1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Baterai merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia dalam penyimpanan energi. Pengembangan energi terbarukan baik sebagai pembangkit listrik maupun
dalam transportasi memerlukan
energy storage
dalam bentuk baterai. Berbagai macam baterai telah beredar di dunia ini. Sedangkan perkembangan pasar baterai
setiap tahunnya makin bertambah. Seperti terlihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1. Market Profile dari baterai di dunia Tarascon, 2006 Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik. Baterai yang biasa dijual
disposable
sekali pakai mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak.
Ada juga yang dinamakan
rechargeable battery
, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga
dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder. Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat
De m
an ds
m illi
on s
200 1400
1000 600
1994 2000
2005 2010
commit to user
mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik
irreversible reaction
. Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik
reversible reaction
. Metode sintesis dalam pembuatan katoda meliputi: Sintesis Kimia Padat
Solid State Reaction
, metode sol-gel,
microwave processing
,
sintesis hidrotermal
, metode reduksi
carbothermal
, dan teknologi
flame assisted spray pyrolysis
. Perkembangan metode pembuatan material katoda lebih banyak didasarkan pada
mencari material yang memiliki keuntungan dari segi biaya yang rendah, toksisitas rendah ramah lingkungan, keamanan tinggi, siklus berumur panjang, karakteristik
over-charge
yang baik dan kapasitas spesifik. Salah satu material yang memiliki kelebihan seperti diatas adalah
lithium iron phosphate
LiFePO
4
. Namun LiFePO
4
ini memiliki kekurangan yaitu memiliki daya konduktifitas elektronik yang rendah dan koefisien difusi yang rendah. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan metode
sintesis LiFePO
4
diperlukan teknologi modifikasi seperti
coating, doping
, optimasi ukuran partikel, pengendalian morfologi dan kombinasi dari dua atau lebih.
1.2. Rumusan Masalah