Komponen Siklus Kompresi Uap

1. Kondensor Berpendingin Udara Air Cooled Condenser Kondensor yang menggunakan udara sebagai media pendinginnya. Selain udara sebagai media pendinginnya kondensor ini ada juga yang menggunakan kipas untuk membantu proses pendinginannya. Biasanya yang memakai kipas untuk membantu proses pendinginannya antara lain AC window dan AC split. Untuk proses pendingin kondensor tanpa kipas, proses pendinginan berlangsung secara konveksi bebas. Hal ini dapat dilihat pada mesin siklus kompresi uap pada kulkas 1 pintu. Gambar 2.26 Kondensor berpendingin udara 2. Kondensor Berpendingin Air Water Cooled Condenser Water cooled condensor adalah kondensor yang menggunakan air sebagai media pendinginnya. Kondensor berpendingin air dibedakan menjadi 2 kategori: a. Kondensor yang membuang air secara langsung. b. Kondensor yang mensirkulasikan air yang digunakan kembali. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kondensor jenis pertama yang membuang air secara langsung berarti air yang telah disuplai melewati kondensor langsung dibuang keluar dari kondensor dan tidak dipergunakan lagi. Untuk kondensor jenis kedua, air setelah melewati kondensor tidak langsung dibuang, tetapi dipergunakan lagi. Air disirkulasikan kembali ke kondensor, setelah air mengalami proses pendinginan. Gambar 2.27 Kondensor berpendingin air http:irma-teknikkimia.blogspot.co.id201302kondensor.html c. Evaporator Evaporator adalah komponen penukar kalor yang memegang peranan yang paling penting di dalam siklus kompresi uap. Evaporator berfungsi untuk mendinginkan udara yang melewatinya. Selain itu fungsi evaporator pada mesin kompresi uap adalah sebagai pipa yang menguapkan refrigeran. Dilihat dari bentuknya, evaporator memiliki konstruksi yang sama dengan bagian kondensor, hanya menggunakan diameter pipa lebih besar dibandingkan pipa untuk kondensor. Ada beberapa macam evaporator : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Evaporator kering dry expantion evaporator Keadaan dimana cairan refrigeran yang diexpansikan melalui katup expansi pada saat masuk evaporator sudah dalam campuran air dan uap, sehingga pada saat keluar dari evaporator menjadi uap kering. Keuntungan dari evaporator kering : a. Tidak memerlukan banyak refrigeran dalam jumlah besar. b. Jumlahminyak pelumas yang tertinggal didalam evaporator sangat kecil. Kerugian dari evaporator kering : a. Perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar dibandingkan dengan evaporator basah. b. Laju perpindahan kalor dalam evaporator lebih rendah dibandingkan dengan evaporator setengah basah. Gambar 2.28 Evaporator kering http:linasundaritermodinamika.blogspot.co.id201504evaporator.html 2. Evaporator setengah basah Keadaan dimana evaporator berada pada kondisi refrigeran diantara jenis evaporator jenis kering dan evaporator jenis basah, namun selalu terdapat refrigeran cair dalam pipa penguapannya. Keuntungan dan kerugian dari evaporator jenis setengah basah adalah laju perpindahan kalor jenis setengah basah lebih tinggi dari evaporator kering, tetapi laju perpindahan kalor lebih rendah dari evaporator jenis basah. 3. Evaporator basah flooded evaporator Dalam evaporator jenis basah sebagian jenis evaporator terisi oleh cairan refrigeran dan proses penguapannya terjadi seperti pada ketel uap. Pada evaporator basah terdapat sebuah akumulator untuk menampung refrigeran cair dan gas, dari akumulator tersebut bahan pendingin cair mengalir ke evaporator dan menguap didalamnya. Sisa refrigeran yang tidak sempat menguap di evaporator kembali kedalam akumulator, didalam akumulator refrigeran cair berada dibawah tabung sedangkan yang berupa gas berada diatas tabung. Keuntungan dari evaporator basah adalah laju perpindahan kalor jenis basah lebih tinggi dari pada evaporator kering dan evaporator jenis setengah basah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.29 Evaporator basah http:www.bppp-tegal.comwebindex.phpartikel97-artikelartikel-permesinan- kapal-perikanan166-dasar-dasar-refrigerasi d. Pipa Kapiler Pipa kapiler adalah sebuah pipa tembaga berdiameter kecil yang digunakan pada mesin siklus kompresi uap seperti pada kulkas, air conditioner, freezer, dan showcase . Pipa kapiler berfungsi untuk menurunkan regrigeran yang mengalir di dalam pipa kapiler tersebut yang, berasal dari pipa-pipa kondensor dan melewati proses penyaringan di filter. Gambar 2.30 Pipa kapiler https:1.bp.blogspot.com- kRccdAf_lx8VKYqUTGkYUIAAAAAAAAAUgHeRwRNrm5Mws1600pipa2Bk apiler.gif

2.2 Tinjauan Pustaka

Anwar, Khairil 2010, melakukan penelitian yang membahas mengenai efek beban pendingin terhadap kinerja sistem mesin pendingin meliputi kapasitas refrigerasi, koefisien prestasi dan waktu pendinginan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan variasi beban pendingin yang diperoleh dengan menempatkan bola lampu 60, 100, 200, 300 dan 400 watt di dalam ruang pendingin. Hubungan antara beban pendingin dengan COP sistem membentuk kurva parabolik, di mana posisi COP terbesar terdapat pada beban 200 watt seebesar 2.64 dan kenaikan kapasitas refrigerasi dan daya kompresor terjadi seiring dengan penambahan beban pendingin. Laila Mustahiqul Falah, Gunawan, Abdul Haris, 2009, mengemukakan tentang Aqua DM demineralisasi merupakan air yang bebas ion atau tanpa mineral, aqua DM diperoleh dari air mineral yang mengandung ion yang dilewatkan dalam beberapa kolom resin sehingga mineral yang terbawa tertahan pada kolom resin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan air buangan AC sebagai bahan dasar pembuatan aqua DM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengalirkan air AC pada resin penukar kation dan anion. Resin kation diaktifkan dengan HCl dan resin anion diaktifkan dengan NaOH. Untuk mengetahui karakteristik kerja resin penukar ion dilakukan pengukuran konduktivitas, TDS Total Dissolve Solid, serta P-h pada keluaran kolom resin penukar kation dan anion. Dan kadar Pb dalam keluaran kolom resin penukar kation dan anion dengan Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan adanya kenaikan P-h serta penurunan konduktivitas dan TDS dari air keluaran kolom resin penukar kation dan anion. Data yang diperoleh pada sampel di studio foto walet memiliki konduktivitas 4,1 µS, TDS 2,3 ppm dan P-h 7,42. Sampel di pabrik Coca Cola Ungaran memiliki nilai konduktivitasnya 3,1 µS, TDS 1,7 ppm dan P-h 7,09. Tempat isi ulang air minum Fine di Jati Raya Banyumanik nilai konduktivitasnya 5,87 µS, 2,88 ppm dan P-h 7,71. Kadar Pb sebesar 0,03 ppm hanya terdapat pada sampel pabrik Coca Cola Ungaran dan dapat dihilangkan dengan resin. Suma A, Enang 2013, melakukan penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan kerja kompresor terhadap efek pendingin atau pencapaian temperatur pendinginan dan waktu pencapaian temperature pendingin, serta mendapatkan besar tekanan kompresor yang memberikan nilai COP yang optimum. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, variasi tekanan kompresor ditinjau terhadap kinerja mesin refrigerasi dan suhu refrigerasi yang keluar dari kondensor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar tekanan suction kompresor maka semakin besar efek refrigerasi yang terjadi. Semakin besar tekanan suction kompresor, temperatur pendingin temperatur evaporator yang dihasilkan semakin rendah. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai temperatur pendinginan rata-rata sama untuk masing-masing tekanan yang menghasilkan tekanan suction 1,4 bar menghasilkan COP 4,15. Bison, Alberto 2012, menyatakan bahwa aliran udara panas dalam sistem pengeringan melibatkan siklus refrijerasi dan siklus aliran udara. Siklus refrigerasi terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: kompresor, kondensor, pipa kapiler dan evaporator. Komponen dari siklus aliran udara meliputi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI evaporator, kondensor, lemari pengering dan sebuah kipas fan. Kondensor merupakan alat penukar panas yang digunakan untuk memanaskan udara yang melewatinya dan juga bertugas untuk mendinginkan dan mengembunkan refrigeran dalam siklus refrijerasi. Evaporator adalah alat penukar panas yang digunakan untuk mendingkan aliran udara yang melewatinya dan juga untuk mendidihkan dan memanaskan refrigeran dalam siklus refrijerasi. Kemas. Ridhuan 2010, melakukan penelitian tentang pengaruh media pendingin air pada kondensor terhadap kemampuan kerja mesin pendingin. Metode yang digunakan adalah secara experiment dengan membuat dan menguji alat mesin pendingin secara langsung. Pengujian dilakukan pada dengan kondensor menggunakan air dan udara, dengan variasi beban pendingin ruangan: 450W, 600W, 750W dan variasi debit aliran air di kondensor: 0,06 ls, 0,075 ls dan 0,09 ls. Dari hasil yang didapat menunjukan bahwa Adapun hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu COP Coefficient Of Performance yang tertinggi yaitu 15,43 terjadi pada pendingin air dengan beban 450 watt pada debit 0,09 ls. sedangkan dengan pendingin udara COP 6,44 pada beban 450W. Dan temperatur air tertinggi sebesar 38°C terjadi pada debit 0,06 ls dan pada beban pendingin 750 watt. Ini temperatur airnya cukup tinggi sehingga cukup baik digunakan untuk air mandi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 BAB III PEMBUATAN ALAT

3.1 Persiapan Komponen Utama Mesin Penghasil Air Aki

Komponen utama yang digunakan pada proses pembuatan mesin penghasil air aki dalam penelitian ini meliputi a mesin siklus kompresi uap yang memiliki komponen utama: kompresor, kondensor, pipa kapiler, evaporator, refrigeran dan b sistem pencurah air, yang meliputi : pencurah air, tempat penampungan air, pompa dan tempat air destilasi. a. Kompresor Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan dan memompa tekanan refrigeran dan mengalirkan refrigeran. Gambar 3.1 menyajikan jenis kompresor yang digunakan saat mesin siklus kompresi uap. Gambar 3.1 Kompresor hermetik jenis rotari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Spesifikasi Kompresor : Jenis Kompresor : Kompresor hermetik jenis rotari Seri Kompresor : QK208PBD Voltase : 220 – 240 V Daya Kompresor : 1 PK b. Kondensor Kondensor merupakan alat yang berfungsi untuk membuang kalor dan merubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Gambar 3.2 Kondensor Spesifikasi Kondensor : Bahan Pipa Refrigeran : Tembaga Bahan Sirip : Alumunium Panjang Kondensor 12U : 55 cm Lebar Kondensor 12U : 52 cm Diameter Pipa Refrigeran : 0,19 inchi Banyak Sirip : 550 buah Jarak antar Sirip : 1 mm c. Pipa Kapiler Pipa kapiler mempunyai fungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran cair dari tekanan kerja kondensor ke tekanan kerja evaporator dan mengubah refrigeran dari kondisi cai jenuh menjadi bentuk cair dan gas. Gambar 3.3 Pipa kapiler https:www.bukalapak.comproductsspipa-kapiler Spesifikasi Pipa Kapiler : Bahan Pipa Kapiler : Tembaga Panjang Pipa Kapiler : 110 cm Diameter Pipa Kapiler: 0,032 inchi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI