Respirasi Tanah TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Utomo 1995 sistem olah tanah konservasi OTK merupakan suatu olah tanah yang berwawasan lingkungan, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian jangka panjang pada tanah Ultisol di Lampung yang menunjukkan bahwa sistem OTK olah tanah minimum dan tanpa olah tanah mampu memperbaiki kesuburan tanah lebih baik daripada sistem olah tanah intensif. Adapun perbedaan sistem olah tanah pada indikator kualitas lingkungan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Perbedaan sistem olah tanah pada indikator kualitas lingkungan Utomo, 2012. Olah tanah konservasi Olah tanah intensif 1. Infiltrasi meningkat Infiltrasi menurun 2. Erosi tanah menurun Erosi tanah meningkat 3. Bahan organik tanah meningkat Bahan organik tanah menurun 4. Sifat fisika, kimia dan biologi tanah meningkat Sifat fisika, kimia dan biologi tanah menurun 5. Produktivitas tanaman meningkat Produktivitas tanaman menurun 6. Biaya produksi menurun Biaya produksi meningkat 7. Pendapatan petani jangka panjang meningkat Pendapatan petani jangka panjang menurun 8. Pencemaran air sedimen, pupuk, pestisida menurun Pencemaran air sedimen, pupuk, pestisida meningkat 9. Pemanasan global menurun 10. Menghemat tenaga kerja dan Menghemat waktu Pemanasan global meningkat Tenaga kerja dan waktu yang diperlukan banyak

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan September 2013 pada lahan pertanaman tebu di PT Gunung Madu Plantation GMP, Lampung Tengah. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah limbah padat pabrik gula yaitu bagas, BBA bagas, blotong dan abu dengan perbandingan 5:3:1, pupuk urea, pupuk TSP Triple Super Phosphate dan pupuk KCl, Fenolptalin, metil orange, KOH 0,1 N, HCl 0,1 N, dan bahan lain untuk analisis C-organik dan pH tanah. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah toples plastik dengan diameter 14 cm, plastik, batu, spidol, label, kardus, botol film, gelas erlenmeyer, gelas ukur, biuret, alat tulis, termometer tanah dan alat untuk analisis tanah.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP INFILTRASI TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) DI PT GUNUNG MADU PLATATIONS (GMP) LAMPUNG TENGAH

3 44 32

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) TAHUN KE 2

0 18 54

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) RATOON KE-2

2 9 58

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) AKHIR RATOON KEDUA DAN AWAL RATOON KETIGA

0 6 50

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP ASAM HUMAT DAN FULVAT PERTANAMAN TEBU (Saccharumofficinarum L.) RATOON KETIGA DI PT GUNUNG MADU PLANTATIONS

1 10 52

Teknik Mulsa Vertikal Pada Budidaya Tebu (Saccharum Officinarum.L) Ratoon Satu

0 0 16

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA LAHAN PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L) AKHIR RATOON KEDUA DAN AWAL RATOON KETIGA

0 0 5

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) RATOON KE-2

0 0 5

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum Officanarum L) TAHUN KE-5 PLANT CANE DI PT GUNUNG MADU PLANTATIONS

0 0 6

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN APLIKASI MULSA BAGAS TERHADAP INFILTRASI PADA PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) RATOON KEDUA

0 0 7