Efisiensi teknis Efisiensi harga atau allocative efficiency

2.4.1 Efisiensi teknis

Efisiensi teknis merupakan kemampuan maksimum yang dicapai oleh faktor produksi. Suatu perusahaan efisien secara teknis bilamana produksi dengan output terbesar yang menggunakan set kombinasi beberapa faktor produksi saja. Efisiensi teknis technical efficiency mensyaratkan adanya proses produksi yang dapat memanfaatkan faktor produksi yang sedikit demi menghasilkan output produksi dalam jumlah yang sama. Analisis efisiensi teknis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas karena koefisien regresi merupakan elastisitas produksi Soekartawi, 2002.

2.4.2 Efisiensi harga atau allocative efficiency

Efisiensi harga menujukkan hubungan biaya dan output. Efisiensi harga tercapai jika perusahaan tersebut mampu memaksimalkan keuntungan yaitu menyamakan nilai produk marginal setiap faktor produksi dengan harganya. Bila peternak mendapatkan keuntungan yang besar dari usaha ternaknya, misalnya karena pengaruh harga, maka peternak tersebut dapat dikatakan mengalokasikan faktor usaha ternaknya secara efisien. Efisiensi alokatif ini terjadi bila perusahaan memproduksi output yang paling disukai oleh konsumen. Produk Marginal PM menggambarkan perubahan penggunaan satu- satuan faktor produksi yang digunakan Soekartawi, 2002. Adapun nilainya dapat dicari dengan rumus sebagai berikut. PMx i = β i . PRx i Dimana: PRx i = YX i Keterangan: β i = Elastisitas produksi faktor produksi ke i PRx i = Produk rata-rata faktor produksi ke i Y = Jumlah produksi X i = Jumlah penggunaan faktor produksi yang digunakan Nilai Produk Marginal NPM dapat dihitung dengan mengalikan produk marginal dengan harga satu-satuan unit produksi yang dihasilkan Soekartawi, 2002. Adapun NPM dapat dicari dengan rumus sebagai berikut. NPMx i = PMx i . P y Dimana: NPMx i = Nilai Produk Marginal dari faktor X i P y = Harga rata-rata satu-satuan unit produksi Y Tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi ditentukan dengan cara membandingkan NPM faktor produksi dengan harga faktor produksi yang digunakan. Adapun rumusnya yaitu Soekartawi, 2002. Keterangan: Ef = Indeks efisiensi faktor produksi X i NPMx i = Nilai produk marjinal faktor produksi ke i Px i = Harga per satuan faktor produksi ke i Alokasi penggunaan faktor produksi tidak efisien dapat terjadi karena dua kemungkinan yaitu: alokasi masukan faktor produksi masih terlampau rendah atau alokasi masukan faktor produksi sudah terlampau tinggi. Menurut Soekartawi 2003, dalam Dewi 2012 bahwa dalam kenyataan NPMx i tidak selalu sama dengan Px i , yang sering terjadi adalah NPMx i Px i lebih besar dari satu artinya penggunaan faktor produksi X belum efisien, untuk mencapai efisiensi maka faktor produksi X perlu ditambah. NPMx i Px i kurang dari satu artinya penggunaan faktor produksi X tidak efisien, agar faktor produksi X menjadi efisien maka penggunaan faktor produksi X perlu dikurangi.

2.4.3 Efisiensi ekonomis