menghilang, menerima simpati dan pengertian dari seseorang (teman, saudara atau
support group lainnya), berusaha untuk memahami penyebab stress, meminimalisasikan
penyebab stres misalnya menarik diri atau menghindar dari penyebab stress.

3

Berdasarkan

permasalahan

yang

dikemukakan

diatas

peneliti

ingin


mengidentifikasi stressor seorang guru SLB yang mengajar anak ADHD dan bagaimana
coping atau cara guru tersebut mengatasi stres yang dialami.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan beberapa
pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini. Dengan demikian dapat dirumuskan
masalah utama penelitian ini adalah :
1. Stressor pada guru SLB yang mengajar anak ADHD?
2. Bagaimanakah strategi coping yang digunakan oleh guru SLB yang mengajar anak
ADHD?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stressor dan strategi coping
yang dialami oleh guru SLB yang mengajar anak ADHD.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk perkembangan ilmu
psikologis, khususnya dalam bidang psikologi klinis dan bermanfaat menjadi salah
satu sumber informasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut masalah yang

berkaitan dengan stressor dan coping pada guru SLB yang mengajar anak ADHD.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru
keluarga, dan orang-orang yang berada disekitar individu yang mengalami ADHD
dan pihak lain yang berkepentingan mengenai stressor dan coping pada guru SLB
yang mengajar anak ADHD sehingga dapat diharapkan membantu mengatasi
masalah-masalah yang berhubungan dengan individu penderita gangguan ADHD.

4

IDENTIFIKASI STRESSOR DAN STRATEGI COPING
PADA GURU SLB YANG MENGAJAR
ANAK ADHD

SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai salah satu pertsyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

NAILA SAIDAH
(07810079)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi

: Identifikasi Stressor dan Coping Stres Guru SLB yang
Mengajar Anak ADHD

2. Nama Peneliti

: Naila Saidah

3. NIM


: 07810079

4. Fakultas

: Psikologi

5. Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian

: 21 Desember 2011– 02 Januari 2012

7. Tanggal Ujian

: 03 Februari 2012

Malang, 20 Februari 2012
Pembimbing I


Pembimbing II

Dra. Siti Suminarti Fasikhah, M.Si

M Salis Yuniardi, M.Si

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji
Pada tanggal 03 Februari 2012

Dewan Penguji
Ketua Penguji

: Siti Suminarti Fasikhah, M.Si.

(


)

Anggota Penguji

: 1. M Salis Yuniardi, M.Si.

(

)

2. Dr. Diah Karmiati, M.Si.

(

)

3. Linda Yani P, M.Si.

(

)

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Drs. Tulus Winarsunu, M.Si

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama

: Naila Saidah

NIM

: 07810079

Fakultas

: Psikologi

Jurusan

: Psikologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Skripsi dengan judul : Identifikasi Stressor dan Coping Stres pada Guru SLB yang
Mengajar Anak ADHD adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas Akhir saya
ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh Gelar Akademikdi suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain baik sebagian ataupun
keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan
dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila didalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI,
saya bersedia TUGAS AKHIR INI DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK
YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI
NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Malang, 20 Februari 2012
Yang Menyatakan,

(Naila Saidah)

iv

ABSTARAK
Saidah, Naila (2012). Identifikasi stressor dan strategi coping pada guru SLB yang mengajar
anak ADHD. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing :
(1) Dra. Siti Suminarti, M.Si. (2) M. Salis Yuniardi, S. Psi. M.Psi.
Kata Kunci : stressor, coping stres, guru SLB yang mengajar anak ADHD
Anak-anak adalah masa-masa bermain, proses mereka belajar tentang sesuatu yang
baru melalui sebuah permainan. Dalam permainan, seorang anak akan dapat berpikir
mengenai apa yang harus dilakukan dalam menyelesaikan suatu konflik. Akan tetapi yang
menjadi masalah adalah ketika anak memiliki kepribadian yang berbeda dari anak-anak pada
umumnya, anak tersebut dapat dikatakan telah memiliki gangguan jika telah memenuhi
kriteria dari gangguan itu sendiri. Misalnya gangguan pemusatan perhatian atau ADHD, dan
gangguan tingkah laku.
Anak ADHD tersebut memerlukan pendidikan dengan guru yang dapat memikul
tanggung jawab yang sangat besar, ia dituntut untuk mampu mampu memilih, menentukan,
dan mengembangkan model dan bentuk-bentuk evaluasi kemajuan belajar yang cocok atau
sesuai bagi siswa ADHD. Ketika guru SLB tidak memiliki kesabaran dan ketelatenan dalam
melakukan pengajaran, guru tersebut akan rentan mengalami stres karena kegiatan tersebut
berhubungan dengan gangguan kognitif, fungsional dan perilaku yang dialami oleh penderita.
Menurut Lazarus dkk (1994) coping atau cara mengurangi stres mempunyai dua macam
fungsi yaitu emotion focused coping dan problem focused coping. Metode dan strategi coping
juga harus sesuai dengan stres yang dialami agar coping tersebut menjadi efektif. Jika coping
yang dilakukan berhasil maka keadaan stres dan stressor dapat ditekan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif berjenis deskriptif dengan
subyek berjumlah 4 orang dengan klasifikasi tertentu yaitu guru SLB yang mengalami stres
berdasarkan gejala-gejala yang diramalkan ketika mengajar anak ADHD dan memiliki coping
yang ditunjukkan melalui cheklist. Selanjutnya pengambilan data yaitu dengan metode
wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan pedoman umum wawancara.
Didalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyebab stres terdapat dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ditunjukkan adanya perasaan jenuh,
marah dan jengkel pada anak ADHD. Hal tersebut muncul karena subyek merasa tidak
mampu untuk menanganinya dan merasa kurang memiliki strategi lain untuk mengajar anak
ADHD. Faktor eksternal yang menyebabkan munculnya stres adalah ketatnya aturan yang
ada disekolah dan ketua yayasan yang terlalu menuntut agar pekerjaan guru tersebut dapat
memenuhi target. Hal tersebut membuat subyek merasa sangat tertekan dan bingung harus
bersikap seperti apa. Selain itu masalah-masalah yang ada dalam rumah subyek kadangkadang juga membuat subyek merasa terbebani.
Oleh karena itu ketika menangani stresnya guru SLB yang mengajar anak ADHD
tersebut lebih dominan menggunakan strategi emotion focused coping yang mengacu pada
approach strategies yaitu dengan cara berintrospeksi diri dan belajar dari kesalahan yang
sudah terjadi. Adapun problem focused coping juga digunakan oleh subyek yaitu dengan
cara mencari cara lain untuk menangani anak ADHD dan secara langsung mendekati anak
ADHD dengan cara yang pelan. Akan tetapi strategi ini jarang digunakan oleh subyek
penelitian.

v

ABSTRACT
Saidah, Naila (2012). Identification of stressors and coping strategies in special-ed teacher
who taught children with ADHD. Final Project, School of Psychology, University of
Muhammadiyah Malang. Advisor : (1) Dra. Siti Suminarti, M.Si. (2) M. Salis Yuniardi, S.
Psi. M.Psi.
Keywords: stressors, coping stress, special school teachers who teach children with ADHD
Children are the days play, a process they learn about something new through a game.
In the game, a child will be able to think about what to do in resolving a conflict. However,
the problem is when a child has a different personality of the children in general, the child
can be said to have had if the impairment meets the criteria of the disorder itself. For
example, problems concentration or ADHD, and behavioral disorders.
Children with ADHD requires education with teachers who can carry an enormous
responsibility, he is required to be able to select, define, and develop models and other forms
of evaluation of learning progress are suitable or appropriate for ADHD students. When the
special-ed teacher does not have the patience and diligence in the conduct of teaching the
teachers will be susceptible to stress because of the activity associated with cognitive
impairment, functional and behavior experienced by the patient. According to Lazarus et al
(1994) coping or how to reduce stress has two kinds of functions, emotion focused coping
and problem focused coping. Methods and coping strategies must also comply with the stress
experienced in order to be effective coping. If coping is done successfully then the state of
stress and stressors can be reduced
This study uses qualitative research methods to the manifold descriptive subjects
amounted to 4 people with a certain classification of the special-ed teacher who experience
symptoms of stress based on the forecast when teaching children with ADHD and have
demonstrated through coping checklist. Further data collection is by unstructured interviews
with the general guidelines for the interview
Within this study it can be concluded that the causes of stress are two factors: internal
factors and external factors. Internal factors indicated a feeling bored, angry and annoyed at
the child's ADHD. This arises because the subject was not able to handle it and feel less have
other strategies for teaching children with ADHD. External factors that led to the emergence
of stress is that there are strict rules in school and chairman of the foundation that is too
demanding for the teacher's job to meet the target. This makes the subject feel very depressed
and confused as to what should be. Besides the problems that exist in the subject home is
sometimes also made the subjects feel overwhelmed.
Therefore, when dealing with stress of teacher special-ed who teaches children with
ADHD is more prevalent use of emotion focused coping strategy that refers to the strategies
approach is by way of self introspection and learn from the mistakes that have occurred. The
problem focused coping is also used by a subject that is by looking at other ways to deal with
ADHD children and ADHD children directly approached in a low voice. However, this
strategy is rarely used by study subjects

vi

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Identifikasi Stressor dan Strategi Coping Pada Guru SLB yang Mengajar Anak ADHD”,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas
Muhammadiyah Malang.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Drs.

Tulus

Winarsunu,

M.Si,

selaku

dekan

Fakultas

Psikologi

Universitas

Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Siti Suminarti M.Si selaku dosen pembimbing I, terimakasih untuk kesabaran
dan segala macam nasihatnya.
3. Bapak M. Salis Yuniardi M.Psi selaku dosen pembimbing II dan juga menjadi “bapak
kampus” sehingga proses belajar sampai pengerjaan skripsi ini selesai dengan lancar.
4. Alm.Bapak H. Ali Basyar, bapak yang selalu mendengar keluhanku, memberikan semua
pelajaran tentang kehidupan, gambaran pengalaman yang sangat berharga, kasih sayang,
kesabaran, semangat dan pengertian yang diberikan sampai akhir nafasnya. Terutama
menemani saat tidurku. Semoga Allah selalu menjaganya seperti dia menjagaku dan
menempatkannya ditempat terindah-Nya. Amin.
5. Ibu Hj. Suroyya Nur, ibu yang selalu memberikan nasihat dan motivasi kepadaku.
Terimakasih juga untuk pengertian dan pengorbanannya.
6. Abangku, Jatmiko Budi Antoro. Terima kasih telah menemani penulis di saat pasang
maupun surut penulis.
7. Semua anggota Komunitas Teater UMM yang banyak membantu dalam pengerjaan
tugas akhir ini dan terutama juga kepada Sanggar Seni Teater Bell Baba yang banyak
memberikan dukungannya. (tetap semangat belajar dan tetap berkarya kawan...)
8. Mbak ipul yang sudah menjadi rumah kedua sebagai tempat aku pulang dari segala
permasalahan. (terimakasih mbak ku sayang...)
9. Semua saudara-saudaraku sebangsa, setanah, dan seair. Mas hudan yang sudah
membantu proses penelitian sampai selesai.
vii

10. Saudara-saudaraku tersayang : Intan, teman sebangku dari kelas satu SMA sampai
kuliah, Sari, Resty, Dian, dan Anisa, terimakasih buat semua bantuan dan doanya serta
teman-teman mahasiswa psikologi UMM 2007 terimakasih untuk segala masukannya.
11. Seluruh dosen psikologi, dekan, rektor, dan semua karyawan UMM yang telah
memberikan dukungan dan doanya. Terimakasih juga untuk semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bantuan dan doa hingga skripsi ini terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi kesempurnaan penelitian
ini. Harapan peneliti semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait,
lingkungan akademik Fakultas psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, serta para
pembaca pada umumnya,

Terima kasih

Malang, Februari 2012
Penulis

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................

i

LEMBAR PERSUTUJUAN .............................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................

iii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................................

iv

ABSTRAK .........................................................................................................................

v

ABSTRACT ......................................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Stressor (Sumber Stres) .................................................................................. 5
1. Definisi Stressor .......................................................................................... 5
2. Macam-macam Stressor .............................................................................. 6
B. Gangguan Pemusatan Perhatian (ADHD) ....................................................... 7
1. Teori Biologis ............................................................................................. 8
2. Teori Psikologis .......................................................................................... 9
3. Jenis ADHD ................................................................................................ 10
4. Penanganan ADHD ..................................................................................... 10
C. Stres ................................................................................................................. 12
1. Definisi Stres ............................................................................................... 12
2. Gejala Stres ................................................................................................. 14
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Reaksi Terhadap Stres ....................... 16
D. Coping ............................................................................................................. 17
1. Definisi Coping ........................................................................................... 17
ix

2. Trategi Coping ............................................................................................ 17
3. Proses Terbentuknya Coping ...................................................................... 19
4. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Bentuk Coping ............................. 20
5. Keberhasilan Penggunaan Strategi Coping ................................................. 22
E. Guru Sekolah Luar Biasa (SLB) ..................................................................... 23
1. Definisi Guru SLB ...................................................................................... 23
2. Klasifikasi GuruSLB ................................................................................... 24
3. Standar Guru SLB ....................................................................................... 24

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................... 28
B. Batasan Istilah ................................................................................................. 28
C. Subyek Penelitian ............................................................................................ 29
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 29
E. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 30
F. Lokasi, Waktu, dan pengorganisasian Penelitian ............................................ 30
G. Analisis Data ................................................................................................... 31
H. Keabsahan Data .............................................................................................. 32

BAB IV. HASIL ANALISIS DATA
A. Deskripsi Subyek ............................................................................................ 34
1. Subyek A ..................................................................................................... 34
2. Subyek B ..................................................................................................... 37
3. Subyek C ..................................................................................................... 41
4. Subyek D ..................................................................................................... 43
B. Analisis Data Subyek ...................................................................................... 45
1. Subyek A ...................................................................................................... 45
2. Subyek B ..................................................................................................... 46
3. Subyek C ..................................................................................................... 48
4. Subyek D ..................................................................................................... 49
C. Pembahasan ................................................................................................ 50

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 54
x

B. Saran ................................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 56

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 58

xi

DAFTAR TABEL

A. DESKRIPSI SUBYEK
Tabel 1. Gambaran Umum Subyek A ..........................................................................

34

Tabel 2. Gambaran Umum Subyek B .........................................................................

37

Tabel 3. Gambaran Umum Subyek C .........................................................................

41

Tabel 4. Gambaran Umum Subyek D .........................................................................

43

B. ANALISI DATA SUBYEK
Tabel 5. Analisis Data Subyek A ................................................................................

46

Tabel 6. Analisis Data Subyek B .................................................................................

48

Tabel 7. Analisis Data Subyek C .................................................................................

49

Tabel 8. Analisis Data Subyek D .................................................................................

50

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Guide Wawancara .......................................................................................................... 59
Daftar Checklist .............................................................................................................. 60
1. Subyek A .................................................................................................................. 60
2. Subyek B .................................................................................................................. 62
3. Subyek C .................................................................................................................. 64
4. Subyek D .................................................................................................................. 65
Verbatim .......................................................................................................................... 68
a. Subyek A .................................................................................................................. 68
b. Subyek B .................................................................................................................. 73
c. Subyek C .................................................................................................................. 80
d. Subyek D .................................................................................................................. 83

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi, MIF & Sugiarmin, M. (2008). Memahami dan Membantu Anak ADHD. Bandung :
Penerbit Refika Aditama.
Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2010). Psikologi Abnormal edisi 9. Jakarta :
Penerbit Rajawali Pers.
Fausiah, F., & Widuri, J. (2008). Psikologi Abnormal klinis Dewasa. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Perss).
Firman,

A.

(2010).

Strategi

Coping.

Diakses

1

November

2011,

dari

http://adipsi.blogspot.com
Ghufron, M. N., & Rini, R. (2010). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta : Penerbit Ar-Ruzz
Media.
Looker, T., & Gregson, O. (2005). Managing Stress. Yogyakarta : Penerbit Baca.
Mangungsong, F. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok :
Penerbit Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi
(LPSP3) Kampus Baru UI Depok.
Putri, Y. N. S. (2009). Coping stres suami yang memiliki istri skizofrenia (Skripsi, Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara).
Rahmandani, A. (2007). Strategi penanggulangan (coping) pada ibu yang mengalami
postpartum blues dirumah sakit umum daerah kota semarang (Skripsi, Fakultas
Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang).
Rice, P.L. (1992). Stress and Health. Ed.2. California : Brooks / Cole Publishing Company.
Semiawan, C. R., & Mangunsong, F. (2010). Keluarbiasaan Ganda. Jakarta : Penerbit
Prenada Media Group.
Syafrianto, J. (2010). Pengertian Stres Dan Emosi. Diakses 1 November 2011, dari
http://jankerdwells.wordpress.com
Triana, N. Y. (2010). Stres dan coping keluarga dengan anak tunagrahita di SLB C dan SLB
C1 widya bhakti semarang (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro).

54

Widiastuti, R. (2009). Coping stres pada prymary caregiver penderita penyakit alzheimer
(Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara).

55