Pengujian Tegangan Tembus Udara Sebelum Di Hujani

3.5. Prosedur Percobaan

3.5.1. Pengujian Tegangan Tembus Udara Sebelum Di Hujani

Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat dan bahan. 2. Pastikan sistem dalam keadaan Off. 3. Masuk kesangkar Faraday ruang pengujian dengan membawa stick grounding yang terdapat disisi pintu masuk untuk membuang tegangan sisa. 4. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.7 dibawah ini : Rp S1 V TU AT KOTAK UJI Vin S2 Ket : AT = Autotrafo; TU = Trafo uji; S1 = Saklar utama; S2 = Saklar sekunder; Rp = Tahanan peredam; Vin = Tegangan masukan; V = Voltmeter Gambar 3.7 Rangkaian Percobaan Sebelum Dihujani 5. Memastikan rangkaian telah tersusun dan terhubung dengan baik dan benar untuk menghindari kesalahan dalam pengujian. 6. Mengatur jarak sela elektroda bola, pada jarak 4,0 cm. 7. Mengukur temperatur dan tekanan pada ruang uji. 8. Saklar utama S1 ditutup dan AT diatur hingga tegangan keluarannya nol. 9. Kemudian saklar sekunder S2 ditutup. Universitas Sumatera Utara 10. Tegangan keluaran AT dinaikkan secara bertahap sampai terjadi tegangan tembus pada udara. 11. Pada saat yang bersamaan, tegangan V dicatat dan saklar S1 dan S2 dibuka. 12. Ulangi langkah 8-11 sampai 5 kali hingga diperoleh lima data tegangan tembus udara pada kondisi jarak sela 4,0 cm yang nanti dihitung tegangan rata-ratanya guna untuk memperoleh data yang lebih akurat. 13. Langkah 12 dilakukan untuk jarak sela elektroda bola yang bervariasi yaitu 3,5 cm, 3,0 cm, 2,5 cm, 2,0 cm dan 1,5 cm. 14. Ulangi semua langkah 1-13 diatas untuk pengujian elektroda jarum – jarum dan elektroda jarum piring. 3.5.2. Pengujian Tegangan Tembus Udara Pada Saat Keadaan Hujan Dengan Ukuran Butiran Hujan yang Bervariasi di Ketinggian Jatuh Hujan 1 meter. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat dan bahan. 2. Pastikan sistem dalam keadaan Off. 3. Masuk kesangkar Faraday ruang pengujian dengan membawa stick grounding yang terdapat disisi pintu masuk untuk membuang tegangan sisa. 4. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.8 dibawah ini Rp S2 S1 V TU AT KOTAK UJI Vin Motor Listrik 220 V Tabung Hujan 1 m Gambar 3.8 Rangkaian Percobaan pada Ketinggian Hujan 1 Meter Universitas Sumatera Utara 5. Memastikan rangkaian telah tersusun dan terhubung dengan baik dan benar untuk menghindari kesalahan dalam pengujian. 6. Mengatur ketinggian jatuhnya air hujan pada ketinggian 1 m, seperti pada Gambar 3.8. 7. Memasang lubang hujan yang berdiameter 1 mm pada silinder tabung hujan. 8. Mengatur jarak sela elektroda bola, pada jarak 4,0 cm. 9. Mengukur temperatur dan tekanan pada ruang uji. 10. Saklar utama S1 ditutup dan AT diatur hingga tegangan keluarannya nol. 11. Kemudian saklar sekunder S2 ditutup. 12. Tegangan keluaran AT dinaikkan secara bertahap sampai terjadi tegangan tembus pada udara. 13. Pada saat yang bersamaan, tegangan V dicatat dan saklar S1 dan S2 dibuka. 14. Ulangi langkah 10 -12 sampai 5 kali hingga diperoleh lima data tegangan tembus udara pada kondisi jarak sela 4,0 cm yang nanti dihitung tegangan rata-ratanya guna untuk memperoleh data yang lebih akurat. 15. Langkah 8 - 12 dilakukan untuk jarak sela elektroda bola yang bervariasi yaitu 3,5 cm, 3,0 cm, 2,5 cm, 2,0 cm dan 1,5 cm. 16. Ulangi langkah 8-15 diatas untuk pengujian elektroda jarum – jarum dan elektroda jarum piring. 17. Ulangi kembali langkah 7-16 untuk pengujian diameter butiran hujan yang berbeda yaitu 1,5 mm, 2 mm, 2,5 mm, dan 3 mm. 3.5.3. Pengujian Tegangan Tembus Udara Pada Saat Keadaan Hujan Dengan Ukuran Butiran Hujan yang Bervariasi di Ketinggian Jatuh Hujan 2 meter dan 3 meter. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan alat dan bahan. 2. Pastikan sistem dalam keadaan Off. 3. Masuk kesangkar Faraday ruang pengujian dengan membawa stick grounding yang terdapat disisi pintu masuk untuk membuang tegangan sisa. Universitas Sumatera Utara 4. Membuat rangkaian percobaan seperti pada Gambar 3.9, dibawah ini : Z Rp S S V TU AT KOTAK UJI Vin Motor Listrik 220 V Tabung Hujan Ketinggian 2 meter Gambar 3.9 Rangkaian Percobaan pada Ketinggian Hujan 2 Meter dan 3 Meter 5. Memastikan rangkaian telah tersusun dan terhubung dengan baik dan benar untuk menghindari kesalahan dalam pengujian. 6. Mengatur ketinggian jatuhnya air hujan pada ketinggian 1 m, seperti pada Gambar 3.9. 7. Memasang lubang hujan yang berdiameter 1 mm pada silinder tabung hujan. 8. Mengatur jarak sela elektroda bola, pada jarak 4,0 cm. 9. Mengukur temperatur dan tekanan pada ruang uji. 10. Saklar utama S1 ditutup dan AT diatur hingga tegangan keluarannya nol. 11. Kemudian saklar sekunder S2 ditutup. 12. Tegangan keluaran AT dinaikkan secara bertahap sampai terjadi tegangan tembus pada udara. 13. Pada saat yang bersamaan, tegangan V dicatat dan saklar S1 dan S2 dibuka. Universitas Sumatera Utara 14. Ulangi langkah 10 -12 sampai 5 kali hingga diperoleh lima data tegangan tembus udara pada kondisi jarak sela 4,0 cm yang nanti dihitung tegangan rata-ratanya guna untuk memperoleh data yang lebih akurat. 15. Langkah 8 - 12 dilakukan untuk jarak sela elektroda bola yang bervariasi yaitu 3,5 cm, 3,0 cm, 2,5 cm, 2,0 cm dan 1,5 cm. 16. Ulangi langkah 8-15 diatas untuk pengujian elektroda jarum – jarum dan elektroda jarum piring. 17. Lakukan kembali langkah 7-16 untuk pengujian diameter butiran hujan yang berbeda yaitu 1,5 mm, 2 mm, 2,5 mm, dan 3 mm. 18. Ulangi semua langkah 1-17 untuk pengujian jatuh hujan dengan ketinggian 3 meter dengan mengatur jarak ketinggian jatuh tetesan hujan pada alat percoabaan. Universitas Sumatera Utara

3.6. Flowchart Penelitian