Analisis Pendapatan Pedagang Rokok Pekerja Sektor Informal dalam Pengembangan Wilayah Kota Medan

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG ROKOK PEKERJA SEKTOR INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH
KOTA MEDAN
TESIS
Oleh : AGUSTINUS SANGAPAN WANTONIUS SIMANJUNTAK
NIM. 027003004
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2004
Agustinus Sangapan Wantonius Simanjuntak : Analisis Pendapatan Pedagang Rokok Pekerja Sektor…, 2004 USU Repository © 2007

RINGKA SAN Agustinus Sangapan Wantonius Simanjuntak. NIM. “Analisis Pendapatan Pedagang Rokok Pekerja Sektor Informal dalam Pengembangan Wilayah Kota Medan”. Pembimbing: Dr. Syaad Afifuddin Sembiring, SE, M.Ec., sebagai ketua komisi pembimbing. Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec., sebagai anggota komisi pembimbing dan lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE, sebagai anggota komisi pembimbing. Profit pedagang rokok pekerja sektor informal di kota Medan lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Namun keberadaan pedagang rokok perempuan menjadi fenomena menarik yang meruntuhkan dominasi laki-laki dalam jenis pekerjaan tersebut. Umur responden mayoritas antara 18 sampai 30 tahun. Responden terdiri dari yang sudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga dalam porsi yang sama, selain itu kebanyakan responden tidak memiliki tanggungan dalam keluarga. Adapun pendidikan responden umumnya adalah pada taraf Sekolah Dasar (SD), namun yang menarik adalah terdapat 6 responden yang saat ini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dengan biaya sendiri dari pekerjaan sebagai berdagang rokok. Umumnya responden berasal dari keluarga miskin perkotaan di kota Medan. Alasan mereka menjadi pedagang rokok umumnya karena selama ini tidak memiliki pekerjaan atau menganggur. Faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang rokok pekerja sektor informal di kota Medan adalah modal, pengalaman berdagang dan jam kerja. Berdasarkan output regresi linear berganda, diperoleh angka R square sebesar 0,536. Hal ini berarti terdapat 53,6 persen pedapatan pedagang rokok pekerja sektor informal di kota Medan yang dipengaruhi oleh faktorfaktor: modal, pengalaman berdagang dan jam kerja. Sedangkan sisanya 46,4 person pendapatan pedagang rokok dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan kata lain, modal, pengalaman berdagang dan jam kerja pengaruhnya kuat terhadap pendapatan pedagang rokok, karena faktor-faktor tersebut mencapai 53,6 persen dalam mempengaruhi pendapatan pedagang rokok. Dan uji Anova atau F test, diperoleh Fhitung sebesar 21,589 dengan tingkat signifikansi 5 persen. Karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil daripada 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi pendapatan. Dengan kata lain, modal, pengalaman berdagang dan jam kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan pedagang rokok pekerja sektor informal di kota Medan.
Agustinus Sangapan Wantonius Simanjuntak : Analisis Pendapatan Pedagang Rokok Pekerja Sektor…, 2004 USU Repository © 2007