Bahan Kimia dalam Kehidupan
105
merupakan sejenis bahan kimia beracun dan amat berbahaya bagi kesehatan. Adanya merkuri di dalam tubuh dapat
merusak ginjal. Ada juga bahan pemutih kulit yang mengandung
hidrokuinon. Pada dosis yang tepat hidrokuinon aman bagi kulit, tetapi jika kulit alergi akan timbul noda-noda hitam
pada wajah. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek
samping dari penggunaan pemutih, antara lain: 1 Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung
merkuri. 2 Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau
noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.
c. Efek Samping Penggunaan Produk Pewangi
Hampir setiap produk yang berkaitan dengan wanita mem- punyai wewangian, seperti sabun, kosmetik, sampo,
pelembut kain, penyubur rambut, kertas tisu dan detergen. Tujuan menggunakan bahan pewangi adalah untuk
menghasilkan bau wangi pada si pemakai, barang pribadi, atau udara di sekelilingnya. Namun, kebanyakan kita tidak
menyadari bahwa produk pewangi dapat mendatangkan bahaya bagi kesehatan kita, terutama bagi wanita hamil.
Kebanyakan pengharum ruangan bekerja dengan meng- ganggu daya cium. Pengharum tersebut melapisi saluran
hidung dengan selaput minyaknya, atau melepaskan zat pemati saraf pencium. Produk yang tidak mengandung
pewangi sebenarnya menambahkan pewangi yang tidak wangi untuk menyamarkan aroma khas bahan tertentu.
Efek samping bahan kimia pewangi pada kesehatan manusia, antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok,
kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan
iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.
Selain itu, bahan pewangi yang mengandung chlorofluoro- carbon
CFC dapat menyebabkan lapisan ozon di atmosfer berlubang. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk
menghindari efek samping dari produk pewangi antara lain: 1 menggunakan bahan pewangi seperlunya, dan
2 tidak menggunakan pewangi yang mengandung CFC.
d. Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
Saat ini memang zaman serba cepat dan praktis. Nyamuk, semut, atau lalat datang, kita semprot dengan pembasmi
serangga. Hal seperti itu mungkin erat menempel di benak para konsumen di Indonesia. Akan tetapi, mereka
sesungguhnya tidak mengetahui benar betapa besar ancamannya jika menggunakan produk semacam itu secara
sembarangan. Bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yaitu:
Gambar 5.11
Penggunaan produk pe- mutih yang berlebihan
dapat menyebabkan iri- tasi kulit.
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 5.12 Lapisan ozon di kutub
selatan berlubang ditun- jukkan oleh bagian bumi
yang berwarna gelap disebabkan oleh bahan-
bahan kimia yang di- lepaskan ke atmosfer.
Sumber: Dokumen Penerbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
106
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII
1 Termakan atau terminum bersama makanan atau minu- man yang tercemar;
2 Dihirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran
darah, atau terserap melalui kulit dengan atau tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer. Ozon stratosfer berperan
melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultra ungu. Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita
penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak. Selain itu juga dapat merusak-
kan produk pertanian. Antinyamuk termasuk kelompok pestisida pembasmi
hama, sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tiga bahan aktif
dalam obat antinyamuk, yaitu jenis diklorvos, propoxur, pirethroid, dan dietiltoluamida serta bahan kombinasi dari
ketiganya. Menurut WHO Grade Class, diklorvos atau diklorovinil
dimetil fosfat termasuk berdaya racun tinggi. Jenis bahan aktif ini dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem
pernapasan, dan jantung. Diklorvos sangat berpotensi menyebabkan kanker, meng-
hambat pertumbuhan organ serta kematian prenatal, dan merusak kemampuan reproduksi. Bahan aktif jenis ini
menimbulkan gangguan cukup serius bagi hewan dan tumbuhan, sebab bahan ini memerlukan waktu cukup lama
untuk dapat terurai baik di udara, air, dan tanah. Propoxur termasuk racun kelas menengah. Jika terhirup
maupun terserap tubuh manusia dapat mengaburkan penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan
badan lemah. Propoxur juga dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh
buruk pada hati dan reproduksi. Pyrethroid oleh WHO juga dikelompokkan dalam racun
kelas menengah. Efeknya, mengiritasi mata maupun kulit yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Sedangkan
DEET atau diethyltoluamid biasa digunakan sebagai zat aktif pada antinyamuk jenis oles. Efeknya mengiritasi kulit, selain
membahayakan kulit yang luka, dan selaput lendir tubuh. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek
samping dari produk pembasmi serangga, antara lain: 1 menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya,
dan 2 tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol
yang mengandung CFC.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahan Kimia dalam Kehidupan
107
Gambar 5.13
Dalam proses pemba- ngunan dinding rumah
ini, semen digunakan se- bagai bahan perekat
batu bata agar bangunan menjadi kokoh.
Sumber: Dokumen Penerbit
B Bahan Kimia di Bidang Industri,