Kendala Penanganan Gangguan Frekuensi Radio

Penulis: Dr. Libritta NR INFO KESEHATAN S aat seseorang bekerja, menghabiskan waktu dan energinya dalam pekerjaannya, seringkali masalah kesehatan terabaikan. Memang kesehatan dan keselamatan kerja bukanlah segala-galanya, namun tidak disadarinya bahwa tanpa kesehatan dan keselamatan kerja segalanya tidak berarti apa-apa. Bagaimana agar seseorang tetap produktif, sangat berkaitan dengan kesehatannya. Sayangnya memang, kebanyakan tidak terlalu perduli hingga timbul gejala-gejala yang mengganggu. Padahal, tetaplah pencegahan itu lebih utama dibandingkan pengobatan. Keadaan sakit bisa dicegah bila kita mengetahui faktor-faktor risiko, dalam hal ini dengan kaitan pekerjaannya, dan kemudian berusaha untuk tetap menjaga kesehatannya dengan mengatasi faktor-faktor risiko pekerjaannya. Saat ini, seseorang banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaannya. Maka seringkali timbul masalah-masalah kesehatan yang kemudian bila ditelaah lebih lanjut adalah erat hubungannya dengan pekerjaannya. DQJJXDQNHVHKDWDQ\DQJWLPEXO berkaitan dengan pekerjaannya, disebut dengan penyakit akibat kerja. Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Ergonomi yang merupakan pendekatan multi dan interdisiplin yang berupaya menserasikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan kebolehan dan keterbatasan tenaga kerja sehingga terciptakan kondisi kerja yang sehat, selamat, DPDQ Q\DPDQ GDQ HˉVLHQ Tujuan dari pendekatan ergonomi adalah untuk mencegah penyakit akibat kerja dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. P e r k e m b a n g a n teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu disisi lain akan terjadi dampak negatifnya, bila kita kurang waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin timbul. Faktor Risiko 0HQXUXW 826+ EDJLDQ . 8 DGD EHEHUDSD IDNWRU ULVLNR \DQJ berhubungan dengan ergonomi, seperti dibawah ini : 1. Pengaturan kerja yang buruk Poor Work Organization : Aspek-aspek dimana suatu pekerjaan diorganisasikan dengan buruk. Sebagai contoh tugas yang membosankan, pekerjaan menggunakan mesin, jeda kerja yang kurang, batas waktu yang banyak. Saran mengatasinya : Beban kerja yang proporsional, jeda kerja yang cukup, penugasan yang bervariasi, otonomi individual. 3HQJXODQJDQHUNHODQMXWDQRQWLQXDO Repetition : Melakukan gerakan yang sama secara terus menerus. Saran mengatasinya : Mendisain ulang pekerjaan sehingga jumlah pergerakan yang berulang dapat berkurang, perputaran pekerjaan. D\D HUOHELK [FHVVLYH RUFH Pergerakan tubuh dengan penuh WHQDJD XVDKD ˉVLN \DQJ EHUOHELK menarik, memukul, dan mendorong. Saran mengatasinya : Kurangi gaya dalam menyelesaikan pekerjaan, disain ulang pekerjaan, tambah pekerja, gunakan bantuan mesin. 4. Postur Janggal Awkward Posture : Memperpanjang pencapaian dengan tangan, twisting, berlutut, jongkok. Postur janggal lawan dari p o s i s i netral. Saran 57 Penyakit Akibat Kerja