1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu instrumen penting dalam suatu perusahaan, terutama dalam perusahaan yang telah go public, adalah laporan keuangan. Dalam laporan keuangan,
terkandung informasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan para pengguna laporan keuangan tersebut untuk pengambilan keputusan. Dengan perkembangan perusahaan-
perusahaan go public yang semakin pesat, maka semakin tinggi pula permintaan akan audit laporan keuangan yang nantinya akan menjadi sumber informasi bagi para
investor dan juga pemakai informasi keuangan lainnya. Teori keagenan agency theory mengindikasi hubungan yang terjadi antara
agent dengan principal yang menyebabkan munculnya asimetri informasi dan pada akhirnya berujung dengan terjadinya konflik Sulistyo, 2010. Astika 2010:65
menjelaskan bahwa teori keagenan menggambarkan konflik antara pemilik dengan manajer dalam beberapa hal, dan konflik tersebut secara eksplisit dan implisit
tercermin dalam laporan keuangan. Sedangkan menurut Sulistyo 2010, teori keagenan merupakan teori yang menjelaskan tentang hubungan antara agent sebagai
pihak yang mengelola perusahaan dan principal sebagai pemilik perusahaan, kedua pihak terikat dalam sebuah kontrak. Jensen dan Meckling 1976 berpendapat bahwa
pemilik atau principal merupakan pihak yang melakukan evaluasi terhadap informasi dan agent merupakan pihak yang menjalankan kegiatan manajemen dan mengambil
2
suatu keputusan. Teori keagenan mengindikasikan terdapat asimetri informasi yang terjadi antara agent dengan principal. Asimetri informasi dapat terjadi ketika agent
mengetahui informasi lebih banyak dibandingkan informasi yang diketahui oleh principal.
Teori sinyal signalling theory menjelaskan mengapa manajer suatu entitas mempunyai insentif secara sukarela voluntary melaporkan informasi-informasi
kepada pasar modal walaupun tidak ada ketentuan yang mengharuskan Astika, 2010:66. Signalling theory dikembangkan dalam ilmu ekonomi dan keuangan yang
menggunakan asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak luar dikarenakan manajemen mengetahui lebih banyak tentang peluang masa depan perusahaan
dibandingkan dengan pihak luar investor dan pengguna laporan keuangan lainnya Dwiyanti, 2010.
Laporan keuangan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas PSAK 1, 2013. Tujuan dari laporan
keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna
laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga dapat menunjukkan hasil dari pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang telah dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai suatu entitas yang meliputi aset, liabilitas, penghasilan dan beban
termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, serta arus kas. Pengguna dari laporan keuangan
3
dapat dari berbagai kalangan seperti investor, karyawan, pemasok dan kreditor lainnya, pelanggan, pemerintah, serta masyarakat. Laporan keuangan memiliki
karakteristik kualitatif. Beberapa karakteristik tersebut meliputi dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan.
Salah satu ukuran transparansi dan kualitas pelaporam keuangan adalah ketepatan waktu. Informasi laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu untuk
menghindari hilangnya relevansi informasi yang terkandung didalamnya, sehingga keputusan ekonomi dapat segera diambil. Informasi dalam laporan keuangan
dikatakan relevan bila informasi tersebut disampaikan tepat pada waktunya dan memiliki manfaat bagi para pengguna laporan keuangan. Ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-346BL2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten
atau Perusahaan Publik. Dalam peraturan tersebut, laporan keuangan tahunan wajib disampaikan kepada Bapepam dan LK, serta diumumkan kepada masyarakat paling
lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan menjadi penting bagi para pengguna informasi
laporan keuangan untuk membuat suatu keputusan ekonomi Ayemere dan Elijah, 2015.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan dari perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas
menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan Wiagustini, 2010:76. Profitabilitas
4
merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan untuk menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi profitabilitas, maka semakin tinggi pula kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba Hilmi dan Ali, 2008. Menurut Ang 1997 dalam Parwati dan Suhardjo 2009, rasio profitabilitas merupakan keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas dapat dihitung menggunakan rumus Return on Assets ROA. Sementara itu, hubungan antara ROA
dapat dijelaskan oleh teori keagenan agency theory melalui bonus plan hypothesis, yang menyatakan bahwa manajer akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitas
perusahaan karena semakin tinggi profitabilitas perusahaan akan dapat meningkatkan bonus yang akan diterima oleh manajer. Profitabilitas perusahaan dapat
mempengaruhi kebijakan investasi oleh investor. Solvabilitas merupakan kemampuan dari perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansialnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, atau mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang Wiagustini, 2010:76.
Sedangkan, rasio solvabilitas merupakan rasio untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh dana pinjaman Wiagustini, 2010:77. Solvabilitas
dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya, baik dalam keadaan perusahaan masih berjalan maupun perusahaan dalam keadaan
dilikuidasi Wirakusuma dan Cindrawati, 2011. Solvabilitas dapat dihitung dengan rasio Total Debt To Total Asset TDTA, yakni dengan cara membandingkan total
utang dengan total aktiva.
5
Tanggung jawab utama auditor independen atau akuntan publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan suatu entitas
perusahaan dan organisasi lainnya Jusup, 2014:19. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka perusahaan yang menjual sahamnya kepada
masyarakat melalui pasar modal, perusahaan-perusahaan besar, dan juga perusahaan- perusahaan kecil, serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan untuk mencari laba.
Menurut Putri, Purnamasari, dan Utomo 2015, Kantor Akuntan Publik KAP merupakan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang mendapatkan izin sesuai
dengan perundang-undangan yang berlaku, yang memiliki usaha dalam bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Dewasa ini, keberadaan
akuntan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2011. Dalam undang-undang tersebut, akuntan publik merupakan akuntan yang telah
memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Terdapat empat KAP besar berskala internasional yang sering disebut
dengan The Big Four, yakni KAP Price Waterhouse Cooper, KAP KPMG Klynveld Peat Marwick Goerdeler, KAP Ernst and Young, dan KAP Delloitte Touche
Thomatsu. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan
solvabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian dari Iyoha 2012, Mardyana 2014, Hossain dan Taylor 1998, Hashim, Hashim, dan
Jambari 2013, serta Dewi dan Pamudji 2013 yang menyimpulkan bahwa profitabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian
6
laporan keuangan. Hasil sebaliknya disimpulkan oleh Hilmi dan Ali 2013 serta Pramuningtyas 2012 yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian dari Dewi dan Pamudji 2013 serta penelitian dari Puspitasari dan
Sari 2012 menyimpulkan bahwa solvabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan penelitian dari
Marathani 2013, Rachmawati 2008, serta Wirakusuma dan Cindrawati 2011 menyimpulkan hasil sebaliknya, yakni solvabilitas memiliki pengaruh terhadap
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Dari beberapa penelitian tersebut, terjadi ketidakkonsistensian terhadap hasil
penelitiannya. Oleh karena itu, diputuskan untuk meneliti kembali variabel profitabilitas dan solvabilitas terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya dikarenakan sebagian besar penelitian sebelumnya belum menggunakan variabel moderasi, sedangkan
dalam penelitian ini, digunakan variabel moderasi yakni reputasi Kantor Akuntan Publik KAP. Sehingga, dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas variabel
independent yakni profitabilitas dan solvabilitas, satu variabel moderasi yakni reputasi Kantor Akuntan Publik KAP, dan satu variabel terikat yakni ketepatan
waktu penyampaian laporan keuangan. Jenis perusahaan yang akan digunakan adalah perusahaan jasa perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Peneliti menggunakan perusahaan jasa perbankan karena jasa perbankan merupakan titik sentral bagi perekonomian suatu
7
negara serta belum banyak peneliti yang menggunakan perusahaan jasa perbankan dalam penelitiannya. Rentang waktu yang digunakan adalah selama lima tahun, yakni
tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014. Sehingga, peneliti memutuskan mengambil judul
“Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai
Pemoderasi ”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian