Proses Membaca Pengertian Membaca

pengajaran yang telah menunjukkan keberhasilannya, misalnya SQ3R memberikan dorongan kepada siswa untuk mensurvei dan bertanya, membuat prakiraan dan membaca uji hipotesis.

2.3 Hasil Belajar

Proses pembelajaran yang dilaksanakan tentunya akan memperoleh suatu hasil yang dikatakan sebagai hasil belajar. Siswa yang mempunyai daya serap dan kemampuan kognitif tinggi akan memperoleh hasil yang berbeda dengan seorang siswa yang mempunyai kemampuan kognitif rendah. Hal tersebut didukung oleh pendapat Abdurahman 1993: 3 Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajar dan tindak mengajar yang dilakukan oleh penyaji pembelajar. Keberhasilan proses belajar yang dilakukan dapat diukur dengan tolak ukur hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain 2006: 121 Setiap proses belajar menagajar selalu menghasilkan hasil belajar, dapat dikatakan bahwa merupakan akhir atau puncak dari proses belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. Siswa yang memiliki kemampuan analisis, maka ia akan memecahkan suatu permasalahan teori tertentu dengan menganalisis pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi buah pikiran. Hal tersebut didukung oleh pendapat Hamalik 2002: 19 Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat dari kegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Dengan memiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan dan menganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatu permasalahan tertentu. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam suatu mata pelajaran dapat diperoleh dengan berusaha mengamati, melakukan percobaan, memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip, serta mampu untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari setelah siswa mempelajari pokok bahasan yang diajarkan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sardiman 2005: 21 Hasil belajar dapat diperoleh dari berbagai usaha, misalnya aktif dalam kegiatan pembelajaran, memahami eksperimen yang dilakukan, dan menganalisis hasil eksperimen dan menganalisis isi buku. Seseorang yang mampu menguasai suatu materi keilmuan dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memiliki prestasi. Hasil belajar merupakan prestasi aktual siswa yang dapat didukung dengan berbagai aktivitas pembelajaran. Hasil belajar yang baik akan diperoleh dengan usaha yang dilakukan oleh siswa. Hal tersebut didukung oleh pendapat Keller dalam Mulyono 2002: 45 Hasil belajar adalah prestasi actual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indicator dari adanya aktivitas, sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari interaksi kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar itu dapat berupa tingkah laku, ranah berfikir dan perasaan. Hal tersebut dikemukakan oleh Anderson dalam Depdiknas 2004: 4 Karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah efektif. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik manusia dalam bidang pendidikan. Ketiga ranah tersebut merupakan hasil belajar. Klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom dalam Sukari 2008: 75 membagi menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar, yaitu: 1Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisisn, sintesis, dan evaluasi, 2 ranah afektif terdiri dari lima perilaku, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, dan pembentukan pola hidup, 3 ranah psikomotor terdiri dari tujuh perilaku, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan, dan kreatifitas. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh siswa setelah siswa menerima pengetahuan, dimana hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

2.4 Pengertian Sinopsis

1 Konsep Teoritis Sinopsis adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi KBBI, 1988: 845. Sinopsis mengandung tiga pengertian yaitu; ikhtisar karangan, ringkasan, atau abstraksi, Keraf 1977: 84 menyatakan bahwa ringkasan sumarry précis adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk pendek. Kata précis berarti memotong atau meringkas. Dengan demikian meringkas ibarat memangkas sebatang pohon yang akhirnya tinggal batang dan cabang-cabang yang terpenting. Menurut Keraf dalam Rahmat Widodo, http:wyw1d.wordpress.com20091225cara- menyusun-sinopsis

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN MEJOYO KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

2 19 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENARI BEDANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION KELAS XI IPA 1 SMA FRANSISKUS BANDAR LAMPUNG

2 20 64

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

1 8 19

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN MEDIA CHARTA PADA PELAJARAN BIOLOGI (PTK di Kelas VII.6 SMP Negeri 1 Gading Rejo 2011/2012)

0 8 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT SINOPSIS NOVEL REMAJA MELALUI METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) (PTK di Kelas VIII G SMP N 1 Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan tahun Pelajaran 2012/2013)

4 14 68

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) ( Studi pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Semester GenapTahun Pelajaran 2012 / 2013)

0 3 54

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SD N 1 BUMI AGUNG KEC. TEGINENENG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 102

MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT): DAMPAK TERHADAP HASILBELAJAR FISIKA

0 0 13

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SEKOLAH DASAR

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS VII A SMP N 2 KALIBAWANG

0 0 6