4.2 Pengujian Sistem
Dalam tahap pengujian sistem, sistem diuji untuk melihat kesesuaian dari sistem yang telah didesain dalam tahap perancangan sebelumnya. Pengujian dilakukan terhadap
file berekstensi .docx, yang mana tahap pengujian terbagi atas dua bagian, yaitu pengujian enkripsi dan kompresi juga pengujian terhadap dekompresi dan dekripsi.
4.2.1 Pengujian Enkripsi dan Kompresi Untuk memulai pengujian, terlebih dahulu memilih menu Encryption + Compression.
Selanjutnya, ikuti langkah berikut ini: 1.
Pilih file berekstensi .docx yang akan di enkripsi, seperti pada gambar 4.7, jika bukan file .docx, maka akan tampil seperti gambar 4.8.
Gambar 4.7 Memilih file .docx
Gambar 4.8 File yang dipilih salah
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah isi dari file yang telah dipilih tampil pada textbox, masukkan kunci
Trithemius pada textbox ‘Key’ sesuai dengan kunci yang dimaksud seperti pada gambar 4.9. Tekan button ‘Encrypt’untuk mengenkripsi teks maka akan
terlihat running time dari proses enkripsi tersebut. Hasilnya seperti pada gambar 4.10.
Gambar 4.9 Memasukkan kunci Trithemius
Gambar 4.10 Hasil enkripsi
Universitas Sumatera Utara
3. Setelah teks dienkripsi, teks tersebut bisa langsung di save dengan memilih
button ‘Save’ atau bisa langsung melanjutkan ke proses kompresi dengan memilih button compres, yang terlebih dahulu harus memasukkan nilai k yang
tepat sesuai dengan nilai k yang ingin user coba mulai dari 1, 2 dan seterusnya, seperti pada gambar 4.11.
Gambar 4.11 Memasukkan nilai k
4. Hasil dari kompresi pada gambar 4.12 dapat langsung di-save dan kemudian
di-dekompresi lagi untuk proses selanjutnya pada menu Decompression + Decryption.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.12 Hasil Kompresi
4.2.2 Pengujian Dekompresi dan Dekripsi Setelah file hasil kompresi tersimpan, kembali ke home dan pilih untuk menu
decompression + decryption, lalu ikuti langkah berikut: 1.
Pilih file hasil kompresi yang telah dilakukan sebelumnya penulis membuat ekstensinya .rc atau singkatan dari RiceCode seperti pada gambar 4.13.
Setelah isi filetertampil dalam text box, pilih buttonDecompress, maka akan tampil seperti pada gambar 4.14.
Gambar 4.13. Insert file hasil kompresi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.14 Hasil dekompresi
2. Untuk membuat teks kembali ke teks aslinya, user dapat memilih
buttonDecrypt untuk proses dekripsi file tersebut dengan kembali lagi memasukkan kunci Trithemius yang sama pada Gambar 4.9, maka ciphertext
pun akan kembali lagi menjadi plaintext seperti pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Hasil dekripsi
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Pengujian dengan semua nilai k Untuk mengetahui pengaruh nilai k terhadap parameter kompresi, maka dilakukan
pengujian yang dimulai dari 1 – 8.
Gambar 4.16 Pengujian nilai k 1 - 6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.17 Pengujian nilai k 7 – 8
Dari gambar 4.16 dan 4.17 dapat dilihat perbedaan hasil dari setiap parameter kompresi dengan nilai k yang berbeda, seperti pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Tabel nilai k dengan parameter kompresi
Nilai k Ratio of Compression Compression Ratio Space Savings Running Time 1
0,761 1,428
-42,487 12 ms
2 1,066
0,937 6,217
8 ms 3
1,312 0,761
23,943 32 ms
4 1,368
0,730 26,943
8 ms 5
1,269 0,787
21,243 8 ms
6 1,135
0,880 11,917
6 ms 7
0,994 1,005
- 0,518 32 ms
8 0,881
1,134 -13,471
9 ms
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Waktu enkripsi Trithemius Pada gambar 4.10, terdapat hasil waktu enkripsi dengan algoritma Trithemius 0 ms,
untuk mengetahui lebih jelasnya, penulis mencoba melakukan uji coba dengan memasukkan sejumlah karakter mulai dari 20 karakter sampai 1000. Hasilnya seperti
pada gambar 4.18 dan tabel 4.2.
Gambar 4.18 Pengujian Waktu Enkripsi dengan Berbagai Jumlah Karakter
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Waktu Enkripsi dengan Sejumlah Karakter
Panjang Plaintext Karakter
Waktu Enkripsi ms 1
10 0 ms
2 30
0 ms 3
50 0 ms
4 100
0 ms 5
200 1 ms
6 300
2 ms 7
400 4 ms
8 500
6 ms 9
600 7 ms
10 700
9 ms 11
800 11 ms
12 900
13 ms 13
1000 15 ms
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.2, maka dapat disimpulkan bahwa waktu enkripsi tergantung dari panjang plaintext
, dimana θn dari waktu enkripsi Trithemius tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Tabel θn Enkripsi Trithemius
Kode Program C
C . 1
char[]arraykey C
1
1 C
1
2
char[]arrayplaintext C
1
1 C
1
3
char[]arrayciphertext C
1
1 C
1
4
int p,k,c; C
2
1 C
2
5
forint i=0;iarrayplaintext.length;i++ { C
3
n C
3n
6
ifarraylaintext[i]==’j’... { C
4
n C
4n
7
arrayciphertext[i] = arrayplaintext[i]; C
5
n C
5n
8
continue; C
6
n C
6n
9
ifgetindexarrayplaintext[i]==-1 { C
4
n C
4n
10
arrayciphertext[i] = arrayplaintext[i]; C
5
n C
5n
11
continue; C
6
n C
6n
12
p= getindexarrayplaintext[i]; C
5
n C
5n
13
k= getindexarraykey[i]; C
5
n C
5n
14
c= p+k index.Length; C
5
n C
5n
15
arrayciphertext[i]=getcharacterc; C
5
n C
5n
16
string hasil C
7
1 C
7
17
return hasil C
8
1 C
8
Maka : Tn = 3
c1
+ C
2
+ C
7
+ C
8
n + C
3
+ 2C
4
+ 6C
5
+ 2C
6
n
1
= θn
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN