Perancangan Sistem Informasi Produksi dan Persediaan Material Batu Alam Pada PT. Stones Of Eden
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam kelulusan Jenjang Strata Satu Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh: Fanny Damayanty
1.05.11.974
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
KATA PENGANTAR ... VI DAFTAR ISI ... IX DAFTAR GAMBAR ... XIII DAFTAR TABEL ... XXI DAFTAR SIMBOL ... XXII
BAB IPENDAHULUAN ... 1
1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN ... 1
1.2. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH ... 4
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN ... 5
1.4. KEGUNAAN PENELITIAN ... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
1.5. BATASAN MASALAH ... 7
1.6. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN ... 8
1.7. SISTEMATIKA PENULISAN ... 8
BAB IILANDASAN TEORI ... 11
2.1. KONSEP SISTEM INFORMASI ... 11
2.2. PERANCANGAN SISTEM ... 14
2.3. PENGERTIAN PRODUKSI ... 15
(3)
2.6.2. Topologi Jaringan ... 18
2.7. PENGERTIAN CLIENT SERVER ... 22
2.8. MANFAAT JARINGAN KOMPUTER ... 23
2.8.PERANGKAT LUNAK PENDUKUNG ... 25
2.8.1. Pengenalan Oracle ... 25
2.8.1.1. Oracle SQL dan PL/SQL ... 26
2.8.1.2. Oracle Database 10g Enterprise Edition ... 26
2.8.1.3. Oracle Developer Suite 6i ... 27
BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 30
3.1.OBJEK PENELITIAN ... 30
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 30
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 30
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 31
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 31
3.2.METODE PENELITIAN ... 35
3.2.1. Desain Penelitian ... 35
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 36
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 36
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 36
(4)
3.2.4. Pengujian Software ... 45
3.3. ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN ... 47
3.3.1. Analisis Dokumen ... 48
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 49
3.3.2.1. Use Case Diagram ... 51
3.3.2.2. Skenario Use Case ... 52
3.3.2.3. Activity Diagram ... 58
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 62
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN ... 65
4.1. PERANCANGAN SISTEM ... 65
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 65
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 66
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 66
4.1.3.1. Use Case Diagram yang Diusulkan ... 66
4.1.3.2. Skenario Use Case yang Diusulkan ... 67
4.1.3.3. Activity Diagram Sistem yang Diusulkan ... 72
4.1.3.4. Sequence Diagram yang Diusulkan ... 76
4.1.3.5. Class Diagram yang Diusulkan ... 83
4.1.3.6. Deployment Diagram yang Diusulkan ... 83
(5)
4.2.3. Perancangn Output ... 103
4.3. PERANCANGAN ARSITEKTUR JARINGAN ... 113
4.4. IMPLEMENTASI ... 114
4.4.1. Batasan Implementasi ... 114
4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 115
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 115
4.4.4. Implementasi Basis Data ... 116
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 131
4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 151
4.4.7. Penggunaan Program ... 158
4.5. PENGUJIAN ... 159
4.5.1. Rencana Pengujian ... 160
4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 161
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 167
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... 169
5.1.KESIMPULAN ... 169
5.2. SARAN ... 169
DAFTAR PUSTAKA ... 171
(6)
segala berkat dan perlindungan-Nya yang telah memberikan kekuatan dan jalan
serta kesabaran bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan skripsi S1
dengan judul “ Perancangan Sistem Informasi Produksi dan Persediaan
Material Batu Alam pada PT.Stones of Eden”, yang merupakan syarat mata
kuliah Skripsi dalam menyelesaikan program Strata I program studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam menyelesaikan skripsi ini. Sehubungan dengan kemampuan penulis yang masih sangat terbatas .
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT., selaku Ketua Program Studi Sistem
(7)
Studi Sistem Informasi.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff karyawan di Universitas Komputer
Indonesia Bandung.
7. Bapak Jonny S Atmadjaya, S.T, selaku Manager di PT. Stones of Eden
yang telah meluangkan banyak waktu serta bantuan untuk penelitian ini.
8. Ayahku tercinta Yos Uninggo dan Ibuku tersayang Sri Suprapti terima
kasih untuk segala doanya.
9. Adik-adikku tersayang yang telah banyak memberikan doa dan dukungan
yang amat besar baik secara moril maupun materil.
10.Untuk semua keluarga besar di Bangka Belitung, yang telah memberikan
dukungan dan doanya kepada penulis.
11.Untuk Dedet Rohmanu Akbar, yang telah membantu dalam prihal
memberikan masukan-masukan serta support yang berarti bagi peneliti.
12.Terima kasih buat sahabat – sahabat ku tercinta Daniel, Tita Mayasari,
Munayah, Angga Gantira dan Gusti Yayan Setiawan.
13.Terima kasih buat teman-temanku satu bimbingan dan satu perjuangan
yang tidak bisa disebutkan satu-satu.
14.Teman-temanku di Bangka Belitung yang tidak bisa disebutkan satu-satu,
(8)
kelengkapan data. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca akan sangat penulis hargai dan harapkan. Penulis berharap semoga hasil Skripsi ini bermanfaat.
Bandung, Juni 2014
(9)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Diana, Iyan. 2011. Belajar PL-SQL dan Oracle Developer 10g. Unikom.
Bandung.
Jogiyanto, HM. 2003. Sistem Teknologi Informasi.ANDI. Jogyakarta.
________, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
(10)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba atau keuntungan. Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu, Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa. Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud dengan maksud meraih keuntungan. Akan tetapi, perusahaan jasa juga membutuhkan produk berwujud dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya. Misalnya, perusahaan angkutan menawarkan jasa transportasi kepada masyarakat. Untuk mendukung usahanya, perusahaan membutuhkan sarana transportasi berupa mobil atau bus.
Peranan teknologi informasi bagi perusahaan sangatlah penting. Pengertian teknologi informasi itu sendiri adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dengan adanya teknologi informasi maka pelayanan yang
diberikan dengan jaringan (Local Area Network), khususnya pada perusahaan
jasa, akan membuat proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, ditambah dengan bantuan perangkat lunak yang sudah terintegrasi anatara proses yang satu
(11)
dengan proses yang lainnya. Ini akan menjadi keunggulan dari masing-masing perusahaan untuk saling berkompetisi. Karena dengan menerapkan teknologi informasi tersebut, mereka dapat menekan biaya opersional sehingga pada akhirnya meningkatkan laba perusahaan.
PT. Stones of Eden merupakan salah satu perusahaan dagang yang bergerak di penjualan material batu alam, material batu alam umumnya dipakai untuk
keperluan mempercantik toilet atau taman. Demi menekan biaya operasional,
perusahaan yang mulanya membeli langsung material jadi ke supplier batu alam dan karena banyaknya permintaan maka perusahaan memproduksi material sendiri, hal itu bisa menjadi peluang bagi Stones of Eden untuk mengembangkan usahanya.
PT. Stones of Eden memiliki dua operasional perusahaan yang terpisah tempat, operasional pertama adalah merupakan tempat cabang penjualan yang terletak di Bandung, sedangkan operasional kedua merupakan tempat gudang produksi yang terletak di Tulung Agung karena di daerah ini masih terdapat banyak lokasi penghasil batu alam. Penulis sendiri akan melakukan penelitian di gudang produksinya yang terletak di Tulungagung.
Produksi material dimulai dari adanya permintaan material jadi dari cabang penjualan dari Bandung dengan minimum order 1000 kg, yang kemudian oleh bagian gudang akan mencatat order pesan material jadi dari cabang penjualan dan
akan mengkonfirmasikan ke bagian pembelian untuk melakukan purchase order
material ke supplier untuk membeli bahan mentah material. Tetapi sebelum
(12)
persetujuan purchase order material ke supplier harus menunggu laporan stok material untuk melihat persediaan material. Setelah disetujui oleh manager dan
telah melakukan purchase order material ke supplier, maka bagian pembelian
menerima purchase order material dari supplier, otomatis stok material unsorted
bertambah yang kemudian oleh bagian gudang akan membuat order sortir ke
leader sortir dan akan menerima order sortir dari leader sortir, otomatis stok
material sorted bertambah. Kemudian oleh bagian gudang akan melakukan proses
selanjutnya yaitu order gegep ke leader gegep dan akan menerima hasil order
gegep dari leader gegep, otomatis stok untumbling bertambah. Proses selanjutnya
bagian gudang melakukan order tumbling ke leader tumbling dan menerima hasil
order tumbling dari leader tumbling, otomatis akan menjadi stok material jadi
yang siap untuk dikirim ke cabang penjualan. Sulitnya mengetahui posisi proses produksi material dan stok material digudang ini dikarenakan data belum terintegrasi dengan baik sehingga data terhitung sedikit lama untuk didapatkan. Selain itu perhitungan jumlah material yang keluar dan masuk masih secara konvensional. Hal ini memperlambat proses bisnis, disamping itu semua prosesnya dilakukan secara konvensional dan masih banyak penggunakan kertas yang digunakan. Hal ini tentu saja menitik beratkan pada staff dalam mencatat
semua transaksi sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya human error,
misalnya salah perhitungan, kertasnya hilang atau rusak. Hal lain yang menjadi masalah adalah pembuatan laporan produksi yang masih membutuhkan waktu yang lama.
(13)
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan masalah yang dipaparkan di atas maka penulis akan merancang sebuah sistem informasi
produksi, dan persediaan material batu alam berbasis desktop yang digunakan
dalam lingkungan internal perusahaan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh PT. Stone of Eden. Oleh karena itu penulis membuat penelitian
skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI
DAN PERSEDIAAN MATERIAL BATU ALAM PADA PT.STONES OF
EDEN.”
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang berhasil dikemukakan dari hasil analisa pada sistem yang sedang berjalan adalah cara kerja sistem produksi material yang sebagian masih menggunakan sistem manual, masalah yang timbul adalah sebagai berikut :
a) Lamanya waktu yang diperlukan dalam melakukan pencarian dan pencatatan
data-data produksi sehingga dalam pembuatan laporan sering mengalami keterlambatan.
b) Penyimpanan dokumen yang masih menggunakan arsip sebagai media
penyimpanan, sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan pengurutan dan pencarian dokumen jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
c) Kurang terjaminnya keakuratan data.
d) Kemungkinan terjadinya kesalahan pencatatan dan perhitungan atas transaksi
yang terjadi.
(14)
Melihat masalah-masalah yang dialami PT. Stones of Eden Bandung, maka penulis perlu memberikan masukan yang sekiranya dapat digunakan sebagai
alternatif dalam menyelesaikan masalah-masalah tersebut, yaitu
mengusahakannya dengan menggunakan sistem secara terkomputerisasi agar dapat membantu perusahaan dalam mengolah data dan informasi.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas,rumusan masalah yang diambil adalah :
1. Bagaimana sistem pengolahan data produksi material batu alam pada PT.
Stones of Eden.
2. Bagaimana merancang sistem informasi produksi material batu alam pada PT.
Stones of Eden.
3. Bagaimana implementasi istem informasi produksi material batu alam pada PT.
Stones of Eden.
4. Bagaimana pengujian program pada PT. Stones of Eden.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi produksi dan persediaan material batu alam guna mempermudah dalam pengolahan data-data dalam proses produksi di PT.Stones of Eden sehingga dapat mengefektifkan kinerja perusahaan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sistem produksi dan persediaan material yang sedang
(15)
2. Untuk merancang sistem informasi produksi material yang diusulkan pada PT. Stones of Eden.
3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi produksi material yang
diusulkan pada PT. Stones of Eden.
4. Untuk mengimplementasikan dan menguji kegunaan sistem informasi
produksi yang telah dibuat secara keseluruhan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian yang telah dilakukan diharapkan akan membawa dampak dan manfaat yang bersifat praktis untuk pihak instansi/perusahaan juga memiliki kegunaan yang bersifat akademis bagi peneliti.
1.4.1. Kegunaan Praktis
1.Sistem informasi yang sudah terintegrasi dapat membantu dan
mempermudah dalam proses pengolahan data produksi material di PT. Stones of Eden Bandung.
2.Manajemen penyimpanan data lebih terstruktur, efisien dan mudah diakses
karena semua data sudah disimpan kedalam fasilitas database.
1.4.2. Kegunaan Akademis 1. Bagi Penulis
Untuk mengembangkan pengetahuan yang peneliti peroleh selama dibangku kuliah serta membandingkan teori yang diperoleh dengan lingkungan kerja serta untuk mengaplikasikan ilmu komputer yang diperoleh dengan
(16)
mengembangkan rancangan sistem informasi penjualan bahan bangunan dengan laporan transaksi dan keuangan sebagai karya nyata.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain jika ingin melanjutkan atau mengembangkan tema yang sama yaitu mengenai sistem informasi produksi material.
1.5.Batasan Masalah
Sesuai dengan judul dari skripsi ini penulis hanya memfokuskan pembahasan masalah penelitian yang hanya berkaitan dengan sistem produksi material batu alam saja. Ruang lingkup dalam penulisan proposal ini hanya pada beberapa proses yang menyangkut produksi pada setiap harinya, yaitu sebagai berikut :
1. Sistem informasi yang dibangun adalah sistem informasi yang mengelola
data stok material, produksi dan pengiriman material berbasis desktop.
2. Pembuatan laporan bulanan hanya sebatas laporan stok material, purchase
order material yang telah diterima, dan purchase order material yang belum diterima.
3. Proses yang dibuat dalam sistem informasi ini hanya tentang pembuatan
order pesan material dari cabang penjualan, purchase order material ke
supplier, terima purchase order material dari supplier, order sortir, terima
sortir, order gegep, terima gegep, order tumbling, terima tumbling, dan surat
jalan kirim material serta laporan bulanan, sedangkan stok otomatis akan terupdate setelah proses tumbling dan pengiriman material.
(17)
4. Minimal order pesan material dari cabang penjualan adalah 1000 kg atau 1
ton, sedangkan maksimal quantity purchase order (PO) adalah 500 kg dari
quantity pesan dari cabang penjualan.
5. Fasilitas angkutan 1 truk maksimal 6000 kg atau 6 ton.
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di PT. Stones of Eden yang beralamat di Jl. Desa Pecuk No. 37 Rt.2 RW.2, Kelurahan Pecuk Kecamatan Pakel Kabupaten
Tulungagung, telp (0355) 532125 Jawa Timur – 66273. Waktu penelitian yang
direncanakan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. 1Waktu Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2014
Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Identifikasi Kebutuhan
2. Membuat Prototype
3. Menguji Prototype
4. Memperbaiki
Prototype
5. Mengembangkan
Versi Produksi
1.7.Sistematika Penulisan
Agar penulisan Laporan Skripsi ini lebih terarah maka penulis membagi menjadi beberapa bab yang sistematis dan urut antara lain :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan
(18)
penelitian yang terdiri dari kegunaan praktis dan kegunaan akademi, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang konsep sistem informasi, analisa dan perancangan sistem berorientasi object dengan UML, dan teori pendukung lainnya.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang objek penelitian, metode penelitian, dan analisis sistem yang berjalan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem, perancangan antar muka, perancangan arsitektur jaringan, implementasi, dan pengujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab - bab sebelumnya dan juga saran - saran dari penulis.
(19)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Sistem Informasi
a. Konsep Dasar Sistem dan Informasi
Sistem adalah sekumpulan subsistem yang berhubungan satu sama lain, yang bersama-sama berinteraksi menurut pola tertentu terhadap masukan dengan tujuan menghasilkan keluaran.
Dalam arti luas dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan saling bergantungan untuk mencapai suatu tujuan. Pendekatan definisi sistem berdasarkan pendekatan prosedur menurut
Jogiyanto (2003:34) adalah ”Sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur
yang mempunyai tujuan-tujuan tertentu.”
Sedangkan informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata
(fact) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda atau orang yang
(20)
Menurut Jogiyanto (2003 : 36) : ”Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Data yang diolah saja tidak cukup dapat dikatakan sebagai suatu informasi .Untuk menjadi suatu informasi, maka data yang diolah tersebut harus berguna bagi
pemakainya.”
Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar, yaitu sebagai berikut :
1) Akurat (Accurate)
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2) Tepat pada waktunya (TimeLiness)
Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.
3) Relevan (Relevance)
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakianya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda. Nilai
informasi bagi seorang pemakai ditentukan oleh keandalan (reliabilitas).
Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan
(21)
b. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jeffery (2004 : 12) :
”Sistem Informasi dapat diartikan sebagai suatu susunan dari orang, data,
proses, dan teknologi informasi yang saling berkaitan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan keluaran informasi yang
dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi”.
Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Jogiyanto (2003 : 41) mengemukakan bahwa Sistem Informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu :
1) Komponen Input atau Komponen Masukan
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak mempunyai komponen input (Jogiyanto (2003 : 42)).
2) Komponen Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang
diambil dari basis data yang diolah lewat sutau model – model tertentu
(Jogiyanto (2003 : 43)).
3) Komponen Output atau Komponen Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada di basis data dan diproses menggunakan model tertentu (Jogiyanto (2003 : 44)).
(22)
4) Komponen Teknologi
Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi. Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi yang tepat waktunya (Jogiyanto (2003 : 44)).
5) Komponen Basis Data
Basis data (data base) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer yang digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto (2003 : 45)).
6) Komponen Kontrol atau Komponen Pengendalian
Komponen kontrol juga merupakan komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi. Komponen kontrol ini digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupaka informasi yang akurat (Jogiyanto (2003 : 46)).
2.2.Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah suatu teknik untuk merancang perangkat lunak atau program. Tujuan perancangan sistem adalah memberikan suatu prosedur yang dapat digunakan oleh pengembang sistem untuk membuat suatu keputusan secara sistematis.
Definisi Perancangan Sistem menurut George M.Scott adalah “Desain sistem
menentukan bagaimana suatu sistem akan menyalesaikan apa yang mesti diselesaikan: Tahap ini menyangkut mengkonfirmasi suatu system sehingga setelah diinstalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang
(23)
2.3.Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu proses konversi/perubahan masukan yang berupa sumber daya untuk menghasilkan keluaran berupa barang atau jasa agar dapat beguna untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.4.Pengertian Sistem Produksi
Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya, seperti limbah, informasi dan lain sebagainya.
Manufacturing Information System merupakan organisme kompleks ini menerima masukan dari dunia luar (konsep produk dan layanan, pesanan, bahan dan energi), menggunakan satu set sumber daya untuk menanggapi suatu masukan, mengubah bahan atau komponen menjadi bentuk yang dibutuhkan atau diinginkan oleh pelanggan, dan beroperasi dalam kendala yang ditentukan oleh fisik, keuangan, keterbatasan manusia, dan politik. Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah:
a. Perencanaan dan pengendalian produksi
b. Pengendalian kualitas
c. Perawatan fasilitas produksi
d. Penentuan standar-standar operasi
e. Penentuan fasilitas produksi
(24)
Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini tergantung dari produk yang dibuat serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya). Cara membuat produk tersebut dapat berupa jenis proses produksi menurut cara menghasilkan output, operasi dari pembuatan produk, dan variasi produk yang dihasilkan.
2.5.Pengertian Persediaan
Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perusahaan perdagangan ataupun perusahaan pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang/jasa. Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya-biaya yang ditimbulkannya.
Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat
perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise Inventory” (persediaan
barang dagangan). Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan. Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya.
(25)
Biaya-biaya yang ditimbulkannya tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya
variable.
2.6.Arsitektur Jaringan
2.6.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Ada 3 macam jenis Jaringan komputer yaitu :
a) Local Area Network (LAN) atau bisa disebut juga Jaringan Area Lokal. LAN adalah jaringan kecepatan tinggi yang secara geografi mencakup area yang relative sempit atau jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi. Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan sebuah file server. Yang mana digunakan untuk
menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan,
ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer-komputer yang
terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan
workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
b) Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan untuk sebuah kota atau sekumpulan gedung-gedung milik sebuah perusahaan atau kampus
(26)
universitas dan dapat berperan seperti suatu ISP tetapi khusus untuk
perusahaan tersebut, umumnya mengkoneksikan beberapa LAN
menggunakan fiber optic. Sebuah MAN, umumnya jaringan kecepatan tinggi ukuran menengah antara LAN dan WAN, biasanya mencakup suatu area berdiameter antara 5-50 km. misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.
c) Wide Area Network (WAN) bisa disebut juga Jaringan Area Skala Besar. WAN adalah jaringan komunikasi data yang secara geografi mencakup area yang sangat luas, lingkup regional/ nasional/ global, dan sering menggunakan fasilitas transmisi umum seperti telepon dan juga biasanya sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam Komunikasi Global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.WAN menginterkoneksi banyak LAN dan WAN dengan berbagai teknologi,misalnya T1, T3, ATM, ISDN, ADSL.
2.6.2. Topologi Jaringan
Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi
jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical
(27)
menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.
Jenis Topologi Jaringan:
1. Topologi BUS
Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap saluran tunggal computer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan terminator sebagai penutup. Karakteristik Topologi BUS:
a. Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua
ujung kabel ditutup dengan terminator.
b. Sangat sederhana dalam instalasi, karena hanya menghubungkan antar
simpul saja.
c. Juga sangat ekonomis dalam biaya (hanya dibutuhkan kabel dan
connector yang harganya tidak terlalu mahal / murah).
d. Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel sehingga jika
node yang dihubungkan semakin banyak, kinerja jaringan akan semakin turun sebab sering terjadi collision.
e. Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada
setiap ethernet card.
f. Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka
jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
(28)
g. Jenis kabel yang digunakan adalah coaxial (jenis yang paling murah).
2. Topologi STAR
Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel dari terminal ke server yang pendek.
Karakteristik Topologi Star:
a. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
b. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di
broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
c. Sangat mudah dikembangkan, sebab setiap node hanya terhubung
secara langsung ke consentrator.
d. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal
putus, maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
e. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
3. Topologi RING
Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap komputer mengirim apa yang diterima dari computer sebelumnya. Pesan-pesan mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap computer yang
(29)
mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak
ada akhir pada ring.
Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabel utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran dengan penghubungnya menggunakan segmen kabel. Karakteristik Topologi Ring:
a. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk
jaringan seperti lingkaran.
b. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
c. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)
sehingga collision dapat dihindarkan.
d. Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu
node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
e. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM
tipe 6).
4. Topologi MESH
Karakteristik topologi Mesh:
a. Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara
peralatan-peralatan yang ada.
b. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling
(30)
c. Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Sejalan dengan perkembangan teknologi jaringan dan kebutuhan pengguna, maka sudah selayaknya suatu organisasi/lembaga memulai
penerapan Jaringan atau local area network. Desain jaringan sangat penting
karena berhubungan dengan rancangan kinerja dan kehandalan komputasi dan komunikasi pada suatu institusi. Untuk merancang jaringan yang efisien maka identifikasi keragaan dan kebutuhan pengembangan merupakan tahapan yang sangat penting. Pemilihan topologi jaringan hendaknya memperhatikan karakteristik topologi itu sendiri, letak gedung, dan jumlah lantai pada gedung tersebut. Sedangkan perangkat keras untuk jaringan dipilih berdasarkan topologi jaringan, beban kerja, kebutuhan akses komunikasi, dan kebutuhan pengamanan sistem.
2.7.Pengertian Client Server
Menurut Abdul Kadir (2003 : 80) Client adalah sembarang sistem atau poses
yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server.
Menurut Abdul Kadir (2003 : 81) Server adalah sistem atau proses yang
menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah
server dapat berupa computer atau peranti yang lain.
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika
sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya
(31)
Sistem client-server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang
berbeda. Satu komputer bertindak sebagai client dan lainnya sebagai server, tetapi
client dan server juga bisa berada pada satu sistem komputer. Biasanya sebuah
server melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya
melayani satu client.
Fungsi client/server biasanya dilakukan oleh file server, kecuali apabila
dibutuhkan kinerja yang maksimal maka digunakanlah server yang khusus. Client
biasanya berupa komputer dekstop yang terhubung dalam jaringan.
2.8.Manfaat Jaringan Komputer
Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang bertujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling
bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti file, printer,
media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-room, flask disk). Data yang berupa
teks, audio, maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file atau data mencetak pada printer yang sama dan menggunakan
hardware atau software yang terhubung dalam jaringan secara bersama-bersama. Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:
(32)
1. Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/ periperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna,
baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/ informasi yang penting
lainnya.
3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa
memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya
untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.
(33)
5. Keamanan Data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan
password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.9. Perangkat Lunak Pendukung 2.9.1. Pengenalan Oracle
Tiga dekade yang lalu Larry Ellison melihat ada kesempatan emas saat
dia mengerjakan deskripsi protoype database relasional. Bersama dua orang
pendiri lainnya yaitu Bob Miner dan Ed Oates mereka mengkomersilkan model database relasional menggunakan SQL.
Perkembangan permrograman yang dikeluarkan oleh produk oracle sangatlah cepat dan karena perkembangannya tersebut, maka setiap perusahaan banyak menggunakan jasa dari perusahaan oracle ini. Mulai hanya penggunaan databasenya saja, membuat aplikasi dan bahkan support juga untuk aplikasi web. Saat ini oracle telah menjadi standar khusus untuk pembangunan aplikasi dan database enterprise.
(34)
2.9.1.1. Oracle SQL dan PL/SQL
Oracle merupakan sebuah basis data relasional atau RDBMS (Relational Database Management System) yang sangat popular dan saat ini banyak digunakan oleh perusahaan perusahaan besar bersekala internasional. Keandalan oracle dalam melakukan pengolahan dan pemeliharaan data sudah tidak diragukan lagi dikalangan praktisi yang bergelut di dunia pemrograman database. Oracle memiliki sistem keamanan yang tinggi sehingga data-datanya dapat terjaga dengan baik.
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang
digunakan untuk mengakses sebuah basis dan relasional, termasuk oracle. SQL menyediakan sekumpulan statement untuk melakukan proses penyimpanan, modifikasi dan pengambilan data di dalam database.
PL/SQL (Procedural Language Extensions to SQL) merupakan
teknologi tambahan yang hanya terdapat di dalam oracle dan digunakan untuk meningkatkan kapabilitas SQL agar dapat diperlakukan sebagaimana layaknya bahasa procedural, fungsi, trigger, dan konstruksi standar procedural lainnya sehingga pengolahan data dapat dilakukan secara dinamis.
2.9.1.2. Oracle Database 10g Enterprise Edition
Oracle Database 10g merupakan database pertama dirancang untuk komputasi grid, cara yang paling fleksibel dan hemat biaya untuk mengelola informasi perusahaan. Database 10g memotong biaya manajemen sambil
(35)
memberikan kualitas pelayanan tertinggi. Oracle Database Enterprise Edition
menawarkan skalabilitas industri terkemuka dan kehandalan dalam menyimpan database serta konfigurasi sistem tunggal.
2.9.1.3. Oracle Developer Suite 6i
Oracle Developer Suite 6i adalah produk untuk membuat suatu aplikasi yang cukup lengkap dan sangat mudah digunakan.
Oracle Developer terdiri ini atas subproduk untuk membuat aplikasi sebagai berikut :
1) Oracle Form
Oracle Form berguna untuk mengakses sebuah table dengan fasilitas seperti pada umumnya, yaitu menampilkan, memasukkan, mengubah,
dan menghapus data. Selain itu, juga form dapat memproses sebuah
perhitungan dalam sebuah table dan dapat dalam range atau bagian tertentu
2) Oracle Report
Sebuah report adalah tampilan halaman yang berorientasi menampilkan
data di mana user dapat memilih data apa yang akan ditampilkan, dalam bentuk bagaimana, tetapi user tidak dapat mengubah data tersebut.
Sebuah report berorientasi untuk dicetak atau hanya untuk dilihat dalam
display. Dalam Oracle Developer terdapat tool untuk generate report
yang sangat bagus dan powerfull. Dengan report desain dapat dirancang
sebuah tampilan report, data apa saja yang akan disajikan tanpa harus melakukan pemrograman mendalam.
(36)
Tipe-tipe report yang dapat ditampilkan dalam Oracle Developer : 1) Tabular
Digunakan untuk menampilkan data dari table secara sederhana. Apa
yang ada di table akan ditampilkan begitu saja, sesuai dengan apa
yang diinginkan. 2) Mailing Label
Digunakan untuk menampilkan record secara berulang-ulang di
masing-masing halaman di area yang telah didefinisikan. Seperti saat
mencetak label surat untuk dikirimkan ke banyak client, di mana
alamat client berbeda-beda, tetapi mempunyai field sama, yaitu
alamat. 3) Form letter
Digunakan untuk menampilkan sebuah area kosong yang dapat diisi
oleh suatu record yang dikehendaki.
4) Master-master
Digunakan untuk menampilkan dua kelompok record atau lebih
secara bersamaan di mana tidak ada relasi antara satu dan lainnya. 5) Master-Detail
Digunakan untuk menampilkan dua kelompok record atau lebih
secara bersamaan dimana terjadi relasi di antara kelompok record
(37)
6) Matrix atau Crosstab
Digunakan untuk menampilkan perpotongan antara pertemuan dua
record sehingga menghasilkan suatu nilai. 7) Data File
(38)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Stones of Eden adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
material batu alam seperti Marble dan Beachstone. PT. Stones of Eden berdiri
sejak tahun 2007, sebelum berdiri PT. Stones of Eden awalnya dari tahun 2002 selaku pemilik perusahaan yaitu Herman Nooijen yang mulanya membeli material barang jadi langsung ke supplier batu alam. Dengan banyaknya permintaan dari konsumen, selaku pemilik Herman Noojien membutuhkan banyak Sumber Daya Manusia (SDM) dan memproduksi material sendiri.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan a.Visi Perusahaan
Visi kami adalah untuk semakin mempopulerkan batu alam sebagai produk yang dicintai di negeri sendiri, dan berpeluang terhadap pasar luar negeri.
b.Misi Perusahaan
Membangun PT. Stones Of Eden menjadi perusahaan yang memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dengan:
(39)
1) Menyediakan solusi pembangunan sesuai prinsip berkelanjutan bagi setiap segmen pelanggan tertentu.
2) Memperhatikan keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan.
3) Membina kemampuan sumber daya manusia, berinovasi dan
membangun jaringan yang kuat.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI PT. STONES OF EDEN
MANAGER
KEUANGAN PEMBELIAN GUDANG
Leader Sortir Leader Gegep Leader Tumbling
SEKRETARIS
Gambar 3. 1Struktur Organisasi PT. Stones of Eden 3.1.4. Deskripsi Tugas
Setiap organisasi baik itu didalam pemerintahan maupun suatu perusahaan, setiap elemen pegawai mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah rincian tugas pokok dan fungsinya, yaitu :
1. Manager
a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan
(40)
b. Mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.
c. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan
dengan kebijakan perusahaan.
d. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
e. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi
antara pimpinan dan staf.
f. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat
dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
2. Sekretaris
a. Terselenggaranya kelancaran pelaksanaan agenda Manager
b. Terkomunikasikannya kepada pihak internal dan eksternal perusahaan
tentang kebijakan perusahaan.
c. Terselenggaranya kegiatan identifikasi risiko, pengukuran risiko dan
perumusan risk profile serta pemantauan dan pengendalian risiko secara
benar, efektif dan tepat waktu.
d. Terselenggaranya pengelolaan informasi perusahaan.
e. Terselenggaranya pembinaan kepada pegawai sesuai kewenangan dan
ketentuan yang berlaku
f. Terumuskannya Sasaran Mutu dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang
merupakan penjabaran dari Kebijakan Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan.
(41)
3. Keuangan
a. Membuat catatan pengeluaran sehari-hari.
b. Melakukan dan membuat catatan pembayaran.
c. Penagihan dan pencatatan uang masuk.
d. Membuat perencanaan keuangan.
e. Pembayaran Pajak.
f. Perencanaan anggaran Tahunan.
4. Pembelian
a. Mementukan supplier yang dipilih dalam pengadaan barang
mengeluarkan order pembelian kepada supplier yang dipilih.
b. Membuat pemesanan pembelian dan memesan barang kepada supplier
membuat pembelian yang befungsi untuk menambah stock barang.
c. Memeriksa mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari supplier.
d. Bertanggungjawab untuk menerima barang dari supplier yang berasal
dari transaksi purchase order material.
e. Membuat laporan penerimaan barang.
f. Menolak barang yang dikirim pemasok jika barang yang dikirim tidak
sesuai dengan surat purchase order material untuk penerimaan barang
yang jenis, spesifikasi, kuantitas dan supplier nya seperti yang
(42)
5. Gudang
a. Memepersiapkan barang yang akan dikirim bertanggung jawab atas
penyimpanan kembali barang yang diterima dari supplier.
b. Mencatat proses produksi material.
c. Mencatat stok material.
d. Membuat surat jalan untuk material yang dikirim ke cabang penjualan.
e. Membuat laporan tentang produksi.
6. Leader Sortir
a. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja
sama team yang solid.
b. Mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan kententuan/peraturan yang
berlaku di perusahaan.
c. Bertanggung jawab dalam hasil sortir.
d. Membuat laporan tentang sortir material.
7. Leader Gegep
a. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja
sama team yang solid.
b. Mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan kententuan/peraturan yang
berlaku di perusahaan.
c. Bertanggung jawab dalam hasil sortir.
(43)
8. Leader Tumbling
a. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja
sama team yang solid.
b. Mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan kententuan/peraturan yang
berlaku di perusahaan.
c. Bertanggung jawab dalam hasil sortir.
d. Membuat laporan tentang sortir material.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang diperlukan untuk menyusun suatu karya
ilmiah yang kemudian menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan
pokok permasalahan yang dihadapi sehingga didapat suatu kebenaran data yang di peroleh.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, desain penelitian merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian tersebut, desain penelitian yang baik dapat memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan laporan dengan menggunakan metode
(44)
deskriptif, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dan pada tahap berikutnya, penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek yang sedang diteliti. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data / materi penulisan dengan cara :
1. Observasi, yaitu mengumpulkan bahan laporan yang terdapat
didalam laporan dengan cara terjun langsung ke lokasi objek penelitian. Dengan mengadakan pengamatan langsung ke bagian-bagian yang ada hubungannya dengan sistem produksi agar data yang diperoleh lebih lengkap.
2. Wawancara, yaitu mengajukan pertanyaan lisan dalam usaha untuk
melengkapi data-data yang akan diperoleh. Wawancara dilakukan pada bagian-bagian yang terkait dengan sistem produksi.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder berupa informasi mengenai dokumen- dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas yaitu:
(45)
1) Studi Pustaka
Metode yang digunakan dengan cara mencari referensi buku-buku yang dapat diperlukan sebagai landasan teori maupun yang berhubungan dengan masalah pembuatan program aplikasi. Adapun buku referensi yang penulis gunakan untuk penyusunan landasan teori adalah buku-buku yang berasal dari perpustakaan, sebagai contoh adalah buku karangan Jogiyanto. Abdul Kadir.
2) Media internet
Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang bentuk dan penyajian program, serta mencari landasan teori serta mencari tambahan artikel-artikel yang diperlukan. Adapun alamat website yang penulis gunakan adalah Google dan Wikipedia.
3) Studi Dokumentasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam pembangunan suatu sistem berbasis teknologi informasi diperlukan suatu pendekatan dan pengembangan sistem yang akan menentukan proses penyelesaian rekayasa perangkat lunak, adapun pendekatan sistem yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan
pendekatan berorientasi objek (Object Oriented) dan pengembangan sistem
(46)
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang penulis ambil adalah
paradigma berorientasi objek (Object Oriented), yaitu suatu paradigma
pemrograman yang berorientasikan pada objek. Pemrograman Berorientasi Objek adalah suatu cara baru dalam berpikir serta berlogika dalam menghadapi masalah-masalah yang akan dicoba-atasi dengan bantuan komputer. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian
ini adalah prototype. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk
membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model
dari perangkat lunak yang harus dibuat. Prototyping dimulai dengan
mengumpulkan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan
mendefinisikan objektif keseluruhan dari perangkat lunak,
mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan, kemudian dilakukan
“perancangan kilat”.
Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai
(47)
membawa pada konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai Uji Pelanggan.
Untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
Ilustrasi terjadi pada saat prototype distel untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya. Dengan
demikian secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme
untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak.
Adapun tahapan merancang sistem yang penulis gunakan
dalam mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan dan perbaikan
Penulis akan mengumpulkan segala kebutuhan untuk merancang sistem. Dengan cara observasi, wawancara pemakai menjelaskan kebutuhan sistem dan serta dengan teknik dokumentasi penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.
2. Membuat Prototipe
Pada tahap ini Penulis akan menerjemahkan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman.
3. Menguji Prototipe
Pada tahap ini penulis akan melakukan pengujian prototipe terhadap pemakai dan memberikan kritikan dan saran.
(48)
4. Memperbaiki Prototipe
Pada tahap ini penulis akan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai sesuai dengan. Kemudian dibuat program kembali dan di evaluasi oleh pemakai sampai semua kebutuhan user terpenuhi.
5. Mengembangkan Versi Produksi
Penulis menyelesaikan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu yang digunakan yaitu menggunakan notasi-notasi
UML (Unified Modeling Language) yang akan digambarkan secara
elektronik menggunakan software Star UML. Dengan menggunakan
metode pendekatan berorientasi objek, alat bantu analisis dan
perancangan yang digunakan diantaranya diagram use case (use case
diagram), Diagram Aktivitas (activity diagram), Diagram sekuensial (sequence diagram), Diagram komponen (component diagram), Diagram
kelas (class diagram), Diagram deployment (deployment diagram).
1) Diagram Use Case (Use Case Diagram)
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case
mempersentasikan sebuah interaksi antara aktor sistem, menciptakan sebuah daftar belanja, dan sebagainya.
(49)
Use case diagram terdiri dari :
a) Aktor
Seorang atau sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Aktor menggambarkan orang, sistem atau entitas luar yang menyediakan informasi atau menerima informasi dari sitem. Dalam use case diagram terdapat satu aktor pemulai yang membangkitkan rangsangan awal terhadap sistem, dan mungkin sejumlah aktor lain
yang berpartisipasi atau participating actor. Akan sangat berguna
untuk mengetahui siapa aktor pemulai tersebut. b) Use Case
Use case menggambarkan perilaku, termasuk didalamnya
interaksi antara actor dalam sistem. Use case dibuat berdasarkan
keperluan actor, merupakan “apa” yang dikerjakan sistem bukan
“bagaimana” sistem mengerjakannya. Setiap use case harus diberi
nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya
dengan aktor. Nama use case boleh terdiri dari beberapa kata dan
tidak boleh ada dua use case yang memiliki nama yang sama.
Sementara hubungan generalisasi antar use case menunkukkan bahwa
(50)
c) Relasi / Asosiasi Use Case
Asosiasi menggambarkan aliran data atau informasi. Asosiasi atau relasi juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana aktor
terlibat dalam use case. Relasi digambarkan sebagai bentuk garis
antara dua simbol dalam use case diagram.
Relasi-relasi yang sering terjadi pada use case diagram bisa
antara aktor dengan use case atau antara use case.
(1) Relasi / Asosiasi antara aktor dan use case
(2) Relasi antara use case dengan use case
(a) Include
Pemanggilan use case oleh use case lain atau untuk
menggambarkan suatu use case termasuk di dalam use case
lain (diharuskan). Include digunakan ketika dalam penulisan
use case- use case yang berbeda-beda terdapat deskripsi-deskripsi yang sama, maka relasi ini dapat digunakan untuk menghindari penulisan deskripsi yang berulang-ulang. Contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program. Digambarkan dengan garis lurus berpanah dengan tulisan <<include>>.
(b) Extend
Digunakan ketika hendak menggambarkan variasi pada kondisi perilaku normal dan menggunakan lebih banyak
(51)
utama. Atau dengan kata lain adalah perluasan dari use case
lain jika syarat atau kondisi terpenuhi. Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulisan <<extend>>.
(c) Generaliztion / Inheritance
Dibuat ketika ada perlakuan khusus dan merupakan pola
hubungan base-parent dan ketika akan menggambarkan
variasi pada kondisi perilaku normal tetapi digambarkan dengan sedikit berbeda. Digambarkan dengan garis berpanah
tertutup dari base use case ke parent use case.
2) Diagram Aktivitas (activity diagram)
Activity diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses, yang mana dipakai pada business modelling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis karena bermanfaat untuk membantu memahami proses secara keseluruhan dalam memodelkan sebuah proses.
Dengan kata lain, activity diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa.
(52)
3) Diagram Sekuensial (sequence diagram)
Diagram sekuensial adalah diagram yang disusun berdasarkan
urutan waktu. Diagram sekuensial biasa digunakan untuk
menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu.
4) Diagram Kelas ( class diagram)
Diagram kelas adalah sebuah kelas yang menggambarkan struktur dan penjelasn kelas, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti warisan, asosiasi, dan lain-lain. Diagram kelas juga menjelaskan hubungan antar kelas dalam sebuah sistem yang sednag dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan.
Kelas juga memiliki 3 area pokok yaitu : nama, atribut, dan operasi. Nama berfungsi untuk memberi identitas pada sebuah kelas, atribut fungsinya adalah untuk memberi karakterirtik pada data yang dimiliki suatu objek di dalam kelas, sedangkan operasi fungsinya adalah memberikan sebuah fungsi ke sebuah objek.
5) Diagram Deployment (deployment diagram)
Diagram Deployment memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi
(53)
ada di dalamnya. Diagram ini berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.
Diagram ini sangat berguna saat aplikasi kita berlaku sebagai aplikasi yang dijalankan pada banyak mesin. Diagram ini akan memperjelas pengguna bagaimana hasil akhir dari sistem yang dikembangkan dan mempermudah teknisi dalam pemeliharaan sistem.
3.2.4. Pengujian Software
Faktor pengujian software yang digunakan dalam penelitian ini adalah
black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
Pengujian black box merupakan metode peracangan data uji yang didasarkan
pada spesifikasi perangkat lunak. Faktor Pengujian Black Box : 1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.
2. Access control
Menekankan sumberdaya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan prosedur keamanan harus
(54)
dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.
3. Correctness
Menjamin pada data yang dimasukkan, proses dan output yang dihasilkan dari aplikasi harus akurat dan lengkap. Kelengkapan dan akurasi akan dicapai melalui kontrol transaksi dan elemen data.
Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.
Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan kinerja
(55)
Pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana validitas fungsional diuji
2. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik
3. Apakah sistem akan sangat sensitif terhadap harga input tertentu
4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi
5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem
6. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.
Dilihat dari objek, fungsi, dan kegunaannya, black box testing sangat cocok digunakan untuk menguji apakah program / perangkat lunak sudah berfungsi dengan benar dan sesuai dengan keinginan pengguna. Maka dari itu, penulis menggunakan metode black box untuk menguji perangkat lunak untuk sistem informasi produksi material batu alam yang sedang dirancang.
3.3.Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem merupakan tahap menguraikan bagian bagian komponen dari suatu sistem informasi yang utuh, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan apa saja yang bisa dipenuhi agar dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Tahap analisis ini sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan, akan mengakibatkan kesalahan pada sistem berikutnya. Untuk itu diperlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi untuk mendapatkan kualitas kerja sistem yang baik.
(56)
Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal – hal detail tentang apa yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan.
3.3.1. Analisis Dokumen
Dalam pelaksanaan kegiatan produksi material batu alam pada PT. Stones of Eden mengeluarkan beberapa dokumen berupa transaksi surat jalan, sortir marble, dan sortir beachstone sebagai bukti dari pelaksanaan kegiatan produksi material batu alam yang telah dilakukan. Dokumen yang dimaksud adalah:
a. Surat Jalan PengirimanMaterial
Nama Dokumen : Surat Jalan Kirim Material
Sumber : Gudang Produksi di Tulung Agung
Rangkap : 2 (Satu)
Keterangan : Digunakan sebagai bukti surat jalan pengiriman material
Elemen Data : No, Nama, Alamat, Banyaknya, Nama_Barang, Jumlah
b. Surat Jalan dari Supplier
Nama Dokumen : Surat Jalan
Sumber : Supplier Material
Rangkap : 2 (Satu)
Keterangan : Digunakan sebagai bukti surat jalan pengiriman material
(57)
c. Sortir Marble
Nama Dokumen : Sortir Marble
Sumber : Leader sortir
Rangkap : 1 (Satu)
Keterangan : Digunakan sebagai laporan sortir marble
Elemen Data : No, Tanggal, Hari, No.PO, Warna, Qty_Masuk,
hasil_sorted
d. Sortir Beachstone
Nama Dokumen : Sortir Beachstone
Sumber : Leader Sortir Beachstone
Rangkap : 1 (Satu)
Keterangan : Digunakan sebagai laporan sortir beachstone
Elemen Data : Hari, Tanggal, Jenis_Material, Jumlah_tuang, Reject,
Target, Hasil, Kelebihan
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Untuk perancangan sistem baru harus diketahui terlebih dahulu prosedur yang sedang berjalan juga harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.
Dalam hal ini penulis menggunakan metodologi berorientasi objek, yaitu use
(58)
A.Proses Bisnis Material
1. Order Pesan Material
a.Cab.Penjualan mengirim email ke Bag.Gudang untuk memproduksi
material yang hampir habis/kosong.
b.Bag.Gudang mencatat pesanan dari Cab.Penjualan dan
mengkonfirmasikan ke Bag.Pembelian.
2. PO (Purchase OrderMaterial)
a. Bag.Pembelian meminta persetujuan kepada Manager untuk
pembelian material.
b. Jika disetujui oleh Manager, maka Bag.Pembelian bisa membuat
PO ke supplier. Dan jika tidak disetujui oleh Manager, maka proses pembelian dibatalkan.
3. Order Sortir
a.Bag.Pembelian menerima hasil pesanan dari supplier material
berdasarkan PO material.
b.Bag.Pembelian mengkonfirmasikan ke Bag.Gudang bahwa stok
material unsorted sudah tersedia.
c.Ketika sudah memiliki material unsorted, maka Bag.Gudang
melakukan order sortir kepada leader sortir.
d.Bag.Gudang menerima hasil sortir berdasarkan nomor order sortir
(59)
4. Order Gegep
a. Setelah memiliki material sorted, maka Bag.Gudang membuat
order gegep berdasarkan stok material sorted kepada leader gegep.
b. Bag.Gudang menerima hasil gegep berupa dokumen oeh leader
gegep dan stok material untumbling pun bertambah.
5. Order Tumbling
a. Bag.Gudang melakukan order tumbling berdasarkan stok
untumbling kepada leader tumbling.
b. Setelah menerima hasil tumbling berdasarkan nomor order
tumbling, Bag.Gudang mencatat material yang sudah ditumbling menjadi stok material jadi dan membuat laporan yang diserahkan ke Manager.
6. Surat Jalan Kirim Material
a. Bag.Gudang membuat surat jalan kiriman produk material kepada
cabang penjualan yang sebelumnya melakukan pemesanan material.
3.3.2.1. Use Case Diagram
Use Case diagram menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas. Berikut merupakan gambar
diagram Use Case sistem produksi material batu alam yang sedang
(60)
a. Usecase Diagram
Gambar 3. 2Use Case Diagram yang Sedang Berjalan
3.3.2.2. Skenario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam
menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun
tahapan-tahapan skenario use case Produksi Material Batu Alam PT. Stones of
Eden yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Nama Use Case : Order pesan Material
Aktor : Cab.Penjualan, Bag.Gudang, Bag.Pembelian
Tujuan : Untuk melakukan permintaan material jadi
System
Cab. Penjualan
Order Pesan Material
Order Sortir PO Material
Bag. Gudang
Manager Supplier Material
Leader sortir
Surat Jalan Kirim Materiali
Bag.Pembelian
Order Gegep
Order Tumbling
Leader Gegep
(61)
Tabel 3. 1SkenarioUse case Order Pesan Material
Aktor Sistem
1. Cab.Penjualan mengirim email
ke Bag.Gudang untuk memproduksi material yang hampir habis/kosong.
2. Bag.Gudang mencatat pesanan
permintaan material jadi.
3. Bag.Gudang
mengkonfirmasikan ke
Bag.Pembelian untuk pembelian bahan material.
4. Bag.Pembelian menerima
konfirmasi dari Bag.Gudang.
2. Nama Use Case : PO (Purchase Order) Material
Aktor : Supplier Material, Bag.Pembelian, Manager
Tujuan : Untuk melakukan purchase order material
Tabel 3. 2Skenario Use case PO (Purchase Order) Material
Aktor Sistem
1. Bag.Pembelian meminta persetujuan kepada Manager
(62)
untuk melakukan pembelian material.
2. Jika Manager setuju, maka
Bag.Pembelian akan membuat PO material. Dan jika tidak disetujui oleh manager, maka pembelian material dibatalkan.
3.Bag.Pembelian membuat PO
material kepada supplier Material.
4. Supplier Material menerima order
berdasarkan PO Material dari Bag.Pembelian
3. Nama Use Case : Order Sortir
Aktor : Leader Sortir, Bag. Gudang
Tujuan : Untuk melakukan order sortir material unsorted menjadi
material sorted
Tabel 3. 3Skenario Use case Order Sortir
Aktor Sistem
1. Bag.Pembelian menerima hasil
order material dari supplier
(63)
material.
2. Bag.Pembelian
mengkonfirmasikan ke Bag.Gudang bahwa stok
material unsorted sudah tersedia.
3. Bag.Gudang menerima
konfirmasi dan membuat order sortir kepada leader sortir.
4. Leader sortir menerima order
sortir dari Bag.Gudang.
5. Bag.Gudang menerima hasil
sortir berdasarkan nomor order
sortir dan stok material sorted
pun bertambah
4. Nama Use Case : Order Gegep
Aktor : Leader Proses, Bag. Gudang
Tujuan : Untuk melakukan order gegep menjadi material
untumbling
Tabel 3. 4
Skenario
Use case Order Gegep MarbleAktor Sistem
(64)
material sorted, maka Bag.Gudang membuat order gegep ke leader gegep.
2. Leader gegep menerima order
gegep material.
3. Leader gegep menyerahkan
laporan hasil gegep material kepada Bag. Gudang.
4. Bag. gudang menerima laporan
hasil gegep material, hasil dari
gegep material tersebut
merupakan stok untumbling dan
kemudian oleh bag. gudang dilakukan pencatatan.
4. Nama Use Case : Order Tumbling
Aktor : Leader Tumbling, Bag. Gudang, Manager
Tujuan : Untuk melakukan penghalusan material
Tabel 3. 5SkenarioUse case Order Tumbling Marble
Aktor Sistem
1. Bag. gudang membuat order
(65)
2. Leader tumbling menerima order material tumbling
3. Leader tumbling memberikan
hasil material tumbling
4. Bag. gudang menerima hasil
material tumbling
5. Bag. gudang mencatat material
yang sudah di tumbling dan
membuat laporan yang
diserahkan ke manager.
6. Manager menerima laporan
produksi.
5. Nama Use Case : Surat Jalan Kirim Material
Aktor : Bag.Gudang, Cab.Penjualan
Tujuan : Untuk melakukan pengiriman material jadi ke
Cab.Penjualan
Tabel 3. 6 SkenarioUse Surat Jalan Kirim Material Marble
Aktor Sistem
1. Bag.Gudang membuat surat
jalan kiriman material kepada Cab.Penjualan.
(66)
2. Cab.Penjualan terima material dan surat jalan.
3.3.2.3. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam
sistem, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Adapun diagram aktivitas pada PT. Stones of Eden adalah sebagai berikut:
Cab.Penjualan Bag.Gudang Bag.Pembelian
Minta produksi material terima permintaan produksi material
Cek ketersediaan stok
konfirmasi pembelian bahan material tidak tersedia/tidak cukup
melakukan pengiriman Tersedia
Terima konfirmasi pembelian bahan material
(67)
Bag.Pembelian Manager Supplier Material
Konfirmasi pembelian bahan material Menerima Konfirmasi pembelian
Cek harga bahan material konfirmasi harga bahan material
Terima konfirmasi harga bahan material
Konfirmasi persetujuan pembelian Konfirmasi pembatalan pembelian
Tidak Setuju
Setuju Terima konfirmasi pembatalan pembelian
Terima konfirmasi persetujuan pembelian
membuat PO Material
Serahkan PO Material Terima PO material
(68)
Bag.Gudang Leader Sortir
Membuat Order Sortir
Serahkan Order Sortir Terima Order Sortir
Gambar 3. 5Activity Diagram Order Sortir yang Berjalan
Bag.Gudang Leader Gegep
Membuat Order Gegep
serahkan Order Gegep Menerima Order Gegep
Konfirmasi hasil order gegep Terima Konfirmasi order gegep
(69)
Bag.Gudang Leader Tumbling Manager
Membuat Order Tumbling
Serahkan Order tumbling Terima Order Tumbling
Konfirmasi Hasil Order Tumbling Terima konfirmasi hasil order tumbling
Buat laporan material jadi
Serahkan Laporan material jadi Terima Laporan material jadi
Gambar 3. 7Activity Diagram Tumbling yang Berjalan
Cab.Penjualan Bag.Gudang
Melakukan pengiriman Material jadi + surat jalan Membuat Surat Jalan Material
Terima material jadi +surat jalan
(70)
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Setelah melihat dan menganalisis prosedur yang berjalan, penulis menemukan beberapa permasalahan baik itu secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi kinerja terhadap sistem yang ada. Melihat saling ketergantungan data yang dibutuhkan untuk diolah di masing-masing divisi, sistem yang belum terintegrasi menjadi pokok masalah yang penulis lihat. Masalah ini apabila ditinjau lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap pengembangan sistem nantinya. Setelah melakukan identifikasi terhadap penyebab permasalahan yang ada, penulis juga melakukan pengamatan dengan maksud untuk mengumpulkan fakta atau data yang menjadi permasalahan pada sistem ini. Adapun masalah-masalahnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 7Evaluasi Sistem yang Berjalan
NO Masalah Divisi Rencana Pemecahan
1. Membuat PO material
masih menggunakan cara
manual sehingga jika
dibutuhkan no.PO
kembali membutuhkan
waktu yg lama untuk mencari datanya.
Bag.pembelian Membuat sebuah sistem
dengan penyimpanan
database sehingga jika
dibutuhkan akan mudah dicari/dilihat kembali
(71)
marble unsorted, stok
marble sorted, stok
material untumbling, dan stok material tumbling
masih menggunakan
microsoft excel, dimana microsoft excel ini sendiri
bukan yang original,
sehingga sering terjadi
kesalahan data atau
kehilangan data. Dan
sering terjadi kesalahan
input serta kesalahan
dalam perhitungan stok.
inputan otomatis dan
program aplikasi yang
dirancang dapat
mempercepat dalam
(72)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah tahap untuk memperbaiki. Tahap ini sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh. Dari tahapan perancangan ini menghasilkan suatu sistem baru yang benar-benar dapat menjelaskan semua aktivitas sehingga hasil yang dinginkan sesuai dengan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia.
Gambaran umum sistem yang akan diusulkan merupakan tahapan lebih lanjut dari sistem yang sedang berjalan, yang merupakan usulan pemecahan masalah yang dapat membantu dan mempersempit permasalahan yang timbul dari sistem yang dianalisis.
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem bertujuan untuk menggambarkan sistem yang diusulkan sebagai pelengkap dan penyempurnaan dari sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan. Selain itu perancangan sistem bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengolahan data PO Material, order sortir, order gegep, order tumbling dan data stok material serta menyusun laporan bulanan di PT.Stone of Eden.
(1)
166
minimal. Meski demikian diharapkan pengujian yang ditampilkan di atas sudah dapat mewakili pengujian fungsionalitas yang lainnya.
(2)
167
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di PT. Stones of Eden, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut :
1. Dengan dibangunnya sistem informasi produksi material batu alam, diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah dalam hal perhitungan jumlah material yang diterima atau material yang keluar agar menjadi terotomatisasi.
2. Data yang sudah terintegrasi diharapkan dapat mempermudah untuk mengetahui proses produksi dan stok material di gudang sehingga proses pengambilan keputusan manager untuk menyetujui produksi menjadi lebih cepat.
3. Dengan sistem yang terkomputerisasi ini diharapkan dapat mempercepat proses pembuatan laporan bulanan dan laporan stok material yang akurat dalam waktu singkat.
1.2.Saran
Dari uraian kesimpulan diatas, maka penulis mempunyai beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan masukan yang bersifat membangun demi meningkatkan kualitas sistem informasi produksi material batu alam ini, diantaranya :
(3)
168
1. Pembuatan laporan bulanan diharapkan bisa memaparkan transaksi secara lebih rinci dan jelas.
2. Bagi peneliti yang hendak mengembangkan diharapkan dapat melakukan penyempurnaan terhadap sistem ini yang mungkin akan berkembang sebagaimana sistem yang dijalankan pada perusahaan.
(4)
LEMBAR PENGESAIIAN
PERANCAI[GAI\I SISTEM INFORMASI PRODUKSI DAI\ PERSEDIAAI{ MATERIAL BATU ALAM PADA PT. STONES OF EDEN
FAITI\IY DAMA]TANTY
YM.
1.0s.11.e74Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :
'l
t
Au6 2014Menyetujui,
Pembimbing
Yasmi Afrizal.S.Kom.. M.Kom.
4127.70.26.011
Dekan Fakultas Teknik,dan Ilmu Komputer,
(5)
STIRAT
KETERANGAI\I
PERSETUJUAI{
PUBLIKASI
Batrwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat
penelitian, Menyetujui :
"IJnhrk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia IIak Bebas Rovalty
Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan pendidikan".
Bandung, 18 Agustus 2014
(Jonfrt S.Atnadiava)
NIK : 0901230305004 Mengetahui,
Pembimbing
YM
Yasmi Afrizal.S.Kom.. M.Kom.
NIP: 4127.70.26.011
Catatan/Alasan tidak.dapat di-ardizakat'0)iisi tidak bersedia di-ozliaekan) : Kecuali Bab
III
data perusahaan tidak untukdi
ozlizekan. denEan alrsanterdapat data-data oentins oerusahaan vanq tidak bisa dipublikasik 4 atau sifatnva privasi.
(Iannv Damayanty)
NIM:
10512905Perusahaan/instansi
--
(Manager)f
f-*ItBs@ry'{{eril
(6)
UNIVERSITAS KOMPUTER
INDOI\ESIA
PROGRAM
STUDT SISTEMINFORMASI
ffir :Emnffiu:@_(@!Mt1ffi w&9 xffitr :L&lImrl6@-lEl$#.& a^W$tr2 ffiE rEE llrel@1@.@ry,r&8ry M{t? MF :LmrEl]mlrrc-t@)ry,2*E ffi&u
DATA PRIBAI}I: Nim
Nama
Tempat/Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
Semester
Jenjang Pendidikkan
AlamatRumah AlamatBandung
No. Telepon
DATA KELUARGA: NamaAyah Nama Ibu
AlamatOrang Tua No. Telpon Orang Tua
Peketjaan Orang Tua
BIODATA MAHASISWA
105119?4
FarmyDamayanty
Srmgailia! 1989-0G14
Wanita 6
Program Sarjana (Strdta - D
Jl. Jeud. Ahmad Yani No.30 Sungailiat - Bangka
Jl. Tubagus Ismail Dalem No.61A Bandung
fanny.damayanty@lrahoo. com
085294922232
: YosUninggo
: Sri Suprryti, S.Pd
: Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 Sungailiat - Bangka
:085273V)2164
: PNS
Dengan ini sayq yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.