Manfaat Enzim Identifikasi Bakteri

18

3.4.4 Uji PotensiEnzim Amilase

Bakteri hasil isolasi diuji kemampuannya dalam menghidrolisis karbohidrat dengan cara membuat media TSA yang telah ditambahkan sumber karbohidrat yaitu tepung terigu dan tepung kanji yang masing-masing sebanyak 10, kemudian media kultur TSA yang telah mengandung pati dimasukkan ke dalam cawan petri. Media kultur pada setiap cawan petri dibagi menjadi 5 bagian. Inokulasi isolat yang akan diuji ke dalam media TSA dengan cara menempatkan 1 ose biakan dibagian yang telah disediakan, kemudian inkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam jika terjadi proses hidrolisis pati akan terlihat daerah atau zona bening di sekeliling koloni mikroba. Diameter zona bening yang terbentuk kemudian diukur Aslamsyah et al., 2008.

3.4.6 Identifikasi Bakteri

Identikasi bakteri dilakukan jika terdapat isolat terpilih dengan melakukan serangkaian uji morfologi dan biokimianya secara bertahap berdasarkan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Pada tahap awal identifikasi, dilakukan uji pewarnaan Gram, uji katalase, uji Oksidase-Fermentasi, uji TSIA, uji TIO, uji SIMON CITRAT, uji LIA,dan uji MIO lampiran 3 Holt dan Kreig, 1984. 28

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu isolat yang didapat dari penelitian ini sebanyak 102 isolat dan terdapat satu isolat potensial D2 yang diidentifikasi sebagai Pseudomonas cepacia yang mampu menghasilkan enzim amilase dengan substrat tepung terigu.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini yaitu penelitian lebih lanjut perlu dilakukannya uji patogenisitas, uji antagonisme, maupun karateristik enzim amilase yang dihasilkan bakteri Pseudomonas cepacia D2 terhadap ikan gurame tersebut sehingga nantinya dapat diaplikasikan dalam kegiatan budidaya ikan gurame O. gouramy. 29 DAFTAR PUSTAKA Adi, S. 2000. Aktivitas Enzim-Enzim Ekstraseluler Pada Sistem Pencernaan Ikan Gurame Osphronemus gouramy Lac bogor: IPB Abdiguna,A, Santoso, L, Wardiyanto, Suparmono. 2013. Penggunaan Tepung Daging dan Tulang Sebagai Alternatif Sumber Protein Hewani pada Pakan Ikan Nila Merah Oreochromis Niloticus. E-jurnal rekayasa dan teknologi budidaya perairan vol 2. No. 1 Affandi, R., Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F. dan Sulistiono. 2004. Fisiologi Ikan, Pencernaan dan Penyerapan Makanan . Bogor : Institut Pertanian Bogor. 215 hal Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., Winarni, E. 2004. Biologi 3. Jakarta: Esis Erlangga Aslamsyah, Siti. 2008. Kontribusi Mikroflora Dalam Saluran Pencernaan Ikan Gurame Osphronemus gouramy Lac pada fase karnifora. Bogor : Simposium Nasional Bioteknologi Akuakultur II. Aslamsyah, Siti. 2009. Penggunaan Probiotik Amilolitik Carnobacterium sp Sebagai Biodegradasi Pakan Buatan pada Budidaya Ikan Bandeng Chanos Chanos Frosskal. Makasar : Seminar Nasional Perikanan Dan Kelautan Kawasan Timur. Alamsyah, Siti., Hasni Y. Aziz., dan Komang G. Wiryawan. 2009. Mikroflora Saluran Pencernaan Ikan Gurame Osphronemus gouramy Lacepede.Torani Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Vol. 19, No.1 Hal. 66 – 73 Campbell, N.A., J.B. Reece and L.G. Mitchell. 1999. Biology 5th ed. Addison Wesley Longman, Inc., California. Cowan, S.C., and Stell. 1985. Manual for identification of medical bacteria. 2 nd ed. Cambridge University Press, London. Xii+238 pp. Cappucino, J.G., and N. Sherman. 1983. Microbiology a laboratorium manual. 6 ed. USA: Pearson Education. Feliatra, Efendi. I, dan Suryadi. E. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik dari ikan Kerapu macan Ephinephelus fuscogatus dalam Upaya Efisiensi Pakan Ikan . Jurnal Natur Indonesia 62: 75-80.