9. Teater Indonesia Tahun 2000-an
Perkembangan teater Indonesia terus berlanjut dan mengalami dinamika yang sangat menarik. Kelompok teater yang dibentuk pada
tahun 1990-an mulai menampakkan kemajuannya pada era 2000-an. Di Yogyakarta ada teater Garasi yang dibentuk tahun 1993, namun
mengalami kemajuan yang pesat pada tahun 2000-an. Mereka menjadikan teater sebagai sebuah laboratorium penciptaan. Karya-
karya yang diciptakan tidak hanya didasari pada keinginan atau capaian artistik tetapi juga dilandasi dengan riset yang kuat. Dari hasil
penelitian yang dilakukan dengan cermat ini kemudian diformulasikan menjadi sebuah bentuk pementasan. Dengan demikian, tampilan atau
sajian teater yang dihadirkan bisa dirunut secara akademis dan memiliki landasan teori atau referensi yang kuat. Selain riset, teater
Garasi juga menerapkan manajemen teater modern yang dalam bidang ini mereka sangat berhasil sehingga mampu bertahan sampai
sekarang.
Gb. 57 Salah satu pementasan teater Garasi
Di Lampung teater yang menggunakan manajemen modern adalah teater Satu. Meski bermula dari teater komunitas dan banyak
berkecimpung dengan kegiatan teater kampus mereka berkembang dengan baik dan mampu menciptakan ragam pertunjukan yang
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengetahuan Teater 1
Direktorat Pembinaan SMK 2013
menarik. Berbagai isu aktual mereka tampilkan dengan menggunakan berbagai pendekatan artistik. Di samping itu mereka juga menciptakan
berbagai macam aktivitas yang mendukung perkembangan teater.
Gb. 58 Salah satu pementasan teater Satu
Di Surabaya teater API kembali bangkit dan mencoba menggali kemungkinan-kemungkinan
baru ekspresi
artistik dalam
pementasannya. Meskipun sudah berhenti berproses namun kebangkitan teater ini mampu memberikan warna sendiri dalam
perkembangan teater modern tahun 2000-an terutama di wilayah Jawa Timur.
Gb. 59 Salah satu pementasan teater API
Di unduh dari : Bukupaket.com
Teater-teater modern di Indonesia pada era 2000-an berhadapan dengan budaya teknologi informasi mutakhir yang melahirkan iklim
kompetisi ketat. Hal ini sangat berdampak pada pilihan artistik yang ditawarkan. Ketika arus informasi berkembang dengan cepat dan
sangat mudah diakses oleh siapapun, pilihan konsep artistik menjadi sangat penting. Orang akan lebih mudah beralih ke media tonton atau
hiburan yang lain. Oleh karena itu, teater sangat ditantang untuk menghadirkan pertunjukan yang benar-benar menarik minat.
Beberapa teater tetap memilih dengan jalur kreasinya meski dengan isu dan beberapa instrumen yang disesuaikan seperti teater Koma dan
Gandrik. Namun beberapa teater yang lain mencoba mengadaptasi hal-hal terbaru baik dalam isu, struktur, bahkan gaya aktingnya seperti
yang terus dilakukan oleh Teater Payung Hitam dari Bandung dan Saturday Acting Club SAC dari Yogyakarta. Kelompok-kelompok
teater ini selalu mencoba mencari alternatif pertunjukan yang dirasa mampu memberikan alternatif tontonan. Kekuatan teks verbal
terkadang dipadukan atau bahkan diadu dengan kekuatan tubuh dan tidak jarang bahkan tubuh lebih berkuasa daripada teks verbal. Intinya
adalah banyak cara yang bisa ditempuh untuk membicarakan atau merenungkan satu persoalan secara bersama antara pemain dan
penonton.
Gb. 60 Salah satu pementasan SAC
Di unduh dari : Bukupaket.com
Pengetahuan Teater 1
Direktorat Pembinaan SMK 2013
10. Teater Indonesia Kontemporer