Penelitian Pengelolaan Sisa-Sisa Material Pasir, Besi Dan Kerikil (Waste Reuse) Pada Proyek Konstruksi Seputaran Bandung

(1)

i Sisa material merupakan salah satu masalah yang menarik pada konstruksi bangunan khususnya pada ketiga waste reuse yaitu pasir, besi beton, dan kerikil. Usaha minimalisasi sisa material konstruksi akan membantu kontraktor untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi dampak lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sisa material yang diteliti yaitu pasir, besi beton, dan kerikil, faktor-faktor penyebab timbulnya sisa pada ketiga material tersebut, cara pemakaian ulang sisa material tersebut, dan membuat prediksi sisa material melalui data yang di dapat. Data penelitian diperoleh melalui survey penyebaran kuesioner dan wawancara pada para pelaku konstruksi, juga observasi langsung dilapangan pada seputaran proyek konstruksi di Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: tersisa jumlah sisa pasir minimum adalah 0,1≤5% dan maksimum 15≤20%, besi beton minimum 0% dan maksimumnya 7,5≤10%, dan kerikil minimumnya 0% dan 7,5≤10% untuk maksimumnya. Sedangkan prediksi dapat digunakan untuk memprediksi sisa material diproyek konstruksi lainya.


(2)

ii

ABSTRACT

Waste material is one of the interesting problems in building construction, especially in the three reuse of waste sand, rebar, and gravel. By minimizing waste materials will help contractors to increase profits and reduce environmental impact. Purpose of this study was to determine the amount of waste material, which investigated the sand, rebar, and gravel, these factors causes the material remaining in the third, how the reuse of waste material, waste material and make a prediction through data in the can. The research data obtained through survey questionnaires and interviews with the perpetrators of construction, as well as direct observation in field on construction projects in Bandung around. The results showed that: the remaining amount of sand remaining 5% is the minimum and maximum of 20%, 3% minimum for rebar and maximum 15%, and gravel minimum 5% and 10% to its maximum. While predictions can be used to predict the projected construction of other waste materials. Key words: waste materials, the amount of waste, sand, rebar, gravel, prediction.


(3)

1 - 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen konstruksi sangatlah penting bagi setiap proyek khususnya proyek konstruksi, menurut Koontz, H (Koontz, H.,1984). manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah di tentukan. Pada umumnya manjemen kontruksi ini mempunyai konsep dan prosedur, hal ini bertujuan untuk mengefisiensikan pemakaian material, waktu pengerjaan, biaya dan lainya. Namun ada kalanya setiap proyek konstruksi yang terjadi kerap kali menimbulkan sisa-sisa material atau yang disebut dengan waste

proyek yang sering kali diabaikan oleh kontraktor ataupun owner yang dan pada akhirnya hanya berujung di TPA saja.

Dari identifikasi diatas diperoleh suatu pemikiran perlunya pengelolaan

waste konstruksi yang baik yang harus dilakukan oleh setiap kontraktor yang berupa penanganan, perencanaan, dan pelaksanaan waste kontruksi tersebut.

Mengacu pada hal tersebut terbesitlah pemikiran penulis untuk menulis skripsi tentang penenelitian pengelolaan waste reuse proyek konstruksi khususnya sisa material pasir, besi beton, dan kerikil yang dimana sisa material tersebut termasuk material yang bisa digunakan ulang pada pekerjaan selanjutnya dan hal itu dapat menghemat cost atau biaya proyek.


(4)

1 - 2

1.2 Tujuan Penulisan

Membuat prediksi untuk jumlah sisa material pasir, besi beton, dan kerikil Meneliti dan mengetahui faktor–faktor yang menyebabkan timbulnya sisa material besi beton, pasir dan kerikil

Mengetahui rata-rata persentase sisa material yang diteliti

Mengetahui tingkat kepedulian kontraktor terhadap sisa material tersebut dengan cara pemakaian ulang selanjutnya terhadap material sisa.

1.3 Permasalahan

Beberapa masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini antara lain: a. Mencari penyebab menurut literature bagaimana material tersebut tersisa dan

mengembangkannya secara spesifik sesuai dengan kondisi dilapangan. b. Bagaimana proses penerapan reuse terhadap sisa material tersebut dalam

proyek

c. Membuat prediksi yang berguna untuk memprediksi jumlah sisa material yang diteliti

1.4 Lingkup Penelitian

Hal-hal yang membatasi penulisan skripsi ini antara lain:

o “Waste” berarti sisa material proyek yang mungkin masih bisa digunakan kembali, didaur ulang maupun yang harus dibuang, disini hanya membahas sebagian waste reuse saja yaitu besi beton, pasir, dan kerikil.

o “Reuse “ maksudnya adalah penggunaaan kembali sisa-sisa material proyek atau pemakaian ulang. Disini penulis hanya membahas sisa material yang


(5)

termasuk reuse yang diambil yaitu besi, kerkil, dan pasir. Tidak membahas pengertian lainnya seperti reduce, recylcye, dan salvage. Contoh reuse seperti besi beton yang nanti dapat digunakan kembali untuk pekerjaan selanjutnya. o Pengertian “Proyek konstruksi” berarti pembuatan bangunan atau susunan

dari bagian–bagian suatu bangunan. (Iman Soeharto 1995) jadi pencarian data hanya pada proyek bangunan saja.

o “Penggunaan Minitab” yang dimaksud disini adalah pemakaian program Minitab yang hanya digunakan sesuai keperluan untuk membantu mencari kesimpulan statistik rata-rata (mean) persentase sisa material, regresi multiple

untuk membuat prediksi.

o “Persentasi material rata-rata” diambil dari jumlah material keseluruhan lalu kemudian dirata-ratakan sesuai dengan jumlah responden, data ini berdasarkan jawaban dari pengalaman responden ataupun pada proyek yang terjadi

o “Kuesioner, wawancara dan tinjauan langsung” adalah sebagai data utama penulisan skripsi ini, semua yang tercantum dalam penulisan skripsi ini bedasarkan data rill yang diperoleh dari pihak responden.

o Prediksi disini adalah berupa ramalan besarnya kuantitas material bedasarkan jawaban responden langsung atau kenyataan dilapangan yang diolah melalui ilmu statistic dan memiliki nilai error

o Penelitian hanya dilakukan di Bandung kota

1.5 Metode Penulisan

Penulisan skripsi diawali dengan penulisan Bab I yang berisikan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode penulisan, dan manfaat dari penulisan


(6)

1 - 4

skripsi ini. Fungsi Bab I tersebut adalah menjelaskan kerangka pikir yang melandasi seluruh penulisan skripsi ini.

Pada Bab II akan disajikan studi pustaka mengenai permasalahan penelitian mulai dari penggolongan, pengkategorian, tipe, dan faktor atau sumber-sumber penyebab terjadinya sisa material, penggunaan ilmu statistik untuk mencapai tujuan penelitian.

Pada Bab III akan disajikan metode penelitian. Berupa tahapan-tahapan yang penulis tempuh yang dibuat dalam flow chart dari mulai pencarian studi pustaka mengenai judul sampai ke hasil akhir disusun dan diatur sehingga menjadi alur yang sistematis.

Pada Bab IV akan mengulas hasil penelitian melalui kuestioner, wawancara, dan terjun ke lapangan atau observasi langsung yang telah dilakukan kepada beberapa kontraktor di Bandung dengan beberapa orang responden dalam setiap kontraktor khususnya bagian yang mengetahui masalah tersebut.

Pada Bab V akan menyimpulkan seluruh penulisan yang telah dilakukan terutama hal-hal menarik yang telah diperoleh pada Bab 3 dan Bab 4. Kesimpulan yang dihasilkan akan bersifat khusus (untuk suatu kasus tertentu) dan dapat pula bersifat umum (berlaku untuk seluruh kasus). Selain itu, pada bab ini akan disajikan pula saran-saran dari penulis.


(7)

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian

1.6 Manfaat Penulisan

Penulisan skripsi ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan praktisi agar dapat menjadi bahan pertimbangan selama proses perencanaan untuk menghasilkan pemakaian dan pengelolaan waste yang lebih baik khususnya pada material yang dibahas agar lebih bermanfaat dan dapat pula memprediksi besarnya sisa material akibat faktor-faktor yang terjadi dilapangan.

Selain itu, penulisan skripsi ini diharapkan pula bermanfaat bagi kalangan akademik untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengunaan pengelolaan material kembali, dapat memprediksi kira-kira besar material pada suatu proyek, mengetahui penyebab timbulnya waste pada material yang dibahas agar lebih memperhatikan faktor penyebab sisa material sehingga mengurangi terjadinya waste.

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 4 Pengolahan hasil

penelitian BAB 3

Metodologi Penelitian - Skema

Penelitian - Pengumpulan

Data

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, permasalahan , Metode


(8)

2 - 1

Bab II

STUDI PUSTAKA

2.1 Sisa Material Konstruksi

Menurut Galvilan dan Bernold (Galvilan et al., 1994) penggunaan material dalam proses konstruksi digolongkan dalam dua bagian besar yaitu :

1. Consumable material, yakni merupakan material konstruksi yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari struktur fisik bangunan, misalnya besi beton, semen, pasir, batu pecah, batu bata, baja tulangan, keramik, cat dan lain-lain.

2. Non consumable material, merupakan material penunjang dalam proses konstruksi, dan bukan dari fisik bangunan, biasanya material ini bisa dipakai berulang-ulang pada akhirnya proyek akan menjadi sisa material juga, misalnya : perancah, bekisting, dan dinding penahan sementara. Alur penggunaan consumable material mulai sejak pengiriman ke lokasi, proses konstruksi, sampai pada posisinya yang terakhir akan berakhir pada salah satu dari keempat posisi dibawah ini, yaitu :

1. Struktur fisik bangunan

2. Kelebihan material (leftover)

3. Pemakaian ulang pada proyek yang lain (reuse)


(9)

Keberadaaan sisa material konstruksi terus terjadi sejalan dengan proses pembangunan (Tchobanoglous et., al,1997) yang dilaksanakan. Jenis sisa material dapat dikategorikan dua bagian, yaitu :

1. Demolition waste adalah sisa material yang timbul dari hasil pembongkaran proses renovasi atau penghancuran bangunan lama.

2. Construction waste adalah sisa material konstruksi yang berasal dari proses pembangunan atau rework bangunan. Sisa material tersebut tidak dapat lagi difungsikan lagi sesuai dengan fungsi sebelumnya sisa material ini dapat terdiri dari pasir yang telah menjadi beton, batu bata, plesteran, pecahan keramik, kayu pipa dan lain-lain.

2.1.1 Kategori Waste

Sedangkan menurut Skoyles pada bukunya yang berjudul Managerial Wastage : A Misuse of Resources, Building Reseach an Practice,Construction waste digolongkan menjadi dua kategori (Skoyles. 1976), yaitu :

1. Indirect Waste merupakan sisa material yang muncul diproyek karena volume pemakaian melebihi volume yang direncanakan, sehingga tidak ada sisa material secara fisik dan mempengaruhi biaya tersembunyi

2. Direct waste merupakan sisa material yang ada karena rusak, hilang dan tidak dapat digunakan lagi, sehingga secara fisik sisa material ini kelihatan didalam proyek dan mempengaruhi lingkungan.


(10)

2 - 3

2.1.2 Faktor-faktor Penyebab Waste

Faktor-faktor penyebab terjadinya sisa material

Menurut Gavilan dan Bernold (Gavilan et all 1994) sisa–sisa material dilapangan disebabkan oleh satu kombinasi dari beberapa penyebab, sumber-sumbernya dibagi menjadi enam penyebab, yaitu :

1. Desain

2. Pengadaan material 3. Penanganan material 4. Pelaksanaan

5. Residual

Jika menurut hasil penelitian Bossink dan Browers (Bossink et al., 1996) penjabaran penjelasan sumber-sumber penyebab secara umum untuk ketiga material ini yang telah dibuat oleh Gavilan dan Bernold adalah sebagai berikut :

1. Desain, penyebab :

Perubahan desain dari pengembang karena prencanaan kurang sempurna

Pedetailan yang rumit

Informasi gambar yang kurang

Ketidaksesuaian dengan kondisi lapangan 2. Pengadaan, penyebab :

Kesalahan pemesanan


(11)

Pesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil (minimum order) atau sesuai dengan kebutuhan, misalnya panjang dan sekian kubikasi Pembelian material yang tidak sesuai dengan spesifikasi

3. Penanganan

Material yang terkirim dalam keadaan tidak padat atau kurang Membuang/melempar material

Penanganan material yang tidak hati-hati pada saat pembongkaran untuk dimasukan kegudang penyimpanan atau ketempat pengolahan Penyimpanan material yang tidak benar

4. Pelaksanaan

Kesalahan yang diakibatkan oleh tenaga kerja atau kurang profesional

Peralatan yang tidak berfungsi dengan baik Cuaca yang buruk

Kecerobohan dalam mencampurkan, mengolah dan kesalahan dalam penggunaan material sehingga perlu diganti

Pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi kelebihan volume

5. Residual

Sisa material karena proses pemakaian dari pekerjaan lain (penunjang)

Sisa pemotongan/pemakaian material tidak dapat digunakan lagi Kesalahan pada saat memotong material


(12)

2 - 5

Penelitian ini mengarah pada Wikipedia (Wikipedia 2008) yaitu tentang waste hierarchy, dalam Wikipedia terdapat tiga konsep yang disebut dengan 3R, yaitu

Reduce (mengurangi atau meminimalisir), Reuse (penggunaan kembali), dan

Recycle (didaur ulang), sesuai dengan yang penulis bahas yaitu reuse maksudnya adalah :

Reuse merupakan penggunaan ulang dari sisa-sisa material konstruksi yang masih bisa digunakan lagi. Identifikasi sisa material konstruksi dapat digunakan dengan cara pemisahan sisa material konstruksi berdasarkan jenis material. Dari pemisahan tersebut akan memudahkan kontraktor dalam penggunaan ulang berdasarkan tujuannya. Seperti sisa kayu bekisting sisa pengecoran. Penggunaan ulang material tersebut dapat menghemat pemakaian material baru baik dalam proyek yang sama, maupun proyek yang akan datang atau pekerjaan selanjutnya.

2.2 Teori Pengambilan Sampel

Teori pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teori dari Richard A. Johnson dalam bukunya yang berjudul

Statistics Principles and Methods (Richard A et al, 1992), yaitu n sampel kecil adalah sebesar (n≤30), kemudian ditambah dengan menggunakan tabel pengambilan sampel menurut tabel pengambilan besar sampel Isaac dan Michael (1981:193) (www.infogigi.com/article/tabel-isaac-dan-michael.html) melakukan penghitungan penentuan jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100000 yang diringkaskan dalam tabel berikut ini:


(13)

Tabel 1. Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Rumus Isaac dan Michael dengan Taraf Signifikansi 95 %

N S N S N S

10 10 220 140 1200 219

15 14 230 144 1300 297

20 19 240 148 1400 302

25 24 250 152 1500 306

30 28 260 155 1600 310

35 32 270 159 1700 313

40 36 280 162 1800 317

45 40 290 165 1900 320

50 44 300 169 2000 322

55 48 320 175 2200 327

60 52 340 181 2400 331

65 56 360 186 2600 335

70 59 380 191 2800 338

75 63 400 196 3000 341

80 66 420 201 3500 346

85 70 440 105 4000 351

90 73 460 210 4500 354

95 76 480 214 5000 357

100 80 500 217 6000 361

110 86 550 226 7000 364

120 92 600 234 8000 367

130 97 650 242 9000 368

140 103 700 248 10000 370

150 108 750 254 15000 375

160 113 800 260 20000 377

170 118 850 265 30000 379

180 123 900 269 40000 380

190 127 950 274 50000 381

200 132 1000 278 75000 382

210 136 1100 285 100000 384

Tabel 2.1 Tabel pengambilan sampel Issac dan Michael

Keterangan: N = Populasi S = Sampel


(14)

2 - 7

Pada saat penelitian yang dilakukan pada bulan April hingga pertengahan Juli 2010 mendapatkan 21 proyek yang yang sedang dibangun namun hanya 20 yang aktif berjalan, dari setiap proyek diperkirakan terdapat 1-2 orang responden yang mengetahui hal ini, maka diambil Populasi (N) 1,5 orang dikali dengan jumlah poroyek yang ada yaitu 20. maka mendapatkan N sebesar 30, menurut table Issac dan Michel maka harus diambil sampel min 28 responden, Hasil survey pada setiap pada setiap proyek mengetahui jumlah Managerial (orang yang mengetahui masalah management proyek dan besarnya sisa waste material) mendapatkan :

Data nama proyek yang sedang beroperasi (aktif) pada periode April – Juli 2010

No Nama Proyek Perkiraan Populasi

1 Pembangunan Kampus UNIKOM

N 1-2 orang, diambil iterasi rata-rata 1,55 (dibulatkan 1,5) dari hasil

survey sebelumnya Maka N total = 1,5 x 20

= 30 Populasi 2 Sanggar Hurip Apartement

3 Pasar Mobil Banceuy 4 Pusat Belanja Balubur 5 Hotel Panghegar 6 Galery Dago 7 Grand Sucore 8 Kosn-kosn Sekeloa 9 Ruko Banceuy 10 Pasar Karapitan 11 Perumahan Cigadung 12 Pondokan Kubang Sari 13 Pondokan Imam Bonjol 14 Jalur Sepeda

15 Sekolah Penabur 16 Bank BCA

17 Tata Martadinata 18 Mall Electronic A. Yani 19 Hotel Setiabudi 54 20 Parkiran PVJ

Tabel 2.2 Daftar hasil survey proyek yang aktif pada priode April – Juli 2010 Dan perkiraan populasi di Bandung


(15)

Berdasarkan Tabel Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Rumus Isaac dan Michael dengan Taraf Signifikansi 95 % didapatkan, dengan N 30 sampel yang harus diperoleh adalah minimum adalah 28 sampel.

2.3 Software Minitab

Program software Minitab merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk melakukan perhitungan statistik dengan menggunakan komputer. Kelebihan program ini adalah kita dapat melakukan secara lebih cepat semua perhitungan statistik dari yang sederhana sampai yang rumit sekalipun, yang jika dilakukan secara manual akan memakan waktu yang lama.

Minitab tugas dari pengguna hanyalah mendesain variabel yang akan di analisis, memasukan data dan melakukan perhitungan dengan tahapan yang yang ada pada menu yang tersedia. Setelah perhitungan selesai, tugas pengguna dalah menafsir angka-angka yang yang dihasilkan oleh Minitab. Proses penafsiran ini jauh lebih penting daripada sekedar memasukkan angka dan menghitungnya. Dalam melakukan penafsiran kita harus dibekali dengan pengertian mengenai statistik dan metodologi penelitian.

Program Minitab ini dikeluarkan oleh Universitas Pennsylvania State dan di kembangkan oleh peneliti Barbara F. Ryan, Thomas A. Ryan Jr, dan Brian L. pada tahun 1972.


(16)

2 - 9

Gambar 2.2 Pemasukan Input Data dan Tampilan Awal Minitab

Setelah program dijalankan, user dapat memasukan data yang akan diolah. Inilah contoh penggunaan software Minitab pada penelitian ini untuk membuat prediksi sisa material yang diteliti.

Pilih File ► Open Worksheet

Isi kolom C1 dengan sisa material yang di teliti, isi C2 dan seterusnya hingga C7 untuk memasukan x1 sampai x6 sebagai variabel prediktor. Setelah dimasukan pilih menu :

1. Pilih Stat ► Basic Statistic ► Display Descriptive Statisic… 2. Lalu akan muncul gambar dialog seperti dibawah ini


(17)

Gambar 2.2 Skema Dialog Pemilihan Variabel

3. Klik ganda nama variabel yang akan di olah variables

4. Atur statistics, centang Mean, SE of mean, Minimum, Maximum, N total, Cumulative N, Percent, cumulative percent, Median, dan Mode 5. Lalu tekan oke, maka hasil yang diinginkan akan muncul


(18)

2 - 11

Inilah petunjuk penggunaan software Minitab untuk mencari Regresi linier.

Pilih File ► Open Worksheet

Isi kolom C1 dengan sisa material yang di teliti, isi C2 dan seterusnya hingga C7 untuk memasukan x1 sampai x6 sebagai variabel prediktor. Setelah dimasukan pilih menu :

6. Pilih Stat ► Regresion ► Regession

7. Klik ganda nama variabel y atau jumlah sisa material agar masuk kedalam kotak Response

8. Klik ganda nama varaibel X1 sampai dengan X6 agar masuk kedalam kotak predictors


(19)

(20)

3 - 1

Bab III

METODE PENELITIAN

Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada setiap proyek kontruksi dilakukan pertama-tama dengan pengumpulan studi literature pembelajaran dan disertai survey pada beberapa proyek konstruksi yang berada di Bandung, kemudian dilakukan pembuatan kuesioner. Setelah itu dilanjutkan dengan pengumpulan data. Kemudian setelah pengumpulan data selesai dilakukan pengolahan dan analisa data melalui program software aplikasi statistik Minitab. Penelitian ini dapat dijabarkan dalam skematis seperti skema gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 Skema Metode Penelitian

Study Literatur melalui : - Buku - Internet - Thesis Pengumpulan Data Wawancara Kuesioner - Data responden

- Cara Penggunaan ulang sisa material - Jumlah % sisa material

Observasi Lapangan

Pengolahan & Analisa Data Meliputi : - Klasifikasi data responden

- Analisa penyebab sisa material

- Penggabungan data kuestioioner, wawancara, dan pengamatan langsung

-Hasil Pengolahan & Analisa Data - Olah data melalui minitab

- Presentase jawaban responden - Cara pegelolaan masing material - Membuat prediksi


(21)

3.1Study Literatur

Dalam study literatur disini penulis mencari pengertian-pengertian dan bahan-bahan mengenai waste konstruksi, penggolongan, kategori, dan faktor-faktor timbulnya waste, ilmu statistik yang dipergunakan, dan tentang software Minitab.

3.2Pengumpulan Data

Pengumpulan ini data diperoleh dari hasil survey terhadap waste proyek dengan metode kuesioner, wawancara kepada responden dari beberapa kontraktor, dan pengamatan langsung ke lapangan oleh peneliti terhadap pekerjaan sipil dan arsitektur di beberapa lokasi proyek di Bandung. Survey dilakukan dengan cara mendatangi langsung ke proyek dan kantor-kantor kontraktor di Bandung sebanyak 10 kontaktor dengan beberapa orang responden per kontraktor khususnya bagian yang mengetahui atau ditunjuk.

3.3Kuesioner

Kuesioner dibuat beberapa halaman, kuesioner akan menanyakan mengenai data responden mulai dari nama, jabatan, pendidikan terakhir yang ditempuh responden, faktor-faktor penyebab material tersebut tersisa, cara penggunaan atau pengelolaan ulang material yang di teliti, jawaban didasarkan berdasarkan pengalaman ataupun kejadian yang sedang berlangsung.


(22)

3 - 3

3.4Wawancara

Melakukan proses wawancara langsung kepada responden bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut proses pengelolaan waste reuse yang penulis teliti. dalam wawancara ini menanyakan jumlah kuantitas sisa material dalam jumlah persentase sisa, persentase perfaktor, jawaban didasarkan berdasarkan pengalaman ataupun kejadian yang sedang berlangsung dilapangan.

3.5 Observasi Langsung

Observasi langsung ini dilakukan langsung kelapangan melihat meninjau meneliti mendatangi proyek langsung untuk mengamati hal–hal yang dapat menimbulkan terjadinya sisa material material yang penulis teliti. Data observasi berupa foto-foto yang akan dimasukan kedalam karya ilmiah ini

3.6 Proses Analisa dan Pengolahan Data

Pada bagian ini akan menjabarkan mengolah hasil data yang diperoleh dari hasil survey mulai dari data responden, tempat bekerja responden atau tempat proyek yang disurvey, tentang penyebab sisa material yang diteliti dan akan ditampilkan hasilnya kuesionernya, hasil persentase sisa permaterial dan faktor prediktor diolah yang akan menjadi bahan untuk membuat model perkiraan sisa material melalui regresion multiple dengan bantuan software Minitab juga mean untuk rata-rata sisa material.


(23)

Sedangkan modus hanya mengambil jawaban terbanyak yang responden pilih dengan tiga urutan terbesar pertama sebagai faktor paling sering penyebab terjadinya sisa material, faktor pembuat sisa terbnyak dalam jumlah.

Hasil wawancara berupa berbagai hasil yang lebih spesifik mengenai proses pengakibatan sisa material tersebut dan penggunaannya ulangnya kembali akan dicantumkan secara umum, jumlah maksimum dan minimum sisa material, lalu ditulis berdasarkan jawaban yang responden berikan. Kemudian hasil observasi dilapangan akan didokumentasikan berupa foto yang akan ditampilkan sehingga akan membantu pengambaran kondisi sebenarnya dilapangan.


(24)

4-1

Bab IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Penelitian dilakukan terhadap 20 proyek di Bandung, waktu penelitian ini di mulai awal bulan April hingga pertengahan July 2010.Pada tabel 4.1 dapat dilihat daftar nama-nama proyek yang di survey oleh peneliti.

no Nama Proyek Alamat

1 UNIKOM Jl. Dipatiukur 114

2 Sanggar Hurip Apartement Jl. Soekarno Hatta

3 Pasar Mobil Banceuy Jl. Banceuy

4 Pusat Belanja Balubur Jl. Taman Sari

5 Hotel Panghegar Jl. Merdeka

6 Galery Dago Jl. Ir. H. Juanda

7 Sucore Jl. Surapati

8 Kosn-kosn Sekeloa Jl. Sekeloa

9 Ruko Banceuy Jl. Banceuy

10 Pasar Karapitan Jl. Karapitan


(25)

12 Jalur Sepeda Jl. Ir. H. Juanda

13 Sekolah Penabur JL. Imam Bonjol

14 Bank BCA Jl. Banda

15 Tata Martadinata Jl. Martadinata

16 Mall Electronic A. Yani Jl. Jend. Ahmad Yani

17 Hotel Setiabudi 54 Jl. Setiabudi No. 54

18 Parkiran PVJ Jl. Sukajadi

19 Pondokan Kubang Sari Jl. Kubang Sari 4

20

Sekolah Penabur Jl. Banda

Tabel 4.1 Data Proyek yang di Survey

Data yang diperoleh :

Faktor penyebab sisa material

Cara penggunaan ulang material yang diteliti Persentase material tersisa

Analisa dibagi menjadi 3 bagian sesuai dengan material yang diteliti, data diperoleh melalui kuesioner, wawancara, dan survey langsung yang peneliti lakukan. Pembahasan disajikan melalui hasil pengolahan data software yang dipakai per material untuk membuat prediksi sisa material berdasarkan data masing-masing yang didapat, kemudian menganalisa banyaknya faktor yang sering terjadi maupun faktor yang paling banyak membuat material tersisa.


(26)

4-3

4.1.1 Data Responden

Kuesioner dibagikan kepada 20 proyek, sebagian kontraktor proyek menunjuk satu atau dua orang bagian untuk menjawab kuesioner dan wawancara ini khususnya pada bagian yang mengetahui tentang masalah ini, sebagian lagi bersedia langsung menerima kuesioner dan menjawab wawancara ini, dan jawaban yang peneliti dapatkan yang diantaranya sebagian dari bagian dari tim konsultan pengawas, supervisor, pelaksana, mandor, bahkan berkesempatan langsung mendapat jawaban dari responden Project Manager yang bersedia mengisi kuesioner ini.

4.1.2 PenjabaranFaktor-Faktor

Berikut ini penggabungan penjelasan mengenai sumber dan faktor-faktor penyebab yang berpengaruh terhadap sisa material material yang di teliti dilapangan :

a) X1 yaitu, Desain atau opsi (a.) Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna atau perubahan desain dari owner maupun konsultan, informasi gambar kurang, adanya desain yang tidak penyesuaian dengan kondisi lapangan, gambar yang rumit yang membuat kontraktor salah sehingga pekerjaan di bongkar.

b) X2 yaitu, Pengadaan atau opsi (b.) pemesanan sengaja dilebihkan, kontraktor memesan barang tidak sesuai spesifikasi karena kecerobohan sehingga perlu pembongkaran dan pengerjaan ulang ataupun penggantian, kurang lebihnya pemesanan karena kesalahan estimasi, pemesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya minimum order


(27)

c) X3 yaitu, Penanganan atau opsi (c.) kesalahan pada pekerja, kurang hati-hati pada saat material datang pembongkaran atau penurunan tidak benar sehingga menyebabkan tercecer, cara pemindahan material ke tempat pengolahan kurang benar menyebabkan tercecer, penyimpanan tidak benar.

d) X4 yaitu, Pelaksanaan atau opsi (c.) karena tenaga kerja kurang profesional, akibat cuaca yang buruk menyebabkan material terbawa air contohnya, peralatan tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kesalahan, pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi deviasi. e) X5 yaitu, Residual atau opsi (d.) sisa material karena proses pekerjaan

lain, sisa pemakaian/pemotongan material tidak dapat digunakan lagi, terjadinya sisa material karena proses pemotongan untuk mencapai bentuk yang diinginkan, salah pada saat memotong

f) X6 yaitu, Lainnya, atau menurut argumen responden

4.2 Olah Analisa Hasil Data

Berikut hasil data yang didapat dari para responden mengenai material pasir yang terjadi di proyek mereka, dimana para responden menyebutkan jumlah dalam persen material tersebut tersisa, baik dari hasil pengalaman mereka maupun yang terjadi pada proyek saat mereka menjawa, inilah hasilnya :


(28)

4-5

4.2.1 Olah Analisa Hasil Data Material Pasir Hasil kuesioner material pasir

Hasil survey material pasir No

Kuantitas Faktor penyebab

Sisa Pasir X1 Desain X2 Pengadaan X3 Penangan X4 Pelaksanaan X5 Residual

1 7,5 55 45 0 0 0

2 12,5 0 0 100 0 0

3 2,5 0 30 70 0 0

4 12,5 0 40 60 0 0

5 12,5 20 10 50 20 0

6 12,5 0 0 0 100 0

7 7,5 0 70 0 30 0

8 12,5 40 40 0 0 20

9 7,5 0 100 0 0 0

10 2,5 0 30 70 0 0

11 7,5 0 0 100 0 0

12 2,5 0 100 0 0 0

13 7,5 35 25 40 0 0

14 17,5 0 40 60 0 0

15 2,5 0 100 0 0 0

16 2,5 0 100 0 0 0

17 7,5 0 50 50 0 0

18 2,5 0 40 30 30 0

19 2,5 30 70 0 0 0

20 2,5 0 100 0 0 0

21 12,5 0 80 20 0 0

22 12,5 20 60 20 0 0

23 2,5 60 30 10 0 0

24 2,5 70 30 0 0 0

25 2,5 25 60 15 0 0

26 7,5 0 100 0 0 0

27 12,5 30 40 0 0 0

28 2,5 0 100 0 0 0

Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Material Pasir

Setelah data didapat data diolah melalui software minitab untuk membuat prediksi mengenai sisa material yang tersisa pada proyek yang lain, berikut adalah hasil olahnya :


(29)

————— 31/05/2010 9:03:13 ———————————————————— Regression Analysis: Sisa Pasir versus X1=Desain; X2=Pengadaan; ...

The regression equation is

Sisa Pasir = 31,3 – 0,272 X1=Desain - 0,265 X2=Pengadaan - 0,209 X3=Penanganan

- 0,184 X4=Pelaksanaan + X5 Residual

Predictor Coef SE Coef T P Constant 0,3793 0,2255 1,68 0,127 X1=Desain -0,2116 0,2610 -0,81 0,438 X2=Pengadaan -0,2667 0,2329 -1,14 0,282 X3=Penanganan -0,2753 0,2282 -1,21 0,258 X4=Pelaksanaan -0,2597 0,2258 -1,15 0,280 X5=Residual 0,1360 0,2580 -0,53 0,603

S = 0,0446638 R-Sq = 33,3% R-Sq(adj) = 18,1%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P Regression 4 0,005618 0,001404 0,70 0,609 Residual Error 9 0,017954 0,001995

Lack of Fit 6 0,010454 0,001742 0,70 0,677 Pure Error 3 0,007500 0,002500

Total 13 0,023571

8 rows with no replicates

Source DF Seq SS X1=Desain 1 4,59 X2=Pengadaan 1 116,39 X3=Penanganan 1 21,00 X4=Pelaksanaan 1 51,38 X5=Residual 1 5,03

Descriptive Statistics: Sisa Material Pasir Total

Variable Count CumN Percent CumPct Mean SE Mean Minimum


(30)

4-7

Sisa Material Pasir 14 14 100 100 12,14 1,14 5,00

N for Variable Maximum Mode Mode Sisa Material Pasir 20,00 15 6

Gambar4.1 Hasil histrogram dengan distribusi normal material pasir

0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 X D e n s it y -8,39 0,025 8,39 0,025 0 Distribution Plot Normal; Mean=0; StDev=4,28

0 2 4 6 8 10 12 14 16

0 , 5 5 5 5

Sisa Pasir


(31)

Dari hasil diatas didapatlah suatu prediksi permodelan regresi linier yang dapat memperkirakan besarnya sisa material pasir tersisa dengan memasukan besarnya jumlah perfaktor yaitu :

Sisa pasir = 31,3 – (0,272 x % Desain) – (0,265 x % Pengadaan)- (0,184 x % Pelaksanaan) + (0,136 x % Residual)

Keterangan :

X1 = Sisa akibat faktor desain X2 = Sisa akibat faktor pengadaan X3 = Sisa akibat faktor penanganan X4 = Sisa akibat faktor pelaksanaan X5 = Sisa akibat faktor residual

** setiap nilai dari factor-faktor dibuat per 100%

Dari hasil regresi ini kita dapat meramalkan besarnya jumlah sisa material pasir dalam suatu proyek lainnya di seputaran Bandung dengan memasukan nilai persentasi perkiraan faktor pada kondisi lapangan di proyek tersebut.

Contoh : pada suatu proyek bangunan X di jalan Lembang banyak terjadi sisa material pasir akibat masalah pengadaan 65% (X2) dan 35 % dari cara penanganan menurut perkiraan atau pengamatan pengawas, maka untuk mengetahui kira-kira jumlah sisa material pasir di proyek ini adalah = 31,3 - (65/100x0,267) – (35/x0,184) = ± 7,05 atau sekitar 7,5% sisa material pasir

Sedangkan hasil rata-rata sisa material pasiryang telah didapat diolah


(32)

4-9

adalah 5≤10 % dengan minimum sisa kuantitas material pasir sebanyak 5% dan maksimum sebanyak 15≤20% dari total keseluruhan pemesanan material.

Sedangkan hasil pemilihan perfaktor responden

Gambar 4.2Grafik prentase jawabanpasir

Dari hasil kuesionerdan pengamatan setelah diolah oleh Minitab diatas peneliti dapat mengetahui seringnya material pasir tersisa karena akibat dari faktor pengadaan (X2) nilaihasil kuesioner yang memilih faktor X2 atau masalah pengadaan ialah sebanyak 38%, kemudian faktor terbesar kedua adalah faktor X3 atau penanganan sebanyak 23%, sedangkan sisanya 19% dari X4 atau masalah pelaksanaan, dan X1 Desain sebesar 8%.Sedangkan hasil terbanyak berdasarkan jumlah adalah karena masalah cara penanganan yaitu rata-rata 71%

Hasil wawancara dan pengamatan langsungkepada para responden dan lapangan tentang yang biasanya menyebabkan material pasir tersisa pada umumnya mendapatkan jawaban seperti di bawah ini :

19%

46% 26%

7% 2%

Besar Jawaban per faktor

untuk sisa pasir

Desain Pengadaan Penanganan Pelaksanaan Residual


(33)

Material pasir terkadang selalu pemesanannya dilebihkan karena biasanya pasir yang dikirim gembur dan akan mengalami penyusutan

Kebutuhan pekerjaan yang memerlukan pasir tidak dapat dipesan dalam jumlah yang dibutuhkan karena adanya minimum order

Cara penyimpanan pasir yang kurang baik, sehingga pada bagian dasar pasir tidak dapat digunakan karena tidak di beri alas atau tidak tersimpan dengan benar

Kadang-kadang faktor cuaca menjadi penyebab timbulya indirect waste. ketika hujan material pasir terbawa air hujan

Kebanyakan ketika truk atau alat pengangkut pasir datang terjadi pemindahan pasir dari tempat penurunan pertama pasir hingga dibawa ketempat pengolahan, hal ini membuat material pasir tercecer.

Kesalahan desain atau perubahan desain kadang terjadi karena harus penyesuaian dengan kondisi lapangan.

Untuk mengetahui tingkat kepedulian para pekerja dan kontraktor peneliti memberikan pertanyaan pada setiap responden tentang material pasir yang tersisa dalam penggunaanya kembali bagaimana dan hasil jawaban mereka adalah sebagai berikut :

Digunakan kembali menajdi adonan beton Sebagai urugan lantai, atau lantai kerja Untuk pekerjaan jalan


(34)

4-11

Digunakan kembali sesuai dengan jenis pasir tersebut misalnya pasir urug, pasir pasang, pasir cor

Untuk timbunan atau peninggian lantai

Plesteran dan pengecoran yang kubikasinya sedikit Pekerjaan perawatan

Sisa material pasir ini termasuk material “good waste” yang artinya dapat di gunakan kembali seluruhnya, karena yang tersisa maupun tercecer menjadi sesuatu yang berguna baik pada pekerjaan selanjutnya ataupun dikirim ke proyek lain maupun untuk pekerasaan jalan lantai kerja untuk material pasir yang tercecer.

Gambar 4.3 Sisa Material Pasir Diproyek Pasar Balubur Yang Sebagian Telah Digunakan Ulang


(35)

Gambar 4.4 Sisa Material Pasir yang di biarkan Tercecer yang Akhirnya Menjadi pekerasan Jalan Sementara Pada Proyek Pembangunan Pasar Mobil Banceuy


(36)

4-13

4.2.2 Olah Analisa Hasil Data Material Besi Beton Hasil kuesioner besi beton

Hasil survey material besi beton

No

Kuantitas Faktor penyebab

Sisa besi X1

Desain X2 Pengadaan X3 Penangan X4 Pelaksanaan X5 Residual

1 7,5 20 10 0 20 40

2 12,5 15 10 0 30 55

3 2,5 15 0 0 35 40

4 12,5 20 15 0 35 45

5 12,5 20 0 0 30 45

6 12,5 20 0 0 45 35

7 7,5 15 20 0 15 50

8 12,5 20 0 0 30 50

9 7,5 0 40 0 0 60

10 2,5 15 30 0 15 40

11 7,5 25 5 0 25 50

12 2,5 20 15 0 30 35

13 7,5 40 10 0 20 30

14 17,5 10 50 0 35 35

15 2,5 0 100 0 0 0

16 2,5 0 0 0 0 0

17 7,5 100 0 50 50 0

18 2,5 0 40 30 0 0

19 2,5 0 100 0 0 0

20 2,5 0 50 0 0 50

21 12,5 0 100 0 0 0

22 12,5 0 100 0 0 0

23 2,5 20 80 0 0 0

24 2,5 70 30 0 0 0

25 2,5 0 85 0 0 15

26 7,5 0 70 0 0 30

27 12,5 0 60 0 0 40

28 2,5 0 70 0 0 30

Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Material Besi Beton

————— 09/08/2010 19:14:51 ————————————————————


(37)

The regression equation is

Sisa besi = 4,24 + 0,0424 X1 Desain - 0,0142 X2 Pengadaan - 0,0295 X3 Penangan

- 0,0537 X4 Pelaksanaan - 0,0017 X5 Residual

Predictor Coef SE Coef T P Constant 4,244 1,636 2,59 0,017 X1 Desain 0,04242 0,02622 1,62 0,120 X2 Pengadaan -0,01422 0,01823 -0,78 0,444 X3 Penangan -0,02951 0,04744 -0,62 0,540 X4 Pelaksanaan -0,05370 0,03694 -1,45 0,160 X5 Residual -0,00171 0,02772 -0,06 0,951

S = 2,03179 R-Sq = 18,4% R-Sq(adj) = 0,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P Regression 5 20,509 4,102 0,99 0,444 Residual Error 22 90,820 4,128

Total 27 111,328

Source DF Seq SS X1 Desain 1 8,608 X2 Pengadaan 1 0,006 X3 Penangan 1 2,197 X4 Pelaksanaan 1 9,682 X5 Residual 1 0,016

Unusual Observations X1

Obs Desain Sisa besi Fit SE Fit Residual St Resid 12 20 8,750 3,209 0,590 5,541 2,85R 16 0 3,750 4,244 1,636 -0,494 -0,41 X 17 100 3,750 4,326 1,885 -0,576 -0,76 X 24 70 8,750 6,787 1,649 1,963 1,65 X R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large leverage.

Descriptive Statistics: Sisa Material Besi Beton

Total

Variable Count CumN Percent CumPct Mean SE Mean Minimum

Sisa Material Besi 14 14 100 100 7,750 0,872 3,000

N for Variable Maximum Mode Mode Sisa Material Besi 15,000 5; 10 5


(38)

4-15 0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 X D e n s it y -8,39 0,025 8,39 0,025 0 Distribution Plot Normal; Mean=0; StDev=4,28

Gambar4.6 Hasil histrogram dengan distribusi normal materialbesi beton

Pada penelitian sisa material besi beton ini wawancara secara spesifik sangat diperlukan, karena untuk untuk mendapatkan hasil lebih spesifik perfaktor agar lebih akurat dan hasil dari survey tersebut penulis mendapatkan prediksi untuk hasil sisa material besi beton, yaitu :

Sisa besi = 4,11 + (0,0424 X% Desain) – (0,0142 X% Pengadaan) –( 0,0295

X% Penangan)

-( 0,0537 X% Pelaksanaan) - (0,0017 X% Residual)

Rata-rata sisa material besi beton di proyek seputaran Bandung telah diolah melalui Minitab mendapatkan hasil sebesar 7.75 %, paling minimum pada proyek di Bandung tersisa sekitar 3% sisa material besi beton dengan maximum jumlah sisa material besi beton sebanyak 10% dari total keseluruhan pemesanan material. Hampir disetiap faktor-faktor penyebab besi beton selalu tersisa, sehingga memliki nilai sering terjadi hampir sama, sedangkan penyebab jumlah


(39)

terbanyak sisa terbanyak adalah faktor residual dimana besi dipotong hingga menyebabkan sisa.

Sedangkan hasil wawancara dan pengamatan langsung menunjukan yang menyebabkan material besi beton tersisa tersisa pada umumnya mendapatkan jawaban seperti di bawah ini :

Material besi mengalami sisa karena besi sudah mempunyai ukuran pabrikan yakni 12 meter, jadi bila bentuk panjang yang di butuhkan hanya sekian meter besi beton di potong sesuai yang diinginkan, yang artinya tidak dapat dipesan sesuai ukuran panjang (m) yang dibutuhkan

Ketidak profesionalan pekerja dalam mengolah material besi menyebabkan pemborosan material besi dan menyebabkan sisa

Adanya perubahan desain, terkadang desain harus disesuaikan dengan kondisi lapangan yang sebenarnya ataupun terkadang pihak konsultan perencana mengirimkan perubahan desain, seperti halnya yang terjadi pada proyek pembangunan kampus baru Unikom, nilai perubahan desain cukup memoengaruhi sisa material

Terkadang mutu bahan penunjang pekerjaan pembesian seperti ready mix tidak sesuai spesifikasi stelah dilkukan pengecoran, misalnya yang diinginkan K-300 tetapi hanya dapat K-250 sedangkan besi beton yang telah dirangkai menjadi tulangan kolom sudah dicor maka perlu pembongkaran pekerjaan, sehingga besi beton yang terpasangtidak terpakai lagi kemungkinan dibuang atau tersisa.


(40)

4-17

Karena kontraktor menginginkan keuntungan yang berlebih terkadang besi yang dipesan hanya bedasarkan pembicaraan suplier saja, ketika besi yang dipesan datang tidak sesuai spesifikasi pabrik, contohnya adanya besi yang disebut besi banci.

Untuk mengetahui tingkat kepedulian para pekerja dan kontraktor peneliti memberikan pertanyaan pada setiap responden tentang penggunaan kembali sisa material besi beton yang tersisa dan hasil jawaban mereka adalah sebagai berikut :

Digunakan pada pekerjaan pembesian selanjutnya Dibuat sebagai penunjang pekerjaan lainnya

Kebanyakan besi tersisa dengan panjang kecil dibuat ring balok, dudukan sloop dll

Dikirim ke Proyek lain yang masih satu kontraktor

Material besi ini termasuk material “good waste”dan “bad waste”yang artinya dapat digunakan kembali pada pekerjaan selanjutnya dan ada yang dibuang karena ukuran yang tidak sesuai lagi dengan keperluan. Sisa material besi beton termasuk direct wastekarena secara fisik sisa dari material ini terlihat dan mempengaruhi lingkungan. Namun pada proyek besar pengolahan pembesian dilakukan lebih profesional dengan tujuan efisiensi pemakaian, contonhya dengan alat pengolah besi beton yaitustirup bender.


(41)

Gambar 4.7 Sisa Material Besi Beton yang dikumpulkan yang dipersiapkan untuk Pekerjaan Selanjutnya


(42)

4-19

Gambar 4. 9 Besi Beton Yang Tersisa Jadi Alat Penunjang

4.2.3 Olah Analisa Hasil Data Material Kerikil Hasil kuesioner material kerikil

Hasil survey material kerikil

No

Kuantitas Faktor penyebab

Sisa kerikil

X1

Desain X2 Pengadaan X3 Penangan X4 Pelaksanaan X5 Residual

1 6,25 0 100 0 0 0

2 3,25 0 0 100 0 0

3 0 0 100 0 0 0

4 6,25 0 6 6 0 0

5 6,25 20 0 0 20 0

6 3,75 0 80 0 0 0

7 3,75 0 0 0 30 0

8 3,75 0 70 0 0 20

9 6,25 0 0 0 0 0

10 3,75 0 0 0 0 0

11 3,75 60 0 0 0 0

12 2,5 0 6 0 40 0

13 3,25 60 0 0 0 0

14 8,75 0 0 0 100 0

15 1,325 0 50 0 0 0


(43)

17 6,25 0 0 50 30 0

18 3,75 0 0 30 0 0

19 3,75 0 100 0 0 0

20 3,75 0 30 0 0 0

21 6,25 0 0 0 0 0

22 3,75 30 80 0 0 0

23 3,75 20 30 0 0 0

24 3,75 70 3 0 0 0

25 3,75 0 100 0 0 0

26 3,75 0 70 0 30 0

27 1,25 0 0 0 0 0

28 1,25 0 100 0 0 0

Tabel 4.7 Hasil Kuesioner Material Kerikil

Hasil pengolahan data melalui Minitab

Regression Analysis: Sisa kerikil versus X1 Desain; X2 Pengadaan; ...

The regression equation is

Sisa kerikil = 4,12 - 0,0030 X1 Desain - 0,0132 X2 Pengadaan

- 0,0009 X3 Penangan + 0,0229 X4 Pelaksanaan + 0,028 X5 Residual

Predictor Coef SE Coef T P Constant 4,1150 0,7387 5,57 0,000 X1 Desain -0,00302 0,02047 -0,15 0,884 X2 Pengadaan -0,01322 0,01077 -1,23 0,233 X3 Penangan -0,00088 0,01924 -0,05 0,964 X4 Pelaksanaan 0,02289 0,01812 1,26 0,220 X5 Residual 0,0280 0,1015 0,28 0,785

S = 1,95577 R-Sq = 18,0% R-Sq(adj) = 0,0%

Analysis of Variance

Source DF SS MS F P Regression 5 18,512 3,702 0,97 0,459 Residual Error 22 84,150 3,825

Total 27 102,663

Source DF Seq SS X1 Desain 1 0,028 X2 Pengadaan 1 11,916 X3 Penangan 1 0,333 X4 Pelaksanaan 1 5,944 X5 Residual 1 0,292


(44)

4-21

Unusual Observations X1 Sisa

Obs Desain kerikil Fit SE Fit Residual St Resid 2 0,0 3,250 4,027 1,704 -0,777 -0,81 X 8 0,0 3,750 3,750 1,956 -0,000 * X 16 0,0 1,250 4,863 0,762 -3,613 -2,01R R denotes an observation with a large standardized residual. X denotes an observation whose X value gives it large leverage.

————— 21/05/2010 11:07:23 ———————————————————— Descriptive Statistics: Sisa Mterial Kerikil

Variable CumN Percent CumPct Mean SE Mean StDev Minimum

Sisa Mterial Kerikil 14 100 100 9,107 0,967 3,617 5,000

N for Variable Median Maximum Mode Mode Sisa Mterial Kerikil 10,000 15,000 10 6

0,09 0,08 0,07 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0,00 X D e n s it y -8,39 0,025 8,39 0,025 0 Distribution Plot Normal; Mean=0; StDev=4,28


(45)

Statistik hasil jawaban responden :

Gambar 4.11Grafik Prentase Jawaban Kerikil

Sedangkan hasil wawancara tidak jauh berbeda dengan hasilnya material pasir dimana secara umum jawaban responden seperti dibawah ini :

Kebutuhan pekerjaan yang memerlukan kerikil tidak dapat dipesan dalam jumlah yang dibutuhkan karena adanya minimum order

Cara penyimpanan kerikil yang kurang baik Adanya pemadatan saat pengolahan material

Kebanyakan ketika truk atau alat pengangkut kerikil datang terjadi pemindahan kerikil dari tempat penurunan pertama kerikil hingga dibawa ketempat pengolahan, hal ini membuat material kerikil tercecer.

15

47% 22%

16 15 0%

Hasil jawaban menurut responden

(kerikil)

X1 Desain X2 Pengadaan X3 Penanganan X4 Pelaksanaan


(46)

4-23

Hasil survey mengenai kepedulian para pekerja dan kontraktor tentang penggunaan ulang sisa material kerikil yang diperoleh dari setiap responden secara umum jawaban mereka adalah sebagai berikut :

digunakan kembali menjadi fungsi utama yaitu adonan beton pemadatan halaman dan lantai

Untuk timbunan atau peninggian lantai

Dikirim ke Proyek lain yang masih satu kontraktor bila kuantitas terbilang banyak

Adapun jumlah sisa rata-rata sisa materialkerikil adalah 9,1%, minimum tersisa sebesar 5%, maksimum sebesar 15%. faktor yang paling sering mempengaruhi kerikil tersisa adalah pengadaan, yaitu karena sengaja dilebihkan dan faktor pengadaan juga termasuk penyebab terbanyak membuat tersisa dalam hintungan jumlah. Material kerikil ini termasuk material “good waste” yang artinya dapat di gunakan kembali untuk yang lainnya dan ada yang dibuang, dan sisa material kerikil termasuk kedua kategori yaitu direct wastekarena secara fisik sisa dari material ini terlihat dan mempengaruhi lingkungan.


(47)

Gambar 4.12Sisa Material Kerikil yang Tercecer

Gambar 4.13Chart Maximum dan Minimum Waste yang Diperoleh

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Sisa Material Pasir

Sisa Material Besi beton

Sisa Material Kerikil

Per

sen

tase Maximum Sisa


(48)

5-1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Nama material

Faktor penyebab sisa Jumlah sisa material

Tersering Terbesar Minimum Maksimum Modus

Pasir Pengadaan Pengadaan 0,1≤5% 15≤20% 5≤10%

Besi Beton Residual Residual 0% 7,5≤10% 2,,6≤5%

Kerikil Pengadaan Pengadaan 0% 7,5≤10% 2,,6≤5%

Tabel 5.1 Kesimpulan

Melalui hasil survey yang didapat maka tercapailah hasil prediksi untuk ketiga jenis material ini, yaitu :

A. Pasir

Sisa material pasir = 31,3 – (0,272 X % Desain) – (0,265 X % Pengadaan)

– (0,209 X Penanganan) – (0.184 X % Pelaksanaan) + (0,136 X %

Residual)

B. Besi Beton

Sisa besi beton = 4,11 – (0,0330 X % Desain) – (0,0022 X % Pengadaan) –

(0,037 X %Penanganan) – (0.0225 X % Pelaksanaan) + (0,0158 X %

Residual)

C. Kerikil

Sisa material pasir = 1.24 – (0,0374 X % Desain) – (.0239 X %

Pengadaan) +(0.0419 X Penanganan) + (0.0025 X % Pelaksanaan) + (0,042 X % Residual)


(49)

Keterangan :

X1 = sisa akibat faktor desain X2 = sisa akibat faktor pengadaan X3 = sisa akibat faktor penanganan X4 = sisa akibat faktor pelaksanaan X5 = sisa akibat factor residual

** setiap nilai dari faktor-faktor dibuat 100% per 100,. Seperti pada contoh hal. 7 pada bab 4.

5.2 Saran

Setelah memperhatikan hasil analisa serta kesimpulan diatas, maka akan dikemukakan beberapa saran yang sekiranya berguna bagi kalangan praktisi ataupun kalangan akademik yang membaca laporan skripsi ini dan bahkan menggunakan hasil dari laporan ini. Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kinerja kita sebagai Civil Engginerring agar adanya perhatian lebih ke faktor-faktor atau penyebab tersering maupun penyebab dalam jumlah terbanyak timbulnya waste pada masing-masing material ini sehingga manajemen konstruksi menjadi lebih baik dari sebelumnya terutama untuk meningkatkan efisiensi.

Sedangkan saran cara penggunaan ulang sisa material yang kiranya dapat dipergunakan untuk efisiensi menurut hasil yang didapat adalah sebagai berikut :

A. Pasir

- Digunakan kembali menajdi adonan beton - Sebagai urugan lantai, atau lantai kerja - Untuk pekerjaan jalan


(50)

5 -3

- Pemadatan halaman

- Digunakan kembali sesuai dengan jenis pasir tersebut misalnya pasir urug, pasir pasang, pasir cor

- Untuk timbunan atau peninggian lantai

- Plesteran dan pengecoran yang kubikasinya sedikit

- Dikirim ke Proyek lain yang masih satu kontraktor bila kuantitas terbilang banyak

- perawatan

B. Besi beton

- Digunakan pada pekerjaan pembesian selanjutnya - Dibuat sebagai penunjang pekerjaan lainnya

- Kebanyakan besi tersisa dengan panjang kecil dibuat ring balok, dudukan sloop dll

- Dikirim ke Proyek lain yang masih satu kontraktor - Di ke gudangkan

C. Kerikil

- digunakan kembali menjadi fungsi utama yaitu adonan beton - untuk pekerjaan lantai atau jalan

- Untuk timbunan atau peninggian lantai

- Dikirim ke Proyek lain yang masih satu kontraktor bila kuantitas terbilang banyak


(51)

(52)

PENELITIAN PENGELOLAAN SISA-SISA MATERIAL

PASIR, BESI BETON, KERIKIL (WASTE REUSE) PADA

PROYEK KONSTRUKSI DI BANDUNG

(Komunitas Bidang Ilmu : Manajemen Konstruksi)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Sipil

RADEN DIMAS TANUDATAR

1.30.06.012

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2010


(53)

v

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR TABEL...viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……….

1.2 Tujuan Penulis……….

1.3 Permasalahan………

1.4 Lingkup Penelitian………...

1.5 Metode Penulisan……….

1.6 Manfaat Penulisan………

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Sisa material konstruksi……….

1-1 1-2 1-2 1-2 1-3 1-5

2-1


(54)

vi

2.1.1 Kategori Waste………... 2.1.2 Faktor Penyebab Waste……….. 2.2 Teori Sampling……… 2.3 Software Minitab………

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Study Literatur………... 3.2 Pengumpulan Data……… 3.3 Kuesioner……….. 3.4 Wawancara………. 3.5 Observasi Langsung………... 3.6 Proses Analisa dan Pengolahan Data……….

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan………... 4.1.1 Data Responden……… 4.1.2 Penjabaran Faktor-Faktor………. 4.2 Olah Analisa Data……… 4.2.1 Olah Analisa Data Material Pasir………. 4.2.2 Olah Analisa Data Material Besi……… 4.2.3 Olah Analisa Data Material Kerikil ………

2-2 2-3 2-5 2-6 3-2 3-2 3-2 3-3 3-3 3-3 4-1 4-2 4-4 4-5 4-5 4-12 4-19


(55)

vii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……… 5.2 Saran………. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

5-1 5-2


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Bossink, B. A, G., and Browers, H. J. H, (1996). “Constructions Waste : Quantification and Source Evaluation, Journal of construction engineerina and Managemen”.

Furqon, Ph.D. (2004),“StatistikaTerapanUntukPenelitian”. Jilid 4, Bandung :Erlangga. Gavilan, R. M., and Bernold, L. E. (1994).“Source evaluation of Solid Waste in Building construction, Journal of Constructions Engineering and Management”.

Kerzner, Harold. (2001). “Management A System Approach, Scheduling , and Controling

Koontz, H., and Weihrich, H. (2007).“Essential of Management”.(7th edition). Richard A. Johnson and Gouri K. Bhattacharyya.(1992). “Statistics Principle and Methods”. (2nd edition)

Setiyarto, Y. Djoko. (1998). “Catatan Diktat StatikaTerapan”, Sipil Engineering UniversitasKatholikParahyangan.

Setiyarto, Y. Djoko. “Diktat ManajemenKonstruksi”, Sipil Engineering UniversitasKomputer Indonesia.

Skoyles, E.F., (1976), “Managerial Wastage : A Misuse of Resources, Building Reseach

an Practice”.

Soeharto, Iman., (1995), “ManajemenProyek, Dari KonseptualsampaiOperasional”, Jilid


(57)

Waste Hierachy.(n.d.).Febuary 11, 2008. http://en.wikipedia.org./wiki/Waste_hierarchy


(58)

Raden Dimas Tanudatar

Jl. Kubang Sari 4 no. 8. Bandung

085224512192,02292887594 dimastanu@gmail.com

Nama : Raden Dimas Tanudatar

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 4 Oktober 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Suku : Sunda

Tinggi/Berat Badan : 169 Cm / 56 Kg

Golongan Darah : O

Hobi : Otomotif

Alamat

Alamaty Bandung

: Jl. RE. Martadinata no. 103 Kuningan : Jl. Kubang Sari 4. No 8 Bandung

Motto Hidup : Hidup adalah peerjuangan

Email : dimastanu@gmail.com

No. Telp / HP : 022-92887594/ 085 224 512 192

2006 - 2010 : Universitas Komputer Indonesia S1-Teknik Sipil

2003 – 2006 : SMA Negeri 2 Kuningan Jurusan IPA

2000 – 2003 : SLTP Negeri 4 Kuningan -

1994 - 2000 : SD Negeri 14 Jakarta -


(59)

085224512192,02292887594 dimastanu@gmail.com

Unikom 2007-2008

2003 - 2006

: Mubes Teknik Sipil

: Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri II Kuningan

Ketua Pelaksana Sek. Bid Keamanan

2009 2008

: SAP 2000

: Pelatihan AUTOCAD (Arsitek.UNIKOM)

2008 : Pelatihan Pelaksana Bangunan (SMK PU & LPJK)

2008 :: Musyawarah Besar Himpunan” Ketua Pelaksana

2007 :: Kuliah Lapangan Bendung dan Waduk Sumedang Panitia

2010

2009-2010

2009

2008

: Study Kelayakan Transportasi (Kementrian Perhubungan)

: Magang pada Tim Konsultan Pengawas UNIKOM (Proyek Pembangunan gedung kampus 14 Lt.)

: PKL di Pembangunan Kantor dan Galery Dago

: Proyek BMS Bina Marga

Surveyor Asisten Supervisor

Pelaksana


(60)

Raden Dimas Tanudatar

Jl. Kubang Sari 4 no. 8. Bandung

085224512192,02292887594 dimastanu@gmail.com

Penelitian pengelolaan waste reuse (Pasir, Besi beton, dan kerikil) pada proyek seputaran Bandung


(61)

iii Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rizki, nikmat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga dengan segala usaha dan kemampuan yang ada penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENELITIAN PENGELOLAAN

SISA-SISA MATERIAL PASIR, BESI BETON DAN KERIKIL (WASTE REUSE)

PADA PROYEK DI BANDUNG”

Adapun skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Jurusan Teknik Sipil UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA.

Tanpa bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidaklah mungkin skripsi ini dapat diselesaikan. Terima kasih yang tidak akan pernah habis kepada Orang tua, Nenek, keluarga, teman - teman dan

semua orang yang sayang

yang selalu memberikan doa, dukungan baik moril ataupun materil, tanpa batasan waktu mereka telah memberikan segalanya. Dan tak lupa juga dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bpk Ir Eddy Suryanto Soegoto, Msc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bpk Prof Dr Ir Ukun Sastra Prawira Msc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bpk. Yatna Supriyatna, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia.


(62)

iv 4. Bpk. Y. Djoko Setiyarto, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan pengarahan, petunjuk serta waktu dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Bpk. Ahmad Fachruddin, ST., MT. atas masukannya dan semangatnya. 6. Bpk M. Donie Aulia, ST., MT. atas dorongan semangatnya.

7. Ibu Alice, selaku sekretariat Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia

8. Teman-teman seperjuangan 06 TS 01, jangan pernah putus asa terus berjuang. 9. Teman-teman jurusan Teknik Sipil semua angkatan, tetap semangat dan

berjuang untuk terus mengharumkan teknik sipil Unikom

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang memerlukannya, Amin.

Bandung, Juni 2010


(63)

Saya Raden Dimas Tanudatar, mahasiswa teknik sipil yang sedang meneliti terjadinya sisa-sisa material di proyek konstruksi khususnya pada material pasir, besi beton dan kerikil, meminta bantuan kepada Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini (berdasarkan pengalaman atau yang akan terjadi) yang saya lampirkan sebagai data bahan penelitian saya, terima kasih.

Data pribadi responden

Nama (boleh diisi atau tidak) : . . . Jabatan Pekerjaan : . . . Pendidikan Terakhir : . . .

Kayu, pasir, dan kerikil adalah jenis material yang jika terjadi sisa dalam proses pengerjaan sebelumnya maka sisa-sisa material tersebut dapat digunakan kembali pada proses pekerjaan berikutnya. (untuk pilihan ganda jawaban boleh lebih dari satu silangan)

1. Menurut bapak/Ibu apakah karena faktor apakah yang biasanya menyebabkan sisa material pasir dalam pekerjaan konstruksi, apakah..

a. X1 yaitu, fakror Desain : Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna atau perubahan desain dari owner maupun konsultan, informasi gambar kurang, adanya desain yang tidak penyesuaian dengan kondisi lapangan, gambar yang rumit yang membuat kontraktor salah sehingga pekerjaan di bongkar.

b. X2 yaitu, faktor pengadaan : pemesanan sengaja dilebihkan, kontraktor memesan barang tidak sesuai spesifikasi karena kecerobohan sehingga perlu pembongkaran dan pengerjaan ulang ataupun penggantian, kurang lebihnya pemesanan karena kesalahan estimasi, pemesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya minimum order

c. X3 yaitu, faktor penanganan : kesalahan pada pekerja, kurang hati-hati pada saat material datang pembongkaran atau penurunan tidak benar sehingga menyebabkan tercecer, cara pemindahan material ke tempat pengolahan kurang benar meneybabkan tercecer, penyimpanan tidak benar.


(64)

d. X4 yaitu, faktor Pelaksanaan : karena tenaga kerja kurang profesional, akibat cuaca yang buruk menyebabkan material terbawa air contohnya, peralatan tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kesalahan, pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi deviasi.

e. X5 yaitu, faktor residual sisa material karena proses pekerjaan lain, sisa pemakaian/pemotongan material tidak dapat digunakan lagi, terjadinya sisa material karena proses pemotongan untuk mencapai bentuk yang diinginkan, salah pada saat memotong

f. Ataukah faktor lainya menurut Anda, yaitu : . . . . . . . . . . . 2. Menurut bapak/Ibu apakah karena faktor apakah yang biasanya menyebabkan sisa material

besi beton dalam pekerjaan konstruksi, apakah..

a. X1 yaitu, fakror Desain : Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna atau perubahan desain dari owner maupun konsultan, informasi gambar kurang, adanya desain yang tidak penyesuaian dengan kondisi lapangan, gambar yang rumit yang membuat kontraktor salah sehingga pekerjaan di bongkar.

b. X2 yaitu, faktor pengadaan : pemesanan sengaja dilebihkan, kontraktor memesan barang tidak sesuai spesifikasi karena kecerobohan sehingga perlu pembongkaran dan pengerjaan ulang ataupun penggantian, kurang lebihnya pemesanan karena kesalahan estimasi, pemesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya minimum order

c. X3 yaitu, faktor penanganan : kesalahan pada pekerja, kurang hati-hati pada saat material datang pembongkaran atau penurunan tidak benar sehingga menyebabkan tercecer, cara pemindahan material ke tempat pengolahan kurang benar meneybabkan tercecer, penyimpanan tidak benar.


(65)

yang buruk menyebabkan material terbawa air contohnya, peralatan tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kesalahan, pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi deviasi.

e. X5 yaitu, faktor residual sisa material karena proses pekerjaan lain, sisa pemakaian/pemotongan material tidak dapat digunakan lagi, terjadinya sisa material karena proses pemotongan untuk mencapai bentuk yang diinginkan, salah pada saat memotong

f. Ataukah faktor lainya menurut Anda, yaitu : . . . . . . . . . . .

3. Menurut bapak/Ibu apakah karena faktor apakah yang biasanya menyebabkan sisa material kerikil dalam pekerjaan konstruksi, apakah..

a. X1 yaitu, fakror Desain : Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna atau perubahan desain dari owner maupun konsultan, informasi gambar kurang, adanya desain yang tidak penyesuaian dengan kondisi lapangan, gambar yang rumit yang membuat kontraktor salah sehingga pekerjaan di bongkar.

b. X2 yaitu, faktor pengadaan : pemesanan sengaja dilebihkan, kontraktor memesan barang tidak sesuai spesifikasi karena kecerobohan sehingga perlu pembongkaran dan pengerjaan ulang ataupun penggantian, kurang lebihnya pemesanan karena kesalahan estimasi, pemesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya minimum order

c. X3 yaitu, faktor penanganan : kesalahan pada pekerja, kurang hati-hati pada saat material datang pembongkaran atau penurunan tidak benar sehingga menyebabkan tercecer, cara pemindahan material ke tempat pengolahan kurang benar meneybabkan tercecer, penyimpanan tidak benar.

d. X4 yaitu, faktor Pelaksanaan : karena tenaga kerja kurang profesional, akibat cuaca yang buruk menyebabkan material terbawa air contohnya, peralatan tidak berfungsi


(66)

dengan baik sehingga menyebabkan kesalahan, pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi deviasi.

e. X5 yaitu, faktor residual sisa material karena proses pekerjaan lain, sisa pemakaian/pemotongan material tidak dapat digunakan lagi, terjadinya sisa material karena proses pemotongan untuk mencapai bentuk yang diinginkan, salah pada saat memotong

f. Ataukah faktor lainya menurut Anda, yaitu : . . . . . . . . . . .

4. Menurut Bapak/Ibu sisa material pasir tersebut akan digunakan kembali sebagai apa dalam pekerjaan proyek berikutnya ? jawab : . . . . . . . . . . . .

5. Menurut Bapak/Ibu sisa material besi beton tersebut akan digunakan kembali sebagai apa dalam pekerjaan proyek berikutnya ? jawab : . . . . . . . . . . . .

6. Menurut Bapak/Ibu sisa material kerikil tersebut akan digunakan kembali sebagai apa dalam pekerjaan proyek berikutnya ? jawab : . . . . . . . . . . . .

Terima kasih atas jawaban yang Bapak/ibu berikan. Hormat saya Raden Dimas Tanudatar.


(1)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rizki, nikmat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga dengan segala usaha dan kemampuan yang ada penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENELITIAN PENGELOLAAN SISA-SISA MATERIAL PASIR, BESI BETON DAN KERIKIL (WASTE REUSE) PADA PROYEK DI BANDUNG”

Adapun skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Jurusan Teknik Sipil UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA.

Tanpa bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidaklah mungkin skripsi ini dapat diselesaikan. Terima kasih yang tidak akan pernah habis kepada Orang tua, Nenek, keluarga, teman - teman dan

semua orang yang sayang

yang selalu memberikan doa, dukungan baik moril ataupun materil, tanpa batasan waktu mereka telah memberikan segalanya. Dan tak lupa juga dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bpk Ir Eddy Suryanto Soegoto, Msc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bpk Prof Dr Ir Ukun Sastra Prawira Msc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Bpk. Yatna Supriyatna, ST., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia.


(2)

iv 4. Bpk. Y. Djoko Setiyarto, ST., MT. selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan pengarahan, petunjuk serta waktu dalam penyelesaian skripsi ini. 5. Bpk. Ahmad Fachruddin, ST., MT. atas masukannya dan semangatnya. 6. Bpk M. Donie Aulia, ST., MT. atas dorongan semangatnya.

7. Ibu Alice, selaku sekretariat Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia

8. Teman-teman seperjuangan 06 TS 01, jangan pernah putus asa terus berjuang. 9. Teman-teman jurusan Teknik Sipil semua angkatan, tetap semangat dan

berjuang untuk terus mengharumkan teknik sipil Unikom

10.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang memerlukannya, Amin.

Bandung, Juni 2010


(3)

KUESIONER

Saya Raden Dimas Tanudatar, mahasiswa teknik sipil yang sedang meneliti terjadinya sisa-sisa material di proyek konstruksi khususnya pada material pasir, besi beton dan kerikil, meminta bantuan kepada Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini (berdasarkan pengalaman atau yang akan terjadi) yang saya lampirkan sebagai data bahan penelitian saya, terima kasih.

Data pribadi responden

Nama (boleh diisi atau tidak) : . . . Jabatan Pekerjaan : . . . Pendidikan Terakhir : . . .

Kayu, pasir, dan kerikil adalah jenis material yang jika terjadi sisa dalam proses pengerjaan sebelumnya maka sisa-sisa material tersebut dapat digunakan kembali pada proses pekerjaan berikutnya. (untuk pilihan ganda jawaban boleh lebih dari satu silangan)

1. Menurut bapak/Ibu apakah karena faktor apakah yang biasanya menyebabkan sisa material pasir dalam pekerjaan konstruksi, apakah..

a. X1 yaitu, fakror Desain : Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna atau perubahan desain dari owner maupun konsultan, informasi gambar kurang, adanya desain yang tidak penyesuaian dengan kondisi lapangan, gambar yang rumit yang membuat kontraktor salah sehingga pekerjaan di bongkar.

b. X2 yaitu, faktor pengadaan : pemesanan sengaja dilebihkan, kontraktor memesan barang tidak sesuai spesifikasi karena kecerobohan sehingga perlu pembongkaran dan pengerjaan ulang ataupun penggantian, kurang lebihnya pemesanan karena kesalahan estimasi, pemesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya minimum order

c. X3 yaitu, faktor penanganan : kesalahan pada pekerja, kurang hati-hati pada saat material datang pembongkaran atau penurunan tidak benar sehingga menyebabkan tercecer, cara pemindahan material ke tempat pengolahan kurang benar meneybabkan tercecer, penyimpanan tidak benar.


(4)

d. X4 yaitu, faktor Pelaksanaan : karena tenaga kerja kurang profesional, akibat cuaca yang buruk menyebabkan material terbawa air contohnya, peralatan tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kesalahan, pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi deviasi.

e. X5 yaitu, faktor residual sisa material karena proses pekerjaan lain, sisa pemakaian/pemotongan material tidak dapat digunakan lagi, terjadinya sisa material karena proses pemotongan untuk mencapai bentuk yang diinginkan, salah pada saat memotong

f. Ataukah faktor lainya menurut Anda, yaitu : . . . . . . . . . . . 2. Menurut bapak/Ibu apakah karena faktor apakah yang biasanya menyebabkan sisa material

besi beton dalam pekerjaan konstruksi, apakah..

a. X1 yaitu, fakror Desain : Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna atau perubahan desain dari owner maupun konsultan, informasi gambar kurang, adanya desain yang tidak penyesuaian dengan kondisi lapangan, gambar yang rumit yang membuat kontraktor salah sehingga pekerjaan di bongkar.

b. X2 yaitu, faktor pengadaan : pemesanan sengaja dilebihkan, kontraktor memesan barang tidak sesuai spesifikasi karena kecerobohan sehingga perlu pembongkaran dan pengerjaan ulang ataupun penggantian, kurang lebihnya pemesanan karena kesalahan estimasi, pemesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya minimum order

c. X3 yaitu, faktor penanganan : kesalahan pada pekerja, kurang hati-hati pada saat material datang pembongkaran atau penurunan tidak benar sehingga menyebabkan tercecer, cara pemindahan material ke tempat pengolahan kurang benar meneybabkan tercecer, penyimpanan tidak benar.


(5)

d. X4 yaitu, faktor Pelaksanaan : karena tenaga kerja kurang profesional, akibat cuaca yang buruk menyebabkan material terbawa air contohnya, peralatan tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan kesalahan, pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi deviasi.

e. X5 yaitu, faktor residual sisa material karena proses pekerjaan lain, sisa pemakaian/pemotongan material tidak dapat digunakan lagi, terjadinya sisa material karena proses pemotongan untuk mencapai bentuk yang diinginkan, salah pada saat memotong

f. Ataukah faktor lainya menurut Anda, yaitu : . . . . . . . . . . .

3. Menurut bapak/Ibu apakah karena faktor apakah yang biasanya menyebabkan sisa material kerikil dalam pekerjaan konstruksi, apakah..

a. X1 yaitu, fakror Desain : Adanya perubahan desain dari pengembang disebabkan perencanaan yang kurang sempurna atau perubahan desain dari owner maupun konsultan, informasi gambar kurang, adanya desain yang tidak penyesuaian dengan kondisi lapangan, gambar yang rumit yang membuat kontraktor salah sehingga pekerjaan di bongkar.

b. X2 yaitu, faktor pengadaan : pemesanan sengaja dilebihkan, kontraktor memesan barang tidak sesuai spesifikasi karena kecerobohan sehingga perlu pembongkaran dan pengerjaan ulang ataupun penggantian, kurang lebihnya pemesanan karena kesalahan estimasi, pemesanan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kecil karena adanya minimum order

c. X3 yaitu, faktor penanganan : kesalahan pada pekerja, kurang hati-hati pada saat material datang pembongkaran atau penurunan tidak benar sehingga menyebabkan tercecer, cara pemindahan material ke tempat pengolahan kurang benar meneybabkan tercecer, penyimpanan tidak benar.

d. X4 yaitu, faktor Pelaksanaan : karena tenaga kerja kurang profesional, akibat cuaca yang buruk menyebabkan material terbawa air contohnya, peralatan tidak berfungsi


(6)

dengan baik sehingga menyebabkan kesalahan, pengukuran dilapangan tidak akurat sehingga terjadi deviasi.

e. X5 yaitu, faktor residual sisa material karena proses pekerjaan lain, sisa pemakaian/pemotongan material tidak dapat digunakan lagi, terjadinya sisa material karena proses pemotongan untuk mencapai bentuk yang diinginkan, salah pada saat memotong

f. Ataukah faktor lainya menurut Anda, yaitu : . . . . . . . . . . .

4. Menurut Bapak/Ibu sisa material pasir tersebut akan digunakan kembali sebagai apa dalam pekerjaan proyek berikutnya ? jawab : . . . . . . . . . . . .

5. Menurut Bapak/Ibu sisa material besi beton tersebut akan digunakan kembali sebagai apa dalam pekerjaan proyek berikutnya ? jawab : . . . . . . . . . . . .

6. Menurut Bapak/Ibu sisa material kerikil tersebut akan digunakan kembali sebagai apa dalam pekerjaan proyek berikutnya ? jawab : . . . . . . . . . . . .

Terima kasih atas jawaban yang Bapak/ibu berikan. Hormat saya Raden Dimas Tanudatar.