Variasi Penelitian Cara Pengambilan Data

Tabel data 5.4 Hasil data rata-rata dari percobaan kipas onoff setiap 10 menit dengan pancuran air No Waktu T a T b T c T d T e P kond P evap Jumlah Menit T wb o C T db o C o C o C o C o C Psi Psi Air ml 1 10 26,0 29,0 57,4 37,9 26,9 21,4 350,0 58,0 330,0 2 20 26,3 29,5 60,1 39,9 16,2 27,6 426,7 64,0 616,7 3 30 26,0 29,0 57,8 36,9 26,4 22,0 350,0 58,0 913,3 4 40 26,5 29,8 60,3 41,0 16,0 26,7 428,3 64,0 1236,7 5 50 26,3 29,5 58,2 36,1 26,9 22,5 348,3 58,0 1500,0 6 60 26,5 29,5 60,3 41,8 16,2 27,2 430,0 64,0 1840,0 Rata-rata 26,3 29,4 59,0 38,9 21,4 24,6 388,9 61,0 1840,0 Tabel data 5.5 Hasil data rata-rata dari percobaan kipas onoff setiap 15 menit dengan pancuran air No Waktu T a T b T c T d T e P kond P evap Jumlah Menit T wb o C T db o C o C o C o C o C Psi Psi Air ml 1 15 24,8 29,0 57,5 35,1 20,0 22,0 398,3 70,7 513,3 2 30 25,8 30,3 61,8 41,4 18,4 27,4 495,0 82,0 940,0 3 45 25,2 29,3 58,0 35,6 20,6 22,7 400,0 71,3 1386,7 4 60 26,0 30,5 62,8 41,4 19,4 27,0 496,7 84,0 1846,7 Rata-rata 25,5 29,8 60,0 38,4 19,6 24,8 447,5 77,0 1846,7

5.2 Perhitungan Siklus Kompresi Uap a. p-H Diagram

Perhitungan pada siklus kompresi uap dapat diselesaikan menggunakan perhitungan pada P-h diagram berdasarkan data yang telah didapatkan. Data yang digunakan dalam menggambar P-h diagram yaitu, tekanan kondensor dan tekanan evaporator. Sedangkan data yang didapatkan setelah melakukan penggambaran pada P-h diagram yaitu suhu kerja kondensor T kond , suhu kerja evaporator T evap , nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator h 1 , nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor h 2 , nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor h 3 , dan nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator h 4 . Perhitungan dalam mencari suhu kerja kondensor T kond dan suhu kerja evaporator T evap menggunakan data dari penelitian yaitu, P out dan P in . Dalam penelitian ini data yang diperoleh menggunakan satuan psi. Sebelum digambarkan pada P-h diagram data P out dan P in diubah menjadi tekanan absolut dengan satuan bar dapat dikonversikan dengan cara : P in = 77 + 14,7 psi x 0,0689476 = 6,322 bar P out = 447,5 + 14,7 psi x 0,0689476 = 31,867 bar Tabel 5.6 Hasil 5 variasi yang telah dikonversikan dari satuan psi ke satuan bar No Variasi Tekanan Psi Tekanan Bar P kond P evap P kond P evap 1 Kipas off dan tanpa pancuran air 435,00 67,40 31,00 5,66 2 Kipas on dengan pancuran air 392,60 68,90 28,08 5,76 3 Kipas onoff setiap 5 menit dengan pancuran air 385,40 61,40 27,58 5,25 4 Kipas onoff setiap 10 menit dengan pancuran air 388,90 61,00 27,82 5,21 5 Kipas onoff setiap 15 menit dengan pancuran air 447,50 77,00 31,86 6,32 Setelah melakukan konversi satuan psi ke satuan bar, maka dapat membuat P- h diagram dan menghasilkan data-data entalpi seperti : suhu kerja kondensor T kond , suhu kerja evaporator T evap , nilai entalpi refrigeran saat keluar evaporator h 1 , nilai entalpi refrigeran saat masuk kondensor h 2 , nilai entalpi refrigeran saat keluar kondensor h 3 , dan nilai entalpi refrigeran saat masuk evaporator h 4 . Gambar 5.1 P-h diagram dengan variasi kipas onoff setiap 15 menit dengan pancuran air Dari P-h diagram yang telah disajikan pada Gambar 5.1, dengan variasi kipas onoff setiap 15 menit dengan pancuran air selama 1 jam dapat menghasilkan data suhu kerja kondensor T kond , suhu kerja evaporator T evap , dan nilai-nilai entalpi refrigeran pada siklus kompresi uap yang meliputi : nilai entalpi refrigeran saat