input . Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem output
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan unutk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 7.
Pengolahan sistem process Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian atau sistem itu sendiri sebagai
pengolahnya. Pengolah yang akan merubah input dan output. 8.
Sasaran objective Suatu sistem pasti memiliki tujuan goal atau sasaran objective. Jika
suatu sistem tidak memiliki sasaran atau tujuan, maka operasi sitem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila dapat mencapai sasaran ataupun tujuan dari sistem
itu sendiri.
C. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Sistem abstrak abstract system adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik physical system
merupakan sistem yang ada secara fisik.
b. Sistem alamiah natural system adalah sistem yang terjadi melalui proses
alam, tidak dibuat manusia. Sedangkan sistem buatan manusia human made system
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. c.
Sistem tertentu deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu probabilistic system
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalilitas.
d. Sistem tertutup closed system merupakan sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka open system
adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar. Jogiyanto. HM . Analisis dan Desain , Andi Offset,
Yogyakarta, 2005. Kualitas sistem informasi sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh beberapa
hal sebagai berikut: a.
Relevan relevancy Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan
kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah
relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai suatu bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan
oleh siapa saja. b.
Akurat accurancy
Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan completeness, seluruh pesan telah
benarsesuai correctness, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user security.
c. Tepat waktu timelineness
Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
d. Ekonomis economy
Informasi yang dihasilkan mempunyai nilai jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi
tersebut juga mempu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan tehnologi informasi.
e. Efisien efficiency
Informasi yang berkualitas memliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantis, namun
mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.
f. Dapat dipercaya reliability
Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya. Misalkan output suatu
program komputer, bisa dikategorikan sebagai reliability, karen aprogram komputer akan memberikan output sesuai dengan input yang diberikan,
dan outputnya tidak pernanh dipengaruhi oleh iming-iming jabatan, ataupun setumpuk nilai rupiah. Al-Bahra bin Ladjamudin 2005:12.
2.1.1.3 Konsep Informasi