Pemodelan Sistem ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

5. Kontrol Sistem yang sudah selesai dibangun tetap harus dikontrol demi untuk menjaga sistem agar tetap berjalan dengan baik sesuai dengan harapan pengguna. 6. User Friendly Sistem yang akan dirancang harus user friendly atau mudah dalam penggunaannya untuk semua orang dengan tampilan atau interface yang sederhana dengan tombol-tombol dan tulisan yang mudah di mengerti. 7. Informasi Sistem harus dapat menyampaikan sesuatu hal yang salah, misalnya format filetidak di dukung dalam hal ini sistem hanya membaca file berekstensi .docx saja.

3.3 Pemodelan Sistem

Proses pemodelan sistem adalah cara formal bagaimana menggambarkan suatu sistem akan berjalan, mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana aktivitas tersebut berjalan Tague, 2005. Pemodelan sistem yang penulis uraikan antara lain dengan menggunakan use case, activity diagram dan sequence diagram. 3.3.1 Pemodelan Use Case Dalam industri pengembangan software, untuk meraih sukses perencanaan, analisis, desain, konstruksi dan penyebaran sistem informasi, analis sistem harus memahami kebutuhan user terhadap sistem yang akan dibangun tersebut, yang disebut dengan user-centered development atau pengembangan berpusatkan pada pengguna, yang membuat analis akan fokus pada bagaimana sistem digunakan bukan pada bagaimana sistem dibangun. Untuk itu, use-case modelling adalah pendekatan yang mengidentifikasi, memfasilitasi pengembangan berpusatkan kegunaan dan menggambarkan fungsi-fungsi sistem Whitten, Bentley Dittman, 2004. Use case menambahkan detail untuk requirement yang telah dituliskan pada analisis kebutuhan sistem Tague, 2005. Untuk penggunaan use case dalam penelitian ini, dapat dilihat pada gambar 3.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Use Case Enkrispi-Kompresi dan Dekompresi-Dekripsi Untuk narasi dari use case pada gambar 3.2, dapat dilihat pada tabel 3.1, tabel 3.2, tabel 3.3 dan tabel 3.4 berikut. Tabel 3.1 Narasi Use Case Enkripsi Name Pengamanan File Actor User Precondition User telah memasukkan file User telah memasukkan kunci Trithemius Trigger User telah menekan tombol enkripsi Normal Flow User memilih file .docx User memasukkan kunci Trithemius Hasil enkripsi tampil Alternate Flow File salah, kembali ke menu pemilihan file Post condition User dapat melihat ciphertext hasil enkripsi Success Scenario User telah memasukkanfile User telah memasukkan kunci Trithemius User telah menekan tombol enkripsi Sistem akan melakukan proses enkripsi User dapat melihat ciphertexthasil enkripsi Tabel 3.2 Narasi Use Case Kompresi Universitas Sumatera Utara Name Kompresi File Actor User Precondition User telah memasukkan nilai k Trigger User telah menekan tombol kompresi Normal Flow User memasukkan nilai k yang diinginkan Hasil kompresi tampil Alternate Flow Nilai k harus dari rentang 1-8 Post condition User dapat melihat ciphertext hasil kompresi Success Scenario User telah memasukkanfile User telah memasukkan nilai k User telah menekan tombol kompresi Sistem akan melakukan proses kompresi User dapat melihat ciphertexthasil kompresi Tabel 3.3 Narasi Use Case Dekompresi Name Dekompresi Actor User Precondition User telah memasukkan filehasil enkripsi + kompresi Trigger User telah menekan tombol dekompresi Post condition User dapat melihat ciphertext hasil dekompresi Success Scenario User telah memasukkanfilehasil enkripsi + kompresi User telah menekan tombol dekompresi Sistem akan melakukan proses dekompresi User dapat melihat ciphertexthasil dekompresi Tabel 3.4 Narasi Use Case Dekripsi Name Dekripsi Actor User Precondition User telah memasukkan kunci Trithemius Trigger User telah menekan tombol dekripsi Normal Flow User memasukkan kunci Trithemius Hasil dekripsi tampil Post condition User dapat melihat plaintext hasil dekripsi Success Scenario User telah memasukkankunci Trithemius User telah menekan tombol dekripsi Sistem akan melakukan proses dekripsi User dapat melihat plaintexthasil dekripsi Universitas Sumatera Utara 3.3.2 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk memodelkan aspek-aspek yang berbeda pada sebuah sistem, juga digunakan pada tahap awal dalam system development lifecycle, yaitu dengan memodelkan sebuah fungsi sistem yang ditunjukkan oleh sebuah use case, menggunakan aliran objek untuk menunjukkan objek mana yang terlibat dalam sebuah use case. Activity diagram terdiri atas sekumpulan aksi yang dihubungkan bersama aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya, yang mana setiap aksi ditunjukkan sebagai persegi dengan sudut yang melingkar. Nama dari aksi ditulis di dalam simbol dua dimensi ini. Selanjutnya, untuk mendeskripsikan beberapa pilihan yang dapat diambil, digunakan explicit decision node, yang ditunjukkan dengan ikon berbentuk diamondBennett, McRobb, Farmer, 2006. Untuk activity diagram dalam penulisan ini, penulis membuat activity diagram untuk pengamanan file dan untuk kompresi file, seperti pada gambar 3.3 dan gambar 3.4 dan juga untuk proses dekompresi dan dekripsi pada gambar 3.5 dan 3.6. Gambar 3.3. Activity Diagram Pengamanan File Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4. Activity Diagram Kompresi File Gambar 3.5. Activity Diagram Dekompresi File Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6. Activity Diagram Dekripsi File 3.3.3 Sequence Diagram Sebuah sequence diagram menunjukkan sebuah interaksi antara objek-objek yang disusun dalam urutan waktu. Kegunaan dari sequence diagram adalah menunjukkan interaksi objek secara rinci yang terjadi untuk satu use case.Dalam sequence diagram, dimensi vertikal menunjukkan waktu dan semua objek yang ikut terlibat dalam interaksi tersebar secara horizontal pada diagram. Waktu secara normal berjalan ke bawahBennett, McRobb, dan Farmer, 2006. Untuk sequence diagram dalam penulisan ini, penulis membuat sequence diagram untuk enkripsi-kompresi pada gambar 3.7 dan sequence diagram untuk dekompresi-dekripsi pada gambar 3.8. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Sequence Diagram Enkripsi-Kompresi Gambar 3.8 Sequence Diagram untuk Dekompresi-Dekripsi

3.4 Perancangan Sistem