- Indeks ruang
݇ =
௫ ௧
್
ା
.................................................................................. 3.2
k : Indeks ruang
p : Panjang ruangan m
l : lebar ruangan m
tb : tinggi sumber cahaya diatas bidang kerja m
- Efisiensi penerangan
Nilai k hasil perhitungan indeks ruang digunakan untuk menentukan nilai efisiensi penerangan lampu k
p
. Bila nilai k angkanya tidak ada tidak tepat pada tabel, maka untuk menghitung efisiensi kp dengan interpolasi
berikut : ݇
= ݇
ଵ
+
ି
భ
మ
ି
భ
݇
ଵ
− ݇
ଶ
.................................................... 3.3
d. Evaluasi Potensi Penghematan Energi. Saat peluang penghematan energi sudah diidentifikasi maka evaluasi
kelayakan ekonomis perlu dilakukan khususnya tentang rekomendasi untuk penghematan energi.
3.4. Diagram Alir
Gambar 3.3.Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.3 merupakan diagram alir penelitian. Pada diagram alir tersebut hal yang pertama kali dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan dan
penyusunan data yang berupa data historis gedung, diantaranya adalah denah gedung, rekening pembayaran listrik satu tahun terakhir serta intensitas
pencahayaan ruangan dan beban pencahayaan. Setelah mendapatkan data, selanjutnya menentukan tingkat pencahayaan minimum setiap ruangan. Kemudian
dilanjutkan dengan menghitung beban pencahayaan dan nilai IKE gedung. Nilai IKE dibandingkan dengan Per Men ESDM no.13 tahun 2012 dan nilai intensitas
serta beban pencahayaan dibandingkan dengan SNI 03-6197-2010. Jika salah-satu nilai dari kedua parameter tersebut tidak sesuai dengan target, maka dilakukan
pengkondisian dan pengoptimalan pada sistem pencahayaan serta penghitungan ulang. Apabila nilai IKE dan sistem pencahayaan sesuai target, penelitian
dilanjutkan dengan mencari sistem pengkondisian pencahayaan paling baik, dengan melihat nilai parameter IKE serta intensitas pencahayaan.
V. KESIMPULAN
5.1. Simpulan
Setelah mendapatkan hasil pengukuran pada penerangan ruangan dan menganalisis data yang telah dituangkan dalam bentuk tabel dan kurva, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan berikut: 1. Intensitas konsumsi energi IKE listrik pada gedung rektorat Universitas
Lampung Unila sebesar 3,13 kWhm² per bulan. Nilai ini adalah sangat efisien berdasarkan PerMen ESDM No.13 tahun 2012 termasuk pada kriteria
sangat efisien. 2. Berdasarkan hasil pengukuran intensitas cahaya ruangan di gedung rektorat
Unila, diperoleh hasil 93,18 ruangan yang berada dibawah nilai standar intensitas cahaya yang ditetapkan dalam SNI 03-6197-2010.
3. Berdasarkan hasil perhitungan beban pencahayaan terpasang per meter persegi di gedung rektorat Unila, ditemukan 10,61 ruangan melebihi nilai standar
beban pencahayaan per meter persegi maksimum yang ditetapkan dalam SNI 03-6197-2010.
4. Pemakaian energi untuk sistem pencahayaan pada gedung rektorat Unila adalah 12,9 dari total pemakaian energi
5. Berdasarkan hasil perhitungan dan temuan pada sistem pencahayaan gedung rektorat Unila, maka perlu dilakukan optimasi pencahayaan dengan skema
sebagai berikut : a. Penggunaan lampu LED T8 16.5T848-3500 IF 101 dimana intensitas
penerangan rata-rata pada bidang kerja disesuaikan dengan kondisi eksisting hasil pengukuran.
b. Penggunaan jenis lampu menggunakan lampu TL-D 36W830 1SL diamana intensitas penerangan rata-rata pada bidang kerja berdasarkan
SNI 03-6197-2010. c. Penggunaan jenis lampu LED T8 16.5T848-3500 IF 101 dimana
intensitas penerangan rata-rata pada bidang kerja berdasarkan SNI 03- 6197-2010.
6. Dari hasil optimasi yang dilakukan, skema c adalah skema yang paling direkomendasikan karena dapat memenuhi nilai intensitas cahaya ruangan
yang sesuai dengan SNI 03-6197-2010 dengan konsumsi energi listrik paling hemat dibandingkan dengan skema yang lainnya dengan nilai IKE 3,299
kWhm² per bulan.
5.2. Saran
1. Sebaiknya dilakukan perawatan serta pembersihan pada armatur lampu agar intensitas pencahayaan yang dihasilkan tetap optimal.
2. Sebaiknya di gedung rektorat universitas lampung menggunakan lampu yang memiliki efikasi tinggi serta daya yang kecil, seperti lampu LED.