Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

240 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII Jika kamu membuat sebuah garis lurus yang tegak lurus dengan cermin, kamu akan mendapatkan sebuah garis yang dinamakan garis normal. Ternyata, sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama. Untuk percobaan dengan sudut-sudut yang lain pun, ternyata sifat-sifatnya pun sama. Kegiatan yang telah kamu lakukan adalah untuk membuktikan hukum yang disebut hukum pemantulan. Secara lengkap hukum pemantulan cahaya adalah sebagai berikut. 1 Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang sama dengan sudut pantul. Meskipun hampir semua benda bersifat memantulkan cahaya, tetapi hanya beberapa saja yang dapat memantulkan cahaya secara sempurna. Permukaan benda yang memantul- kan cahaya mempengaruhi karakteristik pemantulan. Pada Gambar 10.3 terlihat cahaya yang mengenai permukaan bening dan rata akan dipantulkan secara teratur oleh permukaan tersebut. Pada pemantulan jenis ini kamu mungkin dapat melihat bayangan benda pada pemantul. Contoh pemantulan jenis ini adalah pemantulan pada cermin. Pada permukaan yang tidak rata, cahaya akan dipantulkan secara tidak teratur. Perhatikan Gambar 10.4 Pantulan jenis ini disebut dengan pemantulan baur. Sinar-sinar cahaya yang datang sejajar akan dipantulkan oleh permukaan menjadi tidak sejajar. Dalam bab ini, yang akan dibahas hanyalah pemantulan teratur.

b. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Pernahkah kamu bercermin? Pada cermin kamu dapat melihat bayangan dirimu dan bayangan benda-benda lainnya. Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur karena permukaannya bersifat rata dan bening. Bagaimana bayangan pada cermin datar terbentuk? Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan. Jika sinar datang tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin. Pada gambar terlihat bahwa bayangan pada cermin datar merupakan perpanjangan sinar- sinar pantulnya. Ketika bercermin, kamu dapat melihat bayangan kamu seolah-olah ada di belakang cermin. Namun Gambar 10.3 Pemantulan teratur. Gambar 10.4 Pemantulan baur. sinar datang sinar pantul benda perpanjangan sinar pantul bayangan sinar pantul cermin datar Gambar 10.5 Pembentukan bayangan pada cermin datar. Di unduh dari : Bukupaket.com Optika 241 sebenarnya, bayanganmu tidak ada di belakang cermin. Bayangan yang seperti ini dinamakan bayangan maya. Perhatikan kembali ketika kamu sedang bercermin. Ternyata arah bayangan yang dibentuk oleh cermin berkebalikan dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, tangan kananmu yang sedang memegang sisir menjadi tangan kiri pada bayangan, dan sebaliknya. Dapatkah kamu menjelaskan mengapa terjadi demikian? Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut. 1 sama besar 2 tegak 3 berkebalikan 4 jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin 5 maya Bagaimana jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar? Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut α , maka banyaknya bayangan yang dibentuk dirumuskan oleh persamaan sebagai berikut. 360 1 n ° = − α ......... 10.1 Keterangan: n = banyaknya bayangan yang dibentuk α = sudut antara dua cermin Contoh: 1. Seberkas sinar datang mengenai cermin dan dipantulkan. Jika sudut antara sinar datang dan cermin membentuk sudut 30°, hitunglah sudut datangnya Jawab: Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sudut datang dan garis normal. Sudut datang = 90° – 30° = 60° Jadi, sudut datangnya adalah 60°. 2. Dua cermin diatur sehingga membentuk sudut 60°. Berapa jumlah bayangan yang terbentuk jika di antara dua cermin diletakkan satu buah benda? Jawab: α = 60° 360 1 6 1 5 n ° = − = − = α Jadi, ada 5 bayangan yang terbentuk. Bayangan Maya dan Bayangan Nyata Bayangan maya adalah baya- ngan yang terbentuk oleh perpanjangan garis pantul dan tidak dapat ditangkap layar. Adapun bayangan nyata adalah bayangan yang terbentuk oleh pertemuan dua atau lebih sinar pantul, bayangan nyata bersifat dapat ditangkap layar. Info Sains Di unduh dari : Bukupaket.com 242 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

c. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung