Sistem Saklar dan Sensor Sistem Transceiver Casing Miniatur Bangunan Gedung Pengenalan Software CodeVision AVR

K. AREF Aref adalah pin analog referensi bagi A D Converter.

2.3.3 Memory AT MEGA16

Arsitektur memori dalam ATmega16 AVR memiliki dua ruang memori utama, memory data dan ruang memori program. Selain itu, fitur ATmega16 juga mempunyai memori EEPROM Electrically Erasable Programmable Read Only Memory untuk penyimpanan data. Semua memori terdiri dari tiga ruang yang linear dan teratur. AT mega16 berisi 512 byte data memori EEPROM, yang diatur secara terpisah pada ruang data, di mana byte tunggal dapat dibaca dan ditulis. EEPROM memiliki daya tahan sekurang – kurangnya 100.000 menulis menghapus siklus. Jadi dalam proses penjadwalan semua perangkat elektronik yang akan dijadwalkan dalam system secara otomatis akan masuk dan disimpan ke dalam memori EEPROM tersebut.

2.4 Sistem Saklar dan Sensor

Sistem Saklar dan sensor adalah sistem yang menangani semua pensaklaran dan sensor arus listrik, isi dari sistem saklar dan sensor ini terdiri dari rangkaian pensaklaran dan sensor arus listrik. Sistem ini bertugas mendeteksi adanya arus yang terdapat pada ujung distribusi kabel, terpakai tidaknya arus listrik.

2.5 Sistem Transceiver

Sistem Transceiver adalah sistem yang bertugas mengirim paket data dari mikrokontroler AT Mega16 ke COM1 dan menerima paket data dari COM1 untuk disampaikan kepada mikrokontroller AT Mega16.

2.6 Casing

Casing adalah suatu kotak yang berfungsi melindungi rangkaian dari segala gangguan luar, bagian luar casing terdapat konektor-konektor untuk menghubungkan antar Mikrokontroler dan COM1, bahan casing terbuat dari Mika bening yang dibentuk sedemikian rupa dengan dipanaskan agar mudah dalam pemasangan dan pengecekan jika terjadi kerusakan.

2.7 Miniatur Bangunan Gedung

Miniatur Bangunan Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang adalah sebuah miniatur gedung kantor tanpa atap yang dibuat menyerupai gedung kantor yang sesungguhnya dan terbuat dari Mika bening. Miniatur gedung ini nantinya digunakan untuk Percobaan interface Pengendali Kelistrikan Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang.

2.8 Serial Data RS-232 atau COM1

Serial RS-232 adalah bentuk standart komunikasi yang telah lama ada untuk setiap pembuatan interface yang mengacu pada fungsi komputer. Serial RS232 pada komputer tidak lain adalah COM1 atau COM2. ada beberapa kriteria penting yang terdapat pada RS-232, diantaranya :

2.8.1 Standart Konektor

Gambar 2.6 Konektor standar RS232 Keterangan: a. RI Kaki no 1 Ring Indicator b. RXD Kaki no 2 Terminal untuk menerima data 1 2 3 4 5 6 7 8 9 c. TXD Kaki no 3 Terminal untuk mengirim data d. DTK Kaki no 4 Data Terminal Ready e. Gnd Kaki no 5 Grounding f. DSR Kaki no 6 Data Set Ready g. CTS Kaki no 8 Clear to Send h. RTS Kaki no 9 Request To Send

2.8.2 Converter USB ke serial RS-232

Jika PC atau Laptop yang akan digunakan tidak menyediakan atau kurang menyediakan port serial, dapat diatasi dengan menggunakan port USB. Begitu pula dengan perangkat keras yang akan dibangun, selain dapat menggunakan port serial RS232 nantinya juga dapat menggunakan port USB. Cara untuk merubah port USB agar dapat berkomunikasi layaknya melalui port RS232 misalnya adalah, dengan menggunakan IC FT232. IC ini adalah IC USB UART. Secara garis besar IC ini berfungsi untuk merubah data USB yang berasal dari port USB menjadi data serial dengan level tegangan. Sehingga dengan menggunakan IC FT232 para pengguna dapat melakukan komunikasi data serial UART melalui port USB. Semua proses handshaking , enumerasi dan lain-lain yang diperlukan agar dapat menggunakan port USB telah ditangani oleh IC FT232 tersebut, sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakannya. Telah tersedia output dengan pin out standar RS232 dengan level tegangan, sedangkan pada input telah tersedia pin input untuk port USB. Pada PC telah tersedia software driver agar IC tersebut dapat digunakan sebagai Virtual port COM. Sehingga pada proses develop software untuk PC juga relative mudah, tidak perlu membuat software driver lagi. Pengguna dapat menggunakan port COM virtual yang telah tersedia untuk dapat melakukan komunikasi data serial.

2.9 Pengenalan Software

Dalam melakukan pemrograman banyak software yang dapat digunakan seperti Pinneacle, BASCOM-8051, AVR Studio-4 dan BASCOM-AVR, CodeVision-AVR. Dalam perancangan sistem kendali rumah penulis menggunakan bahasa pemrograman Basic dengan menggunakan software CodeVision AVR. dan untuk menanamkan software yang telah dibuat dalam bahasa pemograman pada mikrokontroler adalah ISP PGM. Dari program yang telah dibuat yaitu dari Codevision AVR akan ditanamkan dalam mikrokontroler AT Mega16.

2.10 CodeVision AVR

Program CodeVision AVR adalah program yang berbasis Windows untuk mikrokontroler At Mega16, At Mega32 ,At Mega8, At Mega 8535, At Mega 128, At Mega 64, At tiny 2313, dan yang lainnya. CodeVision AVR merupakan sebuah cross-compiler C, Integrated Development Environtment IDE, dan Automatic Program Generator yang didesain untuk mikrokontroler buatan Atmel seri AVR. CodeVision AVR dapat dijalankan pada system operasi Windows 95, 98, Me, NT4, 2000, dan XP. Cross-compiler C mampu menerjemahkan hampir semua perintah dari bahasa ANSI C, sejauh yang diijinkan oleh arsitektur dari AVR, dengan tambahan beberapa fitur untuk mengambil kelebihan khusus dari arsitektur AVR. IDE mempunyai fasilitas internal berupa software AVR Chip In-System Programmer yang memungkinkan penulis untuk melakukan transfer program kedalam chip mikrokontroler setelah sukses melakukan kompilasi asembli secara otomatis. Software In-System Programmer didesain untuk bekerja dengan Atmel STK500AVRISPAVRProg, Kanda Systems STK200+300, Dontronics DT006, Vogel Elektronik VTEC-ISP, Futurlec JRAVR dan MicroTronics ATMega programmers development boards.

2.11 Definisi MySQL