mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber diantaranya dari penerimaan piutang.
2. Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang dibuat oleh fungsi akuntansi yang ada pada koperasi makmur abadi yang menunjukkan
tentang posisi keseimbangan keuangan KPRI Insko. 3.
Laporan harian kas Laporan harian ini mencatat jumlah penerimaan kas selama sehari
pada KPRI Insko penerimaan kas yang berasal dari piutang akan tercantum dalam laporanharian kas dari piutang.
4. Laporan keuangan
Laporan keuangan dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai keadaan keuangan koperasi.
2. Prosedur Pengeluaran Kas
Salah satu pengeluaran kas KPRI Insko Dinas Koperasi Dan UKM Provinsi Sumatera Utara adalah pemberian pinjaman kepada anggota,
adapun prosedur-prosedurnya antara lain : 1.
Prosedur pemberian pinjaman a
Permohonan dari anggota : Prosedur permohonan pinjaman dimulai dengan kedatangan
pemohon pinjaman ke KPRI Insko yang ditemui oleh bendahara. Pemohon kredit kemudian mengisi surat permohonan
kredit,kecuali rincian gaji karena yang berhak mengisinya adalah
bendahara gaji kantor Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Utara.
b Verifikasi permohonan
Di bagian ini calon pemohon kredit akan melakukan verifikasi dulu untuk ditetapkan sebagai calon pemohon kredit, verifikasi
yang dilakukan adalah mengisi formulir yang di berikan oleh pengurus , dan pengurus memeriksa perlengkapan berkas calon
pemohon kredit yang harus sesuai dengan persyaratan. c
Penetapan calon peminjam Setelah calon peminjam melakukan verifikasi, di tahap inilah
calon pemohon kredit ditetapkan sebagai calon pemohon kredit yang sah oleh pengurus karena telah melengkapi persyaratan
kelengkapan berkas. d Persetujuan dari pengurus
Keputusan pemberian kredit didasarkan pada rincian gaji pemohon kredit yang dimintakan bendahara ke bendahara kantor.
Jika pemohon kredit dapat membayar angsuran kredit, maka pemberian kredit akan disetujui.
e Realisasi pinjaman
Prosedur realisasi pencairan kredit dilakukan oleh bendahara. Otoritas kwitansi kas keluar dilakukan oleh bendahara dan ketua.
Sebagai bukti atas pemberian kredit oleh koperasi, debitur juga menandatangani kwitansi tersebut. Bendahara melakukan
perhitungan pemberian kredit. Penghitungan pemberian kredit dilakukan dengan cara mengurangi jumlah pinjaman yang
diberikan dengan sisa pinjaman sebelumnya dan potongan- potongan yang harus di bayar oleh debitur. Potongan-potongan itu
adalah simpanan wajib kredit dan dana resiko kredit. Setelah perhitungan dilakukan , bendahara membuat kwitansi kas keluar
rangkap dua lembar, lembar 1 diserahkan untuk bendahara sedangkan lembar 2 untuk debitur bersamaan dengan penyerahan
uang. Surat permohonan kredit dan rincian gaji diarsip oleh bendahara.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan penulis terhadap sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada KPRI Insko Dinas koperasi dan
UKM Provinsi Sumatera Utara maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas sudah sepenuhnya
dilaksanakan dengan baik dimana, bukti-bukti transaksi, dokumen yang digunakan serta prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah
dilakukan sesuai kebijakan manajemen. 2.
Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluar kas yang diterapkan KPRI Insko Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera
Utara sudah efektif. Evaluasi terhadap posisi kas rutin dilakukan, dan adanya langkah antisipasi manajemen disaat mengalami kesulitan kas.
3. Stuktur organisasi pada KPRI Insko Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Sumatera Utara terstruktur dengan baik serta pos-pos pembagian tugas terlihat jelas dari jabatan teratasyang diisi oleh Rapat Anggota kemudian
Dewan Penasehat sampai pos paling bawah yang ditempati oleh anggota. 4.
Buku Kas dikerjakan dengan tertib dan saldo kas setiap bulan terpantau dengan baik sehingga badan pengawas dapat memeriksa keadaan kas
dengan efektif.
29