Kualitas Layanan digunakan sabagai indikator penilaian kinerja Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah dalam
meningkatkan minat baca masyarakat karena dengan indikator kualitas layanan dapat diketahui tingkat kepuasan masyarakat atas
layanan yang diberikan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Karanganyar. Karakteristik yang
berupa bukti langsung antara lain kepuasan masyarakat terhadap sarana prasarana yang disediakan. Kehandalan dapat berupa
penilaian terhadap prosedur layanan yang diberikan. Dan Karakteristik yang berupa daya tanggap dapat berupa penilaian
terhadap keramahan dan kemampuan pegawai dalam melayani masyarakat.
2. Minat Baca
Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tinggi, gairah atau keinginan seseorang tersebut terhadap sesuatu. Sutarno
NS, 2006:26. Hurlock 1993, mengartikan minat adalah sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat,
maka akan menjadi berminat, kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat
sementara atau dapat berubah-ubah.
commit to users
dalam http:mathedu-unila.blogspot.com200910pengertian-minat.html diakses tanggal 21 Oktober 2010 jam 07.45 wib
Sedangkan minat baca seseorang dapat diartikan sebagai
kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu. faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat
baca ialah ketertarikan, kegemaran dan hobi membaca. minat baca yang mulai dikembangkan pada usia dini dan berlangsung secara teratur akan
tumbuh menjadi kebiasaan. Sutarno NS, 2006 : 26-28. Sandjaja 2005, mengartikan minat membaca sebagai sikap positif
dan adanya rasa keterikatan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Juga mengartikan minat membaca sebagai
suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk
membaca dengan kemauannya sendiri. dalam http:mathedu-unila.blogspot.com200910pengertian-minatmem
baca.html diakses tanggal 21 Oktober 2010 jam 08.15 wib Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat baca
masyarakat adalah ketertarikan masyarakat untuk membaca buku yang mereka kehendaki atau yang mereka butuhkan tanpa adanya paksaan dari
orang lain tetapi keinginan dari diri sendiri karena mereka merasa tertarik untuk membaca buku tersebut.
Dalam diri masyarakat dapat terpupuk minat baca, dipengaruhi sejumlah faktor. Faktor-faktor tersebut seperti tersedianya bahan bacaan
commit to users
yang memadai, bervariasi, dan mudah ditemukan, serta dapat memenuhi keinginan pembacanya. Faktor-faktor yang mampu mendorong bangkitnya
minat baca masyarakat, antara lain: 1. Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan
informasi, 2. Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan
bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam, 3. Keadaan lingkungan sosial yang lebih kondusif, maksudnya adalah
iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca, 4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual,
5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani. Sutarno NS, 2006 : 28-29
Idealnya minat baca ditanamkan sejak anak-anak dalam asuhan orang tua ketika mereka memasuki bangku sekolah. kemudian minat ini
ditumbuhkan mengikuti perkembangan dan pendidikan anak selanjutnya, baik melalui kegiatan-kegiatan yang diadakan di perpustakaan sekolah,
maupun kunjungan ke perpustakaan umum. Dan sebaiknya kunjungan ke perpustakaan ini tidak semestinya dihentikan walaupun seorang anak
kemudian tumbuh menjadi manusia dewasa yang telah menyandang sebuah profesi. Beberapa orang sejak masa kanak-kanaknya sama sekali
tidak pernah ’berkenalan’ dengan minat baca dan ’bersentuhan’ dengan perpustakaan. dengan demikian, usaha membudayakan minat baca
kegemaran dan kecintaan akan membaca bukanlah usaha yang mudah
commit to users
dan dapat ditangani dalam waktu sesaat saja. Supriyanto, 2006 : 271- 272.
F. Kerangka Pikir