V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang didapatkan dari hasil pengujian, pengambilan data dan analisa penggunaan zeolit pada motor diesel 4 langkah , maka didapatkan beberapa
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Penggunaan zeolit yang diaktivasi basa-fisik NaOH dan KOH pada mesin diesel 4 langkah dapat meningkatkan prestasi mesin tersebut berdasarkan
naiknya daya engkol dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik dibandingkan dengan tanpa penggunaan zeolit.
2. Peningkatan daya engkol rata-rata terbaik pada variasi normalitas yaitu
zeolit teraktivasi NaOH sebesar 1,6605 dan zeolit teraktivasi KOH sebesar 1,4724 pada normalitas 1N pada variasi rapat.
3. Penurunan konsumsi bahan bakar spesifik rata-rata terbaik pada variasi
normalitas yaitu zeolit teraktivasi NaOH sebesar 2,836 dan zeolit teraktivasi KOH sebesar 2,414 pada variasi rapat dengan normalitas 1
N. 4.
Penggunaan zeolit rapat lebih meningkatkan kenaikan daya engkol serta menurunkan konsumsi bahan bakar spesifik dibandingkan renggang. Pada
penelitian ini peningkatan zeolit NaOH rapat terhadap daya engkol sebesar sebesar 1,6605 sedangkan NaOH renggang sebesar 1,4913 .
5. Zeolit teraktivasi NaOH-Fisik lebih baik dibandingkan dengan zeolit
teraktivasi KOH-Fisik dalam hal peningkatan daya engkol maupun penurunan konsumsi bahan bakar spesifik, hal ini disebabkan pada proses
aktivasi kimia kation-kation bermuatan positif dapat dipertukarkan dan dapat di isi dengan ion Na
+
maupun K
+
. Dan hal ini terbukti dari hasil pengujian zeolit teraktivasi NaOH lebih optimal dalam peningkatan daya
engkol dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik dibandingkan zeolit teraktivasi KOH. Hal ini karena aktivasi kimia menggunakan aktivator basa
NaOH akan membentuk permukaan yang lebih luas pada pori-pori dan daya adsorbsi yang semakin besar.
6. Penggunaan variasi normalitas pada normalitas 1N, 2N, 3N dan 4N pada
penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa semakin tinggi nilai normalitas maka penghematan konsumsi bahan bakar spesifik yang
dihasilkan mesin diesel semakin kecil hal ini disebabkan pengaktivasian basa memiliki batas optimal, dimana penggunaan normalitas 1N adalah
yang paling optimal untuk melarutkan pengotor-pengotor di sisi permukaan kristal zeolit sekaligus konsentrasi yang paling optimal dalam larutan
NaOH dan KOH dapat masuk ke dalam pori-pori kristal zeolit untuk membersihkan pengotor-pengotor tersebut.
B. Saran
Berikut ini beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yaitu: 1.
Perlu adanya penelitian zeolit teraktivasi basa jenis lain yang memungkinkan memiliki optimalisasi terhadap zeolit jauh lebih baik lagi.
2. Perlunya dilakukan pengujian mengenai jangka waktu efektif penggunaan
zeolit agar zeolit memiliki daya guna yang optimal saat digunakan. 3.
Agar lebih mengoptimalkan pengadsorbsian zeolit sehingga meningkatkan prestasi mesin perlu dilakukan inovasi penambahan bahan-bahan lain yang
terbukti memiliki daya adsorbsi yang baik pula seperti fly ash batu bara dan arang sekam batok kelapa.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi,F Hadisi .Hendri. 2011. Pengaruh Metode Aktivasi Zeolit Alam Sebagai Bahan Penurun Temperatur Campuran Beraspal Hangat. Pusat
Litbang Jalan dan Jembatan. Bandung
Ahmadi,K. 2009. Kinerja Zeolit Alam Teraktivasi Pada Penjernihan Minyak Bekas Penggorengan Keripik Tempe. Jurnal Teknologi Pertanian, 10 2 :
136 – 143.
Andrianus, N.K. 2012. Pengaruh Normalitas NaOH KOH Pada Aktivasi Basa – Fisik Pelet Tekan Terhadap Prestasi Motor Diesel 4 Langakah. Skripsi.
Jurusan Teknik Mesin - Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Auerbach .S.M, Carrado. K.A, Dutta.
P.K.. 2003. Zeolite Science And Technology, Marcel Dekker. New York.
Daryanto, 2000. Teknik Perawatan Mobil.Andi.Jakarta.
Daryanto, 2010. Teknik Servis Mobil. PT Rineka Cipta. Jakarta
Daryanto, 2003. Dasar-dasar teknik mobil. Bumi Aksara.Jakarta Elida S.T. 1996. Pengantar Kimia. Gunadarma. Jakarta.
Ginting.A.B, Anggraini.D, Indaryati .S, Kriswarini .Rosika. 2007. Karakterisasi Komposisi Kimia, Luas Permukaan Pori Dan Sifat Termal Dari Zeolit
Bayah,Tasikmalaya, Dan Lampung. Jurnal Teknik Bahan Nuklir. 3 1: 39