Contoh 11.1.7:
Hitung waktu eksak dari tanggal 5 Januari 2007 sampai 25 April 2007.
Penyelesaian:
Waktu eksak = 31 - 5 + 28 + 31 + 25 = 26 + 59 +25 = 110
Jadi waktu eksak dari tanggal 5 Januari 2007 sampai tanggal 25 April 2007 adalah 110 hari.
11.2. DISKONTO
Selain bunga tunggal yang telah dibahas, ada juga pinjaman dengan besar bunga tunggal yang dibayarkan pada awal peminjaman modal.
Masalah seperti ini disebut dengan diskonto. Besar suku bunganya disebut dengan besar diskonto.
Contoh 11.2.1:
Ibu Alif meminjam uang di bank sebesar Rp 10.000.000,- dengan besar diskonto 10 dalam jangka satu tahun. Tentukan besar uang pinjaman
saat diterima Ibu Alif.
Penyelesaian:
Besar diskonto 10 pertahun. Jadi besar bunga dalam satu tahun adalah
00,- Rp.1.000.0
,- 10.000.000
Rp. x
100 10
= Besar uang yang diterima Ibu Alif adalah
− =
− −
− ,
000 .
000 .
9 ,
000 .
000 .
1 ,
000 .
000 .
10 Rp
Rp Rp
Di unduh dari : Bukupaket.com
Contoh 11.2.2:
Pak Imron menerima pinjaman dari Bank dengan besar diskonto 12,5 pertahun. Jika uang pinjaman pada saat diterima Pak Imron sebesar Rp
14.000.000,-. Tentukan besar pinjaman Pak Imron sebelum dipotong dengan besarnya bunga yang telah ditentukan.
Penyelesaian:
Misal M = besarnya pinjaman Pak Imron B = besarnya bunga diskonto selama satu tahun
maka M
8 1
M x
100 12,5
= =
B Besar pinjaman Pak Imron = besar uang yang diterima + besarnya
bunga M
Rp M
8 1
, 000
. 000
. 14
+ −
= Akibatnya :
− =
− ,
000 .
000 .
14 8
1 Rp
M M
− =
, 000
. 000
. 14
8 7
Rp M
Jadi besar pinjaman Pak Imron sebelum dipotong besarnya bunga adalah
,- 16.000.000
Rp. ,
000 .
000 .
14 .
7 8
M =
− ×
= Rp
11.3. BUNGA MAJEMUK
Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai bunga tunggal, dengan cara bunga yang dibayarkan pada akhir periode peminjaman,
dan cara diskonto, yaitu pembayaran bunga dilakukan pada awal periode peminjaman.
Pada bagian ini akan dibahas cara pembayaran bunga yang dilakukan pada setiap akhir periode tertentu, dan besar bunga ditambahkan
Di unduh dari : Bukupaket.com
digabung dengan modal awal, bunga pada periode berikutnya dihitung dari besar modal yang sudah digabung dengan bunga. Pada
periode-periode berikutnya bunga dihitung analog. Pembayaran bunga
semacam ini dinamakan sebagai bunga majemuk.
Cara penggabungan bunga dapat dilakukan secara bulanan, kuartalan, triwulanan, semesteran, atau tahunan. Beberapa istilah yang terkait
dengan masalah bunga majemuk antara lain adalah frekuensi penggabungan, periode bunga, dan banyaknya periode bunga.
Pengertian dari masing-masing istilah tersebut adalah sebagai berikut:
a. Frekuensi penggabungan adalah banyaknya penggabungan bunga