Pengaruh Kenaikan Temperatur Terhadap Tegangan Tembus Udara Pada Elektroda Bola Terpolusi Asam

(1)

LAMPIRAN A

Tabel Data Hasil Percobaan

Keadaan : Normal

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 Cm

 Pada suhu (T) : 27℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 18.8 21.6 19.3 22.3 20.54

1,5 30.9 29.9 31.2 31.2 30.48

2 38.7 38.3 39.6 38.4 38.75

2,5 48.7 48.5 47.5 48.5 48.30

 Pada suhu (T) : 30℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.3 21.5 20.8 19.4 20.25

1,5 27.5 28.6 31.6 30.9 29.65

2 37.8 37.8 40.2 38.3 38.52

2,5 47.8 46.3 49.9 48.9 48.22

 Pada suhu (T) : 33℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.1 21.0 18.4 22.1 20.15

1,5 28.8 29.2 30.1 29.4 29.37

2 36.4 39.3 38.1 38.9 38.17

2,5 46.3 47.9 47.9 49.6 47.92

 Pada suhu (T) : 36℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 20.0 19.1 20.2 19.9 19.80

1,5 29.1 29.3 28.2 30.3 29.22

2 36.3 37.2 39.1 38.3 37.72


(2)

 Pada suhu (T) : 39℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.3 18.9 20.8 20.1 19.77

1,5 27.9 28.5 30.0 29.8 29.05

2 36.3 37.6 37.1 37.8 37.20

2,5 47.8 46.8 46.7 47.3 46.15

 Pada suhu (T) : 42℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.3 17.9 19.7 21.4 19.57

1,5 28.2 27.6 29.1 29.3 28.55

2 36.0 35.8 37.4 36.0 36.30

2,5 46.1 46.4 46.6 46.5 46.40

 Pada suhu (T) : 45℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.8 19.6 18.6 19.6 19.40

1,5 28.5 28.3 29.1 27.4 28.33

2 35.4 35.7 35.9 37.6 36.17


(3)

Keadaan : Terpolusi Asam HNO3

Ph Asam HNO3 : 2

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 Cm

 Pada suhu (T) : 27℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.8 20.1 20.8 20.3 20.25

1,5 28.3 29.8 30.2 29.3 29.40

2 38 37.4 36.8 37.8 37.50

2,5 48.6 46.3 47.9 46.2 47.25

 Pada suhu (T) : 30℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 20.1 19.9 19.9 20.5 20.10

1,5 29.3 28.9 28.8 29.6 29.17

2 37.2 37.5 37.5 37.1 37.34

2,5 46.8 47.6 46.3 47.6 47.09

 Pada suhu : 33℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 20.1 20.3 19.9 19.5 19.95

1,5 28.3 28.9 29.3 29.5 29.01

2 36.8 37.5 36.3 37 36.92

2,5 46.5 46.9 47 46.9 46.83

 Pada suhu (T) : 36℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.8 19.8 19.8 19.6 19.75

1,5 28.2 28.9 28.9 28.3 28.58

2 37.8 36.1 36.8 36.3 36.75


(4)

 Pada suhu (T) : 39℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 20.1 20 18.6 19.8 19.69

1,5 28.7 28.1 29.2 28.8 28.72

2 35.9 36.4 36.9 35.9 36.28

2,5 45.9 46.1 46.1 46.3 46.11

 Pada suhu (T) : 42℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.5 19.6 19.1 19 19.30

1,5 28.4 28.7 28.3 27.9 28.31

2 35.8 36.2 36.4 35.9 36.05

2,5 46.2 46.1 46.5 46.1 46.23

 Pada suhu (T) : 45℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.1 19.2 19.2 19.1 19.15

1,5 27.9 27.9 28 28.5 28.07

2 35.4 35.8 35.9 36.4 35.89


(5)

Keadaan : Terpolusi Asam HNO3

Ph Asam HNO3 : 2

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 Cm

Waktu percobaan : hari ke-7 setelah elektroda bola terpolusi Asam HNO3

 Pada suhu (T) : 27℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 20.7 19.3 19.7 18.5 19.57

1,5 28.6 28.5 28.9 29 28.75

2 35.5 36.9 36.5 36.3 36.30

2,5 47.2 46 46 46.9 46.53

 Pada suhu (T) : 30℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.2 19 19.2 19 19.10

1,5 28 28.3 28.5 29 28.46

2 36.2 36.9 35.8 35.6 36.14

2,5 45.8 46.7 47 45.1 46.17

 Pada suhu (T) : 33℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.2 18.9 18.8 18.3 18.81

1,5 28.5 28.2 28.5 27.2 28.11

2 35.8 35.8 36 36.1 35.94

2,5 47.3 45.9 44.9 44.8 45.74

 Pada suhu (T) : 36℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19 19 19.1 18.9 19.00

1,5 27.3 27.8 28 27.9 27.76

2 35.4 35.3 35.8 35.2 35.43


(6)

 Pada suhu (T) : 39℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.3 18.9 18.3 18.3 18.70

1,5 27.4 27.8 27.6 27.3 27.54

2 35.2 35.2 35.3 35.3 35.25

2,5 45.2 45.3 44.9 44.8 45.07

 Pada suhu (T) : 42℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.1 18.7 18 18.4 18.56

1,5 27.8 27.5 27.3 26.9 27.38

2 34.8 35.6 35 34.6 35.01

2,5 45.2 45.1 45 44.3 44.91

 Pada suhu (T) : 45℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 18.6 18.6 18.2 18.1 18.38

1,5 26.8 27.5 27.4 27.8 27.38

2 34.9 35 34.7 35.2 34.97


(7)

Keadaan : Terpolusi Asam HNO3

Ph Asam HNO3 : 2

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 Cm

Waktu percobaan : hari ke-14 setelah elektroda bola terpolusi Asam HNO3

 Pada suhu (T) : 27℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.2 19.3 19.5 18.9 19.23

1,5 29.6 29.2 28.1 28.7 28.63

2 37.4 36.2 35.3 35.5 36.12

2,5 45.9 45.9 46.1 46.3 46.07

 Pada suhu (T) : 30℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19 19.1 18.9 18.9 18.98

1,5 28.3 28.4 28.3 28.5 28.38

2 36.7 36.8 35.8 34.7 36.01

2,5 45.7 45.7 46 45.9 45.83

 Pada suhu (T) : 33℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 19.5 19.5 18.7 18.3 19.01

1,5 27.9 28.2 28 28.1 28.05

2 35.1 35.8 36.4 36 35.83

2,5 45.2 45.7 44.9 47.1 45.74

 Pada suhu (T) : 36℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 18.1 18.8 19.2 19.3 18.85

1,5 27 27.8 27.8 28.7 27.83

2 35.5 35.3 35.2 34.8 35.30


(8)

 Pada suhu (T) : 39℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 17.9 18.5 18.3 19.5 18.55

1,5 28.6 27.4 26.8 27 27.47

2 34.8 35 35.3 35.2 35.08

2,5 44.9 45 45.2 44.9 45.00

 Pada suhu (T) : 42℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 17.7 18.1 18.6 19.1 18.39

1,5 26.9 27.2 27.7 27.2 27.27

2 34.5 33.6 34.9 36.7 34.93

2,5 44.4 44.8 45 45.3 44.88

 Pada suhu (T) : 45℃

S(cm) VBD (KV)

1 2 3 4 Rata-rata

1 17.9 18.1 18.4 18.2 18.17

1,5 26.9 27 27.5 26.7 27.03

2 34.2 34.7 34.9 35.2 34.77


(9)

LAMPIRAN B

% source code untuk mencari fungsi grafik persentase penurunan tegangan clear all;

clc;

x=[x1 x2 x3 x4 x5 x6]; y=[y1 y2 y3 y4 y5 y6]; xx=linspace(2.5,18.5,100); p2=polyfit(x,y,2)

p3=polyfit(x,y,3) p4=polyfit(x,y,4) p5=polyfit(x,y,5) p6=polyfit(x,y,6) p7=polyfit(x,y,7) p8=polyfit(x,y,8)

plot(x,y,'-rp',xx,polyval(p2,xx),xx,polyval(p3,xx),... xx,polyval(p4,xx),xx,polyval(p5,xx)),...

xx,polyval(p6,xx),xx,polyval(p7,xx),... xx,polyval(p8,xx)

plot(x,y,'-rp',xx,polyval(p2,xx))

legend('kurva normal','polinomial 2','polinomial 3',... 'polinomial 4','polinomial 5','polinomial 6',... 'polinomial 7','polinomial 8')

%

x=[x1 x2 x3 x4 x5 x6]; y=[y1 y2 y3 y4 y5 y6]; plot(x,y,'-pr')

xlabel('kenaikan temperatur'); ylabel('penurunan tegangan');

title('persentase penurunan tegangan'); grid on


(10)

DAFTAR PUSTAKA

1. L Tobing. Bonggas, 2003, Dasar Pengujian Tegangan Tinggi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

2. Arismunandar. A, Teknik Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta, 1984.

3. K. Dieter, dkk. High-Voltage Insulation Technology, Frieder. Vieweg & Shon, Braunscheig, 1985.

4. Zebua. Oktafianus, 2006, Pengaruh Ketinggian Alat Ukur Elektroda Bola-Bola Di Atas Permukaan Tanah Terhadap Kesalahan Pengukuran, diunduh dari Resipository USU.ac.id.

5. Wilvian, 2008, Pengaruh Kelembaban Terhadap Tegangan Flashover Ac Isolator, diunduh dari Resipository USU.ac.id.

6. Boy, 2012, Pengenalan Korosi dan Penyebab – Penyebab Korosi”, Http://mechanicalengboy.wordpress.com/2012/12/23/pengenalan-korosi-dan-penyebab-penyebab-korosi-part-1/.


(11)

BAB III

METODE PENGUJIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Tempat pengujian dilakukan di laboratorium Teknik Tegangan Tinggi FT-USU. Pengujian dilakukan dari hari senin hingga sabtu pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 18.00 WIB.

3.2 Bahan, Peralatan, dan Metode

3.2.1 Bahan yang digunakan dalam penelitian.

1. 10 liter air ledeng

2. 3 liter larutan asam Nitrat dengan pH 2

3.2.2 Peralatan yang digunakan dalam penelitian

a. 1 unit Trafo Uji


(12)

b. 1 unit AutoTrafo

Gambar 3.2 AutoTrafo

c. 1 unit tahanan peredam

Gambar 3.3 Tahanan Peredam

d. 1 unit Multimeter


(13)

e. 2 unitbarometer/humiditymeter/thermometerdigital.

Gambar 3.5Barometer/Humiditymeter/Thermometerdigital

f. 4 buah elektroda bola yang terbuat dari baja terdiri dari 2 buah

bola berdiameter 5 cm, dan 2 buah elektroda bola dengan diameter 10 cm.

g. 1 unit wadah berupa ember 10 liter. h. 1 unit Termometer kaca

Gambar 3.6 Termometer kaca

i. Ruang pengeringan berupa ruang tertutup yang dindingnya terbuat dari bahan plastik transparan.

j. Lampu pijar Philips dengan daya 150 &200 W. k. 2 buah kotak kayu dan 8 buahbatubata.


(14)

l. 1 buah lampu Halogen dengan daya 150 W.

Gambar 3.7 Lampu Halogen

m. 1 rangkaian yang tersusun dari 13 bola lampu yang terhubung secara seri dan paralel.

Gambar 3.8 Rangkaian Bola Lampu

3.3 Metode yang dilakukan dalam penelitian

a. Metode eksperimen

Usaha yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dengan caramelakukan percobaan pada tegangan tembus udara diantara sela bola. Dalam percobaan ini diambil data dari pengaruh kenaikan temperatur terhadap elektroda bola yang sebelum sudah terpolusi dengan asam klorida pada hari yang berbeda. Kenaikan temperatur dibuat dengan cara meletakkan sebuah bola lampu pijar sejajar dengan kedua elektroda bola sesuai dengan jarak standar yang sudah ditetapkan.


(15)

Uji coba dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Percobaan pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus pada elektroda bola.

Pada percobaan ini elektroda bola tidak terpolusi dengan larutan asam Nitrat, percobaan ini hanya mengukur pengaruh besarnya kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus.

2. Percobaan pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus pada elektroda bola yang sudah terpolusi asam.

Pada percobaan ini elektroda bola sudah terpolusi asam Nitrat dengan kadar keasaman yang sudah ditetapkan pada percobaan, setelah itu dilihat pengaruh kenaikan temperaturnya terhadap tegangan tembusnya.

b. Metode Analisis

Setelah melakukan pengukuran selanjutnya dilakukan analisa untuk menetukan pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus udara, dan membandingkan hasil antara elektroda bola yang tidak terpolusi asam dengan elektroda bola yang sudah terpolusi asam.


(16)

3.4 Rangkaian Penelitian

Gambar 3.9. Rangkaian pengujian pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus udara pada elektroda bola terpolusi asam.

Keterangan :

AT = Autotrafo S2 = Saklar sekunder

TU = Trafo uji Rp = Tahanan Peredam

S1 = Saklar utama Vin= Tegangan masukan

. 3.5 Prosedur Penelitiaan

3.5.1 Percobaan pengujian pengaruh temperatur terhadap tegangan tembus dengan elektroda bola tidak terpolusi asam.

1. Mengukur suhu, tekanan dan kelembaban udara disekitar percobaan.

2. Elektroda bola berdiameter 5 cm.

3. Jarak sela elektroda bola-bola dibuat 1 cm.

4. Mengatur jarak lampu dengan jarak > (0,25 + VBD/ 30).

5. Saklar pemisah (S1) ditutup dan AT diatur hingga tegangan

keluarannya nol.


(17)

7. Tegangan keluaran TU dinaikkan secara bertahap dengan kecepatan 1kV/detik sampai udara pada sela bola tembus listrik. 8. Saat terjadi tembus listrik, dicatat tegangan sekunder trafo uji dan

saklar sekunder (S2) segera dibuka.

9. AT diatur kembali hingga tegangan keluarannya nol. 10. Ulangi prosedur 5 s/d 8 sebanyak 3 kali.

11. Lakukan prosedur 5 s/d 8 untuk jarak sela bola 1,5 cm, 2 cm, dan 2,5 cm.

12. Lakukan prosedur 5 s/d 8 untuk elektroda bola berdiameter 10 cm. 13. Atur suhu pengujian dengan cara menghidupkan lampu pijar 100

Watt dan 150 Watt dan lampu Halogen. 14. Ukur suhu disekitar objek penelitian.

15. Untuk setiap kenaikan suhu 3°C hingga suhu 45°C, ulangi prosedur 5 s/d 8, dan ulangi percobaan sebanyak 3 kali.

3.5.2 Pengujian pengaruh temperatur terhadap tegangan tembus

dengan elektroda bola terpolusi asam.

1. Elektroda bola berdiameter 5 cm.

2. Seluruh permukaan elektroda bola disemprot dengan larutan asam Nitrat dengan pH 2.

3. Keringkan elektroda bola dalam ruang pengering dan biarkan selama 24 jam.

4. Mengukur suhu, tekanan dan kelembaban udara disekitar percobaan.


(18)

5. Jarak sela elektroda bola-bola dibuat 1 cm.

6. Mengatur jarak lampu dengan jarak > (0,25 + VBD/ 30).

7. Saklar pemisah (S1) ditutup dan AT diatur hingga tegangan

keluarannya nol.

8. Saklar (S2) ditutup.

9. Tegangan keluaran TU dinaikkan secara bertahap dengan kecepatan 1kV/detik sampai udara pada sela bola tembus listrik.

10. Saat terjadi tembus listrik, dicatat tegangan sekunder trafo uji dan

saklar sekunder (S2) segera dibuka.

11. AT diatur kembali hingga tegangan keluarannya nol. 12. Ulangi prosedur 5 s/d 8 sebanyak 3 kali.

13. Lakukan prosedur 5 s/d 8 untuk jarak sela bola 1,5 cm, 2 cm,dan 2,5 cm.

14. Lakukan prosedur 5 s/d 8 untuk elektroda bola berdiameter 10 cm. 15. Atur suhu pengujian dengan cara menghidupkan lampu pijar 100

Watt dan 150 Watt dan lampu halogen. 16. Ukur suhu disekitar objek penelitian.

17. Untuk setiap kenaikan suhu 3°C hingga suhu 45°C, ulangi prosedur 5 s/d 8, dan ulangi percobaan sebanyak 3 kali.

18. Masukan kembali elektroda bola kedalam ruang pengering.

19. Ulangi percobaan kembali pada hari ke-7 dan ke-14 setelah bola terpolusi asam.


(19)

BAB IV

HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Umum

Seperti dijelaskan pada teori bahwa terjadinya tegangan tembus dipengaruhi oleh permukaan yang tidak seragam yang disebabkan pengaruh luar dan temperatur. Tegangan tembus lebih cepat terjadi apabila permukaannya tidak seragam. Dimana gaya medan listrik lebih besar pada bagian yang tidak rata sehingga dengan gaya itu elektron akan ditarik keluar yang kemudian elektron-elektron tersebut akan berbenturan, yang menyebabkan terjadinya tegangan tembus lebih cepat. Dan kenaikan temperatur juga berpengaruh terhadap terjadinya tegangan tembus lebih cepat. Dimana dengan semakin tingginya suhu udara di sekitar alat pengukuran akan mempercepat pergerakan molekul sehingga terjadi benturan, dan benturan tersebut akan menyebabkan elektron-elektronnya terlepas kemudian timbullah medan listrik yang menimbulkan adanya gaya listrik sehingga terjadi tegangan tembus.

Dalam pengujian ini, analisis dilakukan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh kenaikan temperatur terhadap tegangan tembus apabila alat

pengukurannya telah terpolusi.

Pengujian dilakukan dengan elektroda bola yang terpolusi asam.Asam

yang digunakan berupa Asam Nitrat (HNO3) yang mempunyai nilai keasaman

(pH) 2. Pengujian dilakukan selama 14 hari setelah elektroda bola terpolusi asam. Elektroda bola yang digunakan terbuat dari bahan baja dengan diameter 5 cm dan 10 cm. Elektroda bola-bola yang terpolusi oleh asam, diletakkan didalam ruang


(20)

pengering. Hal ini dimaksudkan agar elektroda terhindar dari polusi yang tidak diinginkan. Kenaikan temperatur diatur dengan menggunakan bola lampu pijar 150 W dan 200 W. Dan untuk menjaga kestabilan temperatur digunakan lampu Halogen dengan daya 150 W. Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian pengujian.

Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Pengaruh Kenaikan Temperatur Terhadap Tegangan Tembus Udara Pada Elektroda Bola Terpolusi Asam.

Diameter elektroda bola yang digunakan dalam pengukuran ini adalah 5 Cm dan 10 cm, jarak sela bola adalah 1 Cm, 1.5 Cm, 2 Cm dan 2.5 Cm. Pada

keadaan udara standar, yaitu temperatur udara 20 0C, tekanan udara 760 mmHg

tegangan tembus sela bola standar untuk ukuran diameter dan jarak sela bola ini adalah 8 kV. Dalam prakteknya, keadaan udara tidak selalu sama dengan keadaan standar. Oleh karena itu, suhu dan tekanan selalu dicatat pada saat pengukuran dilaksanakan.

Hasil yang didapat berupa nilai tegangan tembus akibat pengaruh dari kenaikan temperatur terhadap elektroda bola-bola yang terpolusi asam


(21)

4.2 Hasil percobaan untuk elektroda bola berdiameter 10 Cm

4.2.1 Hasil percobaan untuk jarak sela 1 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 cm

Jarak sela (S) : 1 cm

Dimana :

VA: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi

normal

VB: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi

terpolusi Hari ke-1

VC: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi

terpolusi Hari ke-7

VD: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi

terpolusi Hari ke-14

Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 10 cm.

Suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 20.54 20.25 19.57 19.23

30°C 20.25 20.10 19.10 18.98

33°C 20.15 19.95 18.81 19.01

36°C 19.80 19.75 19.00 18.85

39°C 19.77 19.69 18.70 18.55

42°C 19.57 19.30 18.56 18.39

45°C 19.40 19.15 18.38 18.17

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan untuk

masing-masing suhu dari 27°C-45°C pada kondisi normal ( ).

, ,

,

x100 % = 1,411 % , ,

,

x 100 % = 1,848 %

, ,

,

x 100 % = 3,602 % , ,

,


(22)

, , ,

x 100 % = 4,722 % , ,

,

x 100 % = 5,550 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus

udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.0005 X4 - 0.021 X3+

0.3 X2– 1.4 X + 3.3 pada keadaan normal dengan jarak sela 1 cm untuk setiap

kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari pertama

setelah terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,74 % , ,

,

x100 % = 1,48 %

2 4 6 8 10 12 14 16 18

1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6

perubahan tem peratur (°C)

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( k V )

P ada k ondis i norm al,jarak s ela 1 c m

y = 0.0005*x4 - 0.021*x3 + 0.3*x2 - 1.4*x + 3.3

K eadaan norm al Interpolas i


(23)

, , ,

x 100 % = 2,469 % , ,

,

x100 % = 2,765 %

, ,

,

x 100 % = 4,691 % , ,

,

x 100 % = 5,432%

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -2.4e-005 X6 + 0.0013

X5 - 0.024 X4 + 0.21 X3 - 0.82 X2 + 1.4 pada keadaan terpolusi hari ke-1

dengan jarak sela 1 Cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.Source codeuntuk

memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

2 4 6 8 10 12 14 16 18

0 1 2 3 4 5 6 7

perubahan temperatur (°C)

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( k V )

Pada kondisi terpolusi ke-1,jarak sela 1 cm

y = - 2.4e-005*x6 + 0.0013*x5 - 0.024*x4 + 0.21*x3 - 0.82*x2 + 1.4*x

Keadaan terpolusi ke-1 Interpolasi


(24)

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 2,402 % , ,

,

x 100 % = 3,883 %

, ,

x 100 % = 2,913 % , ,

,

x100 % = 4,446 %

, ,

,

x 100 % = 5,161 % , ,

,

x 100 % = 6,081 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -6.9e-007 X8 +

4.8e-005 X7- 0.0013 X6+ 0.018 X5- 0.12 X4 + 0.31 X3pada keadaan terpolusi hari

2 4 6 8 10 12 14 16 18

1 2 3 4 5 6 7

perubahan tem peratur (°C)

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

P ada k ondis i terpolus i k e-7,jarak s ela 1 c m

y = - 6.9e-007*x8 + 4.8e-005*x7 - 0.0013*x6 + 0.018*x5 - 0.12*x4 + 0.31*x3

K eadaan terpolus i k e-7 polinom ial k e-8


(25)

ke-7 dengan jarak sela 1 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code

untuk memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

d) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-14 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 1,300 % , ,

,

x 100 % = 1,144 %

, ,

,

x 100 % = 1,976 % , ,

,

x100 % = 3,536 %

, ,

, x 100 % = 4,368 %

, ,

, x 100 % = 5,512 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5 5 5 . 5 6

p e ru b a h a n t e m p e ra t u r (° C )

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

P a d a k o n d is i t e rp o lu s i k e -1 4 , ja ra k s e la 1 c m

y = 4 . 2 e -0 0 6 * x6 - 0 . 0 0 0 1 4 * x5 + 0 . 0 0 0 2 4 * x4 + 0 . 0 3 1 * x3 - 0 . 3 3 * x2 + 1 . 2 * x

k e a d a a n t e rp o lu s i k e -1 4 P o lin o m ia l k e -6


(26)

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = 4.2e-006 X6 - 0.00014

X5+ 0.00024 X4+ 0.031 X3- 0.33 X2 + 1.2 X pada keadaan terpolusi hari

ke-14 dengan jarak sela 1 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code

untuk memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

4.2.1.1 Analisis Percobaan Untuk Elektroda Bola Berdiameter 10 Cm Dengan Jarak Sela 1 Cm

Dari hasil percobaan, maka perbandingan grafik dalam keadaan normal dan keadaan terpolusi untuk diameter bola 10 cm dengan jarak sela 1 cm untuk suhu 27°C - 45°C ditampilkan pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 Grafik perbandingan persentase penurunan tegangan tembus udara pada kondisi normal dengan terpolusi pada elektroda bola

berdiameter 10 cm dengan jarak sela 1 cm.

Dari analisis diperoleh hasil untuk setiap kenaikan suhu 3°C yaitu dari suhu 27°C - 45°C dalam keadaan normal,persentasi penurunan tegangan tembus sebesar 2.485%. sedangkan dalam terpolusi hari ke-1 dari suhu 27°C - 45°C

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6 7

p e r u b a h a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

E l e k t r o d a b o l a b e r d i a m e t e r 1 0 c m d e n g a n j a r a k s e l a 1 c m K o n d i s i n o r m a l

T e r p o l u s i h a r i k e - 1 T e r p o l u s i h a r i k e - 7 T e r p o l u s i h a r i k e - 1 4


(27)

sebesar 3.929%,dalam kondisi terpolusi hari ke-7 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.147% dan dalam kondisi terpolusi hari ke-14 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.972%.

Berdasarkan hasil persentase, diketahui bahwa elektroda dalam keadaan normal dengan temperatur dari 27°C sampai dengan 45°C lebih rendah dibandingkan dengan ketika elektroda dalam keadaan terpolusi dan diketahui juga bahwa apabila elektrodanya telah terpolusi dalam waktu yang lebih lama.

4.2.2 Hasil Percobaan untuk jarak sela 1.5 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 cm

Jarak sela (S) : 1.5 cm

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1.5 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 10 cm.

suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 30.48 29.40 28.75 28.63

30°C 29.65 29.17 28.46 28.38

33°C 29.37 29.01 28.11 28.05

36°C 29.22 28.58 27.76 27.83

39°C 29.05 28.72 27.54 27.47

42°C 28.55 28.31 27.38 27.27

45°C 28.33 28.01 27.38 27.03

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan untuk

masing-masing suhu dari 27°C-45°C pada kondisi normal ( ).

, ,

,

x100 % = 2,723 % , ,

,

x 100 % = 3,314 %

, ,

,

x 100 % = 4,314 % , ,

,


(28)

, , ,

x 100 % = 6,332% , ,

,

x 100 % = 7,054%

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = = 0.00044 X3 –

0.0029 X2 + 0.21 X + 2.1 pada keadaan normal dengan jarak sela 1.5 cm untuk

setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari pertama

setelah terpolusi ( ).

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

2 3 4 5 6 7 8

k e n a ik a n t e m p e ra t u r (° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

K e a d a a n n o rm a l, ja ra k s e la 1 . 5 c m

y = 0 . 0 0 0 4 4 * x3 - 0 . 0 0 2 9 * x2 + 0 . 2 1 * x + 2 . 1

K e a d a a n N o rm a l P o lin o m ia l k e -3


(29)

, , ,

x100 % = 0,782 % , ,

,

x 100 % = 1,327 %

, ,

,

x 100 % = 2,790 % , ,

,

x100 % = 2,312 %

, ,

,

x 100 % = 3,707 % , ,

,

x 100 % = 4,524 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi terpolusi ke-1

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = = 0.0001 X4– 0.003 X2+

0.022 X – 0.095 pada keadaan terpolusi hari ke-1 dengan jarak sela 1.5 Cm untuk

setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5 5

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 , j a r a k s e l a 1 . 5 c m

y = 0 . 0 0 0 1 * x4 - 0 . 0 0 3 * x3 + 0 . 0 2 2 * x2 + 0 . 2 3 * x - 0 . 0 9 5

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 P o l i n o m i a l k e - 4


(30)

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 1,009 % , ,

,

x 100 % = 2,226 %

, ,

,

x 100 % = 3,443 % , ,

,

x100 % = 4,209 %

, ,

,

x 100 % = 4,765 % , ,

,

x 100 % = 4,765 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = 2.7e - 005 X4 – 0.0018

X3+ 0.021 X + 0.38 X – 0.13 pada keadaan terpolusi hari ke-7 dengan jarak sela

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8 0 . 5

1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5 5

k e n a ik a n t e m p e ra t u r (°C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -7 , ja ra k s e la 1 . 5 c m y = 2 . 7 e -0 0 5 *x4 - 0 . 0 0 1 8 *x3 + 0 . 0 2 1 *x2 + 0 . 3 3 *x - 0 . 1 3

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -7 P o lin o m ia l k e -4


(31)

1.5 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

d) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-14 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,873 % , ,

,

x 100 % = 2,026 %

, ,

,

x 100 % = 2,794 % , ,

,

x100 % = 4,052 %

, ,

,

x 100 % = 4,756 % , ,

,

x 100 % = 5,589 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam

Dengan menggunakan mathlab, diperoleh fungsi Y = -4.9e - 005 X4+ 0.0019

X3- 0.027 X2+ 0.5 X – 0.42 pada keadaan terpolusi hari ke-14 dengan jarak sela

1.5 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u r u n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 4 , j a r a k s e l a 1 . 5 c m

y = - 4 . 9 e - 0 0 5 * x4 + 0 . 0 0 1 9 * x3 - 0 . 0 2 7 * x2 + 0 . 5 * x - 0 . 4 2

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 4 P o l i n o m i a l k e - 4


(32)

4.2.2.2 Analisis Percobaan Untuk Elektroda Bola Berdiameter 10 Cm Dengan Jarak Sela 1.5 Cm

Dari hasil percobaan, maka perbandingan grafik dalam keadaan normal dan keadaan terpolusi untuk diameter bola 10 cm dengan jarak sela 1.5 cm untuk suhu 27°C - 45°C ditampilkan pada Gambar 4.11

Gambar 4.11 Grafik perbandingan persentase penurunan tegangan tembus udara pada kondisi normal dengan terpolusi pada elektroda bola

berdiameter 10 cm dengan jarak sela 1.5 cm.

Dari analisis diperoleh hasil untuk setiap kenaikan suhu 3°C yaitu dari suhu 27°C - 45°C dalam keadaan normal,persentasi penurunan tegangan tembus sebesar 4.738%. Sedangkan dalam terpolusi hari ke-1 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 2.573%, dalam kondisi terpolusi hari ke-7 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 3.402% dan dalam kondisi terpolusi hari ke-14 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 3.340%.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

r

u

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

E l e k t r o d a b o l a b e r d i a m e t e r 1 0 c m d e n g a n j a r a k s e l a 1 . 5 c m K o n d i s i n o r m a l

T e r p o l u s i h a r i k e - 1 T e r p o l u s i h a r i k e - 7 T e r p o l u s i h a r i k e - 1 4


(33)

4.2.3 Hasil Percobaan untuk jarak sela 2 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 cm

Jarak sela (S) : 2 cm

Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 10 cm.

Suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 38.75 37.50 36.30 36.12

30°C 38.52 37.34 36.14 36.01

33°C 38.17 36.92 35.94 35.83

36°C 37.72 36.75 35.43 35.30

39°C 37.20 36.28 35.25 35.08

42°C 36.30 36.05 35.01 34.93

45°C 36.17 35.89 34.97 34.77

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C-45°C pada kondisi normal

( ).

, ,

,

x100 % = 0,594 % , ,

,

x 100 % = 1,497 %

, ,

,

x 100 % = 2,658 % , ,

,

x100 % = 4,000 %

, ,

, x 100 % = 6,323 %

, ,

, x 100 % = 6,658 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.12.


(34)

Gambar 4.12 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan jarak sela 2 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00074 X4+ 0.028 X3

-0.35 X2 + 2 X – 3 pada keadaan normal dengan jarak sela 2 cm untuk setiap

kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari pertama

setelah terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,427% , ,

,

x 100 % = 1,547 %

, ,

,

x 100 % = 2,000 % , ,

,

x100 % = 3,253 %

, ,

,

x 100 % = 3,867 % , ,

,

x 100 % = 4,293 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.13.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6 7

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u r u n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n N o r m a l , j a r a k s e l a 2 c m

y = - 0 . 0 0 0 7 4 * x4 + 0 . 0 2 8 * x3 - 0 . 3 5 * x2 + 2 * x - 3

K e a d a a n n o r m a l P o l i n o m i a l k e - 4


(35)

Gambar 4.13 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cmdengan diameter 10 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00066 X3+ 0.015 X2+

0.19 X – 0.21 pada keadaan terpolusi hari ke-1 dengan jarak sela 2 cm untuk

setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,440 , ,

,

x 100 % = 0,992 %

, ,

,

x 100 % = 2,397 % , ,

,

x100 % = 2,893 %

, ,

,

x 100 % = 3,554 % , ,

,

x 100 % = 3,664 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.14.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 , j a r a k s e l a 2 c m

y = - 0 . 0 0 0 6 6 * x3 + 0 . 0 1 5 * x2 + 0 . 1 9 * x - 0 . 2 1

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 P o l i n o m i a l k e - 3


(36)

Gambar 4.14 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -1.9 e-005 X6+ 0.001 X5

- 0.021 X4 + 0.2 X3– 0.83 X2+ 1.3 X pada keadaan terpolusi hari ke-7 dengan

jarak sela 2 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk

memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

d) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan untuk masing-masing suhu dari 27°C-45°C pada hari ke-14 setelah terpolusi

( ).

, ,

,

x100 % = 0,305 % , ,

,

x 100 % = 0,803 %

, ,

,

x 100 % = 2,270 % ,

,

x100 % = 3.10 %

, ,

,

x 100 % = 3,295 % , ,

,

x 100 % = 3,738 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8 0

0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5

k e n a ik a n t e m p e ra t u r (°C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -7 , ja ra k s e la 2 c m y = - 1 . 9 e -0 0 5 *x6 + 0 . 0 0 1 *x5 - 0 . 0 2 1 *x4 + 0 . 2 *x3 - 0 . 8 3 *x2 + 1 . 3 *x

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -7 P o lin o m ia l k e -6


(37)

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -9e - 006 X6+ 0.00054 X5

- 0.012 X4 + 0.12 X3 – 0.54 X2 + 0.88 X pada keadaan terpolusi hari ke-14

dengan jarak sela 2 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.Source code untuk

memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

4.2.3.1 Analisis Percobaan Untuk Elektroda Bola Berdiameter 10 Cm Dengan Jarak Sela 2 Cm

Dari hasil percobaan, maka perbandingan grafik dalam keadaan normal dan keadaan terpolusi untuk diameter bola 10 cm dengan jarak sela 1 cm untuk suhu 27°C - 45°C ditampilkan pada Gambar 4.16

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4

k e n a ik a n t e m p e ra t u r (° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -1 4 , ja ra k s e la 2 c m

y = - 9 e -0 0 6 * x6 + 0 . 0 0 0 5 4 * x5 - 0 . 0 1 2 * x4 + 0 . 1 2 * x3 - 0 . 5 4 * x2 + 0 . 8 8 * x

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -1 4 P o lin o m ia l k e -6


(38)

Gambar 4.16 Grafik perbandingan persentase penurunan tegangan tembus udara pada kondisi normal dengan terpolusi pada elektroda bola

berdiameter 10 cm dengan jarak sela 2 cm.

Dari analisis diperoleh hasil untuk setiap kenaikan suhu 3°C yaitu dari suhu 27°C - 45°C dalam keadaan normal, persentasi penurunan tegangan tembus sebesar 2.621% sedangkan dalam terpolusi hari ke-1 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 3.564%, dalam kondisi terpolusi hari ke-7 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.324% dan dalam kondisi terpolusi hari ke-14 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.251%. Kenaikan temperatur pada elektroda bola yang terpolusi semakin lama akan mempengaruhi persentase penurunan tegangan tembusnya.

4.2.4 Hasil Percobaan untuk jarak sela 2.5 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 10 cm

Jarak sela (S) : 2.5 cm

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6 7

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

r

u

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

E l e k t r o d a b o l a b e r d i a m e t e r 1 0 c m d e n g a n j a r a k s e l a 2 c m

K o n d i s i n o r m a l T e r p o l u s i h a r i k e - 1 T e r p o l u s i h a r i k e - 7 T e r p o l u s i h a r i k e - 1 4


(39)

Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2.5 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 10 cm.

Suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 48.33 47.25 46.53 46.07

30°C 48.22 47.09 46.17 45.83

33°C 47.92 46.83 45.74 45.74

36°C 47.35 46.44 45.34 45.19

39°C 47.15 46.11 45.07 45.00

42°C 46.90 46.23 44.91 44.88

45°C 46.75 45.86 44.73 44.56

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada kondisi normal

( ).

, ,

,

x100 % = 0,227 % , ,

,

x 100 % = 0,848 %

, ,

,

x 100 % = 2,027 % , ,

,

x100 % = 2,441 %

, ,

,

x 100 % = 2,958 % , ,

,

x 100 % = 3,269 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.17.


(40)

Gambar 4.17 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada kondisi normal.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00042 X3+ 0.0048 X2+

0.27 X – 0.65 pada keadaan normal dengan jarak sela 2.5 cm untuk setiap

kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari pertama

setelah terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,338 % , ,

,

x 100 % = 0,888 %

, ,

,

x 100 % = 1,714 % , ,

,

x100 % = 2,412 %

, ,

,

x 100 % = 2,158 % , ,

,

x 100 % = 2,941 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

-0 . 5 0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5

k e n a ik a n t e m p e ra t u r (° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n n o rm a l, ja ra k s e la 2 . 5 c m y = - 0 . 0 0 0 4 2 * x3 + 0 . 0 0 4 8 * x2 + 0 . 2 7 * x - 0 . 6 5

K e a d a a n N o rm a l P o lin o m ia l k e -3


(41)

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.18.

Gambar 4.18 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = 6.1 e-006 X6– 0.00027

X5+ 0.0044 X4– 0.032 X3+ 0.12 X2– 0.05 X. Pada keadaan terpolusi hari ke-1

dengan jarak sela 2.5 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.Source code

untuk memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,772 % , ,

,

x 100 % = 1,697 %

, ,

,

x 100 % = 2,557 % , ,

,

x100 % = 3,127 %

, ,

,

x 100 % = 3,481 % , ,

,

x 100 % = 3,944 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u r u n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 , j a r a k s e l a 2 . 5 c m

y = 6 . 1 e - 0 0 6 * x6 - 0 . 0 0 0 2 7 * x5 + 0 . 0 0 4 4 * x4 - 0 . 0 3 2 * x3 + 0 . 1 2 * x2 - 0 . 0 5 * x

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 P o l i n o m i a l k e - 6


(42)

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.19.

Gambar 4.19 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = 0.00014 X4– 0.0056 X3

+ 0.1065 X2+ 0.021 X + 0.27 pada keadaan terpolusi hari ke-7 dengan jarak sela

2.5 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh

fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

d) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-14 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,520 % , ,

,

x 100 % = 0,716 %

, ,

,

x 100 % = 1,910 % ,

,

x100 % = 2,322 %

2 4 6 8 10 12 14 16 18

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

k enaik an tem peratur (°C)

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

K eadaan terpolus i k e-7,jarak s ela 2.5 c m y = 0.00014*x4 - 0.0056*x3 + 0.065*x2 + 0.021*x + 0.27

K eadaan terpolus i k e-7 P olinom ial k e-4


(43)

, , ,

x 100 % = 2,583 % , ,

,

x 100 % = 3,711 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.20.

Gambar 4.20 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 10 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -1.4e-005 X6 +

0.00084 X5– 0.018 X4 + 0.18 X3– 0.82 X2 + 1.4 X pada keadaan terpolusi hari

ke-14 dengan jarak sela 2.5 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.

4.2.4.1 Analisis Percobaan Untuk Elektroda Bola Berdiameter 10 cm Dengan Jarak Sela 2.5 cm

Dari hasil percobaan, maka perbandingan grafik dalam keadaan normal dan keadaan terpolusi untuk diameter bola 10 cm dengan jarak sela 2.5 cm untuk suhu 27°C - 45°C ditampilkan pada Gambar 4.21

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 4 , j a r a k s e l a 2 . 5 c m

y = - 1 . 4 e - 0 0 5 * x6 + 0 . 0 0 0 8 4 * x5 - 0 . 0 1 8 * x4 + 0 . 1 8 * x3 - 0 . 8 2 * x2 + 1 . 4 * x

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 4 P o l i n o m i a l k e - 6


(44)

Gambar 4.21 Grafik perbandingan persentase penurunan tegangan tembus udara pada kondisi normal dengan terpolusi pada elektroda bola

berdiameter 10 cm dengan jarak sela 2.5 cm.

Dari analisis diperoleh hasil untuk setiap kenaikan suhu 3°C yaitu dari suhu 27°C-45°C dalam keadaan normal,persentasi penurunan tegangan tembus sebesar 1.961% sedangkan dalam terpolusi hari ke-1 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 1.741%, dalam kondisi terpolusi hari ke-7 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 2.604% dan dalam kondisi terpolusi hari ke-14 dari suhu 27°C-45°C sebesar 1.962%.

4.3 Hasil percobaan untuk elektroda bola berdiameter 5 cm

4.3.1 Hasil percobaan untuk jarak sela 1 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 5 cm

Jarak sela (S) : 1 cm

Dimana :

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 0 . 5 0 0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)


(45)

VA: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi normal

VB: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi

terpolusi Hari ke-1

VC: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi

terpolusi Hari ke-7

VD: Nilai Tegangan Tembus udara pada Elektroda bola dalam kondisi

terpolusi Hari ke-14

Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 5 cm.

Suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 18.07 17.35 16.82 16.70

30°C 17.95 17.20 16.77 16.56

33°C 17.72 16.88 16.50 16.32

36°C 17.50 16.62 16.38 16.08

39°C 17.37 16.55 16.00 15.84

42°C 17.12 16.17 15.85 15.60

45°C 17.00 15.99 15.66 15.25

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada kondisi normal

( ).

, ,

,

x100 % = 0,664 % , ,

,

x 100 % = 1,936 %

, ,

,

x 100 % = 3,154 % , ,

,

x100 % = 3,873 %

, ,

,

x 100 % = 5,257 % , ,

,

x 100 % = 5,921 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.22.


(46)

Gambar 4.22 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00025 X4+ 0.01 X3–

0.16 X2+ 1.3 X + 2.2 pada keadaan normal dengan jarak sela 1 cm untuk setiap

kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari pertama setelah terpolusi (VB).

, ,

,

x100 % = 0,864 % , ,

,

x 100 % = 2,708 %

, ,

,

x 100 % = 4,207 % , ,

,

x100 % = 4,610 %

, ,

, x 100 % = 6,801%

, ,

, x 100 % = 7,838 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.23.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

k e a d a a n n o r m a l , j a r a k s e l a 1 c m

y = - 0 . 0 0 0 2 5 * x4 + 0 . 0 1 * x3 - 0 . 1 6 * x2 + 1 . 3 * x - 2 . 2

K e a d a a n n o r m a l P o l i n o m i a l k e - 4


(47)

Gambar 4.23 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00056 X4+ 0.025 X3–

0.39 X2 + 2.8 X - 4.8 pada keadaan terpolusi hari ke-1 dengan jarak sela 1 cm

untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.Source code untuk memperoleh fungsi di

atas ditampilkan pada lampiran B.

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,297 % , ,

,

x 100 % = 1,902 %

, ,

,

x 100 % = 2,615 % , ,

,

x100 % = 4,875 %

, ,

,

x 100 % = 5,766 % , ,

,

x 100 % = 6,896 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

k e n a ik a n t e m p e ra t u r (° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -1 , ja ra k s e la 1 c m y = - 0 . 0 0 0 5 6 * x4 + 0 . 0 2 5 * x3 - 0 . 3 9 * x2 + 2 . 8 * x - 4 . 8

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -1 P o lin o m ia l k e -4


(48)

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.24.

Gambar 4.24 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.0011 X3+ 0.03 X2 +

0.21 X – 0.51 pada keadaan terpolusi hari ke-7 dengan jarak sela 1 Cm untuk

setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

d) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-14 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,838 % , ,

,

x 100 % = 2,275 %

, ,

,

x 100 % = 3,712 % , ,

,

x100 % = 5,149 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6 7

k e n a i k a n t e m p e ra t u r (° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

K e a d a a n t e rp o l u s i k e -7 , j a ra k s e l a 1 c m y = - 0 . 0 0 1 1 * x3 + 0 . 0 3 * x2 + 0 . 2 1 * x - 0 . 5 1

K e a d a a n t e rp o l u s i k e -7 P o l i n o m i a l k e -3


(49)

, , ,

x 100 % = 6,586 % , ,

,

x 100 % = 8,682 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.25.

Gambar 4.25 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan mathlab, diperoleh fungsiY = - 0.00011 X3- 0.029 X2+

0.7 X - 1 pada keadaan terpolusi hari ke-14 dengan jarak sela 1 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.

4.3.1.1 Analisis Percobaan Untuk Elektroda Bola Berdiameter 5 cm Dengan Jarak Sela 1 Cm

Dari hasil percobaan, maka perbandingan grafik dalam keadaan normal dan keadaan terpolusi untuk diameter bola 5 cm dengan jarak sela 1 cm untuk suhu 27°C - 45°C ditampilkan pada Gambar 4.26

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 4 , j a r a k s e l a 1 c m

y = 0 . 0 0 1 1 * x3 - 0 . 0 2 9 * x2 + 0 . 7 * x - 1

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 4 P o l i n o m i a l k e - 3


(50)

Gambar 4.26 Grafik perbandingan persentase penurunan tegangan tembus udara pada kondisi normal dengan terpolusi pada elektroda bola

berdiameter 5 cm dengan jarak sela 1 cm.

Dari analisis diperoleh hasil untuk setiap kenaikan suhu 3°C yaitu dari suhu 27°C - 45°C dalam keadaan normal, persentasi penurunan tegangan tembus sebesar 2.467%. sedangkan dalam terpolusi hari ke-1 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 3.428%, dalam kondisi terpolusi hari ke-7 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.725% dan dalam kondisi terpolusi hari ke-14 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.84%.

Berdasarkan hasil persentase, diketahui bahwa elektroda dalam keadaan normal dengan temperatur dari 27°C sampai dengan 45°C lebih rendah dibandingkan dengan ketika elektroda dalam keadaan terpolusi dan diketahui juga bahwa apabila elektrodanya telah terpolusi dalam waktu yang lebih lama.

4.3.2 Hasil Percobaan untuk jarak sela 1.5 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 5 cm

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

r

u

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

E l e k t r o d a b o l a b e r d i a m e t e r 5 c m d e n g a n j a r a k s e l a 1 c m

K o n d i s i n o r m a l T e r p o l u s i h a r i k e - 1 T e r p o l u s i h a r i k e - 7 T e r p o l u s i h a r i k e - 1 4


(51)

Jarak sela (S) : 1.5 cm Dimana :

Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1.5 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 5 cm.

Suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 27.87 26.35 25.83 25.64

30°C 27.77 26.12 25.49 25.52

33°C 27.42 25.93 25.27 25.24

36°C 27.27 25.60 24.87 24.80

39°C 27.00 25.32 24.50 24.35

42°C 26.65 25.98 24.22 24.35

45°C 26.40 24.72 24.00 24.08

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada kondisi normal

( ).

, ,

,

x100 % = 0,359 % , ,

,

x 100 % = 1,615 %

, ,

,

x 100 % = 2,153 % ,

,

x100 % = 3,122 %

, ,

,

x 100 % = 4,377 % , ,

,

x 100 % = 5,274 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1,5 cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.27.


(52)

Gambar 4.27 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1,5 cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00046 X4+ 0.02 X3

-0.29 X2+ 2 X – 3.4 pada keadaan normal dengan jarak sela 1,5 cm untuk setiap

kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-1 setelah

terpolusi ( ).

, , ,

x100 % = 2,732 % , ,

,

x 100 % = 3,551 %

, , ,

x 100 % = 4,508 % , ,

,

x100 % = 5 %

, , ,

x 100 % = 6,366 % , ,

,

x 100 % = 6,693 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1,5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi ditampilkan pada Gambar 4.28.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n N o r m a l , j a r a k s e l a 1 . 5 c m

y = - 0 . 0 0 0 4 6 * x4 + 0 . 0 2 * x3 - 0 . 2 9 * x2 + 2 * x - 3 . 4

K e a d a a n N o r m a l P o l i n o m i a l k e - 4


(53)

Gambar 4.28 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00034 X4+ 0.014 X3–

0.18 X2 + 1.3 X + 0.27pada hari ke-1 setelah terpolusi dengan jarak sela 1,5 cm

untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di

atas ditampilkan pada lampiran B.

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus

udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi(Vc).

, ,

,

x100 % = 0,872 % , ,

,

x 100 % = 1,594 %

, ,

,

x 100 % = 2,846 % , ,

,

x100 % = 3,909 %

, ,

,

x 100 % = 1,404 % , ,

,

x 100 % = 6,186 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.29.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5 5 5 . 5 6 6 . 5 7

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n N o r m a l , j a r a k s e l a 2 c m y = - 0 . 0 0 0 3 4 * x4 + 0 . 0 1 4 * x3 - 0 . 1 8 * x2 + 1 . 3 * x + 0 . 2 7

K e a d a a n n o r m a l P o l i n o m i a l k e - 4


(54)

Gambar 4.29 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = 1.1 e-006 X7- 3.6 e-005

X6+ 0.00016 X5+ 0.0049 X4– 0.06 X3+ 0.23 X2pada keadaan terpolusi hari

ke-7 dengan jarak sela 1,5 cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code

untuk memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

d) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C- 45°C pada hari ke-14 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x 100 % = 1,316 % , ,

,

x100%=2,168%

, ,

,

x 100 % = 3,717 % , ,

,

x100 % = 5,149 %

, ,

,

x 100 % = 6,233 % , ,

,

x 100 % = 7,085 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6 7

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u ru n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 , j a r a k s e l a 1 . 5 c m

y = 1 . 1 e - 0 0 6 * x7 - 3 . 6 e - 0 0 5 * x6 + 0 . 0 0 0 1 6 * x5 + 0 . 0 0 4 9 * x4 - 0 . 0 6 * x3 + 0 . 2 3 * x2

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 P o l i n o m i a l k e - 7


(55)

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.30.

Gambar 4.30 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 1.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = 0.00024 X4- 0.012 X3+

0.2 X2- 0.84 X + 2.4 pada keadaan terpolusi hari ke-14 dengan jarak sela 1,5 cm

untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.

4.3.2.1 Analisis Percobaan Untuk Elektroda Bola Berdiameter 5 cm Dengan Jarak Sela 1.5 cm

Dari hasil percobaan, maka perbandingan grafik dalam keadaan normal dan keadaan terpolusi untuk diameter bola 5 cm dengan jarak sela 1.5 cm untuk suhu 27°C - 45°C ditampilkan pada Gambar 4.31

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

1 2 3 4 5 6 7 8

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 7 , j a r a k s e l a 1 . 5 c m

y = 0 . 0 0 0 2 4 * x4 - 0 . 0 1 2 * x3 + 0 . 2 * x2 - 0 . 8 4 * x + 2 . 4

K e a d a a n t e r p o l u s i k e - 7 P o l i n o m i a l k e - 4


(56)

Gambar 4.31 Grafik perbandingan persentase penurunan tegangan tembus udara pada kondisi normal dengan terpolusi pada elektroda bola

berdiameter 5 cm dengan jarak sela 1.5 cm.

Dari analisis diperoleh hasil untuk setiap kenaikan suhu 3°C yaitu dari suhu 27°C - 45°C dalam keadaan normal,persentasi penurunan tegangan tembus sebesar 2.816% sedangkan dalam terpolusi hari ke-1 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.808%, dalam kondisi terpolusi hari ke-7 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 2.794% dan dalam kondisi terpolusi hari ke-14 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 4.278%.

4.3.3 Hasil Percobaan untuk jarak sela 2 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 5 cm

Jarak sela (S) : 2 cm

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

ru

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

E l e k t r o d a b o l a d e n g a n d i a m e t e r 5 c m d e n g a n j a r a k s e l a 1 . 5 c m

K o n d i s i n o r m a l T e r p o l u s i k e - 7 T e r p o l u s i k e - 1 4 T e r p o l u s i k e - 1


(57)

Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 5 cm.

Suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 36.60 35.54 33.90 33.48

30°C 35.60 34.30 33.58 33.37

33°C 35.30 33.75 33.00 32.85

36°C 34.95 33.50 32.75 32.20

39°C 34.77 32.92 32.52 32.00

42°C 34.27 32.92 32.23 31.90

45°C 34.15 32.80 31.80 31.73

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada kondisi normal

( ).

, , ,

x100 % = 2,732 % , ,

,

x 100 % = 3,551 %

, , ,

x 100 % = 4,508 % , ,

,

x100 % = 5 %

, , ,

x 100 % = 6,366 % , ,

,

x 100 % = 6,693 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.32.

Gambar 4.32 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan jarak sela 2 cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5 5 5 . 5 6 6 . 5 7

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e n u r u n a n t e g a n g a n ( % )

K e a d a a n N o r m a l , j a r a k s e l a 2 c m y = - 0 . 0 0 0 3 4 * x4 + 0 . 0 1 4 * x3 - 0 . 1 8 * x2 + 1 . 3 * x + 0 . 2 7

K e a d a a n n o r m a l P o l i n o m i a l k e - 4


(58)

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00034 X4+ 0.014 X3–

0.18 X2+ 1.3 X + 0.27 pada keadaan normal dengan jarak sela 2 cm untuk setiap

kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk memperoleh fungsi di atas

ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari pertama

setelah terpolusi (VB).

, ,

,

x100 % = 0,695 % , ,

,

x 100 % = 2,287 %

, ,

,

x 100 % = 3,011 % , ,

,

x100 % = 4,690 %

, ,

,

x 100 % = 4,690 % , ,

,

x 100 % = 5,038 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.33.

Gambar 4.33 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6 7 8

p e r u b a h a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

P a d a k o n d i s i t e r p o l u s i k e - 1 , j a r a k s e l a 2 c m

y = - 8 . 6 e - 0 0 8 * x9 + 5 . 6 e - 0 0 6 * x8 - 0 . 0 0 0 1 5 * x7 + 0 . 0 0 1 9 * x6 - 0 . 0 1 2 * x5 +

0 . 0 3 1 * x4

k e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 In t e r p o l a s i


(59)

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -8.6-008 X9 + 5.6e-006

X8– 0.00015 X7+ 0.0019 X6– 0.012 X5+ 0.031 X4pada keadaan terpolusi hari

ke-1 dengan jarak sela 2 Cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code

untuk memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C-45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi ( ).

, , ,

x100 % = 0,944 % ,

,

x 100 % = 2,655 %

, , ,

x 100 % = 3,392 % , ,

,

x100 % = 4,070 %

, , ,

x 100 % = 4,926 % , ,

,

x 100 % = 6,195 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.34.

Gambar 4.34 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6 7

p e r u b a h a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( %

) P a d a k o n d i s i t e r p o l u s i k e - 7 , j a r a k s e l a 2 c m

y = - 0 . 0 0 0 1 7 * x4 + 0 . 0 1 * x3 - 0 . 1 9 * x2 + 1 . 7 * x - 2 . 8

k e a d a a n t e r p o l u s i k e - 7 P o l i n o m i a l k e - 4


(60)

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00017 X4+ 0.01 X3–

0.19 X2+ 1.7 X – 2.8pada keadaan terpolusi hari ke-7 dengan jarak sela 2 Cm

untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.Source code untuk memperoleh fungsi di

atas ditampilkan pada lampiran B.

d) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-14 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,329% , ,

,

x 100 % = 1,881 %

, ,

,

x 100 % = 3,823 % ,

,

x100 % = 4,420 %

, ,

,

x 100 % = 4,719 % , ,

,

x 100 % = 5,227 % Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.35.

Gambar 4.35 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan jarak sela 2cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-14 setelah terpolusi asam.

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 1 2 3 4 5 6

p e r u b a h a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e r s e n t a s e p e n u r u n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

P a d a k o n d i s i t e r p o l u s i k e - 1 4 , j a r a k s e l a 2 c m

k e a d a a n t e r p o l u s i k e - 1 4 P o l i n o m i a l k e - 4


(61)

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00058 X4- 0.023 X3+

0.3 X2- 0.9 X + 0.92 pada keadaan terpolusi hari ke-14 dengan jarak sela 2 cm

untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.Source code untuk memperoleh fungsi di

atas ditampilkan pada lampiran B.

4.3.3.1 Analisis Percobaan Untuk Elektroda Bola Berdiameter 5 cm Dengan Jarak Sela 2 cm

Dari hasil percobaan, maka perbandingan grafik dalam keadaan normal dan keadaan terpolusi untuk diameter bola 5 cm dengan jarak sela 2 cm untuk suhu 27°C - 45°C ditampilkan pada Gambar 4.36

Gambar 4.36 Grafik perbandingan persentase penurunan tegangan tembus udara pada kondisi normal dengan terpolusi pada elektroda bola

berdiameter 5 cm dengan jarak sela 2 cm.

Dari analisis diperoleh hasil untuk setiap kenaikan suhu 3°C yaitu dari suhu 27°C - 45°C dalam keadaan normal,persentasi penurunan tegangan tembus sebesar 4.808%. sedangkan dalam terpolusi hari ke-1 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 3.401%,dalam kondisi terpolusi hari ke-7 dari suhu 27°C - 45°C sebesar

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

- 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8

k e n a i k a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p

e

n

u

r

u

n

a

n

t

e

g

a

n

g

a

n

(

%

)

E l e k t r o d a b o l a b e r d i a m e t e r 5 c m d e n g a n j a r a k s e l a 2 c m

K o n d i s i n o r m a l T e r p o l u s i h a r i k e - 1 T e r p o l u s i h a r i k e - 7 T e r p o l u s i h a r i k e - 1 4


(62)

3.697% dan dalam kondisi terpolusi hari ke-14 dari suhu 27°C - 45°C sebesar 3.399%.

4.3.4 Hasil Percobaan untuk jarak sela 2.5 cm

Tekanan (P) : 754,5 mmHg

Diameter Elektroda bola-bola : 5 cm

Jarak sela (S) : 2.5 cm

Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2.5 cm pada Elektroda bola-bola berdiameter 5 cm.

Suhu (T) VBD(kV)

VA VB VC VD

27°C 43.02 41.19 40.85 40.29

30°C 42.60 41.32 40.65 40.19

33°C 42.45 40.85 40.22 40.00

36°C 41.87 40.29 39.50 39.87

39°C 41.40 40.10 39.73 39.28

42°C 41.22 39.80 39.25 39.23

45°C 40.95 38.80 38.25 38.12

a) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada kondisi normal

( ).

, ,

,

x100 % = 0,976 % , ,

,

x 100 % = 1,324 %

, ,

,

x 100 % = 2,673 % , ,

,

x100 % = 3,765 %

, ,

,

x 100 % = 4,184 % , ,

,

x 100 % = 4,811 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal ditampilkan pada Gambar 4.37.


(63)

Gambar 4.37 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 5 cm pada kondisi normal

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -6.2e-006 X6+ 0.00041 X5

- 0.01 X4+ 0.11 X3- 0.58 X2+ 1.3 X pada keadaan normal dengan jarak sela 2.5

cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source codeuntuk memperoleh fungsi

di atas ditampilkan pada lampiran B.

b) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari pertama

setelah terpolusi ( ).

, , ,

x100 % = 1,384 % , ,

,

x 100 % = 2,505 %

, , ,

x 100 % = 3,842 % , ,

,

x100 % = 4,295 %

, , ,

x 100 % = 5,011 % , ,

,

x 100 % = 7,398 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8

0 . 5 1 1 . 5 2 2 . 5 3 3 . 5 4 4 . 5 5

p e r u b a h a n t e m p e r a t u r ( ° C )

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

P a d a k o n d i s i n o r m a l , j a r a k s e l a 2 . 5 c m

y = - 6 . 2 e - 0 0 6 * x6 + 0 . 0 0 0 4 1 * x5 - 0 . 0 1 * x4 + 0 . 1 1 * x3 - 0 . 5 8 * x2 + 1 . 3 * x

K e a d a a n n o r m a l P o l i n o m i a l k e - 6


(64)

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.38.

Gambar 4.38 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-1

setelah terpolusi asam

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -1.1-005 X6+ 0.00063 X5

- 0.013 X4+ 0.13 X3 - 0.54 X2+ 1.3 Xpada keadaan terpolusi hari ke-1 dengan

jarak sela 2.5 Cm untuk setiap kenaikan temperatur 3°C. Source code untuk

memperoleh fungsi di atas ditampilkan pada lampiran B.

c) Perhitungan untuk memperoleh persentase penurunan tegangan tembus udara untuk masing-masing suhu dari 27°C - 45°C pada hari ke-7 setelah

terpolusi ( ).

, ,

,

x100 % = 0,489% , ,

,

x 100 % = 1,542 %

2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6 1 8 1 2 3 4 5 6 7 8

p e ru b a h a n t e m p e ra t u r (°C )

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

P a d a k o n d is i t e rp o lu s i k e -1 , ja ra k s e la 2 . 5 c m y = - 1 . 1 e -0 0 5 *x6 + 0 . 0 0 0 6 3 *x5 - 0 . 0 1 3 *x4 + 0 . 1 3 *x3 - 0 . 5 4 *x2 + 1 . 3 *x

K e a d a a n t e rp o lu s i k e -1 P o lin o m ia l k e -6


(65)

, , ,

x 100 % = 3,304 % , ,

,

x100 % = 2,741 %

, ,

,

x 100 % = 3,916 % , ,

,

x 100 % = 6,364 %

Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam ditampilkan pada Gambar 4.39.

Gambar 4.39 Grafik perhitungan persentase penurunan tegangan tembus udara dengan jarak sela 2.5 cm dengan diameter 5 cm pada hari ke-7 setelah terpolusi asam.

Dengan menggunakan matlab, diperoleh fungsi Y = -0.00066 X4- 0.023 X3+

0.24 X2- 0.59 X + 0.59 pada keadaan terpolusi hari ke-7 dengan jarak sela 2.5 cm

untuk setiap kenaikan temperatur 3°C.Source code untuk memperoleh fungsi di

atas ditampilkan pada lampiran B.

2 4 6 8 10 12 14 16 18

0 1 2 3 4 5 6 7

perubahan tem peratur (°C )

p e rs e n ta s e p e n u ru n a n t e g a n g a n t e m b u s ( % )

P ada k ondis i terpolus i k e-7,jarak s ela 2.5 c m y = 0.00066*x4 - 0.023*x3 + 0.24*x2 - 0.59*x + 0.59

k eadaan terpolus i k e-1 P olinom ial k e-4


(1)

Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Pengaruh Kenaikan Temperatur Terhadap Tegangan Tembus Udara pada Elektron Bola Terpolusi Asam . 21 Gambar 4.2 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Kondisi Normal ... 23 Gambar 4.3 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 24 Gambar 4.4 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-7 Setelah Terpolusi Asam ... 25 Gambar 4.5 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 26 Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus

Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 10 cm Dengan Jarak Sela 1 cm ... 27 Gambar 4.7 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1,5 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Kondisi Normal .... 29 Gambar 4.8 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1,5 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 30 Gambar 4.9 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak


(2)

Terpolusi Asam ... 31 Gambar 4.10 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1,5 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 32 Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus

Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 10 cm Dengan Jarak Sela 1.5 cm ... 33 Gambar 4.12 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Kondisi Normal ... 35 Gambar 4.13 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 36 Gambar 4.14 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-7 Setelah Terpolusi Asam ... 37 Gambar 4.15 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 38 Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus

Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 10 cm Dengan Jarak Sela 2 cm ... 39 Gambar 4.17 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak


(3)

Gambar 4.18 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak Sela 2,5 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 42 Gambar 4.19 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2,5 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-7 Setelah Terpolusi Asam ... 43 Gambar 4.20 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2,5 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 44 Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus

Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 10 cm Dengan Jarak Sela 2.5 cm ... 45 Gambar 4.22 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Kondisi Normal ... 47 Gambar 4.23 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 48 Gambar 4.24 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-7 Setelah Terpolusi Asam ... 49 Gambar 4.25 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1 Cm Dengan Diameter 10 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 50


(4)

Gambar 4.26 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 5 cm Dengan Jarak Sela 1 cm ... 51 Gambar 4.27 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Kondisi Normal ... 53 Gambar 4.28 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 54 Gambar 4.29 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-7 Setelah Terpolusi Asam ... 55 Gambar 4.30 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 1,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 56 Gambar 4.31 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus

Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 5 cm Dengan Jarak Sela 1.5 cm ... 57 Gambar 4.32 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Kondisi Normal ... 58 Gambar 4.33 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 59 Gambar 4.34 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak


(5)

Sela 2 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-7 Setelah Terpolusi Asam ... 60 Gambar 4.35 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 61 Gambar 4.36 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus

Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 5 cm Dengan Jarak Sela 2 cm ... 62 Gambar 4.37 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Kondisi Normal ... 64 Gambar 4.38 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-1 Setelah Terpolusi Asam ... 65 Gambar 4.39 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-7 Setelah Terpolusi Asam ... 66 Gambar 4.40 Grafik Perhitungan Persentase Penurunan Tegangan Jarak

Sela 2,5 Cm Dengan Diameter 5 Cm Pada Hari Ke-14 Setelah Terpolusi Asam ... 67 Gambar 4.41 Grafik Perbandingan Persentase Penurunan Tegangan Tembus

Udara Pada Kondisi Normal Dengan Terpolusi Pada Elektroda Bola Berdiameter 5 cm Dengan Jarak Sela 2.5 cm ... 27


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1 cm Pada Elektroda Bola-Bola Berdiameter 10 cm ... 22 Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1,5 cm

Pada Elektroda Bola-Bola Berdiameter 10 cm ... 28 Tabel 4.3 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2 cm

Pada Elektroda Bola-Bola Berdiameter 10 cm ... 34 Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2,5 cm

Pada Elektroda Bola-Bola Berdiameter 10 cm ... 40 Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1 cm

Pada Elektroda Bola-Bola Berdiameter 5 cm ... 46 Tabel 4.6 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 1,5 cm

Pada Elektroda Bola-Bola Berdiameter 5 cm ... 52 Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2 cm

Pada Elektroda Bola-Bola Berdiameter 5 cm ... 56 Tabel 4.8 Nilai Rata-Rata Tegangan Tembus Pada Jarak Sela 2,5 cm