Keaslian Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2.2 Perbedaan 6 penelitian No PenelitiTahun Penelitian Bahan fas 1 Christiadi2014 Pengaruh variasi umur terhadap kuat tekan beton dengan Abu Ampas Tebu AAT 5 Abu Ampas Tebu, Semen Holcim 0,35 2 Dirga2016 Pengaruh umur beton terhadap kuat tekan dengan limbah Bata Ringan sebagai pengganti Agregat kasar Limbah Bata Ringan 0,4 3 Adnyana2010 Mencampurkan dua jenis merk semen untuk beton normal Semen Padang dan semen Gresik 0,6 4 Meiryanto2013 Waktu alir, kuat tekan, dan kuat tarik pasta sebagai bahan Graut Semen Gresik, semen Holcim, dan semen Tiga Roda 0,4; 0,5; 0,55; 0,6; 0,65; 0,7 5 Yuanda2010 Penelitian kuat tekan beton menggunakan semen Baturaja, semen Padang, dan semen Holcim. Pengujian pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Semen Baturaja, semen Padang, dan semen Holcim. 0,5 6 Prakoso2016 Perbandingan Kuat Tekan beton pada semen Bima dan Semen Holcim dengan variasi umur 7, 14, dan 28 hari. Semen Biman dan semen Holcim 0,5 8

BAB III LANDASAN TEORI

A. Beton

Menurut SNI-03-2847-2002, beton ialah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Agregat halus yang digunakan biasanya adalah pasir alam maupun pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu, sedangkan agregat kasar yang dipakai biasanya berupa batu alam maupun batuan yang dihasilkan oleh industri pemecah batu. Beton sendiri sekarang banyak digunakan pada konstruksi bangunan gedung saat ini karena proses pengerjaannya yang cukup mudah. Beton dibagi menjadi beberapa jenis salah satunya beton normal, beton mormal diperoleh dengan cara mencampurkan semen portland, air dan agregat, adapun jenis beton khusus selain beton normal. Beton khusus biasanya beton yang ditambahkan dengan bahan khusus, misalnya pozolan, bahan kimia pembantu, serat, dan sebagainya. Tujuan pemberian bahan tambah ialah untuk menghasilkan beton khusus yang lebih baik daripada beton normal Tjokrodimuljo,2007. Secara umum kelebihan dan kekurangan beton yaitu : 1. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar yang umumnya tersedia di dekat lokasi pembangunan, kecuali semen portland. Hanya untuk daerah tertentu yang sulit mendapatkan pasir atau kerikil harga beton agak mahal. 2. Termasuk bahan yang awet, tahan aus, tahan kebakaran, tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh kondisi lingkungan, sehingga biaya perawatan murah. 3. Kuat tekannya cukup tinggi sehingga jika dikombinasikan baja tulangan yang kuat tariknya tinggi dapat dikatakan mampu dibuat untuk struktur berat. Baja dan tulangan boleh dikatakan mempunyai koefisien muai yang hampir sama. Saat ini beton bertulang banyak dipakai untuk pondasi, kolom, balok, dinding, jalan raya, landasan pesawat udara, gedung, penampung air, pelabuhan, bendungan, jembatan dan sebagainya. 4. Beton segar dapat dengan mudah diangkat maupun dicetak dalam bentuk dan ukuran sesuai keinginan. Cetakan dapat pula dipakai beberapa kali sehingga secara ekonomi menjadi murah. Walaupun beton mempunyai beberarapa kelebihan beton juga memiliki beberapa kekurngan, menurut Tjokrodimuljo kekurangan beton dibagi menjadi tiga yaitu : 1. Bahan dasar penyusun beton agregat halus maupun agregat kasar bermacam- macam sesuai dengan lokasi pengambilannya, sehingga cara perencanaan dan cara pembuatannya bermacam-macam pula. 2. Beton keras mempunyai beberapa kelas kekuatan sehingga harus disesuaikan dengan bagian bangunan yang akan dibuat, sehingga cara perencanaan dan cara pelaksanaan bermacam-macam pula. 3. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga getas atau rapuh dan mudah retak. Oleh karena itu perlu diberikan cara-cara mengatasinya, misalnya dengan memberikan baja tulangan, serat dan sebagainya.

B. Sifat Beton

Beberapa sifat beton yang dimiliki beton dan sering di pakai adalah : 1. Kekuatan Beton bersifat getas sehingga mempunyai kuat tekan tinggi namun kuat tariknya rendah. Oleh karena itu kuat tekan beton sangat berbengaruh pada sifat yang lain.