2. Penandaan Data, yaitu pemberian kode atau tanda pada data-data yang telah diedit;
3. Rekontruksi data, yaitu data disusun secara teratur, berurutan dan logis sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan;
4. Sistematisasi data, yaitu menempatkan data-data menurut kerangka sistematik bahasan urutan masalah.
3.6 Analisis Data
Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu dengan memaparkan keterangan dari data secara jelas dan terinci
dalam bentuk uraian kalimat. Analisis data sekaligus merupakan jawaban atas permasalahan yang diajukan sehingga diperoleh gambaran yang relevan dengan
tujuan penelitian ini. Berdasarkan analisis tersebut maka diharapkan akan mendapatkan gambaran mengenai permasalahan untuk ditarik kesimpulan dan
saran.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Peraturan Daerah Perda perlindungan terhadap perempuan di Provinsi Lampung
periode 2004-2014 belum memberikan perlindungan terhadap perempuan. Hal ini disebabkan:
1. Proses Pembentukan Peraturan Daerah Perda baik yang berkaitan dengan perlindungan perempuandi Provinsi Lampung memiliki mekanisme yang
sama dengan pembentukan Peraturan Daerah Perda lainnya antara lain dimulai dari perencanaan sampai pada penyebarluasannya
belum mengusung aspirasi masyarakat yang membutuhkan perlindungan
terhadap perempuan sehingga peraturan daerah yang berkaitan dengan perlindungan perempuan hanya menjadi norma-norma hukum yang tertulis
namun belum memberikan perlindungan terhadap perempuan secara maksimal.
2. Dari hasil evaluasi melalui penilaian menyeluruh terhadap input, process,
output, dan outcome dari kebijakan pemerintah daerah melalui ke-8 kedelapan Perda Perlindungan terhadap perempuan menunjukkan hasil
yang belum optimal karena Perda yang ada sejauh ini hanya berfungsi sebagai
peraturan yang tertulis yang tidak diimbangi dengan pengimplementasiannya, sehingga dalam pelaksanaan, pelayanan serta