SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BA
SISTEM KELISTRIKAN PADA GEDUNG KANTOR BANK SUMSEL
CABANG PANGKALPINANG
DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk
Oleh:
1
� � �� � � , �
�� � � �, . . , �.
Mahasiswa Teknik Elektro, 2 Dosen Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung
E-mail: [email protected]
-Abstrak-
Penelitian ini membahas tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel
cabang pangkalpinang yang sesuai dengan standar persyaratan umum instalasi listrik (PUIL
2000). Untuk penelitian yang dilakukan di kantor Bank Sumsel Babel adalah berupa penelitian
tentang sistem kelistrikan yang ada pada kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang yang
dilakukan oleh PT. PP (Persero) Tbk. Untuk penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian
tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang secara
umum, dan perancangan instrument instalasi gedung seperti luas penampang kabel, nilai
pengaman dan pencahayaan gedung pada pembangunan kantor Bank Sumsel Babel cab.
Pangkalpinang. Dan untuk analisa yang digunakan adalah berupa metode analisa yang
berdasarkan (PUIL 2000).
Kata kunci: Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000), sistem kelistrikan.
I.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat di masyarakat
seiring
dengan
berkembangnya
perkembangan zaman, salah satunya adalah
ilmu pengetahuan dibidang kelistrikan.
Listrik merupakan salah satu bagian yang
sangat penting dalam pembangunan dan
kehidupan sehari-hari, maka dari hal
tersebut perlu adanya penelitian tentang
sistem kelistrikan yang baik dan sesuai
dengan
standarisasi
agar
dapat
meningkatkan efisiensi dan keamanan dari
penguna listrik itu sendiri. Untuk pencapaian
pemahaman tentang sistem kelistrikan yang
baik dan benar ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu salah satunya dengan adanya
kegiatan Kerja Praktik.
Kerja Praktik merupakan kegiatan yang
bermanfaat bagi mahasiswa yang diadakan
perguruan tinggi yang bertujuan untuk
membentuk ketrampilan mahasiswa sesuai
dengan minat dan potensi yang dimiikinya,
serta mampu beradaptasi (Soft Skill) dengan
kondisi industri dan lingkungan kerja yang
dihadapinya dilapangan. Kerja Praktik
dilakukan mahasiswa selama kurang lebih
satu bulan di perusahaan atau badan usaha.
Selama itu mahasiswa belajar beradaptasi
dengan
lingkungan
dan
sekaligus
menerapkan
teori
yang
didapatkan
diperguruan tinggi melalui aplikasi nyata
dan actual di industri.
Kerja praktik ini dilakukan di Kantor
site PT. Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk. pada proyek pembangunan kantor
Bank Sumsel Babel cabang Pangkalpinang
didepan Lapangan Merdeka Pangkalpinang
dengan jumlah lantai gedung mencapai
sepuluh lantai. Tujuan yang diharapkan
Kerja Praktek ini adalah mahasiswa dapat
mengetahui
dan
memahami
sistem
kelistrikan yang baik dan sesuai dengan
standarisasi PUIL 2000.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan Penulisan Laporan Kerja Praktek ini
adalah:
1.)
2.)
3.)
Memperluas wawasan ilmu Mahasiswa
tentang
orientasi
pengembangan
teknologi kelistrikan di masa sekarang
dan mendatang, sehingga diharapkan
Mahasiswa dapat memahami teori dan
kenyataan yang dihadapi di lapangan.
Menambah informasi dan pengetahuan
mengenai prinsip yang di pelajari
selama kuliah dengan aplikasinya di
lapangan.
2.2
Dalam banyak contoh, arus rancangan
Ib disebutkan oleh pabriknya. Namun sering
kali pula arus rancangan ini harus
dihitung. Dalam kasus seperti ini, dua rumus
(satu untuk sistem fasa Tunggal dan satu
untuk sistem tiga-fasa) dapat digunakan.
Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa:
Ib
Ib
1.3
BATASAN MASALAH
Dalam laporan ini membahas hal-hal
bersifat umum yang menyangkut tentang
komponen komponen dan sistem kelistrikan
pada gedung kantor Bank Sumsel cabang
Pangkalpinang pada lantai 3.
II.
DASAR TEORI
2.1
DASAR INSTALASI LISTRIK
Rancangan instalasi listrik ialah berkas
gambar rancangan dan uraian teknik, yang
digunakan
sebagai
pedoman
untuk
melaksanakan pemasangan suatu instalasi
listrik. Rancangan instalasi listrik harus
dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan
dipahami oleh para teknisi listrik.
=
=
Keterangan:
Ib
P
V
=
=
=
�( ��� )
�( ��� )
3�
(1)
(2)
Arus rancangan (Ampere)
Daya (watt)
Tegangan (Volt)
Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai
tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib,
selanjutnya kita harus memilih setting
nominal proteksi (In) sedemikian rupa
hingga arus nominal (In) lebih dari arus
rancangan (Ib).
2.3 SISTEM PENCAHAYAAN
GEDUNG
Perancangan bangunan bertingkat
harus memepelajari masalah penerangan
atau pencahayaan sehingga bangunan dapat
berfungsi seperti yang diharapkan. Selain
itu, perancangan bangunan harus juga
memperhatikan manfaat penerangan atau
pencahayaan alam selama masih dapat
dimanfaatkan seperti:
1.
2.
3.
2.1 Gambar instalasi Listrik
PERHITUNGAN KABEL
INSTALASI LISTRIK
4.
Matahari
Penggunaan jenis bahan yang tembus
cahaya
Pengurangan intensiatas cahaya oleh
Sunscreen dan pohon.
Warna bahan sebagai bidang pantulan
yang berpengaruh seperti, warna
dinding, langit-langit dan lantai.
Rumus untuk perhitungan jumlah
lampu:
Jumlah lampu (N) =
Kuat Penerangan
E x Luas Bidang Kerja (A)
Lumen lampu x LLF x CU
(3)
Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa:
�( ��� )
Ib
=
(4)
cos �
Dan untuk perhitungan arus rancangan 3
fasa:
�( ��� )
(5)
Ib
=
3 � cos �
(8)
Keterangan:
Dimana:
Ib
P
V
Cos �
Untuk sistem penerangan langsung dengan
warna plafond dan dinding terang
Coefisien Of utilization (CU) = (50-60) %
Light loss Factor (LLF) = (0,7-0,8)
UNTUK
PENGGUNAAN
Arus rancangan (Ampere)
Daya (watt)
Tegangan (Volt)
Faktor Kerja 0,8-0,9
Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai
tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib,
selanjutnya kita harus memilih setting
nominal proteksi (In) sedemikian rupa
hingga arus nominal (In) lebih dari arus
rancangan (Ib).
LUX
1. Kantor
300-500
- Umum
250
- Toilet
150
- Tangga
1.000-2500
- Khusus
300
- R.Kerja
300
- R. Baca
150
- Gudang
100
- Koridor
300
- R.Rapat
2. Kantor Pos
1000
- Sortir
Pengiriman
200-500
3. Restoran
50-300
4. Bioskop
300-500
5. Sekolah
300-500
6. Toko
Tabel 2.1 (Estimasi Kekuatan Cahaya pada
suatu gedung)
2.4
=
=
=
=
SISTEM PROTEKSI INSTALASI
LISTRIK
Dalam banyak contoh arus rancangan
Ib disebutkan oleh pabriknya atau ditentukan
oleh pabriknya sebagai kebutuhan beben.
Namun sering kali pula arus rancangan ini
harus dihitung untuk mendapatkan arus
rancangannya. Dalam kasus seperti ini, ada
dua rumus (satu untuk sistem fasa Tunggal
dan satu untuk sistem tiga-fasa). Rumus
yang digunakan adalah seperti dibawah ini:
2.5 PERHITUNGAN KABEL
INSTALASI LISTRIK
Arus bolak-balik
1.
I=
2.
I=
Fasa 1 (satu) :
�
� cos �
(6)
Fasa 3 (tiga):
�
3 � � cos �
(7)
dimana:
P = Daya dalam watt
E= Tegangan Fasa-netral dalam volt
I = Kuat arus dalam watt
Cos � = Faktor Kerja 0,8-0,9
Pada bab 5.2.2.2 PUIL 2000 Kabel lampu
tidak boleh lebih kecil dari 0,5 ��2 [5].
Pada sirkit dengan penampang kurang dari
2,5 mm2, tidak boleh disambungkan KKB
atau KK fase satu 15A atau 20A [5].
III. PEMBAHASAN
3.1 SISTEM INTERKONEKSI PLN &
GENSET
Sistem interkoneksi antara PLN &
Genset menggunakan AMF & ATS. Dimana
AMF & ATS berfungsi mengatur secara
otomatis antara koneksi PLN dengan
Genset. Apabila listrik PLN mati maka
Genset akan hidup secara otomatis, dan
sebaliknya apabila listrik PLN hidup maka
dengan secara otomatis Genset akan mati.
Gambar 3.2 Diagram satu garis beban
penerangan/stopkontak & AC
Berikut ini adalah sistem interkoneksi pada
gedung Bank Sumsel Babel:
Dari tabel dapat dilihat bahwa untuk
penggunaan kabel NYA 2 x 1,5 ��2 adalah
nilai penampang minimal dari penghantar
penerangan yaitu dengan arus maksimal
melewati kabel sebesar 10A. Nilai ini di
dapat dari Tabel Kemampuan Hantar Arus
Kabel Instalasi Suhu Keliling 30°, dan Suhu
kabel Maksimum 70°.
3.3 PERHITUNGAN SISTEM
PROTEKSI INSTALASI LISTRIK
Dari persamaan (4) dan (5) dihasilkan
perhitungan:
Gambar 3.1 Diagram sistem catu daya listrik
3.2 PEMBAHASAN KABEL INSTALASI
1.
2.
3.
Pada pemahasan kabel instalasi ini
akan dibahas berupa perhitungan
penggunaan kabel pada lantai 3 pada
gedung kantor Bank Sumsel Babel
cab. Pangkalpinang.
Dari diagram listrik utama, pada
lantai 3 terdapat 2 panel bagi yaitu
PP/LP-Lantai 3 dan PP/AC-lantai 3.
Berikut ini adalah diagram satu garis
pembeban pada lantai 3:
Tabel 3.1 (Perbandingan nilai pengaman
instalasi antara hasil perhitungan dengan
yang terpasang)
No
1.
2.
3
4
5
6
Beban/
Grup
LP/1
2
ST/1
2
AC/1
2
AMPERE
/ MCB
6A
6A
10 A
10 A
16 A
16 A
Arus
Beban
1,57 A
1,10 A
4,54 A
5,45 A
12,31 A
14,67 A
Ket
BAGUS
BAGUS
BAGUS
BAGUS
BAGUS
BAGUS
Nilai pengaman yang terpasang dengan
hasil perhitungan sesuai dengan standarisasi
PUIL 2000 dengan perbandingan nilai arus
beban tidak boleh melebihi kemampuan
nilai pengaman yang terpasang. Maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan nilai
pengaman pada gedung kantor Bank
Sumsel Babel cab. Pangkal pinang
baik
3.4
PEMBAHASAN SISTEM
PENERANGAN
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada gedung kantor Bank Sumsel
Babel cabang pangkal pinang jenis-jenis
lampu yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan
analisa
dan
pembahasan yang telah dilakukan selama
kerja praktek, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 3.2 (Jenis-jenis lampu)
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JENIS LAMPU
Baret TL 20 watt
Downlight PLC 13 watt
Downlight PLC 18 watt
Open TL 1 x 18 watt
Open TL 1 x 36 watt
Recessed TL 1 x 36 watt
Recessed TL 2 x 36 watt
PEMASANGAN
Tangga
Koridor
Toilet
Indoor dan Out door
Indoor dan Out door
Indoor dan Out door
Indoor dan Out door
Nilai data penerangan pada tiap ruangan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 ((Hasil perbandingan antara nilai
hasil perhitungan lumen/ruangan dengan
hasil terpasang)
No.
Ruangan
1. Relationship Office.
2. Umum & akutansi
3.
R. Rapat 1
4.
R.Rapat 2
5.
R. Rapat 3
6.
Koridor
7.
Toilet Pria
8.
Toilet wanita
9.
Pantry
10.
R. panel
11.
R. fotocopy
12.
Tangga 1
13.
Tangga 2
14.
Tangga 3
LUX
LUX
Standar/ peruangan
300
402,2
350
466,56
300
486
300
430,01
300
332,3
100
127,34
250
272,3
250
272,3
100
117,4
100
172,8
100
148,29
150
172
150
172
150
172
KET
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Untuk data standarisasi yang digunakan
sebagai pedoman tingkat pencahayaan pada
suatu gedung adalah tata cara perancangan
sistem pencahayaan buatan pada bangunan
gedung SNI 03-6575-2001 [6]. Dan dapat
disimpulkan bahwa tingkat pencahayaan per
ruangan pada kantor Bank Sumsel Babel
cab. Pangkalpinang memenuhi standarisasi
penerangan bangunan.
1. Sumber listrik pada gedung kantor Bank
Sumsel Babel cab. Pangkalpinang
menggunakan 2 (dua) sumber yaitu PLN
& GENSET
2. Penggunaan kabel instalasi listrik pada
gedung kantor Bank Sumsel Babel cab.
Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi
standarisasi PUIL 2000
3. Penggunaan alat pengaman arus listrik
(MCB) pada gedung kantor Bank Sumsel
Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3
memenuhi standarisasi PUIL 2000
4. Penggunaan lampu penerangan pada
gedung kantor Bank Sumsel Babel cab.
Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi
standarisasi tata cara perancangan sistem
pencahayaan buatan pada bangunan
gedung SNI 03-6575-2001.
4.2
SARAN
Setelah melakukan Kerja Praktek
beberapa saran dari penulis antara lain:
ini,
1.) Dari diagram 1 garis beban lantai 3,
untuk penggunaan pengaman arus
(MCB) Mini Circuit Breaker pada beban
stopkontak sebaiknya digunakan dengan
20A, dikarenakan arus beban pada beban
puncak melebihi kemampuan Mini
Circuit Breaker (MCB).
Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
Tangoro,
Dwi.,
“Utilitas
Bangunan” (Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 2000)
Poerbo M, Hartono., “Utilitas
Bangunan” (Jakarta: Djambatan,
2002)
Kadir, Abdul., “Distribusi dan
Utilisasi Tenaga Listrik” (Jakarta:
Universitas Indonesia Press, 2006)
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
http://listrikypt.wordpress.com/201
3/07/23/sistem-dan-cara-kerjagenset-generator-set/
Panitia PUIL, SNI 04-0225-2000.
“Persyaratan
Umum
Instalasi
Listrik 2000”. Jakarta: Direktorat
Penyelidikan Masalah bangunan.
Panitia SNI 03-6575-2001, “Tata
cara
perancangan
sistem
pencahayaan buatan
pada bangunan gedung”. Jakarta:
Direktorat Penyelidikan Masalah
bangunan.
Khumairah,
Mastura.,
2012,
Transformator 3 fasa, http://elektrounimal.blogspot.com/2011/12/tapchanger-pada-transformator.html,
diakses 19 November 2014.
…….,2014, denah-instalasi-rumah,
http://desainrumahminimalis2015.c
om, diakses 19 November 2014.
…….,2014, Komponen-komponen
instalasi
listrik,
www.listrikshop.com, diakses 20
November 2014.
…….,2014, Panel-panel tegangan
rendah
dan
menengah,
www.centrado.co.id, diakses 21
November 2014.
BIOGRAFI
Dedy Syah Putra
(102 11 11 011), lahir
di Sungailiat pada 12
juni 1994. Saat ini
sedang menyelesaikan
studinya di Teknik
Elektro
Universitas
Bangka
Belitung
bidang
konsentarasi
Teknik Tenaga Listrik.
CABANG PANGKALPINANG
DI PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (Persero). Tbk
Oleh:
1
� � �� � � , �
�� � � �, . . , �.
Mahasiswa Teknik Elektro, 2 Dosen Teknik Elektro, Universitas Bangka Belitung
E-mail: [email protected]
-Abstrak-
Penelitian ini membahas tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel
cabang pangkalpinang yang sesuai dengan standar persyaratan umum instalasi listrik (PUIL
2000). Untuk penelitian yang dilakukan di kantor Bank Sumsel Babel adalah berupa penelitian
tentang sistem kelistrikan yang ada pada kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang yang
dilakukan oleh PT. PP (Persero) Tbk. Untuk penelitian yang dilakukan adalah berupa penelitian
tentang sistem kelistrikan pada gedung kantor Bank Sumsel Babel cabang pangkalpinang secara
umum, dan perancangan instrument instalasi gedung seperti luas penampang kabel, nilai
pengaman dan pencahayaan gedung pada pembangunan kantor Bank Sumsel Babel cab.
Pangkalpinang. Dan untuk analisa yang digunakan adalah berupa metode analisa yang
berdasarkan (PUIL 2000).
Kata kunci: Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000), sistem kelistrikan.
I.
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat di masyarakat
seiring
dengan
berkembangnya
perkembangan zaman, salah satunya adalah
ilmu pengetahuan dibidang kelistrikan.
Listrik merupakan salah satu bagian yang
sangat penting dalam pembangunan dan
kehidupan sehari-hari, maka dari hal
tersebut perlu adanya penelitian tentang
sistem kelistrikan yang baik dan sesuai
dengan
standarisasi
agar
dapat
meningkatkan efisiensi dan keamanan dari
penguna listrik itu sendiri. Untuk pencapaian
pemahaman tentang sistem kelistrikan yang
baik dan benar ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu salah satunya dengan adanya
kegiatan Kerja Praktik.
Kerja Praktik merupakan kegiatan yang
bermanfaat bagi mahasiswa yang diadakan
perguruan tinggi yang bertujuan untuk
membentuk ketrampilan mahasiswa sesuai
dengan minat dan potensi yang dimiikinya,
serta mampu beradaptasi (Soft Skill) dengan
kondisi industri dan lingkungan kerja yang
dihadapinya dilapangan. Kerja Praktik
dilakukan mahasiswa selama kurang lebih
satu bulan di perusahaan atau badan usaha.
Selama itu mahasiswa belajar beradaptasi
dengan
lingkungan
dan
sekaligus
menerapkan
teori
yang
didapatkan
diperguruan tinggi melalui aplikasi nyata
dan actual di industri.
Kerja praktik ini dilakukan di Kantor
site PT. Pembangunan Perumahan (Persero)
Tbk. pada proyek pembangunan kantor
Bank Sumsel Babel cabang Pangkalpinang
didepan Lapangan Merdeka Pangkalpinang
dengan jumlah lantai gedung mencapai
sepuluh lantai. Tujuan yang diharapkan
Kerja Praktek ini adalah mahasiswa dapat
mengetahui
dan
memahami
sistem
kelistrikan yang baik dan sesuai dengan
standarisasi PUIL 2000.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Tujuan Penulisan Laporan Kerja Praktek ini
adalah:
1.)
2.)
3.)
Memperluas wawasan ilmu Mahasiswa
tentang
orientasi
pengembangan
teknologi kelistrikan di masa sekarang
dan mendatang, sehingga diharapkan
Mahasiswa dapat memahami teori dan
kenyataan yang dihadapi di lapangan.
Menambah informasi dan pengetahuan
mengenai prinsip yang di pelajari
selama kuliah dengan aplikasinya di
lapangan.
2.2
Dalam banyak contoh, arus rancangan
Ib disebutkan oleh pabriknya. Namun sering
kali pula arus rancangan ini harus
dihitung. Dalam kasus seperti ini, dua rumus
(satu untuk sistem fasa Tunggal dan satu
untuk sistem tiga-fasa) dapat digunakan.
Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa:
Ib
Ib
1.3
BATASAN MASALAH
Dalam laporan ini membahas hal-hal
bersifat umum yang menyangkut tentang
komponen komponen dan sistem kelistrikan
pada gedung kantor Bank Sumsel cabang
Pangkalpinang pada lantai 3.
II.
DASAR TEORI
2.1
DASAR INSTALASI LISTRIK
Rancangan instalasi listrik ialah berkas
gambar rancangan dan uraian teknik, yang
digunakan
sebagai
pedoman
untuk
melaksanakan pemasangan suatu instalasi
listrik. Rancangan instalasi listrik harus
dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan
dipahami oleh para teknisi listrik.
=
=
Keterangan:
Ib
P
V
=
=
=
�( ��� )
�( ��� )
3�
(1)
(2)
Arus rancangan (Ampere)
Daya (watt)
Tegangan (Volt)
Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai
tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib,
selanjutnya kita harus memilih setting
nominal proteksi (In) sedemikian rupa
hingga arus nominal (In) lebih dari arus
rancangan (Ib).
2.3 SISTEM PENCAHAYAAN
GEDUNG
Perancangan bangunan bertingkat
harus memepelajari masalah penerangan
atau pencahayaan sehingga bangunan dapat
berfungsi seperti yang diharapkan. Selain
itu, perancangan bangunan harus juga
memperhatikan manfaat penerangan atau
pencahayaan alam selama masih dapat
dimanfaatkan seperti:
1.
2.
3.
2.1 Gambar instalasi Listrik
PERHITUNGAN KABEL
INSTALASI LISTRIK
4.
Matahari
Penggunaan jenis bahan yang tembus
cahaya
Pengurangan intensiatas cahaya oleh
Sunscreen dan pohon.
Warna bahan sebagai bidang pantulan
yang berpengaruh seperti, warna
dinding, langit-langit dan lantai.
Rumus untuk perhitungan jumlah
lampu:
Jumlah lampu (N) =
Kuat Penerangan
E x Luas Bidang Kerja (A)
Lumen lampu x LLF x CU
(3)
Untuk perhitungan arus rancangan 1 fasa:
�( ��� )
Ib
=
(4)
cos �
Dan untuk perhitungan arus rancangan 3
fasa:
�( ��� )
(5)
Ib
=
3 � cos �
(8)
Keterangan:
Dimana:
Ib
P
V
Cos �
Untuk sistem penerangan langsung dengan
warna plafond dan dinding terang
Coefisien Of utilization (CU) = (50-60) %
Light loss Factor (LLF) = (0,7-0,8)
UNTUK
PENGGUNAAN
Arus rancangan (Ampere)
Daya (watt)
Tegangan (Volt)
Faktor Kerja 0,8-0,9
Untuk tegangan tiga-fasa biasanya nilai
tegangan 400 V. Setelah menentukan Ib,
selanjutnya kita harus memilih setting
nominal proteksi (In) sedemikian rupa
hingga arus nominal (In) lebih dari arus
rancangan (Ib).
LUX
1. Kantor
300-500
- Umum
250
- Toilet
150
- Tangga
1.000-2500
- Khusus
300
- R.Kerja
300
- R. Baca
150
- Gudang
100
- Koridor
300
- R.Rapat
2. Kantor Pos
1000
- Sortir
Pengiriman
200-500
3. Restoran
50-300
4. Bioskop
300-500
5. Sekolah
300-500
6. Toko
Tabel 2.1 (Estimasi Kekuatan Cahaya pada
suatu gedung)
2.4
=
=
=
=
SISTEM PROTEKSI INSTALASI
LISTRIK
Dalam banyak contoh arus rancangan
Ib disebutkan oleh pabriknya atau ditentukan
oleh pabriknya sebagai kebutuhan beben.
Namun sering kali pula arus rancangan ini
harus dihitung untuk mendapatkan arus
rancangannya. Dalam kasus seperti ini, ada
dua rumus (satu untuk sistem fasa Tunggal
dan satu untuk sistem tiga-fasa). Rumus
yang digunakan adalah seperti dibawah ini:
2.5 PERHITUNGAN KABEL
INSTALASI LISTRIK
Arus bolak-balik
1.
I=
2.
I=
Fasa 1 (satu) :
�
� cos �
(6)
Fasa 3 (tiga):
�
3 � � cos �
(7)
dimana:
P = Daya dalam watt
E= Tegangan Fasa-netral dalam volt
I = Kuat arus dalam watt
Cos � = Faktor Kerja 0,8-0,9
Pada bab 5.2.2.2 PUIL 2000 Kabel lampu
tidak boleh lebih kecil dari 0,5 ��2 [5].
Pada sirkit dengan penampang kurang dari
2,5 mm2, tidak boleh disambungkan KKB
atau KK fase satu 15A atau 20A [5].
III. PEMBAHASAN
3.1 SISTEM INTERKONEKSI PLN &
GENSET
Sistem interkoneksi antara PLN &
Genset menggunakan AMF & ATS. Dimana
AMF & ATS berfungsi mengatur secara
otomatis antara koneksi PLN dengan
Genset. Apabila listrik PLN mati maka
Genset akan hidup secara otomatis, dan
sebaliknya apabila listrik PLN hidup maka
dengan secara otomatis Genset akan mati.
Gambar 3.2 Diagram satu garis beban
penerangan/stopkontak & AC
Berikut ini adalah sistem interkoneksi pada
gedung Bank Sumsel Babel:
Dari tabel dapat dilihat bahwa untuk
penggunaan kabel NYA 2 x 1,5 ��2 adalah
nilai penampang minimal dari penghantar
penerangan yaitu dengan arus maksimal
melewati kabel sebesar 10A. Nilai ini di
dapat dari Tabel Kemampuan Hantar Arus
Kabel Instalasi Suhu Keliling 30°, dan Suhu
kabel Maksimum 70°.
3.3 PERHITUNGAN SISTEM
PROTEKSI INSTALASI LISTRIK
Dari persamaan (4) dan (5) dihasilkan
perhitungan:
Gambar 3.1 Diagram sistem catu daya listrik
3.2 PEMBAHASAN KABEL INSTALASI
1.
2.
3.
Pada pemahasan kabel instalasi ini
akan dibahas berupa perhitungan
penggunaan kabel pada lantai 3 pada
gedung kantor Bank Sumsel Babel
cab. Pangkalpinang.
Dari diagram listrik utama, pada
lantai 3 terdapat 2 panel bagi yaitu
PP/LP-Lantai 3 dan PP/AC-lantai 3.
Berikut ini adalah diagram satu garis
pembeban pada lantai 3:
Tabel 3.1 (Perbandingan nilai pengaman
instalasi antara hasil perhitungan dengan
yang terpasang)
No
1.
2.
3
4
5
6
Beban/
Grup
LP/1
2
ST/1
2
AC/1
2
AMPERE
/ MCB
6A
6A
10 A
10 A
16 A
16 A
Arus
Beban
1,57 A
1,10 A
4,54 A
5,45 A
12,31 A
14,67 A
Ket
BAGUS
BAGUS
BAGUS
BAGUS
BAGUS
BAGUS
Nilai pengaman yang terpasang dengan
hasil perhitungan sesuai dengan standarisasi
PUIL 2000 dengan perbandingan nilai arus
beban tidak boleh melebihi kemampuan
nilai pengaman yang terpasang. Maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan nilai
pengaman pada gedung kantor Bank
Sumsel Babel cab. Pangkal pinang
baik
3.4
PEMBAHASAN SISTEM
PENERANGAN
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada gedung kantor Bank Sumsel
Babel cabang pangkal pinang jenis-jenis
lampu yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan
analisa
dan
pembahasan yang telah dilakukan selama
kerja praktek, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 3.2 (Jenis-jenis lampu)
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JENIS LAMPU
Baret TL 20 watt
Downlight PLC 13 watt
Downlight PLC 18 watt
Open TL 1 x 18 watt
Open TL 1 x 36 watt
Recessed TL 1 x 36 watt
Recessed TL 2 x 36 watt
PEMASANGAN
Tangga
Koridor
Toilet
Indoor dan Out door
Indoor dan Out door
Indoor dan Out door
Indoor dan Out door
Nilai data penerangan pada tiap ruangan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 ((Hasil perbandingan antara nilai
hasil perhitungan lumen/ruangan dengan
hasil terpasang)
No.
Ruangan
1. Relationship Office.
2. Umum & akutansi
3.
R. Rapat 1
4.
R.Rapat 2
5.
R. Rapat 3
6.
Koridor
7.
Toilet Pria
8.
Toilet wanita
9.
Pantry
10.
R. panel
11.
R. fotocopy
12.
Tangga 1
13.
Tangga 2
14.
Tangga 3
LUX
LUX
Standar/ peruangan
300
402,2
350
466,56
300
486
300
430,01
300
332,3
100
127,34
250
272,3
250
272,3
100
117,4
100
172,8
100
148,29
150
172
150
172
150
172
KET
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
Untuk data standarisasi yang digunakan
sebagai pedoman tingkat pencahayaan pada
suatu gedung adalah tata cara perancangan
sistem pencahayaan buatan pada bangunan
gedung SNI 03-6575-2001 [6]. Dan dapat
disimpulkan bahwa tingkat pencahayaan per
ruangan pada kantor Bank Sumsel Babel
cab. Pangkalpinang memenuhi standarisasi
penerangan bangunan.
1. Sumber listrik pada gedung kantor Bank
Sumsel Babel cab. Pangkalpinang
menggunakan 2 (dua) sumber yaitu PLN
& GENSET
2. Penggunaan kabel instalasi listrik pada
gedung kantor Bank Sumsel Babel cab.
Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi
standarisasi PUIL 2000
3. Penggunaan alat pengaman arus listrik
(MCB) pada gedung kantor Bank Sumsel
Babel cab. Pangkal pinang pada lantai 3
memenuhi standarisasi PUIL 2000
4. Penggunaan lampu penerangan pada
gedung kantor Bank Sumsel Babel cab.
Pangkal pinang pada lantai 3 memenuhi
standarisasi tata cara perancangan sistem
pencahayaan buatan pada bangunan
gedung SNI 03-6575-2001.
4.2
SARAN
Setelah melakukan Kerja Praktek
beberapa saran dari penulis antara lain:
ini,
1.) Dari diagram 1 garis beban lantai 3,
untuk penggunaan pengaman arus
(MCB) Mini Circuit Breaker pada beban
stopkontak sebaiknya digunakan dengan
20A, dikarenakan arus beban pada beban
puncak melebihi kemampuan Mini
Circuit Breaker (MCB).
Daftar Pustaka
[1]
[2]
[3]
Tangoro,
Dwi.,
“Utilitas
Bangunan” (Jakarta: Universitas
Indonesia Press, 2000)
Poerbo M, Hartono., “Utilitas
Bangunan” (Jakarta: Djambatan,
2002)
Kadir, Abdul., “Distribusi dan
Utilisasi Tenaga Listrik” (Jakarta:
Universitas Indonesia Press, 2006)
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
http://listrikypt.wordpress.com/201
3/07/23/sistem-dan-cara-kerjagenset-generator-set/
Panitia PUIL, SNI 04-0225-2000.
“Persyaratan
Umum
Instalasi
Listrik 2000”. Jakarta: Direktorat
Penyelidikan Masalah bangunan.
Panitia SNI 03-6575-2001, “Tata
cara
perancangan
sistem
pencahayaan buatan
pada bangunan gedung”. Jakarta:
Direktorat Penyelidikan Masalah
bangunan.
Khumairah,
Mastura.,
2012,
Transformator 3 fasa, http://elektrounimal.blogspot.com/2011/12/tapchanger-pada-transformator.html,
diakses 19 November 2014.
…….,2014, denah-instalasi-rumah,
http://desainrumahminimalis2015.c
om, diakses 19 November 2014.
…….,2014, Komponen-komponen
instalasi
listrik,
www.listrikshop.com, diakses 20
November 2014.
…….,2014, Panel-panel tegangan
rendah
dan
menengah,
www.centrado.co.id, diakses 21
November 2014.
BIOGRAFI
Dedy Syah Putra
(102 11 11 011), lahir
di Sungailiat pada 12
juni 1994. Saat ini
sedang menyelesaikan
studinya di Teknik
Elektro
Universitas
Bangka
Belitung
bidang
konsentarasi
Teknik Tenaga Listrik.