Pendekatan Penilaian KONSEP PENILAIAN

© 2016, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 4

BAB II KONSEP PENILAIAN

A. Pengertian

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Dalam melaksanakan penilaian di SMA, sekolah harus mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan yaitu kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Berkaitan dengan penilaian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut. 1. Penilaian yang dilakukan oleh guru hendaknya tidak hanya penilaian atas pembelajaran assessment of learning, melainkan juga penilaian untuk pembelajaran assessment for learning dan penilaian sebagai pembelajaran assessment as learning. 2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar KD pada Kompetensi Inti KI, yaitu KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4. 3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian peserta didik dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang peserta didik, baik formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasil peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan belajar minimal yang disebut juga dengan kriteria ketuntasan minimal KKM. 4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai peserta didik, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik. 5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

B. Pendekatan Penilaian

Penilaian tradisional cenderung dilakukan hanya untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Dalam konteks ini, penilaian diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian bukan sekedar mengukur hasil belajar, namun seharusnya yang lebih penting adalah bagaimana penilaian mampu meningkatkan kompetensi peserta didik dalam © 2016, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidik proses pembelajaran. Oleh karena itu penilaian perlu yaitu penilaian atas pembelajaran assessment for learning Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk menguk kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan peserta did belajarnya untuk menentukan target belajar. Perkembangan proporsi ketiga pendekatan penilaian digambarkan pada piramida berikut. Pada penilaian konvensional, for learning dan assesment as learning sebaliknya, yaitu lebih mengutamakan dibandingkan assessment of learning. Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Penilaian ini dimaksudkan untuk me didik selesai mengikuti proses pembelajaran akhir semester, ujian sekolah, dan ujian nasional Assessment for learning sebagai dasar untuk melakukan per guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya. proses yang dapat dimanfa peserta didik. Berbagai bentuk penilaian formatif, misalnya tugas kuis, merupakan contoh-contoh Assessment as learning mirip denga proses pembelajaran berlangsung. Bedanya, secara aktif dalam kegiatan penilaian. dirinya sendiri atau memberikan penilaian terhadap temannya secara jujur 016, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Oleh karena itu penilaian perlu dilaksanakan melalui tiga pendekatan, penilaian atas pembelajaran assessment of learning, penilaian untuk pembelajaran assessment for learning , dan penilaian sebagai pembelajaran assessment as learning pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar. roporsi ketiga pendekatan penilaian digambarkan pada piramida berikut. Sumber: www.etec.ctlt.ubc.ca Gambar 2.1. Piramida pendekatan penilaian ensional, assessment of learning paling dominan dibandingkan assesment as learning. Penilaian dalam Kurikulum 2013 diharapkan lebih mengutamakan assessment as learning dan assessment ssessment of learning. merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran. Berbagai bentuk penilaian sumatif seperti ulangan akhir semester, ujian sekolah, dan ujian nasional merupakan contoh assessment of learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran. Dengan assessment for learning guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya. Assessment for learning dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan kinerjanya peserta didik. Berbagai bentuk penilaian formatif, misalnya tugas-tugas di kelas contoh assessment for learning. mirip dengan assessment for learning, karena juga dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Bedanya, assessment as learning melibatkan secara aktif dalam kegiatan penilaian. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menilai atau memberikan penilaian terhadap temannya secara jujur 5 kan melalui tiga pendekatan, penilaian untuk pembelajaran assessment as learning . ur capaian peserta didik terhadap pembelajaran memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi peserta didik untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan ik melihat capaian dan kemajuan roporsi ketiga pendekatan penilaian digambarkan pada piramida berikut. paling dominan dibandingkan assessment . Penilaian dalam Kurikulum 2013 diharapkan assessment for learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran pencapaian hasil belajar setelah peserta ai bentuk penilaian sumatif seperti ulangan assessment of learning. dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan digunakan assessment for learning guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau Assessment for learning merupakan penilaian kinerjanya dalam memfasilitasi tugas di kelas, presentasi, dan learning, karena juga dilaksanakan selama melibatkan peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menilai atau memberikan penilaian terhadap temannya secara jujur. Penilaian diri self © 2016, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah 6 assessment dan penilaian antarteman peer assessment merupakan contoh assessment as learning. Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrikpedoman penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.

C. Prinsip Penilaian