Perancangan Sistem Informasi Manajemen Warehouse Berbasis Intranet Dalam Penyimpanan Dan Persediaan Material Pada PT. LEN Industri (Persero) Bandung

(1)

PT.LEN INDUSTRI (PERSERO) BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh

Danta Martius Meliala 10507685

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

iii

Along with the rapid advancement of information technology today, information is very important in running a job and activities. Information is an element that has links the management functions of planning, operation, and control, without any instance information were can not run the operations of an instance well. Information availability of material being consideration of administrative division in making the decision to order material for production. The purpose of this study was to find out how the admission procedure, expenditures, requests, and ordering raw materials that are being run in PT. Len Indutri (Persero)Bandung, helping institutions to enhance effectiveness in conducting the inventory data processing to minimize the possibility of error that occurred, and making the application warehouse management system concerning inventory material, The result of this study is expected to be useful and serve as a material consideration in efforts to repair problems associated with the warehouse management Information System at PT. Len Industri (Persero) Bandung.

The method used in the design of a structured approach based information system. In the application system development phase, the author uses the classical or a waterfall method, a tool used to design systems such as Data Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagrams, Data Dictionary, Normalization, Entity Relationship Diagram, Relationship Table, and the structure of files. Data collect


(3)

iv

JavaScript, and php.

The results of research by the author are to produce an inventory information system to support corporate development and assist the monitoring and making of transaction report which quickly, precisely and accurately.


(4)

i

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini,

informasi hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan dan

kegiatan. Infomasi merupakan unsur yang mengkaitkan fungsi-fungsi manajemen

yang terdiri dari perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian, tanpa informasi

suatu instansi tidak bisa menjalankan kegiatan operasional suatu instansi dengan

baik. Informasi ketersediaan material menjadi bahan pertimbangan Gudang

dalam pengambilan keputusan untuk memesan material untuk di produksi.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana prosedur

penerimaan, pengeluaran, permintaan, dan pemesanan bahan material yang sedang

berjalan di PT. Len Industri (Persero) Bandung, membantu lembaga untuk

meningkatkan efektifitas dalam melakukan pengolahan data persediaan material

dengan memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi, dan membuat aplikasi

sistem manajemen warehouse dalam persediaan material. Hasil penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi manajemen

warehouse dalam persediaan material di PT. Len Industri (Persero) Bandung.

Metode yang digunakan pada perancangan sistem informasi didasarkan

pendekatan terstruktur. Dalam penerapan tahapan pengembangan sistem, penulis

menggunakan metode klasik atau waterfall, alat yang digunakan untuk merancang


(5)

ii

Sedangkan perangkat lunak penunjang menggunakan MySQL sebagai database

dan bahasa pemrograman HTML, JavaScript, dan PHP.

Penelitian yang penulis lakukan menghasilkan suatu sistem informasi

manajemen warehouse dalam penyimpanan dan persediaan material yang dapat

mendukung perkembangan perusahaan dan membantu monitoring dan pembuatan

laporan transaksi yang cepat, tepat dan akurat.


(6)

iv

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan

karunia dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan,

pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun

demikian, penulis telah berusaha untuk menyusun laporan skripsi ini dengan

sebaik-baiknya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penulisan laporan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dan penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

pihak yang membutuhkan khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan mengucapkan

terima kasih yang setulus-tulusnya, dan sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2. Dr Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Universitas Komputer Indonesia.

4. Deasy Permatasari,S.Si.,MT. selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan,


(7)

v Bandung.

6. Seluruh Dosen Manajemen Informatika dan Staff Universitas Komputer

Indonesia.

7. Bapak, Mamak, Dinithia Meliala (kakak pertama), dan Darisiska Meliala

(kakak Kedua), yang telah memberikan dukungan secara materil dan moril,

serta doa yang selalu dipanjatkan setiap waktu, penulis ucapkan terima kasih

yang tak terhingga.

8. Bapak Elieser Selaku Manajer Proyek di PT Len Industri , atas kesempatan

dan waktu yang diberikan untuk penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Komputer Indonesia Bandung.

9. Keluarga besar Sukadame dan keluarga Besar Ginting Munte, yang selalu

memberikan semangat dan doa selama penulis menjalani perkuliahan.

10. Teman-teman di Jurusan Manajemen Informatika khususnya kelas MI-15

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas bantuan dan

dukungannya.

11. Dan orang-orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan


(8)

vi perkuliahan saat ini.

Tuhan Memberkati...

Bandung, Juli 2011


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini,

informasi hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan dan

kegiatan. Teknologi informasi merupakan sarana yang sangat penting dan

menunjang bagi suatu instansi dalam skala kecil, sedang ataupun besar,

sehingga dengan informasi dapat diharapkan mempermudah pekerjaan dan

tujuan dapat tercapai secara maksimal.

Infomasi merupakan unsur yang mengkaitkan fungsi-fungsi

manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian,

tanpa informasi suatu instansi tidak bisa menjalankan kegiatan operasional

suatu instansi dengan baik. Oleh sebab itu untuk menunjang suatu

pelaksanaan yang baik dan teratur maka diperlukan suatu sistem yang

terkomputerisasi.

Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kebutuhan

informasi yang cepat dan akurat menjadi suatu yang berharga bagi

perusahaan. Informasi tersebut dihasilkan dari data yang telah diolah sesuai


(10)

dapat menjadi salah satu faktor yang membuat perusahaan lebih unggul dari

perusahaan lain..

Berpegang pada efisiensi dan akurasi sebagai kunci sukses dari

pergudangan, Gudang yang baik adalah kemampuan untuk kemudahan

mengakses barang-barang yang disimpan, Sehingga dibutuhkan Sistem informasi Manajemen Warehouse yang merupakan kunci utama dalam

suppply chain (rantai pasok), dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping

(pengiriman), receiving (penerimaan), putaway (penyimpanan), move

(pergerakan) dan picking(pengambilan).

PT. LEN merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis

elektronika industri dan prasarana. PT. LEN memiliki stock gudang

material dan belum terorganisir dengan baik dimana setiap pengecakan

material masih melihat dari arsip material sehingga membutuhkan waktu

yang lama dan proses pengiriman,penerimaan,pengambilan,penerimaan dan

penyimpanan menjadi tidak efektif dan efisien..

Hal ini dapat dihindarkan dengan menggunakan suatu sistem

manajemen warehouse dalam persediaan material masuk dan keluar dengan

mengunakan aplikasi komputer. Hal ini perlu dilakukan agar dapat

menyajikan informasi persediaan material lengkap dan dapat mengakses

data dan informasi secara cepat, efisien dan akurat. Kecepatan dan ketepatan

dalam mendapatkan suatu informasi dapat didukung oleh sistem


(11)

dan penyimpanan data tersebut. Maka dengan memperhatikan hal-hal

tersebut diatas penulisan tugas akhir ini mengambil judul

“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

WAREHOUSE BERBASIS INTRANET DALAM PENYIMPANAN DAN PERSEDIAAN MATERIAL PADA PT. LEN INDUSTRI (PERSERO) BANDUNG”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat

mengidentifikasi

penyebab masalah-masalah terkait dengan :

1. Media penyimpanan masih secara manual, sehingga sulit untuk

mengetahui data bahan material yang diperlukan.

2. Pembuatan laporan data persediaan material masih manual sehingga

sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.

3. Pembuatan laporan data material yang masuk masih manual

sehingga sering terjadi kesalahan dalam pembuatan laporan.

4. Diperlukannya media penyimpanan data yang lebih efektif dan

efisien dalam proses yang terkait dengan proses masuk dan keluar

material di PT. LEN Industri (Persero).

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem persediaan material yang sedang berjalan di PT.


(12)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi manajemen warehouse di

PT. LEN Industri (Persero).

3. Bagaimana pengujian sistem informasi manajemen warehouse di PT.

LEN Industri (Perserro).

4. Bagaimana implementasi sistem informasi manajemen warehouse di

PT. LEN Industri (Persero).

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud penulis mengadakan penelitian pada PT. LEN

Industri (Persero) adalah :

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh atau

mengumpulkan

data sebagai bahan penunjang untuk menemukan cara yang tepat dalam

merancang suatu sistem yang menangani penyimpanan dan persediaan

material sesuai kebutuhan dan permasalahan yang ada di lingkungan kerja

PT. LEN Industri (Persero) sebagai dasar penyusunan skripsi dalam rangka

menyelesaikan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana, Jurusan Manajemen

Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer

Indonesia.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian yang dilakukan,


(13)

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur penerimaan, pengeluaran,

permintaan, dan pemesanan bahan material yang sedang berjalan di

PT. LEN Industri (Persero).

2. Dengan perancangan terstruktur menggunakan alat bantu prosedur

sistem yang baru melalui flow map sebagai prosedural kerja sistem.

3. Membantu Perusahaan untuk meningkatkan efektifitas dalam

melakukan pengolahan data persediaan material dengan

memperkecil kemungkinan kesalahan yang terjadi.

4. Membuat aplikasi sistem manajemen warehouse dalam

penyimpanan dan persediaan material.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik

secara praktis maupun akademis, sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait

dengan Sistem Informasi Manajemen Warehouse di PT. LEN Industri

(Persero).

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara ilmu


(14)

lapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut

akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada

untuk dihadapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan

berbagai pihak.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbagan

pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan

mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama

sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

3. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan

baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya

fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada

didalam perusahaan, khususnya PT. LEN Industri (Persero).

1.5. Batasan Masalah

Pembatasan terhadap masalah persediaan material pada PT. LEN

antara lain:

1. Analisa dan penelitian yang dilakukan hanya sebatas menangani

masalah pengolahan data persediaan, penerimaan, pengeluaran, dan


(15)

2. Pembuatan laporan-laporan yang terkait dengan analisa dan

penelitian sebatas menangani laporan persediaan material, bukti

masuk material, bukti keluar material dan produksi.

3. Sistem informasi ini menggunakan topologi jaringan Local Area Network (LAN) dengan konsep 3 tingkatan artinya hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan yang duanya lagi sebagai

client.

1.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Untuk penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian

di PT. LEN (Persero) Bandung, Jalan Soekarno-Hataa 442

Bandung 40254-Indonesia. Telp. (022) 5202682.

1.6.2 Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada bulan Maret sampai


(16)

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Sistem Informasi

Dalam berbagai unit kerja yang ada pada setiap organisasi membutuhkan

informasi dari berbagai sumber luar organisasi dan yang bersumber dari unit-unit

kerja lain dari organisasi itu sendiri, sehingga menghasilkan berbagai macam

informasi yang diperlukan.

Sistem Informasi menurut Andri Kristanto (2008:13) yaitu “suatu system

didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi,

mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan”.

Suatu sistem informasi yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran

yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan

yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

2.1.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem menurut Andri Kristanto (2008:1) yaitu “kumpulan elemen-elemen

yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang

ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai


(18)

2.1.1.1. Komponen Sistem

Adapun karakteristik yang dimiliki oleh sistem menurut Edhy Sutanta

(2003:3) dijelaskan sebagai berikut :

1. Mempunyai komponen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi yang

artinya bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem dapat

berupa subsistem-subsitem yang dapat mempunyai sistem yang lebih besar

(supra system).

2. Mempunyai batas (boundary)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan system

yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk

menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope

tinjauan terhadap sistem.

3. Mempunyai lingkungan (environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.

Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya,

lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk

menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan system yang

merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal

mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

4. Mempunyai penghubung/ antar muka (interface) antar komponen Penghubung/ antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala


(19)

sistem. Penghubung/ antar muka merupakan sarana yang memungkinkan

setiap komponen saling berinteraksi, dan berkomunikasi dalam rangka

menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer,

penghubung/ antar muka dapat berupa berbagai macam tampilan dialog

layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah

mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

5. Mempunyai masukan (input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu

dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut

untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

6. Mempunyai pengolah (processing)

Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utama

mengolah masukkan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para

pemakainya. Pengolahan adalah berupa program aplikasi komputer yang

dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu

menerima masukkan, mengolah masukkan, dan menampilkan hasil olahan

sesuai dengan kebutuhan pemakai.

7. Mempunyai keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam

bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Keluaran

adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan


(20)

8. Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama

dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran

berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh

sistem untuk jangka waktu relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan

kondisi/ hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu

yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan

tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

9. Mempunyai kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja

sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

10. Mempunyai umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali sistem untuk mengecek

terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke


(21)

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Keterkaitan Antar Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem

[Sumber : Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Graha Ilmu. Yogyakarta]

2.2 Pengertian Database

Menurut Connoly and Begg (2002, p14), database adalah kumpulan data-data yang saling berhubungan satu sama lain yang digunakan secara

bersama-sama dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau

organisasi.

Menurut McLeod and Schell (2007, p181), database adalah kumpulan dari semua sumber daya berbasis komputer organisasi dan database, hubungan antara data dalam database, dan juga form dan laporan yang bersinggungan dengan

database.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, maka database adalah kumpulan semua data-data yang saling berhubungan antara data yang satu dengan data yang lain


(22)

yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau

organisasi.

2.3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Menurut Edhy Sutanta (2003:10) “Sistem Informasi Manajemen

merupakan kumpulan subsitem yang saling berhubungan, berkumpul

bersamasama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerjasama

antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara tertentu untuk melakukan

fungsi pengolahan data, menerima masukkan input berupa data-data, kemudian

mengolahnya, dan menghasilkan keluaran berupa informasi sebagai dasar bagi

pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat

dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang,

mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan

memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut

guna mencapai tujuan”.

Tujuan dari sistem informasi manajemen yaitu menyediakan informasi seluruh

kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi organisasi.

Kegiatan dari sistem informasi yaitu mengambil, mengolah, menyimpan dan

menyampaikan informasi yang diperlukan guna mengoperasikan seluruh kegiatan

dalam organisasi.

2.4 Sistem Manajemen Warehouse

Menurut Stuart Emmett (2005) Manajemen Warehouse dirancang bertujuan

untuk mengontrol kegiatan pergudangan. Yang diharapkan dari pengontrolan ini


(23)

pengambilan dan pemasukan barang ke gudang yang efektif dan efisien, serta

kemudahan dan keakuratan informasi stock barang di gudang. Sistem informasi

mengenai manajemen pergudangan ini sering disebut dengan Warehouse Management System (WMS).

1. Pengertian Gudang

Gudang adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyimpan barang baik

raw material, barang work in process atau finished good. Dari kata gudang maka didapatkan istilah pergudangan yang berarti merupakan suatu kegiatan

yang berkaitan dengan gudang. Menurut Holy Icun Yunarto dan Martinus

Getty Santika (2005) kegiatan tersebut dapat meliputi kegiatan movement

(perpindahan),storage (penyimpanan), dan information transfer (transfer Informasi).

Menurut Holy Icun Yunarto dan Martinus Getty Santika (2005) dalam

bukunya menyebutkan beberapa macam bentuk gudang,yaitu :

1. Manufacturing plant warehouse

Manufactuirng plant warehouse adalah gudang yang ada di pabrik.

Transaksi di dalam gudang ini meliputi penerimaan dan penyimpanan

material, pengambilan material, penyimpanan barang jadi ke gudang,

transaksi internal gudang, dan pengiriman barang jadi ke central

warehouse, distribution warehouse, atau langsung ke konsumen. Menurut

John Warman, Manufactuirng plant warehouse dapat dibagi-bagi lagi


(24)

a. Gudang Operasional

Gudang Operasional digunakan untuk menyimpan raw material dan sparepart yang nantinya akan diperlukan dalam proses produksi. Dalam

gudang operasional ini dapat pula disimpan barang-barang work in

process.

b. Gudang Perlengkapan

Gudang Perlengkapan merupakan gudang yang digunakan untuk

menyimpan perlengkapan yang akan digunakan untuk memperlancar

proses produksi. Perlengkapan merupakan barang yang digunakan untuk

proses produksi tetapi tidak akan ditemui di finished good, karena barang

ini hanya berfungsi membantu proses produksi. Setelah proses produksi

berakhir barang ini akan dikembalikan ke gudang perlengkapan. Biasanya

berada dekat dengan line produksi.

c. Gudang Pemberangkatan

Gudang Pemberangkatan adalah tempat yang digunakan untuk

menyimpan barang yang telah menjadi finished good. Dari gudang inilah

nantinya finished good akan dikirimkan ke luar, baik ke distributor atau

retailer. Gudang ini dapat juga disebut gudang finished good.

2. Central warehouse

Central warehouse adalah gudang pokok. Transaksi di dalam Central

warehouse meliputi penerimaan barang jadi ( Dari manufacturing

warehouse, langsung dari pabrik , atau dari supplier), penyimpanan barang


(25)

2 . Operasi-operasi Pergudangan

Pergudangan terdapat tiga fungsi utama yaitu movement (perpindahan),

storage(penyimpanan), dan information transfer(transfer informasi). 1. Movement (Perpindahan)

Fungsi movement ini merupakan fungsi utama, salah satu kegiatannya

adalah memperbaiki perputaran inventory dan mempercepat proses

pesanan dari produksi hingga ke pengiriman utama.

Menurut Holy Icun Yunarto (2005) fungsi Movement dibagi menjadi aktivitas-aktivitas yang meliputi:

a. Receiving (Penerimaan)

Merupakan aktivitas penerimaan barang dimana didalamnya terdapat

aktivitas-aktivitas seperti pembongkaran muatan, penghitungan

kuantitas yang diterima dan inspeksi kualitas dan kerusakan , juga

aktivitas –aktivitas lain yang berkaitan dengan penerimaan barang di

gudang.

b. Putaway

Merupakan proses pemindahan barang dari dok penerimaan ke

gudang penyimpanan.

c. Storage (Pemyimpanan)

Storage merupakan aktivitas penyimpanan barang baik yang

merupakan barang baku ataupun barang hasil produksi . Penyimpanan

barang dilakukan di dalam gedung gudang. Gudang finished good dan


(26)

d. Information Transfer (Transfer Informasi)

Aktivitas ini adalah aktivitas transfer informasi seperti informasi

mengenai stock barang yang ada di gudang atau informasi-informasi

lain yang berguna, informasi ini dapat merupakan informasi untuk

pihak luar gudang atau pihak gudang sendiri.

3. Klasifikasi Persediaan Dalam Gudang

Gudang seperti kegunaannya secara umum merupakan suatu tempat

untuk menyimpan benda. Benda yang disimpan alam gudang ini dapat pula

disebut sebagai persediaan atau inventory. Secara umum persediaan dapat

diklasifikasikan berdasarkan dua hal yang umum, yaitu klasifikasi persediaan

berdasarkan fungsi dari barang dalam gudang dan klasifikasi persediaan

berdasarkan kecepatan arus aliran barang.

1. Klasifikasi Persediaan Berdasarkan Fungsi Dari Barang

Dalam dunia industri persediaan yang disimpan dalam gudang

dapat bermacam-macam fungsinya. Dalam klasifikasi ini gudang akan

dibagi-bagi sesuai dengan barang apa yang disimpan dalam gudang

tersebut. Secara umum, berdasarkan fungsi fisiknya, persediaan dapat

dibagi menjadi empat fungsi utama. Keempat fungsi persediaan tersebut

adalah:

a. Sebagai Raw Material

Raw Materialmerupakan barang yang akan diproses dan diberi nilai tambah untuk kemudian dapat dijual dan dipasarkan kepada


(27)

berbeda-beda untuk setiap perusahaan tergantung jenis usaha dan

tujuan usahanya.

Barang yang menjadi Raw Materialdi suatu perusahaan belum tentu menjadi Raw Material pula di perusahaan lain. Misalnya dalam perusahaan roti, barang yang menjadi Raw Materialdi perusahaan itu adalah tepung, akan tetapi bagi sebuah pabrik tepung, tepung adalah

sebuah finished good yang dihasilkan dari proses-proses rumit yang mengubah biji gandum menjadi tepung.

b. Sebagai Work In Process

Barang Work in process dalam bahasa sehari-hari dikenal

dengan nama barang setengah jadi. Barang Work in process ini

adalah raw material yang dikenai proses untuk menjadi suatu produk

hanya belum selesai, atau dapat dikatakan masih setengah jalan.

c. Sebagai Finished Good

Finished Goods merupakan barang yang siap pakai untuk

disajikan atau siap dipasarkan kepada konsumen. Finished Goods ini

merupakan barang yang akan diperoleh dari bahan dasar berupa raw

material yang telah diproses dan diberi nilai tambah.

4. Flow Process Inventory

Menurut Holy icun Yunarto dan Martinus Getty Santika (2005),

flow inventory adalah alur jalannya inventory tersebut dalam bisnis

perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa bentuk dari flow process tersebut


(28)

Semakin kompleks bisnis maka flow process dari inventory ini akan

semakin panjang, sedangkan jika bisnis tidak kompleks maka flow

process akan pendek. Flow process inventory dapat digambarkan secara

umum menjadi :

Gambar 2.2 Flow Process Inventory

[Sumber : Edhy Sutanta. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Graha Ilmu. Yogyakarta]

Gambar 2.2 merupakan gambaran secara umum dari flow process

inventory. Supplier merupakan mata rantai pertama dari flow process dimana tugas utama dalam dari supplier adalah mendatangkan raw material

dan sparepart. Raw material yang telah didatangkan dan sparepart disimpan dalam gudang raw material atau gudang sparepart. Untuk gambar di atas tidak digambarkan gudang raw material karena diasumsikan barang dari


(29)

supplier akan langsung di proses, sehingga nantinya akan menghasilkan work in process bahkan finished goods untuk memenuhi customer demand.

2.5. Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi merupakan perancangan pengintegrasian seluruh unit

komputer pada suatu tempat agar seluruh komputer dapat berkomunikasi satu

dengan yang lainnya. Arsitektur jaringan komputer dikategorikan menjadi

beberapa rancangan yang disebut dengan topologi jaringan.

2.5.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Melwin Syafrizal (2005:2) pengertian jaringan komputer adalah

“himpunan interkoneksi antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan

media transmisi kabel atau tanpa kabel”.

2.5.2. Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komputer menurut Edhy Sutanta

(2003:205) dibedakan menjadi :

1. Local Area Network (LAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luas jangkauannya meliputi satu area lokal tertentu. Misal jaringan computer di

suatu gedung.

2. Metropolitan Area Network (MAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luas jangkauannya meliputi area dalam satu kota. Misal jaringan komputer

di kota Jakarta.

3. Wide Area Network (WAN), yaitu suatu jaringan komputer yang luas jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara. Misal jaringan


(30)

2.5.3. Topologi Jaringan Komputer

Jenis konfigurasi jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan computer

menurut Edhy Sutatnta (2003:2003) meliputi jenis topologi :

1. Bintang (star)

Dalam topologi star, setiap node pada jaringan akan berkomunikasi melalui node pusat terlebih dahulu sebelum menuju server.

Gambar 2.3Topologi Star

[Sumber : http://www.teach-ict.com/as_a2/topics/networks/pages/chap5_files/star.gif] 2. Bus

Dalam topologi bus, jaringan hanya terhubung dengan satu saluran.

Gambar 2.4Topologi Bus


(31)

2.6. Client Server

Menurut Wahana (2001:16) client server yaitu “suatu bentuk arsitektur

dimana client adalah perangkat yang menerima (komputer atau workstation) dan

server adalah perangkat yang menyediakan (Lan Server atau Mainframe). Client akan

menampilkan antar muka pemakai dan menjalankan aplikasi. Server bertindak

sebagai pengelola aplikasi, data dan keamanannya”.

Jenis layanan client server yaitu :

1. File server yaitu, memberikan layanan fungsi pengelolaan file.

2. Print server yaitu memberikan layanan fungsi pencetakan.

3. Database server yaitu, proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.

4. Document Information Processing (DIP) yaitu, memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data.

2.7. Intranet

Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi internet dan mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1995. Atau bisa dikatakan intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan lokal. Umumnya juga terkoneksi ke

internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan

intranet lainnya. Sumber : http://tegtitan.wordpress.com/2008/07/31/pengertian-internetdan-intranet/ (31 Maret 2010).

2.8. Perangkat Lunak Pendukung

Dalam merancang dan membangun suatu aplikasi perangkat lunak system


(32)

tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak yang digunakan oleh

penulis.

2.8.1. Dreamweaver 8

Dremweaver merupakan sebuah perangkat lunak yang secara khusus dibuat untuk membuat halaman-halaman web dengan mudah. Dreamweaver

pertama kali diluncurkan (versi 1) pada tahun 1997. Hingga saat ini sudah

mencapai versi 8 pada tahun 2004. Dreamweaver dikembangkan oleh perusahaan bernama Macromedia Inc.

Beberapa keunggulan Dreamweaver yang menjadikannya banyak digunakan dalam membangun situs web, antara lain :

1. Tampilan (interface) mudah dimengerti oleh pengguna dari semua tingkat keahlian, bahkan bagi orang awam sekalipun.

2. Dreamweaver cukup tangguh untuk membangun berbagai tipe situs web. 3. Dreamweaver merupakan editor berbasis WYSIWYG (what you say is

what you get), maksudnya apa yang tampak di editor, sama seperti apa yang akan ditampilkan di web browser.

Sumber:http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1

Pendahuluandan-Pengenalan-Dreamweaver (31 Maret 2010).

2.8.2. Personal Home Page (PHP)

PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang didesain agar dapat

disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. PHP memberikan solusi sangat

murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan di berbagai jenis platform.


(33)

dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai

tambah yang luar biasanya karena proses pengembangan program berbasis web

dapat dilakukan lintas sistem operasi.

2.8.3. Hypertext Markup Languange (HTML)

HTML merupakan bahasa mark-up yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah web browser. Apa yang ditampilkan di browser adalah rangkaian perintah (script) HTML. HTML saat ini merupakan standar internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunanya oleh World Wide Web Consortium (W3C). Pada dasarnya dokumen HTML mirip dengan dokumen teks biasa, hanya dalam

dokumen ini sebuah teks bisa membuat instruksi yang ditandai dengan kode atau

lebih dikenal dengan tag.

Sumber:

http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1-Pendahuluan-dan-Pengenalan-Dreamweaver (31 Maret 2010).

2.8.4. Cascading Style Sheets (CSS)

CSS merupakan suatu bahasa style sheets yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML. Spesifikasi CSS diatur oleh W3C. CSS digunakan antara lain untuk

menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen.

CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen dengan presentasi


(34)

banyak keleluasaan dan control terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas

serta pengulangan pada struktur isi.

Sumber:

http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1-Pendahuluandan-Pengenalan-Dreamweaver (31 Maret 2010).

2.8.5. Web Server Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di

internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan

programnya yang dapat dijalankan di Windows NT. Apache mempunyai program

pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap

bagi penggunanya.

Sumber:http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10

%3Ajaringan&id=406%3A-web-server &option=com_content&Itemid=15

(31 Maret 2010).

2.8.6. MySql Data Base

Menurut Yuniar Supardi (2006:27) My sql adalah “perangkat lunak

database server atau kita sebut saja Database Smart. Database ini semakin lama

semakin populer. Dengan menggunakan database ini, data semakin aman dan

berdaya guna. Database ini juga banyak dipakai pada web database dengan


(35)

2.9. Pengertian Kasus Yang Dianalisis 2.9.1. Persediaan Barang

Pengertian persediaan menurut Lalu Sumayang (2003:189) adalah sebagai

berikut “inventory atau persediaan merupakan simpanan material yang berupa

bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.”. Perusahaan industry

memiliki tiga jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang

dalam proses dan persediaan barang jadi siap jual.

Menurut standar akuntansi keuangan (SAK) mengartikan persediaan yaitu:

1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

2. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan

3. Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (supplier) untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Kesimpulan dari pengertian persediaan yaitu barang yang dimiliki untuk dijual

atau untuk diproses selanjutnya dijual.

2.9.2. Penerimaan Barang

Menurut Himayati (2008:198) penerimaan barang adalah “transaksi

dimana Anda menerima barang, yang merupakan titipan dari vendor untuk Anda

jual/ gunakan dalam operasional perusahaan”. Transaksi ini umumnya digunakan

pada perusahaan dagang yang menerima titipan seperti toko, mini market, super

market, grosir, dan lainnya. Umumnya juga digunakan pada perusahaan

konstruksi yang mengambil bahan-bahan bangunan terlebih dahulu dari vendor

dan membayar hanya barang-barang yang digunakan saja, sedangkan sisanya


(36)

2.9.3. Pemesanan Barang

Menurut Wardah Fazriyati (2008:106) pemesanan barang yaitu “peretail

melakukan pemesanan barang dengan membuat Purchasing Order (PO) dan

mengirimkannya kepada supplier. Kemudian supplier akan mengirim barang


(37)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penulis melakukan penelitian tentang sistem manajemen warehouse pada

perusahaan yang bergerak di bidang industri elektronika. Perusahaan tersebut

adalah PT. LEN Industri (Persero) yang berkedudukan di jalan Soekarno Hatta

No 442, Bandung.

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Didirikan sejak tahun 1965, LEN kemudian bertransformasi menjadi

sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 1991. Sejak saat itu, LEN

bukan lagi merupakan kepanjangan dari Lembaga Elektronika Nasional, tetapi

telah menjadi sebuah entitas bisnis profesional dengan nama PT LEN Industri.

Saat ini LEN berada di bawah koordinasi Kementrian Negara BUMN.

Selama ini, LEN telah mengembangkan bisnis dan produk-produk dalam

bidang elektronika untuk industri dan prasarana, serta telah menunjukkan

pengalaman dalam bidang:

a. Broadcasting, selama lebih dari 30 tahun, dengan ratusan Pemancar TV dan


(38)

b. Jaringan infrastruktur telekomunikasi yang telah terentang baik di kota besar

maupun daerah terpencil.Sistem Persinyalan Kereta Api di berbagai jalur

kereta api di Pulau Jawa.

c. Elektronika untuk pertahanan, baik darat, laut, maupun udara.

d. Sistem Elektronika Daya untuk kereta api listrik.

e. Ribuan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya, yang telah digunakan

oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia bahkan di luar negeri.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi Perusahaan PT. LEN Industri (Persero) yaitu untuk Menjadi

perusahaan elektronika kelas dunia dan Meningkatkan kesejahteraan stakeholder


(39)

3.1.3 Struktur Organisasi PT LEN

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. LEN Industri

[Sumber : PT LEN Industri (Persero). Bandung]

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan Struktur Organisasi pada pembahasan diatas, penulis

mencoba menerangkan deskripsi tugas dan kerja pada tiap bagian Struktur

Organisasi, terutama berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. deskripsi


(40)

tertentu, berdasarkan fakta-fakta yang ada. Adapun manfaat dari uraian tugas

adalah sebagai berikut :

1. Dasar untuk penentu standar dan menilai performansi pekerjaan seseorang.

2. Dasar untuk mengevaluasi jabatan.

3. Dasar untuk penerimaan pegawai baru.

Adapun uraian tugas dari setiap posisi dalam struktur organisasi pada PT LEN

Industi (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama

a. Memimpin dan mengendalikan perusahan sesuai dengan garis kebijakan

yang telah ditetapkan.

b. Secara berkala membuat anggaran perusahaan dan laporan kegiatan

perusahaan.

c. Mengawasi pekerjaan bawahannya, dan mengevaluasi hasil laporan

kegiatan dari masing-masing bagian perusahaan.

d. Menetapkan perencanaan strategis dalam menentukan aktivitas

perusahaan.

e. Mengadakan rapat kerja guna untuk membahas masalah yang dihadapi

oleh perusahaan.

2. Direktur Adm Dan Keuangan

a. Bertanggung jawab atas segala masalah keuangan yang berjalan di dalam

PT. LEN Industri (persero).

b. Mengawasi segala proses yang berhubungan dengan keuangan atau


(41)

c. Membuat laporan keuangan kepada Direktur Utama dan membuat laporan

pajak.

d. Bertanggung jawab kepada Direktur utama mengenai keuangan.

e. Memutuskan pengeluaran dan pemasukan uang.

f. Memimpin dan mengawasi semua kegiatan operasional perusahaan yang

berhubungan dengan biaya operasional.

g. Mengontrol sumber daya manusia (Karyawan) yang terdapat dalam

perusahaan.

h. Memperhatikan kesejahteraan karyawan.

i. Merencanakan penambahan dan pengurangan karyawan.

j. Bertanggung jawab terhadap pengajian karyawan.

k. Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan.

l. Memberikan surat peringatan yang lalai.

3. Direktur Marketing

a. Menjadi kepala dari setiap sales marketing dan mengontrol setiap

pemasaran yang terjadi dalam perusahaan.

b. Menentukan market-market yang menjadi target penjualan.

4. Direktur Teknologi Dan Produksi

a. Menkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan di bidang teknologi,

produksi, distribusi, dan perawatan teknik.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan pemeliharaan instalasi produksi.

c. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik dan


(42)

d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur utama.

5. Divisi Produksi

a. Memastikan semua proses produksi sesuai dengan spesifikasi yang

ditentukan.

b. Melaksanakan produksi sesuai dengan jadwal yang dibuat.

c. Bertanggung jawab atas bahan baku yang diberikan pihak gudang.

d. Bertanggung jawab terhadap barang yang dihasilkan.

e. Bertanggung jawab atas kondisi alat produksi dan fasilitas perusahaan.

f. Bersama Quality Controlbertanggung jawab terhadap kualitas produk.

6. Divisi Pengembangan

a. Mengadakan penelitian dan pengembangan perusahaan

b. Meneliti kemungkinan-kemungkinan untuk ikut dalam pengembangan

teknologi perusahaan.

c. Menerbitkan laporan-laporan dari penerbit-penerbit lainnya mengenai

aktivitas perusahaan, dalam rangka aktivitas penelitian dan

pengembangan.

7. Marketing

a. Bertanggung jawab kepada Direktur atas semua kegiatan atau transaksi

pembelian maupun penjualan .

b. Mengkoordinasi pelaksanaan penjualan agar mencapai target yang telah

ditetapkan.


(43)

d. Melaksanakan kebijaksanaan perusahaan dalam bidang penjualan dan

pembelian.

e. Menjaga hubungan baik dangan para pelanggan dan supplier.

f. Mencatat data customer dan mengarsipkannya.

g. Melakukan negosiasi dengan customer mengenai order yang dibutuhkan.

h. Menerima dan mengecek stok yang diberikan kepada Bagian Gudang.

i. Menerima order dari customer dan mengeluarkan surat pesanan barang.

j. Menjual barang dengan suatu target yang telah ditetapkan dan melayani

para Customer.

k. Membuat faktur dan surat jalan pengiriman barang kepada Customer.

l. Menerima surat jalan dan faktur yang telah ditandatangani oleh Customer.

8. Accounting

a. Menetapkan rencana dan kebijakan yang berhubungan dengan masalah

pendanaan, penggunakan modal perusahaan dan kebijakan lainnya.

b. Mengkoordinasikan, membimbing dan mengawasi pelaksanaan tugas

bagian-bagian yan dipimpinnya.

c. Mengatur aktivitas keuangan perusahaan secara keseluruhan serat

menganalisa, merencanakan dan mengawasi arus kas yang terjadi dalam

perusahaan.

d. Melakukan perencanaan dan penganalisaan seluruh kegiatan akutansi

perusahaan.

9. Manufacture


(44)

b. Mengajukan permohonan pembelian bahan mentah kepada direktur

umum apabila stok akan habis.

10. Logistic Gudang

a. Mengelola ketersediaan barang di gudang.

b. Melakukan pengawasan barang masuk dan barang keluar.

c. Membuat laporan persediaan barang secara berkala.

d. Mengatur barang-barang yang akan dikirim ke kantor cabang maupun

konsumen.

11. Bagian Gudang

a. Bertanggung jawab pada Direktur.

b. Menerima dan mengirim barang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

c. Membuat laporan persediaan barang secara periodik.

d. Mengatur barang-barang yang siap dikirim baik menggunakan countainer

atau truk.

e. Menjaga dan menyimpan barang dengan baik.

f. Bertanggung jawab atas semua keadaan barang dan sisa stok barang yang

tersimpan dalam gudang.

12. Bagian Finance ( Keuangan )

a. Bertanggung jawab pada Direktur.

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan anggaran belanja bualnan atau

tahunan perusahaan.


(45)

d. Mengkoordinasi dan mengarahkan semua kegiatan yang berhubungan

dengan akutansi dan keuangan.

e. Membuat laporan keuangan perusahaan untuk diajukan kepada Direktur.

f. Mengatur dan mengawasi penggunaan dana perusahaan sesuai kebutuhan.

g. Membuat analisis mengenai keadaan keuangan perusahaan, sehingga dapat

membantu Direktur dalam menentukan langkah untuk masa yang akan

datang.

13. Satuan Pengawas Internal

a. Melakukan audit intern terhadap administrasi/keuangan, teknik dan

pengelolaan pembangunan seluruh kekayaan perusahaan.

b. Mengadakan pengawasan atas anggaran pendapatan dan belanja

perusahaan.

c. Mengadakan pengawasan keamanan dan ketentuan perusahaan.

d. Memberikan saran-saran atau pertimbangan-pertimbangan kepada

Direktur utama dengan hirarki tentang langkah-langkah atau

tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus

mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data. Dalam

upaya mencapai tujuan dari sebuah penelitian diperlukan metode yang sesuai dan

mudah, dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian deskriptif dan


(46)

Dengan metode penelian deskriptif, objek permasalahan akan dijelaskan

secara sistematik, mulai dari permasalah yang terjadi pada saat ini sehingga dapat

diketahui apa saja yang harus diperbaiki kemudian dapat menentukan langkah apa

yang perlu diambil dari perbaikan itu sendiri

Metode penelitian tindakan akan menentukan rancangan program untuk

pemecahan masalah berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan.

3.2.1 Desain Penelitian

Penentuan desain penelitian sangat penting, yang mana dalam proses

penetian ini penulis akan menggunakan jenis desain penelitian dengan data primer

dan sekunder agar diperoleh data yang relevan, dapat dipercaya dan valid

sehingga proses perancangan sistem akan lebih bermanfaat bagi objek yang

diteliti.

3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dibutuhkan suatu metode

yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data, metode yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer yang digunakan adalah data yang didapatkan melalui

identifikasi dan informasi langsung dari pihak PT.LEN (Persero) untuk

mendapatkan data yang dapat mendukung penelitian ini.

1. Wawancara

Dalam hal ini penulis melakukan tanya jawab secara langsung


(47)

bersangkutan, dimana wawancara ini bertujuan untuk memperjelas dan

meyakinkan atas fakta atau informasi yang diperoleh melalui

pengamatan. Wawancara dilakukan selama penelitian terhadap

karyawan PT.LEN( Persero) Bandung. Berdasarkan hasil wawancara

yang telah dilakukan, PT. LEN ( Persero) Bandung mengalami kendala

dalam me-manage “Stok Gudang”. Dimana sistem yang di terapkan tidak efektif dan kurang efisien untuk dijalankan serta kurang

mendukung kebutuhan pengelola dalam menampilkan Laporan apa

saja yang terdapat di PT. LEN serta pengontrolan segala proses yang

terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving

(penerimaan), putaway (penyimpanan), move(pergerakan) dan picking

(pengambilan), sehingga untuk memasukkan data material atau barang

dibutuhkan waktu yang lama, sehingga banyak waktu yang terbuang

hanya untuk melakukan peng-entryan material dan barang. Pihak

perusahaan membutuhkan sebuah sistem yang memberikan

kemudahan dalam pengelolaan manajemen warehouse sehingga

memberikan nilai tambah pada usaha yang dijalankan. Hal terpenting

yang diharapkan oleh pengelola perusahaan adalah sistem yang dapat

melakukan pengelolaan serta kontrol secara tepat terhadap Laporan

shipping (pengiriman), receiving (penerimaan), putaway

(penyimpanan), move (pergerakan) dan picking (pengambilan) sehingga mendukung penyajian informasi yang lebih mudah sehingga


(48)

2. Observasi

Metode ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengamati secara langsung mengenai objek yang akan diteliti

serta melalui pengamatan langsung di PT.LEN ( Persero) Bandung pada

bagian-bagian yang terlibat dalam sistem yaitu pada bagian warehouse

(gudang) guna memperoleh gambaran terhadap sistem meliputi

prosedur yang digunakan pada sistem, data-data atau file yang

diperlukan, dokumen-dokumen yang digunakan serta kendala yang

dihadapi yang berhubungan dengan tema yang akan dibahas yaitu

Sistem Manejemen Warehouse . Mengacu pada hasil pengamatan yang

telah dilakukan, optimalisasi prosedur shipping (pengiriman), receiving

(penerimaan), putaway (penyimpanan), move (pergerakan) dan picking

(pengambilan) belum terpapar secara sistematis dan terstruktur. Hal ini

dapat mempengaruhi performance sebuah usaha karena kontrol terhadap proses transaksi menjadi kurang. Seperti Laporan yang

dihasilkan masih bersifat terperinci dan tidak memiliki ringkasan data

sehingga menyulitkan pihak eksekutif perusahaan. Oleh karena itu

dibutuhkan laporan yang lebih ringkas. 3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Jenis data sekunder adalah data yang dapat diperoleh dari

referensi buku yang terkemuka yang dapat mendukung data primer dan

penelitian yang dilakukan.Penulis mengumpulkan data-data dan


(49)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data teoritis yang

nantinya akan digunakan sebagai dasar pangetahuan dan perbandingan

di dalam melaksanakan penulisan dan pembahasan. Selain itu teknik

pengumpulan data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan

dalam tahap analisis sistem. Adapun dokumen-dokumen tersebut antara

lain :

1) Arsip Data Persediaan Material

2) Data Produk Yang Telah Di Produksi

3) Struktur Organisasi

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pemahaman masalah dilakukan pendekatan sistem yang merupakan

serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa

masalah dipahami, solusi alternative dipertimbangkan dan solusi yang dipilih

bekerja. Kemudian akan dilanjutkan dengan pengembangan sistem sebagai bentuk

aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk

menyelesaikan persoalan organisasi atau memanfaatkan kesempatan yang timbul.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah metode pendekatan sistem terstruktur dan Action. Pendekatan

terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan


(50)

dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan

dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan akan

dipecahkan dengan hasil dari sistem yang mudah untuk dipelihara serta

fleksibel. Pendekatan sistem ini mempunyai dokumentasi yang baik

sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Adapun alat yang dipergunakan dalam metode terstruktur ini berupa

Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem informasi melewati beberapa tahapan

mulai sistem itu direncanakan sampai diimplementasikan, hingga suatu

saat perlu dikembangkan kembali sistem yang baru. Siklus demikian

merupakan suatu daur hidup pengembangan sistem informasi yang

merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan

utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses

pengembangannya. Siklus ini dikenal dengan System Development Life Cycle (SDLC). Dalam penerapan tahapan pengembangan sistem, penulis menggunakan metode klasik atau waterfall. Adapun tahapan pengembangan metode waterfall menurut Edhy Sutanta (2003:128) yaitu: 1. Analisis dan Rekayasa Sistem (System Engineering)


(51)

Tahap analisis dan rekayasa sistem dilakukan untuk mendapatkan

gambaran yang meluas pada lingkup sistem.

2. Analisis Persyaratan (Analysis)

Bertujuan untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisa

jabatan dan uraian tugas, proses bisnis, ketentuan yang ada serta

mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.

3. Perancangan (Design)

Tahapan perancangan bertujuan menterjemahkan persyaratan menjadi

suatu bentuk representasi yang dapat dievaluasi kualitasnya sebelum

tahapan coding dilakukan.

4. Coding

Coding merupakan tahap penterjemahan rancangan ke dalam bentuk yang dimengerti komputer.

5. Pengujian (Testing)

Tahap ini berfokus pada pengujian rincian logika software. Pengujian bertujuan mengungkapkan dan menghilangkan kesalahan-kesalahan

yang ada sehingga software bekerja sesuai dengan yang diharapkan. 6. Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap pemeliharaan meliputi kegiatan-kegiatan koreksi kesalahan dan


(52)

Gambar 3.2 Rekayasa perangkat lunak menggunakan model waterfall


(53)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis adalah suatu kegiatan awal dalam penyusunan suatu sistem

dimana didalamnya terdapat proses untuk memahami sistem yang telah ada,

pemeriksaan dan dengan menggunakan informasi yang diperoleh

merekomendasikan pengembangan atau peningkatan sistem yang berguna bagi

tahap berikutnya,

Perancangan adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan

masukan-masukan yang baru, kumpulan dari file-file, metode-metode, prosedur

dan keluaran dalam pemrosesan statu data agar tujuan dari statu organisasi dapat

tercapai.

Alat bantu analisis dan perancangan meliputi:

1. Flowmap

2. Diagram konteks

3. DFD (Data Flow Diagram) 4. Kamus data

5. Perancangan Basis Data :

a. Normalisasi

b. Relasi Tabel

1. Flow Map

Flow map merupakan bagan alir sistem yang digunakan untuk

menggambarkan arus dari dokumen-dokumen yang ada di perusahaan/organisasi.

Dengan flow map akan teridentifikasikan hal-hal sebagai berikut :


(54)

b. Apa yang menjadi arahan dari aliran sehingga terjadinya pergerakan dan apa

yang menjadi sumber dan tujuannya.

c. Berapa banyak aliran yang terjadi.

d. Informasi umum tentang apa yang mengalir dan bagaiman itu mengalir

2. Diagram Konteks

Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang

akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk

menggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang

ada. Diagram konteks akan memetakan model lingkungan yang mengambarkan

interksi antara sistem.

3. Data Flow Diagram

DFD adalah suatu diagram yang menggunakan simbol-simbol untuk

mencerminkan proses sumber-sumber data, arus data dan entitas dalam sebuah

sistem. Sebuah sistem dari setiap level akan ditampilkan dalam DFD melalui

sebuah gambar jaringan dengan menampilkan simbol-simbol aliran data,

penyimpanan data, proses data, dan sumber data.

4. Kamus Data

Kamus data akan digunakan untuk mendefinisikan data yang mengalir di

dalam sistem, sehingga pendefinisian data akan didapatkan secara lengkap dan

terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan


(55)

Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara

user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk

merancang input, laporan dan database.

Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD.

Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur

datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur

dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada

alur data di dalam DFD.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pembuatan

basis data. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan yaitu bagaimana

basis data yang akan dibangun ini dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa

yang akan datang. Untuk itu diperlukan perancangan basis data baik secara fisik

maupun secara konseptualnya.

Perancangan basis data secara konseptual merupakan upaya untuk

membuat model yang masih bersifat konsep, sedangkan perancangan basis data

secara logis merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model

basis data yang akan dipakai (model rasional,hirarkis, atau jaringan).

Perancangan konseptual akan menunjukkan entity dan relasinya


(56)

data ini akan dibuat Normalisasi, Relasi Tabel dan ERD (Entity Relationship Diagram).

a. Normalisasi

Proses normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi

tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi dilakukan

pengujian pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat

menambah/menyisipkan, menghapus, mengubah dan mengakses pada suatu basis

data. Bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka perlu dipecahkan relasi

pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan basis data belum

optimal.

Langkah-langkah berikut akan dilakukan dalam proses normalisasi :

1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk tidak normal merupakan sekumpulan data yang akan direkam,

serta tidak ada keharusan mengikuti format tertentu. Data-data tersebut

dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

2) Bentuk Normal Pertama (1 NF / First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah tabel tidak boleh

mengandung kelompok yang berulang. Cara yang dilakukan pada normal

pertama ini adalah dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang

berulang agar menjadi satu nilai tunggal yang berinteraksi diantara setiap

baris pada satu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang


(57)

3) Bentuk Normal Kedua (2 NF / Second Normal Form)

Langkah ketiga pada normal kedua adalah bentuk data telah memenuhi

kriteria bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung

sepenuhnya pada kunci primer dan harus dipindahkan ke tabel lain.

4) Bentuk Normal Ketiga (3 NF / Third Normal Form)

Langkah keempat pada normal ketiga ini adalah suatu relasi dikatakan

dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap

atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci

primer.

5) Bentuk Normal Boyce Codd (BCNF)

Definisi dari bentuk BCNF adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk

normal Boyce Codd jika dan hanya jika suatu penentu (deteminan) adalah

kunci kandidat (atribut yang bersifat unik).

Dari proses normalilsasi ini hal-hal sebagai berikut akan dicapai :

a) Optimalisasi struktur-struktur tabel

b) Meningkatkan kecepatan

c) Menghilangkan pemasukan data yang sama

d) Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan

e) Mengurangi redundansi

b. Tabel Relasi

Untuk mencatat informasi maka dibuat tabel sebagai tempat menyimpan


(58)

1) Merancang tabel yang akan dibuat,

2) Merancang struktur tabel seperti apa

3) Mengatur hubungan/relasi antar tabel satu dengan tabel lain supaya

informasinya terpadu.

Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap field baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci didepan namanya, baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer

(Primary Key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam tabel yang lain disebut dengan kunci asing. Kunci asing ini tidak

perlu bersifat unik dan semua field yang biasa menjadi kunci asing yang membua

sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada sebuah tabel.

C. Entity Relationship Diagram

ERD yang merupakan suatu model akan menjelaskan hubungan antara

data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai

hubungan antara relasi. Struktur data dan hubungan data akan dimodelkan. Untuk

menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada

tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1) Entity

Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat

dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan


(59)

2) Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut

mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang

lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

3) Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

a) Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

b) Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat

berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c) Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas B.

3.2.4 Pegujian Software

Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program yang ditujukan untuk

menemukan error. Untuk pengujian pada penelitian ini akan digunakan Black Box Testing (yang besar) yang berfokus pada kebutuhan fungsional software, memungkinkan perancang untuk memperoleh kondisi-kondisi input yang secara


(60)

penuh menguji semua kebutuhan fungsional suatu program. Metode ini berusaha

menemukan kesalahan yang termasuk kategori di bawah ini:

a. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar

b. Kesalahan interface

c. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database ekternal

d. kesalahan pada performance

e. kesalahan pada inisialisasi dan terminasi.

Pengujian ini dilakukan pada tahap akhir dalam membuat perangkat lunak tidak

seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal tersebut dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan struktur kendali dimana perhatian lebih di utamakan pada domain informasi.


(61)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem adalah menguraikan dari suatu sistem yang utuh kedalam

bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi

dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan penjelasan mengenai

dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem manajemen warehouse. Dalam

analisis dokumen akan menjelaskan sebagai berikut:

1. Dokumen Data Order

Deskripsi : Merupakan Data Order yang diberikan customer kepada

perusahaan untuk memesan barang.

Periode : Ketika customer melakukan pemesanan barang

Struktur Data : no_dataorder, tgl_pesanan, no_transaksi_Produk_keluar,

kode_produk

2. Dokumen Material Order

Deskripsi : Merupakan dokumen yang dipakai untuk memesan ke supplier


(62)

Struktur Data : no_pesanan, tgl_pesanan, kode_material,id_supplier,

nama_supplier, alamat_supplier, telp

3. Dokumen Material Masuk

Deskripsi : Data yang digunakan untuk menginput material masuk

Periode : Setiap kali material masuk

Struktur Data : no_material_masuk, id_supplier, tgl_masuk_material,

total_bayar, kode_material,qty_material, harga_material

4. Dokumen Surat Perintah Produksi

Deskripsi : Merupakan data order dan data material yang keluar dari

gudang ke bagian produksi

Periode : Setiap ada material untuk diproduksi

Struktur Data : no_material_keluar, id_customer,no_dataorder,tgl_prod,

kode_material, qty_material_keluar

5. Dokumen Stock Material

Deskripsi : Merupakan stock material

Periode : Setiap hari

Struktur Data : kode_material, nama_material, qty_material,lokasi

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur merupakan urutan kegiatan yang terdiri dari tahapan-tahapan

yang menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan

proses tersebut dan bagaimana suatu proses itu dapat dikerjakan.


(63)

Gambar 4.1 Rich picturePT LEN Industri (Persero)

[Sumber :PT LEN Industri (Persero)]

a. Prosedur Penerimaan Material

1. Customer memberikan Surat Order ke Bagian Administrasi,

Bagian Administrasi membuat Data Order.

2. Data Order diberikan kepada Bagian Gudang untuk dicek terlebih

dahulu material untuk diproduksi ada atau tidak, jika tidak ada

maka bagian gudang membuat Data material yang kosong yang

diberikan kepada Bagian Administrasi untuk di verifikasi dan

dibuatkan Purchase Order.


(64)

4. Supplier mengirim material bersamaan dengan Surat Jalan.

b. Prosedur Produksi Material Menjadi Produk jadi

1. Bagian Administrasi membuat Surat Perintah Produksi berdasarkan

Surat Jalan Supplier dan memberikannya kepada Bagian Produksi.

2. Bagian Produksi memproduksi Material sesuai dengan Surat

Perintah Produksi

3. Bagian Produksi mencatat Kartu Stock Produksi dan membuat

Laporan Produksi.

4. Laporan Produksi selanjutnya diserahkan kepada Bagian

Administrasi untuk dibuatkan Laporan Produksi dan Stock Gudang

yang akan diberikan ke Pimpinan

c. Prosedur Menghitung stock Sisa Material dan Produk

1. Kartu Stock Produksi yang telah dibuat Bagian Produksi diberikan

kepada Bagian Gudang

2. Berdasarkan Kartu Stock, Bagian Gudang membuat Laporan Stock

Produk

3. Bagian Administrasi membuat Surat Penerimaan material

berdasarkan Surat Jalan Supplier dan diserahkan ke Bagian

Gudang

4. Dari Surat Penerimaan material, Bagian Gudang membuat Laporan


(65)

5. Laporan Stock Produk dan Laporan Stock Material selanjutnya

diserahkan kepada Bagian Administrasi untuk dibuatkan Laporan

Produksi dan Stock Gudang yang akan diberikan ke Pimpinan.

4.1.2.1. Flowmap yang sedang berjalan

Flowmap merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan dari

sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada

di dalam sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan di dalam sistem. Bagian

alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan bagan alir yang

menunjukan arus dari laporan. Dari formulir termasuk tembusan-tembusannya.

Mengenai sumber dan aliran dokumen dapat digambarkan dalam flowmap


(66)

Gambar 4.2Flowmap Sistem Informasi manajemen Warehouse di PT LEN Industri (Persero) Bandung Yang Sedang Berjalan

Keterangan :

A : Arsip Surat Order

B : Arsip Surat Material Keluar C : Arsip Surat Perintah Produksi


(67)

D : Arsip Laporan Produksi E : Arsip Surat Jalan Customer F : Arsip Laporan Produk Keluar I : Arsip Surat Penerimaan Barang J : Arsip Material Order

G : Arsip Laporan Stock Material H : Arsip Data Material Kosong SPB: Surat Penerimaan Barang SPP: Surat Perintah Produksi SMK :Surat Material Keluar

4.1.2.2. Diagram Konteks yang berjalan

Pada tahap ini akan dilakukan pembuatan model sistem informasi secara

umum atau menyeluruh. Diagram konteks bertujuan untuk memberikan gambaran

kepada sistem analisis pembuatan program mengenai masukan (input) ke dalam

proses dan apa yang akan dihasilkan output (Keluaran). Untuk lebih jelas lagi


(68)

Gambar 4.3Diagram konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3. DFD yang berjalan

Merupakan diagram yang menggambarkan arus data dalam sistem yang

akan dibangun, dengan mengikutsertakan komponen-komponen entitas yang

terkait, media penyimpanan (storage). Proses-proses sistem maupun simbol penuh yang menunjukkan hubungan arus data dari proses ke entitas yang terkait, untuk

lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :


(69)

Gambar 4.4DFD Level O Sistem Informasi Manajemen Warehouse yang sedang Berjalan


(70)

Data Flow Diagram Level 1 Proses 1

Gambar 4.5 DFD Sistem Informasi Manajemen Warehouse Level 1 yang sedang Berjalan


(71)

Data Flow Diagram Level 1 Proses 2

Gambar 4.6 DFD Sistem Informasi Manajemen Warehouse Level 1 Proses 2 yang sedang Berjalan

Data Flow Diagram Level 1 Proses 3

Gambar 4.7 DFD Sistem Informasi Manajemen Warehouse Level 1 Proses 3 yang sedang Berjalan


(72)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem yang sedang berjalan

dalam sistem manajemen warehouse masih banyak kekurangan dan masih perlu

adanya perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan

terhadap sistem manajemen warehouse. Adapun kekurangan dan permasalahan

dari sistem yang ada saat ini adalah, sebagai berikut :

1. Pada Proses Keluar Bahan Material.

a. Belum tersedianya sebuah database yang menyimpan semua data

tentang stok material, sehingga bila dibutuhkan permintaan material

untuk produksi masih dilakukan dengan pengecekkan pada arsip stok

material sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak

efisien dalam proses produksi.

b. Belum tersedianya perumusan informasi batas stok material sehingga

pemesanan bahan material untuk stok gudang masih harus disesuaikan

dengan pengecekkan pada arsip material sehingga membutuhkan

waktu yang cukup lama dan tidak efisien.

Sedangkan pemecahan atau solusi yang diusulkan untuk mengatasi

masalah-masalah tersebut di atas antara lain :

a. Pengolahan data stok material dilakukan dengan cara yang cepat,

efektif, dan efisien dengan menggunakan suatu database agar memudahkan proses pencarian bahan material yang dibutuhkan.


(73)

b. Membuat suatu informasi yang memberitahukan keadaan batas suatu

stok material sehingga membantu dalam pemesanan bahan material

untuk stok gudang.

2. Pada Proses Masuk Bahan Material.

a. Dalam membuat Material Order belum adanya database yang mengintegrasikan data supplier. Sehingga harus dilakukan suatu

pengecekkan, sehingga membutuhkan waktu yang lama.

Sedangkan pemecahan atau solusi yang diusulkan untuk mengatasi

masalah-masalah tersebut di atas antara lain :

a. Adanya suatu database yang menyimpan supplier yang menyediakan Material, sehingga memudahkan dalam pembuatan Material Order.

3. Pada Proses Pembuatan Laporan.

a. Pelaporan masih dilakukan secara manual dan memiliki kemungkinan

resiko terjadinya kesalahan pada pembuatan laporan.

Sedangkan pemecahan atau solusi yang diusulkan untuk mengatasi

masalah-masalah tersebut di atas antara lain :

a. Sistem pelaporan secara manual dirubah menjadi proses pelaporan

dengan menggunakan fasilitas database, agar bagian yang terkait dalam proses penggolahan data persediaan bahan material dapat

mengakses informasi secara cepat, efisien dan efektif, serta


(74)

Sehingga berdasarkan hasil evaluasi sistem diatas maka penulis mengusulkan

sebuah perancangan sistem informasi manajemen warehouse dalam Penyimpanan

dan persediaan material pada PT . LEN Indusrti (Persero) Bandung.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur

dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau

memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat

memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memenfaatkan teknologi dan

fasilitas yang tersedia. Pada bab ini penyusun akan memberikan usulan yang

merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan akan

membantu dan mempermudah pekerjaan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem mempunyai data tujuan utama yaitu :

a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang

lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik yang

terlibat.

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai

sasaran-sasaran sebagai berikut :

1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya


(75)

2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun

yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi

yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan

lain sebagainya.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem informasi yang disulkan memiliki beberapa keunggulan dan

perbedaan dari sistem yang sedang berjalan. Sistem yang diusulkan telah

terkomputerisasi, lebih mudah digunakan, integritas data terjaga, tidak

akan memakan waktu yang lama dalam mengolah data barang masuk dan

keluar. Karena didalamnya telah disediakan pencetakan laporan-laporan

dan fasilitas lainnya yang akan memudahkan user untuk menggunakan

sistem ini.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur dari sistem informasi manajemen warehouse

dalam proses penyimpanan dan persediaan material pada PT. LEN Industri

akan dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow

Diagram dan Kamus Data. Prosedur yang penulis usulkan adalah sebagai

berikut :

1. Bagian Gudang mempunyai aktifitas antara lain:

a. Menganalisa stok material dan menyimpan kedalam database.

b. Membuat laporan stok material dan diserahkan ke bagian


(76)

c. Bagian Gudang menginput data penggunaan material dan sisa

material

d. Membuat surat perintah produksi untuk dikirimkan ke bagian

produksi.

e. Menginputkan penerimaan material dari supplier dan menyimpan

kedalam database.

f. Membuat Material Order

2. Bagian Produksi mempunyai aktifitas antara lain: a. Membuat laporan Produksi.

3. Bagian Administrasi mempunyai aktifitas antara lain:

a. Menginputkan Data Customer dan Supplier

b. Menginputkan Data order yang dipesan oleh Customer.

c. Membuat Data Produk

d. Membuat Data Order

e. Membuat Surat Jalan Customer.

4.2.3.1. Flow Map Yang Diusulkan

Flowmap merupakan gambar hubungan antara entity yang terlibat berupa

aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen disebut juga bagan alir

formulir yang merupakan bagan alir yang menunjukan alur. Mengenai sumber dan


(77)

Gambar 4.8 Flow Map Prosedur Sistem Manajemen Warehouse yang Diusulkan


(1)

123

4. Dan membangun suatu aplikasi sistem informasi manajemen warehouse yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam prosedur-prosedur penerimaan, pengeluaran, permintaan, dan pemesanan material

6.2. Saran

Karena proses dalam pembuatan program aplikasi sistem informasi manajemen warehouse ini masih ada kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, maka pada pengembangan selanjutnya oleh instansi yang bersangkutan dan yang terkait dapat digabungkan dengan program aplikasi lainya ,seperti aplikasi Pengajian,Keuangan dan aplikasi lainnya, sehingga cakupan kegunaanya menjadi lebih luas dan lebih lengkap.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

1. Andri Kristanto, 2008. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media. Yogyakarta.

2. Asih Widi Harini dan Ridwan Sanjaya, 2009. Membuat Aplikasi Manajemen Stock Gudang (Warehouse) Dengan Access 2007. Elex Media Komputindo. Jakarta.

3. Connoly, Thomas and Carolyn Begg. (2002). Database Systems, A Pratical Approach To Design Implementation. Third Edition. Addison Wesley. United States of America.

4. Edhy Sutanta, 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

5. Himayati. 2008. Eksplorasi Zahir Accounting. Elex Media Komputindo. Jakarta.

6. Holy Icun Yunarto dan Martinus Getty Santika, 2005. Business Concept Implementation Series in Inventory Management. Elex Media. Jakarta 7. Lalu Sumayang. 2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi,

Salemba. Jakarta.

8. MADCOMS, 2008. Mahr Dalam 7 Hari Adobe Dreamweaver Cs3 Dan Php. Penerbit ANDI.Yogyakarta.


(3)

9. McLeod, Raymond Jr and George Schell. (2001). Management Information System. Eight Edition. Prentice Hall International, New Jersey.

10. Melwin Syafrizal. 2005.Pengantar Jaringan Komputer. Andi. Yogyakarta. 11. Stuart Emmett, 2005. Excellence In Warehouse Management: Minimizing

Costs And Maximizing Value. International Edition. Pearon Educational, Upper Saddle River, New Jersey.

12. Wahana 2001. Mengembangkan Aplikasi Database Berbasis SQL Server dan Visual Basic.NET, Wahana Komputer. Jakarta.

13. Wardah Fazriyati 2008. Panduan Mendirikan & Mengelola Usaha Minimarket, Transmedia Pustaka. Jakarta

14. Yakub, 2008. Sistem Basis Data; Tutorial Konseptual. Graha Ilmu Yogyakarta.

15. Yuniar Supardi. 2007. Pemrograman Database dengan Java dan Mysql. Elex Media. Jakarta.

Sumber Internet :

1. http://www.brainbell.com/tutorials/Networking/images/01fig04.gif

2. http://2.bp.blogspot.com/_MSv3pwlbms4/SWwg7ov91DI/AAAAAAAAA Vw/xWdYFHdFBvk/s320/tree+network.jpg

3. http://tegtitan.wordpress.com/2008/07/31/pengertian-internet-dan-intranet/ 4. http://www.scribd.com/doc/4512699/Diktat-DPW1


(4)

5. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%3Aja ringan&id=406%3A-web-server &option=com_content&Itemid=15a


(5)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap

: Danta Martius Meliala

NIM

: 10507685

Tempat / Tanggal Lahir

: Pekanbaru, 10 Maret 1988

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Kristen Protestan

Alamat Lengkap

: Jl. Cisitu Indah No. 5, Kec. Coblong Bandung 40135

No.Telp / HP

: 0761-51751 / 082119888366

E-mail

:

Dant_Guapo@yahoo.co.id


(6)

Pendidikan :

1992 – 1994

: TK Budi Luhur,Rumbai, Pekanbaru

1994 – 2000

: SD 005 Rumbai, Pekanbaru

2000– 2003

: SLTP Strada St. Maria 2 Tangerang

2003– 2006

: SMA Negeri 6 Tangerang

2007 – 2011

: Universitas Komputer Indonesia,

Program Studi Sistem Informasi Program S1

Bandung, Agustus 2011

Danta Martius Meliala

NIM. 10507685