Hasil Sidang WRC-12 pada Dinas satelit a. Penggunaan pita frekuensi 1 545-
INFO TEKNOLOGI
kanal di pita HF untuk maritime mobile service, hanya berlaku sampai dengan
HVHPEHU PHQJLQJDW IXWXUH frequency dan pengaturan kanal di
pita HF untuk maritime mobile service, yang telah menjadi hasil revisi pada
:5PXODLEHUODNX-DQXDUL
WRC-15
:5 DNDQ EHUODQJVXQJ SDGD tanggal 2-27 November 2015. Indonesia
memiliki banyak kepentingan dalam event besar ini. Radio Regulations yang
PHUXSDNDQKDVLOGDUL:5GLJXQDNDQROHK Indonesia sebagai acuan dalam menyusun
rencana penggunaan frekuensi nasional, sebagai contoh adalah penggunaan pita
IUHNXHQVLXQWXNOD\DQDQVHOXOHU DODP SHUWHPXDQ :5 GLEDKDV XVXODQ
perubahanpenambahan alokasi frekuensi untuk layanan tertentu. Indonesia memiliki
kepentingan untuk memperjuangkan posisinya terkait dengan rencana
penggunaan frekuensi nasional, sebagai contoh adalah pada
agenda item 1.1 dibahas alokasi tambahan
untuk IMT; Salah satu kandidatnya yaitu pita
frekuensi 3 400-4 200 MHz y a n g saat ini digunakan oleh jaringan satelit
Indonesia. Indonesia berkepentingan untuk memperjuangkan agar pita dimaksud tidak
dialokasikan untuk IMT.
:5 LQL GLEDJL FKDSWHU pembahasan yang meliputi chapter 1
tentang isu amatir dan bergerak, chapter 2 tentang isu sains, chapter 3 tentang
isu radiolokasi, maritim dan aeronautical, chapter 4 tentang layanan satelit tetap dan
bergerak, chapter 5 tentang isu regulasi VDWHOLWGDQFKDSWHUWHQWDQJLVXXPXP
KDSWHU WHUGLUL GDUL DJHQGD LWHP yaitu agenda item 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4.
Agenda item 1.1 mengenai rencana penambahan alokasi pita frekuensi untuk
dinas Bergerak dengan kategori primer untuk layanan International Mobile
Telecommunications IMT. Agenda item 1.2 mengenai pemeriksaan hasil kajian
ITU terkait penggunaan pita frekuensi 0+]ROHKGLQDVHUJHUDNNHFXDOL
bergerak penerbangan, di Region 1. Agenda item 1.3 mengenai kajian terkait
broadband public protection and disaster relief PPDR. Agenda item 1.4 mengenai
rencana penambahan alokasi untuk dinas amatir dengan kategori sekunder pada pita
frekeunsi 5250-5450 kHz.
KDSWHU WHUGLUL GDUL DJHQGD item, yaitu agenda item 1.11, 1.12, 1.13,
dan 1.14. Agenda item 1.11 mengenai rencana penambahan alokasi dinas
satelit eksplorasi bumi Earth Satellite Exploration ServiceEESS pada pita
IUHNXHQVL+]GHQJDQNDWHJRULSULPHU Agenda item 1.12 mengenai rencana
penambahan alokasi dinas
satelit eksplorasi bumi
E a r t h S a te l l i te
Exploration S e r v i c e
EESS pada pita frekuensi 8700-
0+] GDQ DWDX
MHz. Agenda item 1.13 mengenai
kajian penggunaan pita frekuensi 410-420 MHz oleh dinas penelitian
ruang angkasa space research service dan dinas Tetap dan dinas Bergerak, kecuali
bergerak penerbangan. Agenda item 1.14 mengenai kajian penggunaan skala waktu
referensi yang berkelanjutan.
KDSWHU WHUGLUL GDUL DJHQGD LWHP \DLWXDJHQGDLWHPGDQ
1.18. Agenda item 1.5 mengenai rencana penggunaan pita frekuensi FSS kecuali
pita pada plan band AP30, AP30A dan AP30B untuk komunikasi non-payload
dan kontrol Unmanned Aircraft System UAS. Agenda item 1.15 mengenai
rencana penambahan alokasi spektrum frekuensi untuk komunikasi diatas kapal
pada dinas bergerak maritim. Agenda LWHPPHQJHQDLUHQFDQDSHQDPEDKDQ
alokasi frekuensi untuk aplikasi Automatic ,GHQWLˉFDWLRQ 6\VWHP ,6 JHQGD LWHP
1.17 mengenai rencana penambahan alokasi penerbangan untuk keperluan
:LUHOHVV YLRQLFV ,QWUDRPPXQLFDWLRQV :, JHQGD LWHP PHQJHQDL
rencana penambahan alokasi dinas radiolokasi untuk aplikasi otomotif pada
SLWDIUHNXHQVL+]
KDSWHU GLEDJL PHQMDGL GXD VXE chapter, yaitu sub-chapter 4.1 mengenai
dinas satelit tetap FSS yang terdiri dari 5 DJHQGDLWHPGDQ
dan sub-chapter 4.2 mengenai dinas satelit bergerak MSS yang terdiri dari 2 agenda
LWHP GDQ JHQGD LWHP mengenai rencana penambahan alokasi
66 XSOLQN GL SLWD IUHNXHQVL +] GL5HJLRQJHQGDLWHPPHQJHQDL
Rencana penambahan alokasi FSS uplink GL SLWD IUHNXHQVL +] GL 5HJLRQ
dan 3. Agenda item 1.7 mengenai studi kompatibilitas antara ARNS Aeronautical
Radionavigation Service dengan FSS IHHGHUOLQN162066SDGDSLWDIUHNXHQVL
0+] JHQGD LWHP mengenai kajian penggunaan earth station
located on board vessel ESV pada pita IUHNXHQVL0+]GDQ
+]JHQGDLWHPPHQJHQDLUHQFDQD penambahan alokasi baru untuk FSS pada
pita frekuensi 7150-7250 Mhz dan 8400- 0+] JHQGD LWHP PHQJHQDL
rencana penambahan alokasi MMSS pada pita 7375-7750 MHz dan 8025-8400 MHz.
Agenda item 1.10 mengenai rencana alokasi tambahan untuk dinas MSS pada
SLWDIUHNXHQVL+]
KDSWHU WHUGLUL GDUL DJHQGD LWHP \DLWX DJHQGD LWHP
GDQ JHQGD LWHP 7 merupakan satu-satunya agenda yang
isu permasalahan didalamnya dapat terus berkembang sesuai dengan usulan
Negara Anggota dimana agenda item ini membahas mengenai perubahan
prosedur pendaftaran, koordinasi dan QRWLˉNDVL MDULQJDQ VDWHOLW HUGDVDUNDQ
KDVLOSHPEDKDVDQNRQVHSWHNV30 RQIHUHQFH 3UHSDUDWRU\ 0HHWLQJ NH
XQWXN PHQJKDGDSL :5 GL -HQHZD pada tanggal 23 Maret sd 2 April 2015,
agenda item 7 terdiri dari 12 isu isu A sd L. Agenda item 7 Isu A membahas
mengenai penyampaian informasi VXVSHQVL \DQJ PHOHZDWL EDWDV ZDNWX
bulan. Agenda item 7 Isu B membahas mengenai publikasi informasi bringing into
use jaringan satelit di website ITU. Agenda LWHP ,VX PHPEDKDV PHQJHQDL NDMLDQ
terkait prosedur publikasi awal API untuk jaringan satelit yang tunduk pada proses
koordinasi. Agenda item 7 Isu D membahas mengenai penggunaan media elektronik
dalam hal komunikasi terkait prosedur
14