Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV

MOTIVASI DAN PERILAKU MENONTON SERTA KEPUASAN
IBU-IBU TERHADAP PROGRAM ACARA REPORTASE
INVESTIGASI TRANS TV

FIRZA TRIANA ZELAVIORI

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Motivasi dan Perilaku
Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi
Trans TV adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari peneliti lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2013
Firza Triana Zelaviori
NIM I34090035

ABSTRAK
FIRZA TRIANA ZELAVIORI. Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan
Ibu-ibu terhadap Program Acara Reportase Investigasi Trans TV. Dibimbing oleh
HADIYANTO.
Penelitian ini dilakukan karena diduga setiap ibu memiliki karakteristik dan
motivasi yang berbeda dalam menonton program acara Reportase Investigasi yang
mempengaruhi perilaku menonton. Perilaku menonton diduga dapat menghasilkan
kepuasan dalam memenuhi kebutuhan khalayak melalui media. Penelitian ini
bertujuan menganalisis hubungan karakteristik ibu-ibu dengan motivasi menonton
dan perilaku menonton, menganalisis hubungan motivasi menonton dengan
perilaku menonton, dan menganalisis hubungan perilaku menonton dengan
kepuasan menonton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei dengan pendekatan kuantitatif yang didukung data kualitatif. Hasil
penelitian ini menjelaskan bahwa usia, status pekerjaan, dan kepemilikan media

komunikasi berhubungan dengan motivasi menonton dan status pekerjaan, tingkat
pendapatan keluarga, jumlah anak, dan kepemilikan media komunikasi
berhubungan dengan perilaku menonton. Selain itu, motivasi identitas pribadi
berhubungan dengan durasi menonton dan perilaku menonton tidak berhubungan
dengan kepuasan ibu-ibu dalam menonton program acara Reportase Investigasi.
Kata kunci: karakteristik individu, kepuasan menonton, motivasi menonton,
perilaku menonton, reportase investigasi

ABSTRACT
FIRZA TRIANA ZELAVIORI. Motivation, Viewing Behavior and Women
Satisfaction of Watching Reportase Investigasi Trans TV Program. Supervised by
HADIYANTO.
The study was conducted because suspected every women has different
characteristics and motivation in watching Reportase Investigasi program that
affect viewing behavior. Viewing behavior suspected can resulting satisfaction in
fulfilling the audience needs of through the media. This study aims to analyze the
relationship between the characteristics of mothers with viewing motivation and
viewing behavior, analyze the relationship between viewing motivation with
viewing behavior, and analyze the relationship between viewing behavior with
viewing satisfaction. The method was used in this study is a survey method with

the quantitative approaches supported by qualitative data. The results of the study
describes are age, employment status, and communications media ownership
associated with viewing motivation dan employment status, level of family
income, number of children, and communication media ownership associated with
viewing behavior. In addition, personal identity motivation associated with the
duration of watching and viewing behavior was not associated with women
satisfaction in watching Reportase Investigasi program.
Keywords: individual characteristics, viewing satisfaction, viewing motivation,
viewing behavior, reportase investigasi

MOTIVASI DAN PERILAKU MENONTON SERTA KEPUASAN
IBU-IBU TERHADAP PROGRAM ACARA REPORTASE
INVESTIGASI TRANS TV

FIRZA TRIANA ZELAVIORI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
pada

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap
Program Acara Reportase Investigasi Trans TV
Nama
: Firza Triana Zelaviori
NIM
: I34090035

Disetujui oleh

Ir Hadiyanto, MSi
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr Ir Soeryo Adiwibowo, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2012 ini ialah
Motivasi dan Perilaku Menonton serta Kepuasan Ibu-ibu terhadap Program Acara
Reportase Investigasi Trans TV.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir Hadiyanto, MSi selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada
penulis hingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Selain itu, ucapan
terima kasih kepada ayahanda Trimo Effendi, ibunda Kristiana Purdiningsih,
Feriza Triana Zahwaputri, dan Isro Febrianto yang selalu memberi semangat,
dukungan, dan doa kepada penulis dengan penuh keikhlasan. Terima kasih kepada
Femy, Rizka Amalia, Ayu A, Zona, Ela, Fina, Ninis, Anggi, Ayu J, Asti, dan

teman-teman KPM 46 yang telah memberikan dukungan, semangat dan
kebersamaan kepada penulis selama di KPM.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Bogor, Januari 2013
Firza Triana Zelaviori

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xiii


PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

3

Kegunaan Penelitian

3


PENDEKATAN TEORETIS
Tinjauan Pustaka

5
5

Televisi

5

Program Acara Televisi

6

Teori Uses and Gratifications

7

Karakteristik Khalayak


8

Motivasi Khalayak Menonton Televisi

9

Hubungan Karakteristik Khalayak dengan Motivasi Khalayak Menonton
Televisi

10

Perilaku Khalayak Menonton Televisi

11

Kepuasan Khalayak dalam Menonton Televisi

12

Kerangka Pemikiran


13

Hipotesis

14

Definisi Operasioal

14

METODE

19

Lokasi dan Waktu Penelitian

19

Teknik Pengumpulan Data


19

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

21

Validitas dan Reliabilitas

22

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

23

Gambaran Umum Desa Cihideung Udik

23

Karakteristik Penduduk Desa Cihideung Udik

24

Gambaran Umum Trans TV

26

Sejarah Berdirinya Trans TV

26

Visi dan Misi Trans TV

26

Logo Trans TV

26

Program Acara Trans TV

27

Program Acara Reportase Investigasi

28

HUBUNGAN MOTIVASI MENONTON REPORTASE INVESTIGASI DAN
KARAKTERISTIK INDIVIDU
29
Karakteristik Individu Responden

29

Motivasi Menonton Program Acara Reportase Investigasi Trans TV

31

Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Informasi

32

Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Identitas Pribadi

37

Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Integrasi dan Interaksi
Sosial

42

Hubungan Karakteristik Individu dengan Motivasi Hiburan

47

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN PERILAKU MENONTON
REPORTASE INVESTIGASI
53
Perilaku Menonton

53

Hubungan Karakteristik Individu dengan Durasi Menonton

54

Hubungan Karakteristik Individu dengan Frekuensi Menonton

59

HUBUNGAN MOTIVASI MENONTON DAN PERILAKU MENONTON
REPORTASE INVESTIGASI

65

Hubungan Motivasi Menonton dengan Durasi Menonton

65

Hubungan Motivasi Menonton dengan Frekuensi Menonton

66

HUBUNGAN PERILAKU MENONTON DAN KEPUASAN MENONTON
REPORTASE INVESTIGASI
Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Menonton

69
69

Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Informasi

69

Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Identitas Pribadi

70

Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Integrasi dan Interaksi
Sosial

70

Hubungan Durasi Menonton dengan Kepuasan Hiburan

71

Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Menonton

72

Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Informasi

72

Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Identitas Pribadi

73

Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Integrasi dan Interaksi
Sosial

73

Hubungan Frekuensi Menonton dengan Kepuasan Hiburan

74

SIMPULAN DAN SARAN

77

Simpulan

77

Saran

78

DAFTAR PUSTAKA

79

LAMPIRAN

83

RIWAYAT HIDUP

110

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

12
13
14
15

16
17

18
19

20

Jumlah sarana pendidikan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase penduduk di Desa Cihideung Udik menurut
kelompok umur tahun 2012
Nama program acara kategori berita di Trans TV
Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik individu di
Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden berdasarkan motivasi menonton di
Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi
informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan
kategori motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori
motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga
dan kategori motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori
motivasi informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media
komunikasi dan kategori motivasi informasi di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi
identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan
kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori
motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga
dan kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun
2012
Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori
motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media
komunikasi dan kategori motivasi identitas pribadi di Desa Cihideung
Udik Tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi
integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan
kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori
motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik tahun
2012

24
24
27
29
32
33
34
34
35
36

37
38
38
39

40
41

41
42

43

44

21 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga
dan kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung
Udik tahun 2012
22 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori
motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik tahun
2012
23 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media
komunikasi dan kategori motivasi integrasi dan interaksi sosial di Desa
Cihideung Udik tahun 2012
24 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori motivasi
hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
25 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan
kategori motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
26 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori
motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
27 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga
dan kategori motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
28 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori
motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
29 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media
komunikasi dan kategori motivasi hiburan di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
30 Nilai signifikansi hubungan antara karakteristik individu dengan
motivasi menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung
Udik tahun 2012
31 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori durasi
menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
32 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan
kategori durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
33 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori
durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
34 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga
dan kategori durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
35 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori
durasi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
36 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media
komunikasi dan kategori durasi menonton di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
37 Jumlah dan persentase responden menurut usia dan kategori frekuensi
menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
38 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendidikan dan
kategori frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
39 Jumlah dan persentase responden menurut status pekerjaan dan kategori
frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
40 Jumlah dan persentase responden menurut tingkat pendapatan keluarga
dan kategori frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
41 Jumlah dan persentase responden menurut jumlah anak dan kategori
frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012

45

46

46
47
48
49
49
50

51

51
55
56
56
57
58

59
59
60
61
62
62

42 Jumlah dan persentase responden menurut kepemilikan media massa
dan kategori frekuensi menonton di Desa Cihideung Udik tahun 2012
43 Nilai signifikansi hubungan antara karakteristik individu dengan
perilaku menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung
Udik tahun 2012
44 Hasil uji statistik hubungan antara motivasi menonton dengan durasi
menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
45 Hasil uji statistik hubungan antara motivasi menonton dengan frekuensi
menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
46 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan
kategori kepuasan informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
47 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan
kategori kepuasan identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
48 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan
kategori kepuasan integrasi dan interaski sosial di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
49 Jumlah dan persentase responden menurut durasi menonton dan
kategori kepuasan hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
50 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan
kategori kepuasan informasi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
51 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan
kategori kepuasan identitas pribadi di Desa Cihideung Udik tahun 2012
52 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan
kategori kepuasan integrasi dan interaksi sosial di Desa Cihideung Udik
tahun 2012
53 Jumlah dan persentase responden menurut frekuensi menonton dan
kategori kepuasan hiburan di Desa Cihideung Udik tahun 2012
54 Nilai signifikansi hubungan antara perilaku menonton dengan kepuasan
menonton Reportase Investigasi Trans TV di Desa Cihideung Udik
tahun 2012

63

64

65

66
69
70

71
72
72
73

74
74

75

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7

Kerangka pemikiran
Penggunaan lahan di Desa Cihideung Udik tahun 2009
Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Mata pencaharian penduduk di Desa Cihideung Udik tahun 2012
Logo Trans TV
Persentase responden berdasarkan durasi menonton di Desa Cihideung
Udik tahun 2012
Persentase responden berdasarkan frekuensi menonton di Desa
Cihideung Udik tahun 2012

14
23
25
25
26
53
54

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3

Peta lokasi penelitian
Hasil uji reliabilitas
Hasil uji statistik Chi Square

84
85
86

PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
dan kegunaan penelitian ini. Subbab latar belakang menjelaskan alasan penelitian
ini dilakukan. Subbab perumusan masalah menjelaskan hal-hal apa saja yang
menjadi fokus dalam penelitian ini. Sementara itu, subbab tujuan penelitian
mengarahkan untuk menjawab perumusan masalah yang telah dibuat dan
mengarahkan pencari data yang dibutuhkan. Subbab yang terakhir dalam bab ini
adalah kegunaan penelitian yang menjelaskan manfaat dari penelitian ini.

Latar Belakang
Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang saat ini banyak
diminati oleh masyarakat. Televisi banyak menyita perhatian masyarakat tanpa
mengenal usia, pekerjaan, dan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh kelebihan yang
dimiliki televisi terutama kemampuannya dalam menyatukan fungsi audio dan
visual, ditambah kemampuannya dalam memainkan warna serta mampu
mengatasi jarak dan waktu (Cangara 2008). Kelebihan yang dimiliki televisi
membuat khalayak lebih tertarik menggunakan televisi sebagai sumber informasi
dibandingkan dengan media massa lainnya.
Menurut Cangara (2008), televisi di Indonesia diperkenalkan pada tahun
1962, ketika Indonesia mendapat kehormatan untuk menyelenggarakan pesta
olahraga Asian Games di Jakarta. Hal tersebut menandai munculnya stasiun
televisi pertama, yaitu TVRI (Televisi Republik Indonesia). Televisi juga
mengalami perkembangan yang sangat cepat. Hal ini terbukti dengan munculnya
stasiun televisi baru di Indonesia antara lain RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV,
MNCTV, Metro TV, Trans TV, Trans7, TVOne, Global TV, dan stasiun televisi
di beberapa daerah. Kemunculan berbagai macam stasiun televisi menambah
pilihan bagi khalayak dalam menggunakan media televisi untuk mengakses
informasi sesuai dengan kebutuhan. Makin banyak stasiun televisi maka semakin
besar persaingan stasiun televisi dalam merebut perhatian khalayak. Stasiun
televisi harus dapat bersaing dalam menyajikan program acara yang dapat
menambah daya tarik khalayak serta sesuai dengan minat dan kebutuhan
khalayak. Beragam program acara yang disajikan televisi, seperti berita, musik,
reality show, sinetron, dan hiburan memungkinkan khalayak untuk memilih
program acara sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Salah satu program acara televisi adalah program acara berita. Berbagai
stasiun televisi memiliki format penayangan program acara berita yang berbedabeda. Saat ini telah tayang program acara berita investigasi. Program acara berita
investigasi menayangkan berbagai macam berita secara lebih tajam dan
mendalam. Salah satu program acara berita investigasi adalah Reportase
Investigasi milik Trans TV. Program acara ini dikemas sedemikian menarik dan
berbeda dengan program acara berita lainnya. Reportase Investigasi Trans TV
menguak berbagai kecurangan yang ada di tengah masyarakat yang berhubungan
dengan penunjang kehidupan manusia sehari-hari. Program acara ini diliput secara
nyata agar dapat menambah kewaspadaan khalayak sehingga khalayak tidak

2
menjadi pihak yang dirugikan. Reportase Investigasi Trans TV mampu
menghadirkan fakta secara lengkap kepada khalayak.
Hadirnya program acara berita Reportase Investigasi Trans TV menambah
pilihan program acara bagi khalayak. Khalayak memiliki banyak pilihan program
acara yang dapat ditonton sesuai dengan minat dan kebutuhan yang dirasakannya.
Khalayak dianggap aktif dalam menentukan program acara yang akan
ditontonnya. Motivasi khalayak diduga mempengaruhi perilaku khalayak dalam
menonton program acara yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Program
acara televisi yang ditonton oleh khalayak diduga menghasilkan kepuasan
tersendiri bagi khalayak.
Program acara berita khususnya Reportase Investigasi diharapkan mampu
memberikan tambahan informasi dan pengetahuan bagi khalayak sehingga
khalayak lebih berdaya. Pada akhir acara, Reportase Investigasi memberikan
informasi berupa sanksi hukum yang mungkin diterima pelaku jika melakukan
tindak kecurangan seperti kasus yang ditayangkan. Selain itu, khalayak juga
memperoleh informasi berupa solusi atau tips agar khalayak terhindar dari tindak
kecurangan seperti kasus yang ditayangkan. Khalayak memperoleh tambahan
informasi dan pengetahuan dari topik yang ditayangkan oleh program acara
Reportase Investigasi sehingga khalayak memperoleh manfaat pemberdayaan
dalam hal tambahan pengetahuan.
Seiring maraknya tindak kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak
tertentu membuat masyarakat harus lebih waspada. Hadirnya program acara berita
Reportase Investigasi Trans TV dapat menjadi salah satu tayangan yang dapat
menambah kewaspadaan masyarakat. Topik berita yang ditayangkan oleh
Reportase Investigasi lebih banyak menayangkan kasus-kasus yang berhubungan
dengan lingkungan keluarga, seperti makanan, minuman dan kosmetik yang
menggunakan campuran bahan yang tidak lazim digunakan atau bahan-bahan
yang berbahaya bagi kesehatan. Menanggapi hal tersebut, ibu-ibu merupakan
salah satu khalayak yang lebih banyak berhubungan dengan lingkungan keluarga.
Menurut Handayani dan Sugiarti (2008), peran perempuan secara tradisional
harus melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak, mencuci,
membersihkan rumah, menjaga rumah, mengasuh anak, dan mempersiapkan
keperluan keluarga sehari-hari. Oleh sebab itu, survei ini dilakukan pada ibu-ibu
yang lebih banyak berhubungan dengan lingkungan keluarga.
Berdasarkan permasalahan tersebut, survei ini dilakukan di Desa Cihideung
Udik karena di daerah tersebut banyak ibu-ibu yang menyatakan lebih sering
menonton program acara yang ditayangkan oleh Trans TV dibandingkan dengan
stasiun televisi lainnya. Melalui pemilihan program acara Reportase Investigasi
Trans TV yang ditonton oleh ibu-ibu dapat dilihat perilaku menonton ibu-ibu
yang dipengaruhi oleh karakteristik dan motivasi menonton, serta dapat diketahui
pula kepuasan ibu-ibu dalam memilih program acara di televisi sesuai dengan
kebutuhannya.

Perumusan Masalah
Berbagai program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi menambah
pilihan bagi khalayak dalam menonton. Program acara Reportase Investigasi

3
Trans TV merupakan salah satu program acara berita yang dapat menjadi salah
satu pilihan acara bagi khalayak. Banyaknya permasalah sosial yang terjadi di
lingkungan sekitar membuat khalayak membutuhkan sebuah tayangan yang dapat
memberikan informasi. Pemilihan program acara di televisi tergantung pada
kebutuhan khalayak terhadap suatu tayangan, begitupun dalam memilih program
acara Reportase Investigasi Trans TV. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu
dikaji, yaitu:
1. Sejauh mana hubungan karakteristik ibu-ibu dengan motivasi menonton
program acara Reportase Investigasi Trans TV?
2. Sejauh mana hubungan karakteristik ibu-ibu dengan perilaku menonton
program acara Reportase Investigasi Trans TV?
3. Sejauh mana hubungan motivasi menonton dengan perilaku menonton program
acara Reportase Investigasi Trans TV?
4. Sejauh mana hubungan perilaku menonton dengan kepuasan menonton
program acara Reportase Investigasi Trans TV?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Menganalisis hubungan karakteristik ibu-ibu dengan motivasi
program acara Reportase Investigasi Trans TV.
2. Menganalisis hubungan karakteristik ibu-ibu dengan perilaku
program acara Reportase Investigasi Trans TV.
3. Menganalisis hubungan motivasi menonton dengan perilaku
program acara Reportase Investigasi Trans TV.
4. Menganalisis hubungan perilaku menonton dengan kepuasan
program acara Reportase Investigasi Trans TV.

menonton
menonton
menonton
menonton

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat atau kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi sarana untuk memperluas
pengetahuan dan pengalaman mengenai penggunaan media oleh khalayak dan
kepuasan khalayak terhadap suatu program acara.
2. Bagi kalangan akademisi, penelitian ini dapat dijadikan sumber rujukan untuk
penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media oleh khalayak dan
kepuasan khalayak terhadap suatu program acara.
3. Bagi pihak media, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukkan untuk
membuat format suatu program acara yang sesuai dengan minat dan kebutuhan
khalayak.

4

5

PENDEKATAN TEORETIS
Bab ini menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis
penelitian, dan definisi operasional. Bahan pustaka yang dirujuk berasal dari
beberapa sumber berupa buku dan hasil penelitian sebelumnya. Beberapa bahan
pustaka yang dijelaskan dalam bab ini adalah televisi, program acara televisi, teori
uses and gratifications, karakteristik khalayak, motivasi khalayak menonton
televisi, hubungan karakteristik khalayak dengan motivasi khalayak menonton
televisi, perilaku khalayak menonton televisi, dan kepuasan khalayak dalam
menonton televisi. Subbab kerangka pemikiran menjelaskan variabel-variabel
yang diuji dalam penelitian ini. Subbab hipotesis penelitian menjelaskan proposisi
yang diuji dalam penelitian ini dan subbab definisi operasional menjelaskan
kriteria dan standar pengkategorian masing-masing variabel yang diuji.

Tinjauan Pustaka
Televisi
Saat ini televisi merupakan salah satu media dalam komunikasi massa yang
banyak diminati oleh khalayak. Menurut Bungin (2006), televisi adalah media
paling populer dan media paling massal saat ini. Televisi mampu menghadirkan
informasi secara audio dan visual secara bersamaan. Hal tersebut membuat
banyak khalayak lebih memilih televisi dalam mengakses informasi dan sebagai
sarana hiburan. Televisi memiliki berbagai macam fungsi. Fungsi televisi sama
dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yaitu
memberikan informasi, mendidik, menghibur dan membujuk tetapi fungsi
menghibur lebih dominan pada televisi (Ardianto 2009). Menurut Hofmann
(1999), saat ini televisi tidak dilihat lagi sebagai sarana pendidikan (dalam arti
pendidikan formal) dan juga tidak seharusnya (meskipun de facto demikian)
sebagai alat promosi perdagangan. Lima fungsi yang diungkapkan oleh Hofmann
yang pada umumnya diakui adalah:
1. Pengawasan situasi masyarakat dan dunia.
Fungsi ini sering disebut informasi namun, istilah informasi sengaja tidak
dipakai supaya tidak timbul salah paham seakan-akan fungsi televisi adalah
saluran penerangan bagi penguasa untuk memberi informasi kepada rakyat
sesuai dengan kepentingan pemerintah. Fungsi televisi yang sebenarnya adalah
mengamati kejadian di dalam masyarakat dan kemudian melaporkannya sesuai
dengan kenyataan yang ditemukan.
2. Menghubungkan satu dengan yang lain.
Menurut Neil Postman, televisi tidak berkesinambungan. Akan tetapi, televisi
yang menyerupai sebuah mosaik dapat saja menghubungkan hasil pengawasan
satu dengan hasil pengawasan lain secara jauh lebih gampang daripada sebuah
dokumen tertulis.
3. Menyalurkan budaya.
Televisi tidak hanya mencari, tetapi juga ikut memperkembangkan kebudayaan.
Kebudayaan yang dikembangkan oleh televisi merupakan tujuan tanpa pesan
khusus didalammya. Fungsi ini dilihat sebagai pendidikan.

6
4. Hiburan.
Saat ini hiburan semakin diakui sebagai kebutuhan manusia. Tanpa hiburan
manusia tidak dapat hidup wajar. Hiburan itu merupakan rekreasi, artinya
berkat hiburan manusia menjadi segar untuk kegiatan-kegiatan lainnya.
5. Pengerahan masyarakat untuk bertindak dalam keadaan darurat.
Dalam keadaan darurat, televisi harus proaktif memberi motivasi dan
menganjurkan supaya orang mau dibantu secara preventif.
Program Acara Televisi
Saat ini televisi sudah banyak mengalami perkembangan yang ditandai
dengan munculnya berbagai stasiun televisi. Kemunculan berbagai stasiun televisi
ini dapat menambah pilihan bagi khalayak dalam menonton program acara yang
sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Menentukan jenis program berarti
menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program (Vane-Gross
1994) dalam (Morissan 2005). Adapun yang dimaksud dengan daya tarik di sini
adalah bagaimana suatu program mampu menarik audiennya. Menurut Morissan
(2005), program berasal dari Bahasa Inggris programme atau dalam penulisan
gaya Amerika program yang berarti acara atau rencana. Undang-Undang
Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi
menggunakan istilah „siaran‟ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian
pesan yang sering disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata „program‟ lebih
sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata „siaran‟ untuk
mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan
stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program siaran dapat
didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi siaran radio ataupun televisi
secara keseluruhan (Djamal dan Fachruddin 2011).
Setiap harinya stasiun televisi menayangkan jenis program acara yang
berbeda-beda. Menurut Morissan (2005), jenis program berdasarkan jenisnya,
yaitu:
1. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Program
informasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Berita keras (hard news), yaitu segala informasi penting dan menarik yang
harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera
untuk diketahui oleh khalayak. Istilah lain dari berita keras adalah straight
news. Televisi biasanya menayangkan berita keras secara reguler yang
ditayangkan dalam suatu program berita. Infotainment juga merupakan salah
satu bentuk program berita. Program infotainment merupakan salah satu
program berita keras karena memuat informasi yang harus segera
ditayangkan.
b. Berita lunak (soft news), yaitu segala informasi yang penting dan menarik
yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat segera
ditayangkan. Istilah lain yang digunakan oleh stasiun televisi untuk jenis
berita lunak adalah news magazine, current affair dan lain-lain. Berita lunak
atau soft news dapat berbentuk perbincangan (talk show) ataupun laporanlaporan khusus, seperti perkembangan tren dan gaya hidup.
2. Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur
khalayak dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang

7
termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, sinetron, film, musik, dan
permainan (game).
Adapun program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau
fiktif (fictional). Program faktual antara lain program berita, dokumenter, atau
reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama
dan komedi. Berdasarkan uraian di atas, salah satu program acara yang
ditayangkan oleh televisi secara reguler adalah program acara berita. Program
acara yang ditayangkan oleh televisi selalu mempertimbangkan hal-hal yang
diminati oleh khalayak agar menarik khalayak untuk menonton program acara
tersebut (Morissan 2005).
Menurut Morissan (2005), terdapat empat hal yang harus dipertimbangkan
dalam merencanakan program acara televisi, yaitu:
1. Product, yaitu materi program yang dipilih haruslah bagus dan diharapkan
akan disukai oleh khalayak.
2. Price, yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi
program dan dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.
3. Place, yaitu kapan waktu siaran yang tepat bagi progran tersebut. Pemilihan
waktu tayang yang tepat akan membantu keberhasilan suatu program acara.
4. Promotion, yaitu bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu
sehingga mendatangkan iklan.
Teori Uses and Gratifications
Teori uses and gratifications merupakan salah satu model pendekatan dalam
teori komunikasi massa. Pendekatan uses and gratification mulai berkembang
pada awal dasawarsa 1940 (Gonzalez 1988) dalam (Jahi 1988). Rakhmat (2002)
menyatakan bahwa model uses and gratifications ini tidak tertarik pada apa yang
dilakukan oleh media pada diri orang, tetapi tertarik pada apa yang dilakukan
orang terhadap media. Khalayak akan secara aktif menggunakan media ketika
akan membuat pilihan-pilihan mengenai apa yang dilakukan dalam kehidupannya.
Menurut West dan Turner (2008), teori kegunaan dan gratifikasi (uses and
gratifications theory) menyatakan bahwa orang secara aktif mencari media
tertentu dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan kepuasan (atau hasil)
tertentu. Uses and gratifications theory menganggap orang aktif karena mereka
mampu untuk mempelajari dan mengevaluasi berbagai jenis media untuk
mencapai tujuan komunikasi. Khalayak akan berusaha untuk mencari media yang
paling baik dalam usahanya memenuhi kebutuhan.
Uses and gratifications menjelaskan asal mula kebutuhan secara psikologis
dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumbersumber lain yang membawa pada terpaan media dan menimbulkan pemenuhan
kebutuhan (Rakhmat 2005). Blumler dan Katz (1974) dalam Rakhmat (2005),
menyatakan bahwa terdapat lima asumsi dasar uses and gratifications theory,
yaitu :
1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media
massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.
3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari

8
rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini
terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak
yang bersangkutan.
4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan
kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum
diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.
Menurut Rakhmat (2005), teori uses and gratifications memiliki kelebihan,
yaitu (1) memberikan deskripsi dinamis tentang khalayak; (2) anggota khalayak
tidak sepenuhnya pasif; dan (3) menjelaskan penggunaan media. Sementara itu,
kekurangan dari teori ini adalah (1) stimuli tidak diperhitungkan, hanya model
proses penerimaannya saja; (2) terlalu melebih-lebihkan rasionalitas dan keaktifan
anggota khalayak; dan (3) menggunakan faktor-faktor mental, seperti motif
mencari keterangan. Teori ini menyatakan bahwa penggunaan media massa yang
dilakukan oleh khalayak didorong oleh motif-motif tertentu untuk mencapai
kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.
Karl Erik Rosengren menggambarkan logika dalam pendekatan uses and
gratification sebagai berikut (1) kebutuhan mendasar tertentu, dalam interaksinya
dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan
(3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai
pencampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan
tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau
penyelesaian persoalan, yang menghasilkan (7) perbedaan pola konsumsi media,
dan (8) perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola
konsumsi, yang dapat mempengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra
individu, sekaligus akan mempengaruhi pula (11) stuktur media dan berbagai
stuktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat (Effendy 2000) dalam
(Bungin 2006).
Karakteristik Khalayak
Menurut Cangara (2008), khalayak bisa disebut dengan istilah penerima,
sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder, atau komunikan.
Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Oleh sebab itu, unsur
khalayak tidak boleh diabaikan karena keberhasilan suatu proses komunikasi
sangat ditentukan oleh khalayak. Khalayak dalam studi komunikasi bisa berupa
individu, kelompok, dan masyarakat. Ada tiga aspek yang perlu diketahui oleh
komunikator menyangkut tentang khalayaknya, yaitu:
1. Aspek sosiodemografik terdiri atas:
a. Jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)
b. Usia
c. Populasi (jumlah khalayak)
d. Lokasi (desa atau kota)
e. Tingkat pendidikan
f. Bahasa
g. Agama
h. Pekerjaan
i. Ideologi

9
j. Pemilikan media massa
2. Aspek profil psikologis (memahami khalayak dari segi kejiwaan) terdiri atas:
a. Emosi
b. Bagaimana pendapat-pendapat mereka
c. Adakah keinginan mereka yang perlu dipenuhi
d. Adakah selama ini menyimpan rasa kecewa, frustasi atau dendam
3. Aspek karakteristik perilaku khalayak terdiri atas:
a. Hobi
b. Nilai dan norma (hal-hal apa yang menjadi tabu bagi mereka)
c. Mobilitas sosial
d. Perilaku komunitas (apakah kebiasaan mereka suka berterus terang atau
tidak)
Motivasi Khalayak Menonton Televisi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan
sesuatu. Menurut MacBride dalam Effendy (1999), motivasi merupakan tujuan
setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang
menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan
kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar. Effendy (2002),
menyatakan bahwa motif adalah dorongan, hasrat, keinginan atau tenaga
penggerak lainnya yang berasal dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu,
sedangkan motivasi adalah penggerakan atau keinginan untuk menggerakkan
dorongan yang terdapat pada diri seseorang itu untuk melakukan sesuatu.
Khalayak memiliki kebutuhan akan media massa. Kebutuhan tersebut mendorong
untuk menggunakan media.
Menurut Kimble et al. (1984) dalam Daryanto (2010), motivasi dapat
didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan
dan memberikan energi bagi perilaku seseorang. Sementara motif merupakan
dorongan bertindak untuk memenuhi suatu kebutuhan, dirasakan sebagai
kemauan, keinginan, yang kemudian terwujud dalam bentuk perilaku nyata.
Handoko (1992) dalam Saraswati (2008) menyatakan bahwa motivasi adalah
suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan,
mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku.
Pemenuhan kebutuhan melalui media dipengaruhi oleh motivasi khalayak.
Menurut McQuail (1987), motivasi dalam menggunakan media terdiri atas:
1. Informasi, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk:
a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan
hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
d. Belajar, pendidikan diri sendiri.
e. Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.
2. Identitas pribadi, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk:
a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
b. Menemukan model perilaku.
c. Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

10
3. Integrasi dan interaksi sosial, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk:
a. Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial.
b. Mengidentifikasi diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.
c. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial.
d. Memperoleh teman selain dari manusia.
e. Membantu menjalankan peran sosial.
f. Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak keluarga, teman,
masyarakat.
4. Hiburan, motivasi ini berkaitan dengan dorongan untuk:
a. Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
b. Bersantai.
c. Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
d. Mengisi waktu.
e. Menyalurkan emosi.
f. Membangkitkan gairah seks.
Menurut Badriah (2003) terdapat empat motivasi yang dimiliki oleh
khalayak dalam menonton acara televisi, yaitu motivasi informasi, motivasi
identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial dan motivasi hiburan.
Miranda (2010) menambahkan bahwa selain empat motivasi, yaitu motivasi
informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi sosial serta
motivasi hiburan terdapat motivasi lain yang mempengaruhi seseorang dalam
menonton, yaitu motivasi identitas kolektif. Saraswati (2008) menyatakan bahwa
terdapat motivasi pendidikan, motivasi sosial, motivasi pribadi, motivasi hiburan,
dan motivasi menarik diri dalam menonton film.
Hubungan Karakteristik Khalayak dengan Motivasi Khalayak Menonton
Televisi
Motivasi khalayak dalam menonton televisi berbeda-beda karena
dipengaruhi oleh berberapa faktor antara lain adalah karakteristik individu, faktor
lingkungan sosialnya, dan program acara yang ditonton. Menurut Meilani (2007),
motivasi seseorang dilatarbelakangi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor intrinsik terdiri atas umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis
pekerjaan, dan etnis, sedangkan faktor ekstrinsik terdiri atas keluarga dan teman.
Menurut Badriah (2003), karakteristik individu yang mempengaruhi motivasi
khalayak dalam menonton acara hiburan adalah jenis kelamin, tingkat pendidikan,
jenis pekerjaan, waktu luang, dan pengetahuan.
Sementara itu, Purwatiningsih (2004) menyatakan bahwa karakteristik
individu yang mempengaruhi khalayak dalam menonton berita kriminal adalah
jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status ekonomi, aktivitas khalayak,
pengalaman khalayak, dan tempat tinggal. Bancin (2009) menyatakan bahwa
karakteristik individu yang mempengaruhi motivasi khalayak dalam menonton
reality show adalah usia, penghasilan, dan pekerjaan. Menurut Kusumah (2010),
motivasi informasi khalayak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, makin tinggi
tingkat pendidikan maka semakin lemah motivasi informasinya karena khalayak
akan memperoleh informasi dari berbagai media lain. Sementara untuk tingkat
pendapatan, makin tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi motivasi yang
dimiliki.

11
Menurut Asmar (2009), karakteristik khalayak yang mempengaruhi
motivasi dalam menonton, yaitu usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan dan tingkat pendidikan. Makin tinggi usia seseorang maka semakin
tinggi motivasi informasi yang dimiliki dan makin rendah usia maka semakin
tinggi motivasi hiburan yang dimiliki. Makin rendah usia maka semakin tinggi
motivasi identitas pribadi dan motivasi integrasi dan interaksi sosial yang dimiliki.
Jenis kelamin khalayak juga mempengaruhi motivasi dalam menonton. Khalayak
perempuan memiliki motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi
integrasi dan interaksi sosial serta motivasi hiburan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan khalayak laki-laki. Hal ini disebabkan oleh khalayak
perempuan lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar, empati sosial,
dan peran sosial lainnya dibandingkan dengan khalayak laki-laki. Selain itu,
khalayak yang bekerja memiliki motivasi informasi dan motivasi identitas pribadi
yang lebih tinggi dibandingkan ibu rumah tangga/pensiunan/belum atau tidak
bekerja, dan pelajar atau mahasiswa.
Perilaku Khalayak Menonton Televisi
Perilaku khalayak menonton merupakan tindakan yang dilakukan oleh
khalayak dalam menyaksikan program acara televisi karena adanya dorongan dari
dalam dirinya untuk menggunakan televisi. Perilaku individu dalam melakukan
sesuatu dipengaruhi oleh berbagai aspek, begitu juga dengan perilaku individu
dalam menonton program acara televisi. Perilaku khalayak menonton juga
dipengaruhi oleh motivasi dan karakteristik individu.
Menurut DeFleur dan Lowery (1994), perilaku menonton televisi
mencakup tiga aspek, yaitu (1) pilihan acara yang ditonton; (2) frekuensi
menonton; dan (3) durasi menonton. Menurut Badriah (2003), perilaku menonton
khalayak di desa adalah 199.77 menit per hari, sedangkan di kota 238.17 menit
per hari. Asmar (2009) juga mengungkapkan bahwa makin tinggi motivasi
seseorang menonton televisi maka semakin lama waktu yang digunakan untuk
menonton acara tersebut. Aspek dalam perilaku menonton antara lain:
1. Jumlah program yang ditonton adalah banyaknya acara televisi yang
disaksikan oleh khalayak dalam satu hari. Jumlah acara yang ditonton juga
dipengaruhi oleh motivasi dan karakteristik khalayak. Asmar (2009)
menyatakan bahwa makin tinggi motivasi seseorang menonton televisi, maka
semakin banyak pula jenis pilihan acara yang ditonton.
2. Frekuensi menonton adalah tingkat keseringan khalayak dalam menyaksikan
program acara televisi. Frekuensi menonton juga dipengaruhi oleh motivasi
dan karakteristik khalayak dalam menonton program acara televisi. Kusumah
(2010), menyatakan bahwa terdapat hubungan antara faktor intrinsik usia
khalayak dengan frekuensi menonton. Sementara itu, Novilena (2004)
menyatakan bahwa karakteristik individu antara lain usia, jenis kelamin, dan
tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan yang nyata dengan perilaku
menonton tayangan berita kriminal di televisi yang dilihat dari frekuensi
menonton tayangan berita kriminal di televisi.
3. Durasi menonton adalah lamanya waktu yang digunakan oleh khalayak dalam
menyaksikan program acara di televisi. Durasi menonton dipengaruhi oleh
motivasi menonton dan karakteristik khalayak. Menurut Asmar (2009), makin
tinggi motivasi seseorang menonton televisi cenderung memiliki durasi

12
menonton lebih lama. Novelina (2004) menyatakan bahwa terdapat hubungan
antara karakteristik khalayak dengan durasi menonton, yaitu tingkat pendidikan.
Kepuasan Khalayak dalam Menonton Televisi
Menurut McQuail (1991) dalam Kusumah (2010) menyatakan bahwa
kebutuhan, motif, penggunaan media, dan fungsi media saling berhubungan
sedemikian rupa sehingga kebutuhan manusia tersebut menciptakan upaya
pemenuhan kebutuhan. Program acara televisi yang ditonton oleh khalayak
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan khalayak. Terpenuhinya kebutuhan
khalayak akan menghasilkan kepuasan sehingga khalayak akan selalu menonton
program acara tersebut pada waktu yang berbeda. Khalayak menonton program
acara televisi karena televisi memiliki aspek-aspek yang dapat memenuhi
kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada khalayak. Menurut Asmar (2009),
terdapat kepuasan khalayak dalam menonton yang dilihat dari kebutuhan khalayak
yang menimbulkan motivasi dalam menonton, antara lain adalah:
1. Kepuasan akan kebutuhan informasi.
Makin tinggi motivasi informasi khalayak semakin terpuaskan kebutuhan
informasi khalayak dalam menonton televisi lokal. Televisi merupakan salah
satu media yang mampu menyampaikan informasi dengan segera kepada
khalayak. Program acara informasi yang ditayangkan oleh televisi dapat
menghasilkan kepuasan bagi khalayak karena kebutuhan akan informasinya
dapat terpenuhi dengan menonton televisi.
2. Kepuasan akan kebutuhan identitas pribadi.
Makin tinggi motivasi identitas pribadi khalayak semakin terpuaskan
kebutuhan identitas pribadi khalayak dalam menonton televisi lokal. Program
acara yang ditayangkan oleh televisi juga dapat memenuhi kebutuhan identitas
pribadi khalayak sehingga dengan menonton televisi kepuasan khalayak akan
kebutuhan identitas pribadi dapat terpenuhi.
3. Kepuasan akan kebutuhan integrasi dan interaksi sosial.
Khalayak perempuan lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan sekitar
dibandingkan dengan laki-laki sehingga dengan menonton televisi khalayak
akan memperoleh kepuasan dalam hal integrasi dan interaksi sosial. Makin
tinggi motivasi integrasi dan interaksi sosial khalayak maka semakin
terpuaskan kebutuhan integrasi dan interaksi sosial khalayak dalam menonton
televisi lokal. Program acara yang ditayangkan oleh televisi juga dapat
memenuhi kebutuhan integrasi dan interaksi sosial khalayak.
4. Kepuasan akan kebutuhan hiburan.
Adanya televisi yang menayangkan program hiburan dapat memberikan
kepuasan pada khalayak. Makin tinggi motivasi hiburan khalayak semakin
terpuaskan kebutuhan hiburan khalayak dalam menonton televisi. Kebutuhan
khalayak akan hiburan dapat terpenuhi dengan menonton televisi. Hadiyanto
(2004) juga menyatakan bahwa khalayak yang ada di desa urban lebih
menyukai acara-acara hiburan untuk membuat perasaan senang dan gembira.
Kepuasan khalayak dalam menonton dipengaruhi oleh motivasi khalayak
dalam menonton. Khalayak yang memiliki motivasi tinggi untuk setiap jenis
motivasi merasa terpuaskan dengan acara yang mereka tonton, artinya makin
tinggi motivasi semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh khalayak dalam
menonton televisi lokal (Asmar 2009). Kepuasan menonton juga dipengaruhi oleh

13
perilaku menonton. Rakhmat (2005) menyatakan bahwa perilaku yang tidak
mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi, artinya seseorang tidak akan
menggunakan media massa bila media massa tidak memberikan pemuasan pada
kebutuhan orang tersebut.

Kerangka Pemikiran
Televisi merupakan salah satu media massa yang banyak diminati oleh
masyarakat. Saat ini stasiun televisi sudah sangat beragam. Program acara yang
ditayangkan oleh televisi juga semakin bervariasi, antara lain berita, musik, reality
show, kuis, sinetron dan acara hiburan lainnya. Khalayak memiliki berbagai
macam pilihan untuk menonton. Salah satu program acara yang ditayangkan di
televisi adalah program acara berita Reportase Investigasi milik Trans TV.
Ibu-ibu dapat memilih program acara yang sesuai dengan kebutuhannya.
Motivasi yang berasal dari dalam diri mendorong ibu-ibu untuk menonton suatu
porgram acara di televisi sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Menurut
McQuail (1987), motivasi khalayak dalam menggunakan media terdiri atas
motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi
sosial serta motivasi hiburan. Berdasarkan teori dari McQuail tersebut, dapat
diduga bahwa motivasi ibu-ibu dalam menonton Reportase Investigasi adalah
motivasi informasi, motivasi identitas pribadi, motivasi integrasi dan interaksi
social, serta motivasi hiburan. Karakteristik individu diduga mempengaruhi
motivasi dalam memilih program acara Reportase Investigasi. Karakteristik
individu yang diduga mempengaruhi motivasi ibu-ibu dalam menonton adalah
usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan keluarga, jumlah
anak, dan kepemilikan media komunikasi.
Motivasi dalam menonton diduga dapat mempengaruhi perilaku ibu-ibu
dalam menonton program acara Reportase Investigasi. Karakteristik individu yang
meliputi usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan keluarga,
jumlah anak dan kepemilikan media komunikasi juga diduga mempengaruhi
perilaku menonton. Perilaku ibu-ibu dalam meno

Dokumen yang terkait

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 63 106

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN PENGARUH TERPAAN TAYANGAN “REPORTASE INVESTIGASI” TRANS TV TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT SLEMAN DI YOGYAKARTA (Studi Eksplanatif Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi

0 4 17

Hubungan Antara Terpaan Tayangan Reportase Investigasi TRANS TV Dengan Persepsi Ibu Ibu Rumah Tangga Pada Tindak Kejahatan Dan Penipuan.

0 1 5

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 0 102

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 2 102

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 0 25

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 0 9

EFEK PROGRAM REPORTASE INVESTIGASI DI TRANS TV TERHADAP PERSEPSI IBU-IBU RW 22 HARAPAN JAYA BEKASI UTARA - Ubharajaya Repository

0 0 15

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20