5. SPLITTERFILTER : Berfungsi memisahkan frekuensi tinggi untuk data
dan frekuensi rendah untuk suara.
6. CPE : CPE adalah kependekan dari Customer Premises Equipment.
Yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Perangkat yang berada disisi pelanggan. CPE untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari
beberapa komponen. Ada beberapa tahapan dalam proses line telepon ADSL hingga bisa
terhubung ke internet.
3.3.2 Proses penjumperan kabel telepon di MDF.
MDF Main Distribution Frame adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai tempat terminasi kabel dari sentral dan kabel primer dari tempat awal
kabel primer yang menuju ke jaringan. MDF sebagai salah satu unit yang ada di PT. Telkom STO Sentral Telepon Otomat mempunyai fungsi-fungsi khusus,
yaitu : 1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel sentral.
2. Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan. 3. Tempat melakukan penjumperan kabel telepon.
Penjumperan adalah proses pengalihan line telepon biasa menjadi line telepon yang bisa melakukan pengiriman data digital tingkat tinggi. Untuk proses
penjumperan didalam dilakukan dalam sebuah ruangan khusus yang berisi ribuan jalur kabel tembaga telepon, yang tersusun rapi dalam sebuah rak setinggi ± 3M.
Jadi proses penjumperan itu dilakukan dengan cara menyambungkan kabel telepon dari terminal “in” hingga DSLAM “out” menuju terminal primer dengan
alat khusus yang bernama Kronection. Kronection inilah yang berfungsi menyambungkan kabel telepon yang belum menggunakan teknologi ADSL
kedalam jalur lain yang telah dibuat khusus untuk jalur koneksi tingkat tinggi yang telah menggunakan teknologi ADSL.
Dalam proses penjumperan ada 3 kabel yang menjadi inti dari proses penjumperan, yaitu :
1. Jumper Biru Putih Ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan speedy di sisi “in” yaitu
mulai dari terminal EQN menuju DSLAM in. 2. Jumper Merah Putih
Ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan speedy di sisi “out” yaitu mulai dari DSLAM out menuju terminal primer.
3. Jumper Biru Merah Ialah jumper yang digunakan untuk penjumperan telepon biasa atau
pasang baru pots telepon.
Gambar 3.2 Ruang MDF
Gambar diatas adalah salah satu rak yang berisi ribuan kabel diruang MDF, yang menjadi sentral dalam proses penjumperan kabel telepon.
Pada gambar 3.1 terdapat 2 buah bagian bagian kanan dan kiri yang dinamakan LSA plus. LSA plus ini adalah sejenis alat untuk menyimpan kabel
telepon primer. Di LSA plus inilah tepatnya proses penjumperan itu sendiri dilakukan dengan menggabungkan line telepon menuju ke DSLAM.
Untuk proses penjumperan di DSLAM tidaklah jauh berbeda dengan proses penjumperan di ruang MDF. DSLAM adalah sebuah peralatan yang
berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak diujung sentral
telepon terdekat. Perangkat ini merupakan syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line DSL.
Gambar 3.3 LSA plus dan kabel jumper
Gambar 3.4 DSLAM
Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang SPLITTER yang memisahkan sinyal suara dan sinyal data. Dimana sinyal suara akan menuju
perangkat sentral telepon dan sinyal data akan diarahkan menuju BRAS melalui media transmisi yang bisa berbentuk kabel tembaga, fiber optik. Selanjutnya dari
BRAS akan diarahkan ke Internet Service Provider, dalam hal ini speedy.
Gambar 3.5 Proses penjumperan di DSLAM
Gambar diatas merupakan proses penjumperan yang dilakukan di DSLAM, dengan langkah yang tidak berbeda jauh dengan proses penjumperan di
MDF.
3.3.3 Aktifasi user di TDC